part 4

Kini Luna berjalan ke rumah Vina, ya setiap Luna bersedih dia akan berjalan kaki ke tujuan nya agar dia bisa menikmati kesendirian nya.

"Assalamualaikum" ucap Luna saat sudah berada di depan pintu rumah Vina dan tak lama kemudian seorang asisten rumah tangga pun membuka pintu.

"Waalaikumsalam, Eh ada neng geulis" ucap asisten rumah tangga itu "silahkan masuk, nona Vina ada di kamar nya" ucap bi Ijah

seluruh keluarga Vina sudah kenal dengan Luna sejak lama dan Luna di terima baik oleh mereka semua.

"Vinaa" ucap Luna saat Vina sudah membuka pintu kamar nya

"Lo kenapa Lun" ucap Vina "Yok masuk dulu" ucap Vina lagi

Luna pun duduk di sofa dekat jendela Vina dengan termenung.

"Lo ada masalah Lagi lun" ucap Vina dan duduk di samping Luna "Cerita aja klo Lo mau, biar beban Lo berkurang" ucap Vina

"Mungkin mulai besok gue ngak kerja di cafe Lo lagi" tutur Luna

"kenapa, apa gue punya salah ke Lo" ucap Vina

"ngak kok" ucap Luna dengan menundukkan kepalanya

"terus kenapa lun"

"gue di jodohkan dengan seseorang"

"What" ucap Vina dengan terkejut "Hello emang ini jaman Siti Nurbaya yang harus menjodohkan seseorang"

"Entahlah, gue ngak tau" ucap Luna mulai menitikkan air mata

"Orang tua Lo emang gila lun" ucap vina, "Oh iya Lo mau aja gitu terima perjodohan ini" tanya Vina

"ya jelas ngak mau lah, tapi mau gimana lagi Lo kan tau sifat orang tua gue gimana, walaupun gue memberontak dia pasti ngelakuin segala cara agar gue bisa nikah dengan CEO itu" jelas Luna

"Oh jadi yang mau nikahin Lo adalah seorang CEO" tanya Vina dan di balas anggukan oleh Luna

"tapi bagus juga si kalo dah nikah kan otomatis ada yang lindungi Lo" ucap Vina "dan yang paling penting lo ngak di siksa lagi dengan orang tua Lo, dan juga ngak usah kerja lagi kan ada suami Lo yang nafkahin lahir batin" tutur Vina panjang lebar

"yang Lo bilang ada bener nya juga vin" kini Luna mulai berfikir akan melanjutkan perjodohan ini karena iya ngak mau tinggal di neraka itu lagi.

"tapi bagaimana dengan Arka kalo gw pergi" tanyak Luna

"Lo ngak usah pikirin Arka dia kan anak cowok lagian dia juga di sayang kok sama mama dan papa Lo" ucap Vina

"Iya juga si" ucap Luna sambil tersenyum

"nah gitu dong, kan Lo jadi cantik klo senyum" kata Vina dan dibalas pelukan oleh Luna

"makasih karena Lo selalu ada di samping gue Vin, gue bersyukur banget bisa punya sahabat kek lo" ucap Luna sambil menangis haru

"Aahh jangan mewek dong, nanti gue ikut mewek nih" ucap Vina

"Iya iya"

"Lo nginap di sini aja yah"

"gue ngak bisa karena besok orang tua cowok itu mau Dateng dan sekaligus mama juga mau pulang ke rumah"

"Cieee yang mau nikah" ejek Vina

"Is apaan si Lo" ucap Luna malu malu

"Eh nanti Lo ceritain ya malam pertama Lo, gue penasaran banget" ucap Vina dan menyenggol lengan Luna

"Ih ogah, kepo amat lu" kata luna

"Pelit Lo lun" ucap vina dengan cemberut

"Dih Napa tuh bibir, pengen di cium ya" Luna terkekeh

"Ho'oh gue pengen di cium sama pangeran" ucap Vina sambil memegang dagu nya.

"pangeran kodok maksud Lo" ucap Luna dengan tertawa keras

"Ih ngak pangeran kodok juga Munaroh"

"Astaga sakit perut gw ketawa Mulu" ucap Luna "Oh iya gw plng dulu ya" pamit Luna

"bentar aja lah lun" ucap Vina  "gue kesepian di sini, mommy dan Daddy pergi antarin kak Linda ke bandara"

"ngapain kak Linda ke bandara"

"Biasalah ada syuting film"

"padahal kak Linda baru balik dari Amerika kok pergi lagi ya" ucap Luna

"nama nya juga orang sibuk, apa lagi dia kan artis yang sedang tenar tenar nya" ucap Vina

"iya juga si"

"Lo nginap aja ya, please, nanti biar gue yang telfon om dan Tante"

"Ok lah, terserah Lo aja" ucap Luna mengalah

Setelah Vina menelfon papa Luna dan mendapatkan izin oleh papa Luna, kini dua gadis itu pun bercerita dan bersendau gurau di balik selimut sampai mereka ketiduran.Om Tante saya permisi mau balik ke rumah sakit" ucap Luna

"Tunggu bentar nak, kita sarapan bareng yuk" ucap mom Vina

"Iya lun Lo di sini aja dulu, ngak usah buru buru banget" tutur Vina

"tapi kata mama hari ini pria itu akan datang" ucap Luna lagi

"Ciee udah ngak sabar nih ye ketemu dengan calon nya" ejek Vina sambil cekikikan

"Wah selamat ya nak" ucap Daddy vina

"iya om" ucap Luna malu malu

"kalo gitu biar gw aja yang Antar Lo ke rumah sakit"

"Eh ngak usah, gw takut ngerepotin Lo"

"dih Lo kek apa aja deh, Sans aja kali"

"iya biar Vina aja yang antar kamu nak" ucap mom Vina

"baiklah" ucap Luna "kalo gitu saya permisi dulu Tante dan om" ucap Luna sambil mencium punggung tangan mom end dad Vina.

"mom dad Vina pergi dulu ya" ucap Vina dan mengambil roti panggang di depan Daddy dan dengan refleks Daddy mengulurkan tangan, ya Daddy fikir Vina juga kan mencium punggung tangan nya ternyata tidak, Vina malah mengambil roti.

"Astaga dasar anak lucknut kamu vin" ucap Daddy

"Ih Vina anak mommy, bukan anak lucknut" ucap Vina dengan cemberut

"dah ngak usah brantem Masi pagi tau" ucap mom Vina

"Ya udah Vina pergi dulu" ucap Vina dan di balas anggukan oleh mom end dad.

Dad Dimas memiliki dua orang putri yaitu Linda pacar Leon dan yang kedua Vina anak yang paling manja dan cerewet.

dad Dimas memang selalu brantem dan debat dengan Vina layak nya Adek kaka karena sifat Vina yang tidak mau mengalah tapi walaupun begitu mereka saling menyayangi satu sama lain.

Kini Luna dan Vina sudah sampai di rumah sakit tempat mama Amel di rawat dan saat berjalan keruangan sang mama tiba tiba saja ada yang memanggil nama Vina, sontak saja Vina menoleh dan Vina pun terkejut saat tau yang memanggil nya adalah Reyhan seorang pria tampan dan baik hati tapi sayang nya Reyhan hanya orang sederhana yang berkerja sebagai asisten pribadi Leon.

"lun Lo masuk duluan aja, gue mau bicara bentar sama Rey" ucap vina ke Naura dan di balas senyuman dan anggukan oleh Luna

Saat Luna hendak memasuki lift Tampa senggaja dia bertemu dengan leon dan mom Megha

"Luna" sapa Megha

"Eh iya, Tante apa kabar" ucap luna sambil mencium punggung tangan Mega

"Alhamdulillah Tante sehat kok sayang"  ucap Mega dan mengelus rambut Luna.

"Mommy sejak kapan kenal sama cewek kek dia" ucap leon dan pintu lift pun terbuka, Luna dan Mega pun keluar Tampa memperdulikan pertanyaan Leon Barusan.

setelah sampai di kamar VIP Luna, Mega dan Leon di sambut hangat oleh Amel dan Anton

"kok kalian datang bersamaan sayang" tanya Amel ke Luna

"ngak senggaja ma, Luna ketemu Tante di dalam lift" ucap Luna sambil mencium punggung tangan Anton dan Amel secara bergantian.

"mama udah makan" tanyak Luna

"belum sayang, entar aja" ucap Amel tersenyum manis

"Oh iya Bu Amel maksud kedatangan saya ke sini ingin membicarakan masalah pernikahan Luna dan Leon" ucap Mega tampah basa basi

Mendengar ucapan itu Anton dan Amel sangat bahagia, beda dengan Luna yang diam membisu dengan pipi yang merah merona akibat menahan malu dan beda pula dengan leon yang dingin dan tidak memperdulikan perkataan mereka semua, Leon malah sibuk mengutak atik ponsel nya dengan cemas karena sang kekasih pergi secara mendadak bahkan Leon tak sempat mengantarkan Linda ke bandara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!