EPISODE 4. Informasi

dia terus membaca setiap kalimat dari pesan tersebut dengan perasaan campur aduk. Dia merasa sedih, kecewa, dan sekaligus terkejut. Maura yang dia kenal selama ini ternyata memiliki latar belakang yang sangat kelam.

ingin sekali rasanya dirinya membantu wanita tersebut tapi egonya masih terus bergejolak dia masih teringat kata-kata wanita tersebut lima tahun yang lalu.

Ethan masih mendendam perasaan tersebut hingga sekarang ini biarkan saja dia menerima masalahnya sendiri karena dia tidak peduli dengan wanita tersebut.

Ethan melajukan mobilnya ke rumah tapi di pikirannya dia terus memikirkan Maura, informasi yang didapatkan oleh Evan membuat dia tak percaya dengan semua itu tapi informasi yang di berikan oleh Evan tidaklah salah.

Mobil kini sudah masuk ke halaman rumah, Ethan memasukan mobilnya ke garasi. setelah memasukan mobil ke garasi, Ethan keluar dari mobil lalu dia berjalan masuk ke dalam rumah.

Ethan membuka pintu rumah dia langsung pergi ke kamar untuk mengambil handuk, badan dia sudah sangat panas dirinya ingin membersihkan badan yang sudah lengket.

Setelah selesai mandi Ethan berganti pakaian lalu dirinya mengambil buku untuk dibaca. Kebiasaan lima tahun lalu masih melekat di otaknya, setelah menjadi kutu buku waktu SMA Ethan sampai sekarang selalu membaca buku kalau ada waktu.

Saat Ethan membaca buku dia selalu di temani dengan Segelas kopi pahit dan juga Sedikit Cemilan, Ethan memanggil Pelayan yang ada bekerja di rumah tersebut untuk membawakan segelas kopi pahit dan sedikit Cemilan.

Walaupun Ethan terlihat sangat dingin tapi dia masih berlaku sopan kepada semua orang termasuk pelayan yang bekerja di rumahnya.

Saat dirinya sedang santainya membaca buku adiknya masuk ke dalam kamarnya begitu saja tanpa mengetuk pintu.

"apa yang kamu lakukan disini." ucap Ethan.

"apa aku tidak boleh masuk ke dalam." ucap Emma.

"kalau kamu mau masuk sebaiknya kamu ketuk pintu dulu." ucap Ethan.

"aku ini adikmu jadi kalau aku masuk ke dalam kamar kamu tidak harus mengetuk pintu kan?" tanya Emma.

"walaupun kamu adikku tapi kamu harus berlaku sopan, jika kamu tidak melakukan hal itu maka akan menjadi kebiasaan jika kamu berada di rumah teman kamu." ucap Ethan mengajari adiknya.

"Baik kak, aku minta maaf." ucap Emma.

"lalu, apa yang kamu lakukan disini." ucap Ethan.

"mamah menyuruh kamu untuk turun ke bawah." ucap Emma.

"katakan pada mamah nanti aku akan turun ke bawah." ucap Ethan yang masih fokus membaca bukunya.

Emma kini keluar dari kamar Ethan lalu dia turun ke bawah menghampiri ibunya.

"dimana Ethan" ucap Olivia yang melihat Emma menuruni tangga tanpa Ethan.

"Kata Kak Ethan nanti dia akan menyusul." ucap Emma.

"dasar anak itu, apa dia ingin mendengar mamah marah." ucap Olivia.

Mendengar hal tersebut hal yang tidak diinginkan oleh Emma akhirnya terjadi, Wanita tersebut lantas menutup kupingnya dia tidak ingin mendengarkan Ibunya berteriak ketika sedang marah.

"Ethan, Turun ke bawah Sekarang!" ucap Olivia.

Suaranya menggelar hingga Ethan yang sedang santai membaca buku langsung kaget. Ia yang tidak ingin mendengarkan Ibunya marah langsung turun ke bawah.

Ethan turun ke bawah dia melihat ibunya sedang menunggunya sambil duduk di sofa.

"apa yang mamah ingin Bicarakan sama aku." ucap Ethan.

"Ethan duduk, mamah ingin bicara sama kamu" ucap Olivia.

Ethan kemudian duduk di sofa yang sama dengan ibunya.

"jadi apa yang mamah ingin Bicarakan."

"Ini tentang Perjodohan kamu dengan anaknya teman mamah." ucap Olivia yang membuat Ethan langsung kaget.

"apa mah, perjodohan, mamah ingin menjodohkan aku dengan wanita yang tidak aku kenal, apa mamah sedang bercanda." ucap Ethan.

"mamah sedang tidak bercanda, besok mamah akan kenalkan kamu sama anaknya teman mamah dia wanita yang sangat cantik." ucap Olivia.

"tidak usah mah karena aku tak tertarik dengan namanya Perjodohan biarkan aku akan mencari sendiri jodoh saya." ucap Ethan.

"kamu selalu saja membantah Perkataan mamah, kamu selalu menjawab akan mencari jodoh sendiri tapi sampai sekarang kamu belum memiliki jodoh."

"kenapa sih mamah selalu saja menanyakan jodoh, sebegitu inginnya mamah ingin menggendong cucu." ucap Ethan.

"bukan hanya ingin menggendong cucu tapi mamah malu dengan teman-teman Setiap mamah datang ke acara, teman-teman mamah pasti selalu menanyakan kapan Ethan akan menikah." ucap Olivia.

"apa omongan teman mamah itu penting, kenapa mamah peduli dengan omongan teman-teman mamah, biarkan saja mereka mau ngomong apa. kalau masalah nikah bukan Karena aku tidak mau mencarinya tapi aku masih fokus dalam perusahaan." ucap Ethan.

"apa kamu tidak melihat mamah semakin tua, mamah ingin sekali menggendong cucu." ucap Olivia mata menatap ke arah Ethan.

"kalau masalah ingin memiliki seorang cucu, kenapa mamah tak menyuruh Emma untuk menikah, dia perempuan yang cantik pasti banyak pria yang menyukainya." ucap Ethan.

"Kakak, apa yang Kakak bicarakan." ucap Emma.

"beri waktu aku seminggu aku akan mengenalkan seorang wanita kepada mamah." ucap Ethan.

"Lalu jika seminggu kamu tidak mendapatkan wanita apa yang akan kamu lakukan." ucap Olivia.

"jika seminggu aku tak mendapatkan wanita mamah bisa menjodohkan aku ke anaknya teman mamah." ucap Ethan.

"baiklah mamah setuju, mamah kasih kamu waktu seminggu untuk mengenalkan wanita ke mamah dan sesuai perjanjian jika kamu tidak mendapatkan seorang wanita mamah akan menjodohkan kamu pada anaknya teman mamah." ucap Olivia.

itu adalah cara agar mamahnya tak terus-menerus mengatakan kapan dirinya akan menikah. Sekarang ia tinggal memikirkan wanita mana yang akan dia bawa ke hadapan mamah.

dari sekian banyak wanita Ethan malah memikirkan Maura.

Walaupun Ethan membencinya tapi wanita tersebut masih teringat di kepalanya.

Karena terlalu pusing memikirkan hal tersebut Ethan beranjak pergi ke kamar lalu dia langsung tidur.

Keesokan harinya Ethan memanaskan mobilnya terlebih dahulu sebelu dia berangkat ke Perusahaan.

Kini Ethan mandi kemudian dia sarapan dengan ibunya dan juga adiknya.

"mamah, kapan papah akan pulang" ucap Emma yang sangat kangen dengan ayahnya.

"Katanya Papah akan pulang Seminggu lagi tapi mamah juga belum tahu mungkin saja Papah di sana masih banyak pekerjaan." ucap Olivia.

Ethan yang sudah selesai makan langsung pergi begitu saja, dia kemudian masuk ke dalam mobil dan Melajukan mobilnya menuju ke Perusahaan.

Singkat Cerita Ethan sudah berada di ruangannya.

"Selamat datang, Tuan Muda." ucap Evan.

"Evan, tolong panggilkan Maura kesini ada hak yang ingin aku bicarakan dengannya." ucap Ethan memberikan perintah kepada asistennya.

"Baik, Tuan Muda ", Evan kemudian beranjak pergi dari ruangan Tuan muda Ethan lalu dia berjalan menuju ke ruangan divisi Pemasaran tempat Maura berada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!