NTT 4: Masuk Dalam Buku

*Negeri Tanpa Tahun (NTT)*

 

Episode 4 dibintangi oleh:

1.      Tina Cihuy

2.      Ayu Nostalgia

3.      Salman Alfarisy

4.      Musdahlifa

5.      Somali

 

 

Salman Alfarisy kaget dengan keterkejutan kedua sahabat perempuannya itu. Dia tidak melihat kejadian ketika buku novel di tangan Tina melompat sendiri.

“Ke-ke-kenapa?” tanya Salman dengan tatapan serius kepada Tina Cihuy dan Ayu Nostalgia.

“Bu-bu-bukunya lompat sendiri,” jawab Tina ikut gagap karena takut, membuat suasana di ruang tamu itu jadi tegang, mirip scene film horor “Beranak Dalam Sumur”.

“Waaah, nge-nge-ngeledek!” tukas Salman sambil menunjuk Tina, membuat suasana tegangnya jadi ambyar.

“Bukan geledek, tapi saya ketakutan, Sal. Kutunya lompat sendiri!” kilah Tina dengan mimik yang serius ketakutan.

“Iya, Sal. Bukunya lompat sendiri pas dibacain mantera!” timpal Ayu menguatkan Tina.

“Hahaha! Enggak pe-pe-percaya. Sini saya buktikan!” kata Salman yang didahului dengan tawanya.

Ia lalu meraih buku novel yang tergeletak di lantai. Ia buka halaman yang Tina tadi baca. Ia pun membaca manteranya.

“Tung tung tung, bolak balik bolak balik, nungging jungkir balik, ka buka buka, woi!”

Zerzzz! Zeroes!

Tiba-tiba dari dalam buku keluar aliran listrik warna kuning tanpa putus, langsung menyetrum tubuh ketiga remaja itu dan menyelimutinya dengan sinar kuning.

Kejap berikutnya, tubuh ketiganya ditarik ke dalam buku, seiring dengan sosok sinar mereka mengecil dengan cepat lalu menghilang ke dalam buku.

Buku novel “Pintu Setan Kuning” kini tergeletak di atas buku yang sedang digambari oleh Salman tadi.

“Tina, suara apa itu?” tanya Musdahlifa sambil muncul dari ruang dalam.

Namun, ibu dari Tina itu berhenti dan diam karena ketiga anak yang sedang belajar kelompok tidak ada di ruangan itu.

“Loh, anak-anak ke mana? Pergi kok enggak libang-libang?” tanya Musdahlifa kepada dirinya sendiri, seperti artis sinetron berdialog sendiri. “Mana manakannya enggal dihabisin.”

Sementara itu, Tina, Ayu dan Salman tiba-tiba muncul ke permukaan air sebuah kolam.

“Tolep…. Alep.… Saya engep… bisep… berenep…!” teriak Ayu yang kata-katanya selalu tertutup oleh air, sebab ia setengah mati berusaha untuk berenang.

“Salaman! Tolongin Ayu, dia enggak bisa beranak!” teriak Tina cepat kepada Salman.

“Ce-ce-cepat! Nanti te-te-tenggelam!” teriak Salman jadi terkejut dan panik.

Tina dan Salman cepat berenang meraih baju Ayu, lalu ditarik berenang ke pinggir.

“Alhamdulillah, solawat,” ucap Tina lega.

“Uhhuk uhhuk uhhuk!” Ayu batuk air.

“Napas buatan, Sal!” teriak Tina.

“Kamu kira saya pingsan!” bentak Ayu.

“Hahahak!” tawa Tina dan Salman terbahak.

“Eh, kita ada di mana nih?” tanya Tina tersadar dengan sekitarnya.

“Kolam,” sahut Ayu.

“Tahu, tapi di mana? Ini bukan di murah saya,” kata Tina sambil memandang ke sekitar dengan wajah heran.

“Di mi-mi-mimpi kali!” sahut Salman pula.

Plak!

“Aw!” pekik Salman karena Ayu tiba-tiba menamparnya tanpa kasih sayang.

“Berarti bukan mimpi,” kata Ayu.

“Setahu saya, di Kalianda enggak ada kolom seperti ini,” kata Tina.

“Kalian pada merasa gak sih? Ada sinar kuning, terus buku itu berubah besar sekali dan kita masuk,” tanya Ayu mengingatkan. “Terus, tahu-tempe saya kelelep!”

“Iya.” Tina membenarkan.

“Ada hu-hu-hutan, ada gu-gu-gunung, tapi gak ada orang. Ayo te-te-tebak, itu di mana?” kata Salman yang justru main tebak-tebakan.

“Ya di sini!” jawab Tina dan Ayu bersamaan.

“Hahahak!” tawa Salman.

“Kamu kira kita setan?” hardik Ayu.

“Ma-ma-maksud saya, se-se-se….”

“Setan?” terka Ayu memotong.

“Selain kita!” tandas Salman.

“Terus kita ada di alam ketan?” tanya Tina.

“Alam setan, Tina!” ralat Ayu. “Eh, kan judul bukunya Pintu Setan Kuning. Berarti di sini ada Setan Kuning!”

“Jangan nakutin, Yu!” hardik Tina seraya mengerenyit.

“Ki-ki-kita harus jalan!” kata Salman.

“Iya, cari orang,” dukung Ayu.

“Kalau ketekmu setan bagaimana?” tanya Tina.

“Hahaha! Ke-ke-ketek!” tawa Salman.

“Katanya kalau ketemu setan, mau kamu kasih mie goreng,” kata Ayu meledek.

“Itu kan berjanda,” kilah Tina.

“Bercanda, bukan berjanda!” ralat Ayu. “Yuk kita cari orang, jangan mikir setan melulu. Saya takut ada setan yang narik kaki saya dari dalam air.”

Serentak mereka bertiga berlomba cepat-cepatan naik ke darat.

“Nyuruh orang jangan parkirin setan, dia sendiri yang bikin ulah!” rutuk Tina.

“Hahaha! Ba-ba-baru tahu ka-ka-kalau setan bisa diparkirin!” kata Salman seraya tertawa.

Memang bahagia jika bersahabat dengan kedua gadis itu, selalu membuat tertawa. Pikir Salman.

Akhirnya, mereka bertiga keluar dari kolam.

Kini mereka berjalan di alam terbuka dalam kondisi basah kuyup. Angin yang berembus cukup sejuk membuat mereka lumayan kedinginan. Tina dan Salman sampai memeluk dirinya sendiri sambil berjalan. Berbeda dengan Ayu yang tampak tegar menghadapi kedinginan.

Di arah utara ada gunung, di barat ada hutan, di selatan ada bukit, dan di timur ada lautan luas tanpa pantai, karena tepiannya adalah jurang karang.

“Ayo pi-pi-pilih, ma-ma-mau ke mana? Ke hu-hu-hutan, ke gu-gu-gunung, ke bu-bu-bukit, atau ke la-la-laut?” tanya Salman.

“Kalau ke hutan ketemu macan, ke gunung enggak bisa turun, ke laut tenggelam, kita ke bukit saja!” kata Ayu memilih, lengkap dengan dalihnya.

“Ke cubit aja, nanti dari sana kita bisa lihat, di mana ada koran,” kata Tina.

“Ih, tumben Tina pinter!” puji Ayu sambil mencubit kedua pipi sahabatnya itu.

“Memang saya printer. Kalian saja yang tidak pera,” kata Tina seraya mencibir.

“Peka, Tina, bukan pera. Dikira nasi, pera!” ralat Ayu.

“Hahaha! Di-di-dingin!” ucap Salman.

“Dingin doang kamu pakai ketawa, Sal,” kata Ayu.

“Ta-ta-tadi nge-nge-ngetawain Ti-ti-ti….”

“Tikus?” terka Ayu memotong.

“Ti-ti-tikuuus!” teriak Salman, rada kesal karena disela. “Se-se-sekarang dingin.”

Ketiganya berjalan menuju bukit sambil memeluk tubuhnya sendiri. Kini Ayu pun memeluk tubuhnya karena dingin.

“Menurut teori, alam itu terbalik dalam beberapa jenis. Ada alam manusia….”

“Terbagi, bukan terbalik, Tina!” ralat Ayu.

“Iya, maksud saya itu. Terbalik dalam beberapa jenis. Alam manusia, alam jin, alam melekat….”

“Alam malaikat!” sergah Ayu meralat.

“Iya, itu maksud saya. Alam apa lagi?” tanya Tina.

“Alam Bu-bu-budi Kusuma!” jawab Salman menyebut nama seorang atlet badminton legenda Indonesia.

“Hahahak!” tawa Ayu terbahak.

“Itu mah suaminya Budi Susanti, Salaman,” ralat Tina, tapi juga salah.

“Hahahak…! Aduuuh, ampun, Mak! Hahahak!” tawa Ayu semakin menjadi.

“Hahaha…!”

Tiba-tiba ada suara tawa lelaki lain selain suara tawa Salman. Ketiga sahabat itu langsung terdiam, berubah tegang.

“Si-si-siapa?” tanya Salman dengan lirikan tegang yang tidak jelas ke mana arahnya.

“Setan Kuning ya?” tanya Ayu pula. Suaranya gemetar.

“Setan atau handuk?” tanya Tina. Sama, dia gemetar juga.

“Hahaha…!” tawa seorang lelaki sambil bergerak keluar dari balik batang pohon di depan mereka.

“Setan Cebok!” pekik Tina kaget.

“Cebol, Tina!” ralat Ayu berteriak tegang.

“Se-se-separuh manuuu sia!” kata Salman kaget pula.

“Hahahak…! Kalian pasti anak-anak setan kesasar?” terka lelaki cebol berpakaian hijau daun itu.

“Kita manusia, bukan setan. Setan jangan ngaku setan. Eh salah, setan jangan ngaku manusia!” bentak Ayu galak.

“Iya, lihat saja. Kali kita enggak melayang,” kata Tina.

“Kaki, bukan kali!” ralat Ayu, seolah sedang memarahi Tina.

“Si-si-situ siapa?” tanya Salman.

“Namaku Somali!” jawab lelaki cebol itu bangga.

“Ooo, mamamu Somay!” kata Tina sambil manggut sekali.

“Namamu, bukan mamamu!” ralat Ayu.

“Iya, maksud saya itu!” kata Tina sewot.

“Eit! Mamaku namanya bukan Somay, jangan sok kenal,” kata Somali. “Eh kalian, dengarkan baik-baik. Namaku Sooo Maaa Liii.”

“Sooo Maaa Liii, So-so-somat ma-ma-mandi di kali. Hahaha!” seloroh Salman. (RH)

Terpopuler

Comments

EL SHADAY

EL SHADAY

Ini chiclit MC nya Tina pa Ayu bang?

2023-05-24

2

EL SHADAY

EL SHADAY

alam mimpi

2023-05-24

2

EL SHADAY

EL SHADAY

kirain ayu meluk pohon 🤪

2023-05-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!