Hashimoto Rena merasa malu dengan gosip yang beredar, dia meyakinkan Yamazaki Takeru bahwa semua itu hanyalah kebodohan dari Nakajima Yusuke.
Yusuke selalu ikut campur saat Rena bersama Takeru. Hal yang tidak menyenangkan menjadi lebih buruk ketika Rena harus bekerja piket sore bersama Yusuke.
"Rena-chan selalu cantik, hari ini sama saja."
"Tolong jangan bicara seperti itu."
[Goda Rena dengan ucapan Anda. Menolak | Hukuman mati]
'Bukankah aku harusnya mendapatkan hadiah uang?'
Saling membantu di piket sore, mereka hanya berbicara untuk saling meminta bantuan dan sesuai kebutuhan.
"Kenapa kamu melakukannya?"
"Apa?"
"Tentang kita pacaran, aku tidak suka itu."
Rena menurunkan pandangannya.
"Karena aku mencintaimu, aku sudah memberitahumu, kan?"
"Aku... aku mencintai Takeru-kun."
Rena tersentak melihat mata Yusuke yang seperti sedang marah. Rena berbalik untuk mengambil air bersih.
'Bodoh. Saya berbicara seperti orang bodoh, mengapa saya mengatakan kepadanya seperti itu? Tidak apa-apa Rena, dia harus tahu yang sebenarnya.'
"Rena-chan."
"Kyaa—! Kamu mengagetkanku."
"Akhir pekan ini kita akan membersihkan toilet, bisakah kamu memberiku nomor ponselmu?"
"U-untuk apa?"
"Aku akan menjemputmu."
"Maaf... Aku tidak bisa memberikan nomor kontak kepada sembarang orang."
"Bukankah kita pasangan sekarang?"
"Itu tidak resmi, kamu yang menyebarkannya."
"Apa yang tidak resmi, semua orang sudah tahu dan jangan keras kepala."
Rena menggertakkan giginya.
"Nakajima-san, kamu sudah keterlaluan."
"Lafalkan namaku dengan benar. Kamu memanggilku Yusuke-kun, bagaimana?"
Rena mengambil ember itu dan membawanya ke kelas. Yusuke, yang mencoba membantu, ditolak dengan sopan. Rena menyeka keringat dengan tangannya, dia melihat pekerjaan sudah selesai dan sudah waktunya pulang.
"Sudah mulai gelap..."
"Aku akan mengantarmu pulang, kita akan pulang bersama."
"..."
Dalam hati dia bersyukur, tapi dia pikir dia akan sangat senang jika orang yang mengantarnya pulang adalah Takeru. Yusuke berbicara dengan penjaga sekolah. Mereka berdua meninggalkan sekolah untuk pulang.
"Apakah kamu kecewa karena Takeru tidak mengantarmu pulang?"
Rena tersentak, pipinya memanas.
'Bisakah dia membaca pikiranku?'
Di jalan perumahan yang sepi hanya ada mereka berdua, jalan pintas menuju halte bus.
"Kenapa kamu begitu gugup?"
"Aku biasanya mengambil jalan yang lebih ramai. Aku tidak pernah melalui jalan ini ketika pulang pada malam hari."
"Bagus sekali, kamu tidak bodoh."
"Eh, kenapa kamu bilang aku bodoh...?"
"Aku tidak bisa membayangkan kamu berjalan seperti ini pada jam seperti ini. Menurutku, kamu adalah gadis yang mudah tertipu."
"Kamu berbicara sangat kasar, Nakajima-san."
"Aku seperti ini, tapi aku baik, bukan?"
"Hah, kamu baik?"
"Ayolah, bukankah aku benar-benar baik?"
"..."
"Sepertinya kamu pikir aku jahat, ya?"
"...TIDAK."
"Jangan bohong, sudah jelas kamu berpikir begitu."
***
Tempat yang ramai dengan banyak penumpang. Yusuke berinisiatif mendekati Rena yang malu karena terlalu dekat.
"Apa yang salah denganmu?"
Rena tidak menjawab pertanyaan Yusuke.
Dengan suara rendah dia berbicara.
"Tolong menjauhlah, kamu terlalu dekat, Nakajima-san."
Alasan Yusuke melakukan hal seperti itu adalah karena dunianya saat ini adalah Game R-19. Di dunia yang menurutnya banyak terjadi hal buruk yang merugikan wanita.
'Jika dunia ini sudah ada sebelum aku datang, apakah dia juga mengalaminya?'
Banyak tatapan buruk dari beberapa pria, Yusuke melihat mereka dengan tatapan mengancam. Rena yang terperanjat kaget, namun ia pura-pura diam.
Jarak yang mereka tempuh semakin jauh karena rumah Rena lebih jauh dari Yusuke.
Sesampainya di tempat tujuan, selama perjalanan mereka hanya diam. Rena yang berdiri di gerbang, dia berbicara dengan rendah hati.
"Terima kasih, Nakajima-san."
"Panggil Yusuke-kun?"
{Heart Points: 1/10}
'Huh? Bukankah itu?'
Rumah dengan dinding yang cukup tinggi dan gerbang kayu dengan gaya klasik.
Setelah memastikan tidak ada orang yang lewat. Yusuke melangkah maju dan menarik Rena mendekat. Rena melotot kaget, dengan berani itu adalah ciuman pertama yang dilakukan secara sepihak.
[Anda mendapatkan 100.000.000 Yen!]
Plak—!
{Heart Points: 1 › 0/10}
Yusuke tidak punya pilihan lain selain mengikuti permintaan sistem. Dia tidak ingin mati konyol, dan memilih sesuatu yang sangat kurang ajar.
'Sistem sialan...!'
[Jika nilainya menjadi 10 poin, itu akan menjadi permanen ∞!]
'Apanya yang permanen! Dia membenciku sekarang!'
Heart Points adalah sesuatu yang sulit didapat, menurut penjelasan sistem, membutuhkan kerja keras. Nilai 1 poin adalah sesuatu yang standar, nilai seseorang pada orang lain, jika berubah 0 poin sama dengan dianggap sebagai ancaman, orang yang dibenci.
Simbol tak terhingga ∞ adalah bentuk cinta, dan akan mendapatkan sasaran penurut. Yusuke membaca dengan seksama sampai lupa, Rena menatapnya marah dengan mata berkaca-kaca.
"Rena-chan, kita sudah pacaran, dan itu pertanda kita sudah jadian secara resmi."
"Jahat..."
"..."
Rena meninggalkan Yusuke, dan menutup gerbang.
***
"Sob... sob... Takeru-kun, hiks...."
"Sayang, kamu baik-baik saja?"
Seorang wanita dari balik pintu kamar, wanita itu bertanya pada Rena.
"Ya ..."
"Setelah mandi, kamu turun untuk makan malam."
"Mama ... saya akan turun setelah mandi."
Hashimoto Hikari melihat putrinya begitu tidak bersemangat untuk makan malam. Rena merenung seperti sedang dalam banyak masalah; itulah yang dilihatnya.
"Apakah ada yang menyakitimu di sekolah?"
"Tidak Ma... Papa? Apa lembur lagi?"
"Ya, dia bekerja lembur karena dia harus menyelesaikan banyak hal sebelum liburan musim panas."
Rena tidak menceritakan yang telah terjadi. Dia tidur setelah belajar, dan memikirkan Takeru. Teringat apa yang Yusuke lakukan, Rena kembali sedih dan frustasi.
Pagi harinya. Dia berpikir positif lagi dan melupakan semuanya, dia harus melupakan itu untuk bisa menjaga moodnya saat bertemu Takeru. Suara bel berbunyi saat sarapan.
Ibunya buru-buru bangun dan keluar dari rumah. Saat ibunya kembali bersama seseorang yang tak lain adalah Nakajima Yusuke.
"Kenapa kamu tidak bilang ke Mama kalau kamu sudah punya pacar, Rena?"
"Mama seben—"
"Ya ampun, aku tidak menyangka kamu tumbuh secepat ini?"
Rena terdiam dengan wajah bahagia ibunya.
Yusuke ikut sarapan, dan setelah itu dia pergi ke sekolah bersama Rena. Ibu Rena menyambutnya dengan baik dan berharap agar Yusuke sering menjemput Rena untuk berangkat sekolah bersama.
"Aku bangun sangat pagi untuk menjemputmu."
Rena mengatupkan bibirnya, dia masih marah dan sedih atas kejadian tadi malam.
"Apakah kamu masih marah tentang itu?"
Nada suaranya yang terdengar seperti bajingan. Rena hanya diam dan mempercepat langkah yang Yusuke ikuti.
"Aku sangat marah. Aku membencimu, dan tolong jangan pernah datang ke rumahku."
"Dari caramu berbicara, kamu benar-benar marah. Itu salahku karena aku tidak bisa menahan diri karena aku mencintaimu."
Perasaan Rena menjadi tidak jelas secara emosional berubah dari marah menjadi sangat malu. Dia berbalik dan terus berjalan.
"Hari ini kamu cantik sekali, Rena-chan."
"Kamu, kamu! Aku tidak suka apa yang kamu katakan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Tapikan kamu memang di program begitu sama si author
2023-09-16
0
_Frizvnt_
mengisi komen
2023-07-08
1