Sejak awal mereka menjalin kasi hubungan mereka sudah di tentang oleh keluarga mereka tapi Leon trus berusaha untuk bisa tetap bersama Linda, walaupun Leon berkali kali dapat masalah dia tetap bertahan untuk memperjuangkan Linda.
"kapan kamu pergi ke Paris" tanyak leon
"mungkin besok sayang" ucap Linda dengan menunduk
"kamu kenapa saya" kata Leon dan mengangkat dagu Linda. ternyata pipi Linda sudah di penuhi air mata "kenapa kamu menangis" tanya leon
"Ais emang salah ya jika aku menangis" ucap Linda dengan cemberut
"muka kamu tambah jelek tau" ucap Leon sambil mencubit hidung Linda
"Iss sakit yank" kata Linda dan memukul lengan Leon
"Linda"
"Hemm"
"mau ngak kamu habisin hari ini bersama aku"
"emang kamu ngak ke kantor ya"
"ngak, aku mau menghabiskan waktu dengan kamu"
"Ok baiklah kita akan bersenang senang untuk yang terakhir kali nya" ucap Linda
dan mereka pun menghabiskan waktu dengan berbelanja, ke bioskop, makan dan ke pasar malam.
Tampa terasa langit biru pun mulai gelap hingga membuat Leon dan Linda memutuskan untuk pulang bersama, setelah mengantar Linda pulang Leon pun melaju kan mobil nya ke sebuah bar milik teman nya.
Skip..
Saat pulang dari bekerja Luna di sambut hangat oleh Anton dan Amel, ada rasa curiga di hati Luna tapi Luna tetap positif thinking terhadap mereka.
"Luna sayang kamu mau makan apa" ucap Anton
"Luna sudah makan pa" ucap Luna begitu senang karena baru kali ini iya di perlakukan dengan sangat baik
"Luna mulai besok kamu ngak usah kerja lagi sayang" ucap Amel
"kenapa ma" ucap Luna kebingungan
"ada kabar baik untuk kamu"
"Apa" ucap Luna mengernyitkan dahi nya
"Besok Kaka anak di jodohkan" ucap Arka "perasaan ini udah jaman modern kenapa mesti menjodohkan kak Luna, kurang kerjaan banget" ceplos arka dan tersenyum sinis, ya cuman Arka yang tidak setuju dengan perjodohan ini Arka ngak rela Luna pergi meninggalkan nya karena cuman Luna yang sangat baik terhadap nya.
"Hus, diam kamu bocah ngak usah ikut campur" ucap Anton
"Hah, perjodohan? dengan siapa?" tanyak luna
"Dengan seorang CEO kak"
"What, jangan Ngadi Ngadi kamu dek" ucap Luna tidak percaya
"Emang bener yang di katakan Arka" ucap Anton
"kalau kalian nikah, kamu ngak usah kerja lagi dan kamu bakal berlinang harta" ucap Amel sangat bahagia
"tapi kamu ngak boleh lupa dengan kita" ucap Anton
"setiap bulan kamu harus kasi mama, papa dan Arka uang" ucap Amel
"Arka ngak butuh uang" ucap Arka dan pergi meninggalkan mereka di ruangan VIP rumah sakit
"kamu mau kan sayang liat mama dan papa bahagia" ucap Amel dan membuat Luna tersenyum sinis melihat tingkah mereka yang gila harta.
Kini Luna mengerti maksud perjodohan ini, luna hanya di jadikan kambing hitam buat mereka mendapatkan uang yang banyak dan satu hal yang Luna tau bahwa hanya Arka yang sayang kepada nya.
Luna hanya bisa pasrah akan keadaan, walaupun Luna memberontak Luna pasti akan di pukul dan di siksa oleh Anton.
"ma pa Luna mau kerumah Vina bentar"
"mau ngapain kamu ke sana" ucap Anton
"jangan jangan kamu mau kabur" ucap Amel
"awas saja kalau kamu berani kabur" ucap Anton senyum devil.
"Luna cuman mau minta izin kok" ucap Luna "sekalian Luna mau ngundur kan diri" ucap Luna dan di balas anggukan oleh Anton dan amel.
***
Kini Luna berjalan ke rumah Vina, ya setiap Luna bersedih dia akan berjalan kaki ke tujuan nya agar dia bisa menikmati kesendirian nya.
"Assalamualaikum" ucap Luna saat sudah berada di depan pintu rumah Vina dan tak lama kemudian seorang asisten rumah tangga pun membuka pintu.
"Waalaikumsalam, Eh ada neng geulis" ucap asisten rumah tangga itu "silahkan masuk, nona Vina ada di kamar nya" ucap bi Ijah
seluruh keluarga Vina sudah kenal dengan Luna sejak lama dan Luna di terima baik oleh mereka semua.
"Vinaa" ucap Luna saat Vina sudah membuka pintu kamar nya
"Lo kenapa Lun" ucap Vina "Yok masuk dulu" ucap Vina lagi
Luna pun duduk di sofa dekat jendela Vina dengan termenung.
"Lo ada masalah Lagi lun" ucap Vina dan duduk di samping Luna "Cerita aja klo Lo mau, biar beban Lo berkurang" ucap Vina
"Mungkin mulai besok gue ngak kerja di cafe Lo lagi" tutur Luna
"kenapa, apa gue punya salah ke Lo" ucap Vina
"ngak kok" ucap Luna dengan menundukkan kepalanya
"terus kenapa lun"
"gue di jodohkan dengan seseorang"
"What" ucap Vina dengan terkejut "Hello emang ini jaman Siti Nurbaya yang harus menjodohkan seseorang"
"Entahlah, gue ngak tau" ucap Luna mulai menitikkan air mata
"Orang tua Lo emang gila lun" ucap vina, "Oh iya Lo mau aja gitu terima perjodohan ini" tanya Vina
"ya jelas ngak mau lah, tapi mau gimana lagi Lo kan tau sifat orang tua gue gimana, walaupun gue memberontak dia pasti ngelakuin segala cara agar gue bisa nikah dengan CEO itu" jelas Luna
"Oh jadi yang mau nikahin Lo adalah seorang CEO" tanya Vina dan di balas anggukan oleh Luna
"tapi bagus juga si kalo dah nikah kan otomatis ada yang lindungi Lo" ucap Vina "dan yang paling penting lo ngak di siksa lagi dengan orang tua Lo, dan juga ngak usah kerja lagi kan ada suami Lo yang nafkahin lahir batin" tutur Vina panjang lebar
"yang Lo bilang ada bener nya juga vin" kini Luna mulai berfikir akan melanjutkan perjodohan ini karena iya ngak mau tinggal di neraka itu lagi.
"tapi bagaimana dengan Arka kalo gw pergi" tanyak Luna
"Lo ngak usah pikirin Arka dia kan anak cowok lagian dia juga di sayang kok sama mama dan papa Lo" ucap Vina
"Iya juga si" ucap Luna sambil tersenyum
"nah gitu dong, kan Lo jadi cantik klo senyum" kata Vina dan dibalas pelukan oleh Luna
"makasih karena Lo selalu ada di samping gue Vin, gue bersyukur banget bisa punya sahabat kek lo" ucap Luna sambil menangis haru
"Aahh jangan mewek dong, nanti gue ikut mewek nih" ucap Vina
"Iya iya"
"Lo nginap di sini aja yah"
"gue ngak bisa karena besok orang tua cowok itu mau Dateng dan sekaligus mama juga mau pulang ke rumah"
"Cieee yang mau nikah" ejek Vina
"Is apaan si Lo" ucap Luna malu malu
"Eh nanti Lo ceritain ya malam pertama Lo, gue penasaran banget" ucap Vina dan menyenggol lengan Luna
"Ih ogah, kepo amat lu" kata luna
"Pelit Lo lun" ucap vina dengan cemberut
"Dih Napa tuh bibir, pengen di cium ya" Luna terkekeh
"Ho'oh gue pengen di cium sama pangeran" ucap Vina sambil memegang dagu nya.
"pangeran kodok maksud Lo" ucap Luna dengan tertawa keras
"Ih ngak pangeran kodok juga Munaroh"
"Astaga sakit perut gw ketawa Mulu" ucap Luna "Oh iya gw plng dulu ya" pamit Luna
"bentar aja lah lun" ucap Vina "gue kesepian di sini, mommy dan Daddy pergi antarin kak Linda ke bandara"
"ngapain kak Linda ke bandara"
"Biasalah ada syuting film"
"padahal kak Linda baru balik dari Amerika kok pergi lagi ya" ucap Luna
"nama nya juga orang sibuk, apa lagi dia kan artis yang sedang tenar tenar nya" ucap Vina
"iya juga si"
"Lo nginap aja ya, please, nanti biar gue yang telfon om dan Tante"
"Ok lah, terserah Lo aja" ucap Luna mengalah
Setelah Vina menelfon papa Luna dan mendapatkan izin oleh papa Luna, kini dua gadis itu pun bercerita dan bersendau gurau di balik selimut sampai mereka ketiduran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments