EPISODE 4

Setelah sampai di sebuah minimarket, Darma pun memberhentikan motornya di parkiran. Ia melihat ada beberapa anak kecil sedang tertidur di lantai minimarket itu. Hati kecilnya menangis mengingat ia pernah ada di posisi itu.

Darma pun masuk untuk membeli air mineral dan minuman dingin. Namun karena ia merasa bahwa ia akan membeli banyak barang, ia pun mengambil keranjang.

"Kak, saya mau numpang ke WC boleh gak?"tanya Darma.

"Dih, masuk ke sini cuma mau nanya WC."ujar wanita itu.

"Saya mau belanja kak, tapi saya pinjem WC nya bentar."ujar Darma.

"Halah, lo pengemis kan?trus nanti mau mencuri kan?ngaku gak lo!"ujar Wanita itu.

"Silva, apaan sih lo. Dia cuma nanya WC doang, boleh mas kalau mau ke WC."ujar wanita di sampingnya tersenyum.

"WC nya ada dimana mba?"tanya Darma pada wanita yang baik tadi.

"Heh pengemis, lo cuma modus doang kan nanya WC. Aslinya lo cuma mau maling kan."ujar wanita yang menghina Darma itu.

"WC nya di belakang mas, lurus aja ikutin jalan ini. Nanti ketemu WC di belakang!"ujar wanita baik itu.

"Terimakasih mba,"ujar Darma pada wanita itu.

Lalu Darma pun pergi ke WC tempat itu.

Di WC

"Kenapa orang yang berpakaian seperti ini di hina dan di kucilkan, apakah orang-orang kecil serendah itu di mata orang-orang yang memandangnya rendah?"tanya Darma lalu ia membuka komputer Tekno.

[Bank Tekno:

Cek saldo➡️

Tarik(minimal 50.000)➡️

Transfer ke Bank Lain➡️]

[Tarik]

[Masukan jumlah uang]

[150.000]

[Tarik] [Tidak]

(Sisa Saldo 8.400.000)

Kemudian setelah memilih pilihan tarik, uang 3 lembar 50 ribu warna biru pun keluar dan melayang di udara. Setelah mengambilnya, Darma pun pergi dari tempat itu.

Di kasir

"Lo kenapa sih baik sama orang yang penampilannya kayak gitu, dia itu mungkin orang yang berpura-pura numpang ke wc."ujar wanita yang jahat tadi.

"Kita gak boleh menjudge dia gitu aja, mungkin penampilannya kayak gitu. Tapi kita gak tau, mungkin aja dia orang kaya yang lagi nyamar."ujar wanita yang baik tadi.

"Halah, gak mungkin ada orang kaya yang kayak gitu. Gengsi lah sama harga dirinya."ujar wanita jahat itu.

Wanita baik tadi hanya geleng kepala melihatnya.

Setelah Darma keluar dari kamar mandi, ia pun langsung mengambil keranjang untuk belanja. Darma pun membeli air mineral dingin yang harganya 3000 untuknya, ia membeli air mineral yang sama sebanyak 5 pcs,kemudian ia membeli roti bungkus yang 1 bungkusnya 15 ribu sebanyak 5 bungkus,ia juga membeli.

Kemudian ia pun membawa belanjaan itu ke kasir. Wanita jahat tadi tampak heran melihatnya, karena ia membeli makanan sangat banyak.

"Berapa semuanya mba?"tanya Darma pada kasir baik tadi sambil ia mengeluarkan uang 100.000.

"Bentar ya mas, di cek dulu jumlahnya."ujar wanita itu menscan barcode harga makanan itu.

Setelah di scan, tertotal lah jumlah harga makanan dan minuman itu yaitu sebesar 93 ribu. Kemudian wanita jahat tadi ikut membantu membungkus dengan tak ikhlas kelihatan dari wajahnya.

"Kok banyak banget belanjanya mas, untuk keluarganya ya?"tanya wanita baik tadi mengembalikan uang sisa milik Darma tadi.

"Untuk 5 anak yang tidur di depan itu,"ujar Darma.

"Wow, seriusan mas?"tanya wanita itu.

"Halah pencitraan,"ujar wanita di sampingnya.

"Iya mba, oh iya ini mau tukar 20 ribu bisa?"tanya Darma menyerahkan uang 100 ribu.

"Untuk anak-anak kecil itu juga?"tanya wanita itu.

"Iya mba,"ujar Darma.

Wanita tadi pun mengambilnya dan menyerahkan uang tukar dengan nilai yang setimpal.

"Terimakasih mba,"ujar Darma tersenyum lalu ia pun mengambil barang yang sudah dibungkus itu.

"Terimakasih kembali, sehat selalu orang baik."ujar wanita itu tersenyum.

"Iya mba,"ujar Darma tersenyum dan kemudian Darma pergi dari tempat itu.

"Pasti dia mencuri, gak mungkin dia punya uang sebanyak itu."ujar wanita jahat tadi.

"Hadeh, udahlah tik. Lo selalu negative thinking terus sama orang."ujar wanita baik tadi menatap kepergian Darma.

Darma pun berjalan ke arah kelima anak itu sambil membawa bungkusan besar itu. Kemudian Darma pun membangunkan anak-anak itu.

"Dek dek dek dek dek!"ujar Darma menggoyangkan bahu para anak kecil yang sedang tidur itu.

Mereka pun terbangun dan melihat ada orang di depan mereka membawa bungkusan besar. Kemudian mereka saling membangunkan layaknya saudara.

"Kalian kok tidur di sini?"tanya Darma pada anak-anak itu.

"Hoaam kami dibuang bunda bang, jadi kami terpaksa hidup di jalanan."ujar salah satu dari mereka.

"Bang, ada makanan gak?kami lapar"tanya salah satu dari mereka.

"Iya bang, udah 1 hari kami belum makan."ujar salah satu dari anak-anak itu.

"Ini ada sedikit makanan untuk kalian ada air mineral,roti,dan susu. Masing-masing ambil 1 ya!1 roti,1 air mineral, dan 1 susu!"ujar Darma membagikan dan memberikan uang 21 ribu beserta 3 item makanan tadi.

Merekapun menerimanya dan kemudian mereka langsung memakan makanan-makanan itu. Mereka makan dangan sangat lahap, air mata Darma menetes melihatnya karena mengingat bahwa ia juga sudah masuk tahun ke 3 menjadi gelandangan dan pernah ada di posisi kelaparan seperti itu.

"Terimakasih bang,"ujar salah satu dari mereka yang paling besar di antara yang lain.

"Iya, sama-sama."ujar Darma tersenyum lalu ia pun pergi dari tempat itu dan berjalan menuju ke kendaraannya yang sedang diduduki oleh tukang parkir.

[Bloop]

[Hadiah sedekah: 195.000×5\=975.000]

[Total Saldo:9.375.000]

"Permisi pak, ini motor saya."ujar Darma pada tukang parkir itu.

"Eh, iya silahkan mas!"ujar bapak itu turun dan kemudian membantu Darma untuk keluar dari parkiran itu.

Setelah itu Darma memberikan uang parkir sebesar 2.000 pada bapak itu. Bapak itu pun ingin mengembalikan uang 1.000.

"Ambil aja pak!"ujar Darma lalu langsung menggas motornya pergi dari tempat itu.

[Bloop]

[Hadiah sedekah: 1.000×5\=5.000]

[Total Saldo: 9.380.000]

"Makasih ya mas,"ujar bapak itu tersenyum.

"Sama-sama pak,"ujar Darma melihat bapak itu lalu ia pun pergi.

"Orang baik, seandainya orang seperti dia diperbanyak di negara ini. Pasti negara ini akan sejahtera."ujar bapak itu menatap kepergian Darma.

...

Taman

Setelah makan, Darma pun menatap ke depan dan melihat banyak orang main handphone. Ada yang duduk sambil main handphone,ada yang sedang pacaran tapi dua-duanya main handphone,dan ada yang jaga anak tapi sambil main handphone.

Darma pun geleng kepala melihatnya. Handphone sudah semakin menjadi alat yang dominan dipakai dan saking banyaknya handphone, orang sudah tak belajar menggunakan buku. Buku hanya sebagai simbolis, handphone lah yang berfungsi saat pembelajaran.

"Apakah ini dunia handphone, semuanya serba handphone."ujar Darma menatap orang-orang itu.

Dari dulu saat handphone masih berupa layar sentuh dan masih berbentuk kotak, sekarang sudah ada yang versi hologramnya dan bentuknya juga sudah bervariasi. Ada yang normal,ada yang bulat,ada yang di jam tangan,dan ada handphone berbentuk buah.

Jangan lupa like, komen, subscribe, dan vote ya sebanyak-banyaknya. Supaya author llebih semangat lagi nulisnya!

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

p

2023-06-06

0

bulu ijo

bulu ijo

anak kecil itu di tinggal gitu saja ?

2023-06-05

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!