...****************...
"Ayah tolongg...!! Disini sangat gelap, aku takut ayahh... Aku tak dapat melihat apa-apa..." rintih nya. Keke terduduk menutup wajahnya di antara kedua kaki nya.
Keke terus saja merintih ketakutan sampai tak mendengar suara langkah kaki seseorang yang datang menghampiri dirinya.
"Ah Kau sudah datang baby, ayo lakukan tugasmu dengan benar, jika aku merasa puas tentu saja akan ada bonus untuk mu"
Pria tersebut mengangkat dan membaringkan tubuh gadis itu di atas ranjang miliknya. Yap, benar. ini adalah kamar milik pria yang baru saja ditinggalkan asisten itu. Dengan pengaruh minuman tersebut pria ini tak dapat lagi menahan diri, sekuat apapun perlawanan keke tetap saja tak dapat melepaskan diri.
"Tidak lepaskan aku, jangan ahh sialan kau, aku akan menuntut mu ahh"
Pagi menjelang, Keke mengalami sakit pinggang yang teramat sakitnya.
Keke sengaja menunggu pria ini bangun, ya dirinya sudah bangun sejak tadi namun tetap diam juga berpura-pura tidur dengan sedikit menutup wajahnya dibalik bantal agar tak terlihat.
Dari novel yang sering dibaca nya setelah melakukan hubungan keesokan harinya mereka akan mandi bersama, dan yah... tebakan yang benar setelah pria itu terbangun ia langsung membersihkan diri.
Keke merasa inilah kesempatan untuk dirinya melarikan diri dari kamar dan pria sialan tersebut. "Bagus ini lah saatnya"
Dengan hati-hati keke mengemasi semua barang miliknya lalu pergi tanpa sepengetahuan pria itu ataupun pelayan yang baru saja membuka pintu untuk mengantarkan sarapan pagi mereka.
"Oh tidak! Dimana gelang ku, apa tertinggal, aih sudah lah yang terpenting adalah berita ini harus segera dirilis sekarang juga." Keke langsung pergi menuju perusahaan tanpa mandi terlebih dahulu. Dia sangat antusias ingin segera merilis nya.
Kamar 202
Setelah selesai mandi pria itu kembali, melihat sekeliling kamar. Namun dia hanya melihat seorang pelayan di dalam sana.
"Dimana dia?." Pria itu bertanya pada pelayan hotel.
"Ah.. itu.. Tuan Yu, tadi saya hanya melihat seorang wanita melarikan diri dari sini tepat saat pelayan makanan masuk"
Xi Yuan seorang CEO pilihan yang ditunjuk langsung oleh direktur utama yang tak lain adalah sang kakek. Yuan handal dalam menjalankan tugas apapun karena itu setelah kakek tiada Yuan lah yang memegang seluruh aset perusahaan.
Dengan menggabungkan seluruh saham yang dimilikinya Yuan menjadi CEO terkaya, dan juga karena parasnya yang tampan sering kali Yuan dapat tawaran wanita secara cuma-cuma.
"Tunggu, apa ini." Matanya terfokus pada kotoran yang tadinya terlihat kecil namun setelah selimut ditarik, barulah terlihat bercak merah yang sudah mengering.
"Maaf, Tuan, sepertinya wanita itu masih gadis...." cetus pelayan wanita tersebut
"Apa..!" tatapnya geram sambil menggenggam erat kasur kotor itu ditangannya.
Seorang asisten yang merupakan sahabatnya masuk kedalam kamar. "Ck.. Kau terlihat kesal.. gimana malam percintaannya apa wanita itu kembali memuaskan mu?."
"Dimana kau mendapatkan nya." Tanya Yu dingin dengan tatapan kosong melihat arah gedung-gedung pencakar langit.
"Astaga Tuan Yu dia itu Miya, jangan pura-pura lupa dong, kau baru saja meminta jasanya minggu lalu, saat itu kau terlihat puas, jadi aku sengaja memesannya lagi khusus untuk mu dan aku bahkan memberikan harga mahal lohh..."
"Kau bisa lihat kesana, apa kau yakin wanita itu Miya..?" tangannya menunjuk ke arah kasur.
"Hah!... Siapa dia dan kenapa di.. dia ma.. ma.. masih gadis."
Bo Gum sangat memahami Yuan meski dirinya sering bermain dengan wanita tapi Yu tidak pernah sekalipun meniduri wanita lajang, ini disebabkan oleh pengalaman pribadi ibu nya. Seorang pria merenggut kehormatan ibunya secara sengaja. Ibu Yu meminta pertanggung jawaban pria tersebut tepat setelah Yuan lahir, namun bukan hanya tak di akui bahkan nyawa sang ibu juga dihabisi pria itu.
Yuan sadar dirinya mewarisi sifat ayah sialan tersebut yaitu tidak mau bertanggung jawab. Hingga saat ini Yu selalu bermain aman, juga tak pernah bermain dengan seorang gadis. Dia hanya tak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan ayah nya.
"Yu aku sama sekali tidak tahu siapa dia..." ungkap Ri Rey berusaha meyakinkan Yu.
"Cari dia sekarang juga!" Yu pergi meninggalkan Rey dengan tatapan yang tidak pernah dilihatnya. Hal ini membuat Rey merinding sekujur tubuh.
"Ahh kenapa bisa begini, jika tidak menemukan nya bisa saja aku yang akan dicincang habis oleh Yu"
"Wanita... dimana aku bisa mencari muu..." Rey merintih kacau mengingat di wilayah sebesar ini... mencari seorang wanita kemarin malam... bagaikan mencari jarum di dalam lautan lepas.
Sehari setelah kejadian
Ting...
"Hah!.. Apa!... Ayahhh lihat ini, lihatlah ini" Ming Ke berlari kearah ayah nya dan menunjukkan pesan masuk bahwa dirinya memenangkan adu banding berita terhits itu dan akan segera menandatangani kontrak selama 6 tahun dengan perusahaan Aon News.
"Wahh... keke anak ayah akhirnya kerja keras mu membuahkan hasil sayang." Ming Lan Memeluk erat tubuh Keke.
"Tapi ini juga akan menjadi awal perpisahan kita" Keke murung manja dipelukan ayah tercinta yang selama ini selalu mendukungnya
"Sayangg... ingat ini baik-baik kau adalah putri ku yang akan selalu berada di hatiku. Jadi tak perduli seberapa jauh kau pergi, ayah akan selalu merasa kau berada disamping ku, memeluk ku seperti ini selamanya."
Setelah urusan terselesaikan Keke mulai mengemasi barang yang akan dibawa, tak lupa sebelum beranjak pergi dirinya memberikan ucapan perpisahan kepada ibu dan yang lainnya namun sama seperti biasa mereka tetap acuh terhadap Keke.
"Huh... Baguslah, akhirnya kau pergi juga dari rumah ini, aku sudah bosan melihat wajah mu itu" ungkap Ai Ling ibu Ming Ke
"Pergilah sejauh yang kau bisa, akan lebih baik jika itu pergi selamanya. Hahahaa..." Kiki tertawa lepas dan seketika berhenti saat mengetahui Ayah nya keluar dari dalam kamar.
"Sayang bekerjalah dengan giat, jangan dengarkan ucapan mereka. Yang harus kau ingat adalah Ayah akan merindukan gadis kecil ini." Lan Mengelus rambut Ming Ke dengan belaian kasih sayang nya.
Ming Ke sudah terbiasa dengan cacian mereka sampai-sampai dirinya menganggap itu adalah sarapan setiap hari, Keke tetap tersenyum karena Ayah selalu berada disamping nya.
...----------------...
Ming Ke dan Ai Ki mereka saudara kembar tapi Keke mengikuti marga Ayah nya sedangkan Kiki sendiri mengikuti Marga ibunya. Jika dibandingkan dengan Keke, Kiki lebih genius dan berbakat, dia mulai mengikuti dunia Fashion saat berusia 17 Tahun dan di awal tahun ini dirinya dinobatkan sebagai Model papan atas. Dengan ini Keke bertekat untuk mengikuti jejak adiknya dan ingin membanggakan orang tua. Keke kadang berfikir hal yang dapat membuat nya insecure sendiri, apakah Wartawan bisa mengimbangi seorang Model?...
...----------------...
Setelah sampai di bandara mereka saling melepaskan diri satu sama lain.
"Jaga kesehatan mu Yah"
"Kau juga, sering-sering lah memberi kabar"
"Aku akan sangat merindukan mu." Air mata nya kembali menitik.
"Sudah lah kau terlihat jelek jika terus begini. Ayah pergi, masih banyak pekerjaan yang menunggu ku, kau pergilah dengan selamat..."
Ming Ke pergi ke toilet untuk membersihkan bekas tangis nya.
...----------------...
lanjut yuk👇
Jangan lupa Vote ya guys...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Bu ning Bengkel
......lanjut....keke jangan takut dan kawatir jodoh mu akan sayang padamu ....
2024-06-19
0