12

"Aku nggak bisa, cari orang lain saja," ucap Raka karena dia tidak mau berurusan dengan arwah seperti Adelia. Rasanya jiwanya sudah mulai oleng dengan apa yang Adelia ceritakan padanya. Sungguh tidak bisa dinalar dengan logika Raka.

"Tidak! Tolong aku, hanya kamu yang bisa menolongku. Cuma kamu yang bisa melihatku dan juga bersentuhan denganku. Aku tidak tahu lagi harus meminya tolong kepada siapa lagi," ucap Adelia yang sudah mulai putus asa.

Mau bagaimanapun Raka menolak dirinya. Adelia akan tetap mengikuti pria tersebut. Karena hanya dialah yang mampu berkomunikasi dengan dirinya. Lalu untuk apa dia harus pergi. Adelia sudah terburu oleh waktu. Dia ingin Raka membantu dirinya mengatakan kepada sang ayah jika dia wanita yang selama ini hidup bersama mereka adalah wanita ular yang haus akan harta mereka saja.

"Aku adalah putri dari Bagas Chalandra. Pemilik perusahaan CH. Namaku Adelia Chalandra. Aku mengalami kecelakaan mobil beruntun yang membuat aku koma sampai sekarang. Aku ingin bantuan anda tuan Raka. Mengatakan kepada ayahku, Bagas Chalandra. Bahwa selama ini kami sudah banyak dibohongi oleh ibu dan juga saudari tiriku. Mereka hanya ingin kamu segera mati sehingga mereka bisa menguasai harta milik kami," tutur Adelia dengan suara yang begitu sedih.

Raka menjadi terdiam. Dia membiarkan Adelia menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Raka sendiri entah mengapa menjadi simpati setelah mendengar perkataan dari Adelia.

"Lalu kamu ingin aku melakukan apa? Sedangkan aku sendiri adalah orang asing bagi keluarga kamu. Bagaimana aku bisa membantumu?" tanya Raka yang menganggap bahwa keinginan gadis arwah itu hanya sia-sia saja.

"Bukankah kamu sedang bekerja sama dengan perusahaan CH? Aku harap kamu mau berbicara dengan ayahku. Aku ingin ayah tahu bahwa semua yang dilakukan oleh ibu tiri dan putrinya itu hanya kepalsuan semata," tutur Adelia.

Raka menghela napasnya panjang. Rasanya itu tidak mudah buat dia. Apalagi dia tidak ada hubungan apapun dengan keluarga Chalandra. Bagaimana bisa dia membantu arwah penasaran ini. Namun sepertinya gadis di hadapannya ini tidak mau menyerah dan ingin dia membantunya.

"Aku nggak bisa janji bisa bantu kamu. Sebaiknya kamu cari orang lain saja. Atau dukun yang bisa bantuin kamu dengan imbalan uang yang bisa kamu berikan nantinya jika kamu sudah siuman," ucap Raka yang malas ingin membantu arwah penasaran tersebut.

Adelia hanya memanyunkan bibirnya. Dia begitu sedih karena dia tidak mampu meyakinkan Raka untuk membantu dirinya.

"Pergilah, aku mau istirahat," ucap Raka mengusir keberadaan Adelia di dalam kamarnya. Jujur, Raka begitu lelah setelah seharian bekerja. Dia ingin beristirahat dan mendengar cerita Adelia yang cukup tidak masuk akal membuat dia merasa semakin lelah saja.

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu mau membantuku tuan Raka. Aku tidak tahu harus kepada siapa meminta pertolongan. Aku sendiri bertahan sampai kapan rohku juga tidak tahu. Aku hanya ingin menyelamatkan ayah dari rongrongan perempuan gila dan juga anaknya. Setidaknya sampai aku bisa melihat ayah bahagia. Aku bisa dengan tenang meninggalkan dunia ini. Dan aku berharap banyak padamu. Hanya kamu yang bisa melihat dan bersentuhan denganku. Sedangkan dengan orang lain tubuhku bahkan menembus tubuh mereka," ucap Adelia dengan sedih.

Raka bisa melihat kesedihan itu diraut wajah si arwah. Dia mengusap wajahnya kasar. Memangnya apa hubungannya antara dia dengan arwah tersebut. Kenapa dia yang mendapatkan permohonan seperti ini?

❤️❤️❤️

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***