SANG DERMAWAN

SANG DERMAWAN

EPISODE 1

Rumah alam teknologi

Pada suatu pagi yang cerah, matahari bersinar terang,burung-burung berterbangan kesana kemari, udara dingin menyelimuti tempat itu.

Seorang pria tampan dengan tubuh tinggi, kulit sawo matang, gagah,bermata biru,dan rambutnya sedikit panjang terbangun dari tidurnya. Saat ia membuka matanya ia seperti biasanya melihat ke arah plafon rumahnya yang memiliki pemandangan alam karena di cat sedemikian rupa seperti aslinya.

Ia pun bangun dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi dan menggosok giginya. Setelah keluar dari kamar mandi, istrinya datang membawakan sarapan dan kopi.

"Pagi suamiku,"ucap istrinya membawa nampan berisi makan dan minuman itu ke teras rumah di lantai 3 itu.

Teras lantai 3 dengan konsep hutan dan berhadapan langsung dengan pemandangan gunung dan danau serta rumput yang terhampar luas. Pria itu pun berjalan dan menghampiri istrinya.

"Ibu mana?"tanya pria itu.

"Lagi main sama anya di kolam,"ujar istrinya itu menarik tangan pria itu ke arah tembok ujung.

Mereka pun melihat seorang wanita umur 45 tahunan sedang bermain bersama seorang anak kecil. Pria tadi pun mengambil kopinya dan dan meminumnya.

Slurrrrrp....

5 tahun yang lalu

Seorang remaja berusia 16 tahun terbangun dari tidurnya. Tempat tidur jalan trotoar dan berbantalkan bungkusan kapas yang ia taruh di gerobak sampahnya. Remaja itu bernama Darma Subianto.

Ia pun merasakan matahari mulai menyengat kulitnya. Kemudian, ia pun duduk dan menyandarkan punggungnya di tembok tempat itu. Lalu datang 3 orang preman menghampiri Darma.

Darma memandangi mereka dengan tatapan bingung. Pasalnya ia baru saja tiba di daerah ini dan tak ada membuat masalah. Ia juga heran melihat tempat itu, sangat kumuh dan seperti sering terjadi penghancuran besar-besaran. Sebagian rumah kosong dan hancur.

"Heh, ini wilayah kami. Lo harus bayar kalau mau tidur di sini!"ujar pria berambut gondrong,tubuh gemuk,wajahnya seram,dan mengenakan baju preman.

"Ma...maaf bang, saya gak ada uang."ujar Darma.

"Halah bacot, periksa gerobaknya itu!"ujar pria itu pada dua orang di sampingnya.

Lalu dua orang itu memeriksa gerobaknya. Mereka pun tak menemukan apa pun dari gerobak itu.

"Gak ada apa-apa bang,"ujar pria berambut punk,tubuh kurus,lidah,telinga,dan bibirnya bertindik.

"Iya bang, cuma ada botol-botol bekas."ujar wanita berambut pendek,cantik,kulit putih,dan mengenakan baju preman plus lipstik hitam.

Lalu pria itu pun melirik ke arah Darma. Darma pun menyembunyikan plastik hitam yang berisi kapas dan di dalamnya ada uang 20 ribu.

"Owh, ambil itu kantong hitam yang disembunyiin dia!"ujar pria itu pada anak buahnya.

Mereka pun berusaha mengambil kantong itu.

"Bang jangan bang, ini yang saya punya satu-satunya!"ujar Darma memeluk kantong itu.

"Serahin buruan!"ujar pria itu mengambil paksa kantong itu.

Mereka berusaha mengambilnya. Butuh perjuangan yang keras untuk mengambil plastik itu. Masyarakat yang lewat hanya melihat saja dan cuma menonton sambil taruhah apakah plastik hitam itu akan diambil atau tidak.

Bughh

(Suara pukulan ke perut)

"Ughh sakit,"ujar Darma kesakitan ketika pria yang satunya lagi memukul perut Darma.

Namun karena Darma tak kunjung melepas plastik hitam itu maka para preman itu menghajar Darma. Penghajaran itu hanya disaksikan oleh masyarakat tanpa mau membantu.

Setelah babak belur, Darma pun melepas plastik hitam itu. Lalu para preman itu pun mengambilnya dan kemudian menendang dan meludahi Darma.

"Cuiih, rasain itu. Siapa suruh bohong sama kami."ujar pria gondrong itu menendang perut Darma.

Setelah itu, merekapun pergi. Darma pun kesakitan sambil memegangi perut dan seluruh anggota tubuhnya yang sakit akibat di pukul tadi. Para warga pun bubar dan hanya melihatnya kesakitan.

Byurrrr

(Suara air)

Tiba-tiba turun air dari atas. Darma sangat kaget dan shock mendapati ia disiram dari atas. Ia pun mencium aroma air itu, aroma yang sangat khas dari padi yang sudah dikupas. Biasa kita sebut dengan air beras.

Darma pun menatap ke atas dan tiba-tiba air menetes dari atas. Kali ini air itu beraroma sabun dan sangat wangi. Namun orang-orang seakan tak peduli.

Tiba-tiba di jalan ada yang berkelahi. Namun hal itu malah jadi tontonan warga dan tak ada yang memisahkannya. Perkelahian itu pun membuat pelakunya menjadi babak belur. Lalu saat sedang melihat orang berkelahi, datang segerombolan anak sekolah dari kiri dan kanan.

Merekapun memarkirkan motor di sembarang tempat dan kemudian mereka mulai menyerang tim lawan. Orang-orang juga mereka serang, seketika tempat itu menjadi kacau. Darma pun lari dan pergi untuk sembunyi, namun tiba-tiba ia menabrak seorang anak sekolah yang memegang tongkat bisbol.

Duggh

"Aduh maaf-maaf gak sengaja,"ujar Darma.

"Heh bangs**, rasain nih."ujar anak SMA itu memukul wajah Darma dan temannya membantu menghajar Darma.

Tungg

(Suara tongkat bisbol di benturkan ke suatu benda keras)

Anak itu memukul kepala Darma sehingga membuatnya tak sadarkan diri. Saat itu juga tiba-tiba muncul asap biru dari tanah dan pada saat pemuda tadi ingin menghajar Darma kembali, asap tadi mengambil tubuh Darma dan alhasil tongkat bisbol itu menghajar lantai.

"Loh, kemana orang yang tadi disini?"tanya remaja itu heran dan kaget.

"Jangan-jangan dia dimakan hantu,"ujar temannya.

"Hiii, dia pasti udah di santap sama setan-setan itu."ujar temannya yan satu lagi.

"Bisa jadi hahaha,"ujar pria tadi.

Merekapun lanjut tawuran.

Di tempat lain

Asap tadi membawa Darma ke sebuah rumah di sebuah tempat yang sangat indah. Sebuah rumah di lapangan rumput yang di depannya ada gunung dan danau yang airnya sangat jernih berwarna hijau. Saking jernihnya terlihat dasar danaunya. Asap biru itu masuk ke tubuh Darma dan kemudian mengidentifikasi Darma.

[Identifikasi]

Proses.....

10%

20%

30%

40%

.

.

.

100%

[Tubuh berhasil di identifikasi]

[Nama: Darma Subianto

Jenis Kelamin: Laki-laki

Umur: 16 tahun

Status: Jomblo

Keadaan sekarang: Koma

Mutasi tubuh:

Kekuatan(0%)

Kecepatan dan Kelincahan Tubuh(0%)

Kekebalan:

5-20%\= tangan kosong

21-40%\= Senjata kecil

41-60%\= Senjata sedang

61-80%\= Senjata berat

81-100%\=Semuanya termasuk Bom, granat,peluru bazooka,tank,dan lain-lain.]

Memulihkan sang pahlawan...

10%

20%

30%

40%

.

.

.

100%

Sang pahlawan berhasil di pulihkan.

Tubuhnya yang semula babak belur dan kepalanya pecah, kini tubuhnya kembali seperti semula. Darma pun membuka matanya dan menatap ke sekelilingnya.

"Dimana aku?"tanyanya masih dalam keadaan linglung serta ia masih sangat bingung kenapa tiba-tiba ada di rumah yang bagian dalamnya sangat megah dan mewah.

[Tuan, selamat datang di Alam tekhnologi.]

"Astaga, siapa itu yang bicara?"tanya Darma kaget dengan suara itu.

[Ini saya tuan,]

"Kamu siapa?kenapa suaramu seperti berasal dari kepalaku?"tanya Darma bingung dan ketakutan.

[Saya tekno tuan, saya yang akan membantu tuan untuk membantu tuan membuat perubahan di alam manusia.]

"Hah?tekno?alam manusia?"tanya Darma semakin tak mengerti.

[Tuan sekarang ada di alam tekhnologi, alam ini diluar alam manusia dan alam ghaib. Di sini cuma ada tuan dan hewan-hewan baik di sekitaran wilayah tuan ini.]

"Hah?wilayahku?"tanya Darma.

[Benar tuan, baiklah biar tuan tidak bingung maka izinkan saya untuk menjelaskannya!]

"I...iya jelaskanlah!"ujar Darma.

[Jadi begini tuan.....

Hai guys:)

Ini novel baruku bertemakan fantasi urban-super system.

Jangan lupa like,komen,dan subscribe ya kalau suka. Sebanyak-banyaknya ya, supaya author lebih semangat nulisnya!

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Kang Kuli

Kang Kuli

teknologi kan gk pake h

2023-10-28

0

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

oke awal yg bagus👍

2023-06-06

3

Ra dhiraemon

Ra dhiraemon

Mampir

2023-06-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!