Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Aruna selain menerima perjodohan yang sudah dikatakan oleh kedua orang tuanya itu yang mana dengan berbagai macam alasan, Papah Adi mengatakan bahwa Aruna mau tidak mau harus menerima perjodohan nya.
Papah Adi juga meyakinkan kepada Aruna jika keluarga Narendra itu adalah keluarga yang baik dan penyayang bahkan sudah menganggap Aruna seperti anaknya sendiri meskipun Aruna belum sama sekali bertemu dengan keluarganya Rendra tetapi Papa Adi meyakinkan itu, terlebih lagi Papah Adi juga mengatakan jika calon suami Aruna itu sangatlah tampan dan juga tidak tua, hanya mungkin dewasa saja meskipun usianya terpaut jauh namun tidak masalah, toh juga putra pertama dari Narendra itu masih tampan dan juga masih single.
"Mana mungkin laki-laki yang mau menerima perjodohan itu kalau dia tidak laku pastinya dia adalah laki-laki yang jelek dan juga tidak pernah jatuh cinta.."
Sesampainya di dalam kamarnya Aruna terus menggerutu sendiri, ia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya yang mana jika calon suaminya itu sangatlah tampan dan juga penyayang.
Aruna lebih yakin kepada dirinya sendiri jika laki-laki yang dijodohkan dengannya itu adalah laki-laki jelek dan juga cupu sehingga tidak bisa memilih perempuan untuk dijadikan pasangan hidupnya meskipun sudah berkali-kali Papa Adi mengatakan jika ini semua murni dari perjodohan bukan karena laki-laki itu yang tidak laku tetapi yang namanya arona ia tetap kekeh dengan pengertiannya sendiri.
Aruna yang kesal, akhirnya merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Gadis cantik itu sama sekali belum mengganti seragam sekolahnya, bahkan tas juga masih menempel di tubuhnya.
"Sepertinya aku kena karma karena membenci seorang laki-laki yang sangat aku benci!!"
Masih saja melanjutkan menggerutunya, Aruna malah mengingat tentang Digo, laki-laki yang ada di sekolahnya yang sangat ia benci bahkan perjodohannya ini dikait-kaitkan dengan kebenciannya dengan sosok Digo yang mana Aruna berpikir jika dirinya terkena karma karena terlalu membenci laki-laki itu hingga dirinya sendiri tidak bisa menentukan calon suaminya nanti bahkan akan menikah di usia yang masih sangat muda.
"Diego sialan memang!!"
Lagi lagi sosok di Diego dijadikan kambing hitam oleh Aruna yang mana ia semakin membenci laki-laki itu dan menganggap kalau mengenal dengan Digo itu adalah suatu keterbukaan dan membawa sial bagi dirinya hingga tidak henti-hentinya Aruna mengumpat kesal kepada sosok Digo dan juga memanggil nama Diego dengan penuh kebencian.
Hingga akhirnya gadis cantik itu memejamkan matanya karena lelah ngomel2 sendiri dan juga sudah mengantuk.
Di tempat lain...
Berbeda dengan Aruna yang ngamuk-ngamuk mendengar tentang perjodohan yang dilakukannya, laki-laki tampan yang satu ini malah tersenyum sembari melihat foto cantik Aruna yang saat ini ada di depannya.
Jonathan Narendra Putra... Putra pertama dari Papah Narendra itu sedari tadi senyum-senyum sendiri ketika membuka ponselnya dan melihat foto Aruna yang ada di depannya.
Ya tanpa sepengetahuan Aruna, laki-laki akrab dipanggil Nathan itu sudah tahu bagaimana dengan gadis cantik yang akan menjadi calon istrinya di mana memang sejak Nathan masuk SMA, laki-laki tampan itu sudah diberitahu kepada kedua orang tuanya kalau dirinya sudah dijodohkan dengan seorang gadis sewaktu mereka masih bayi dan Nathan yang memang laki-laki yang baik-baik dan juga penurut menerima semua yang dikatakan oleh orang tuanya terlebih lagi ia tahu jika perempuan yang akan dijodohkan dengan dirinya adalah perempuan yang sangat cantik dan juga menarik.
Bukan karena Nathan tidak laku-laku seperti yang dipikirkan oleh Aruna, hanya saja memang Nathan itu adalah laki-laki yang penurut dan juga tidak suka neko-neko terlebih lagi Nathan bukan tipe laki-laki yang playboy yang gampang jatuh cinta, ia bahkan sama sekali tidak tertarik dengan seorang perempuan meskipun banyak perempuan yang mengejar-ngejar Nathan sampai saat ini.
Bahkan tidak jarang anak dari temannya Papa Nathan ingin dijodohkan oleh Nathan tetapi dengan tegas Papa Narendra mengatakan jika Nathan sudah mempunyai calon istri dan juga Nathan sama sekali tidak mempunyai pacar atau mencintai seorang perempuan.
Nathan juga sudah mengenal sosok Aruna, di mana setelah mengetahui jika dirinya dijodohkan dengan anak teman Papanya itu akan mencari tahu siapa calon istrinya yang mana memang Nathan mencari tahu semuanya bagaimana tentang Aruna, apakah Aruna mempunyai pacar atau tidak. Dan beruntung sekali selama penyelidikan, Nathan tidak mendapatkan informasi tentang Aruna yang sudah mempunyai seorang kekasih meskipun banyak laki-laki yang mendekati Aruna.
Dan semakin kesini Nathan semakin dewasa, laki-laki itu bahkan hampir menyelesaikan kuliahnya tetapi Natan sudah memiliki perusahaan hasil kerja kerasnya sendiri yang mana ia memang meminta kepada kedua orang tuanya untuk mempercepat hubungan petunangan dengan Aruna meskipun masih dalam tahap bertunangan dulu nanti nikahnya bisa sambil jalan dan juga diatur karena Nathan sudah tertarik dengan Aruna meskipun Nathan dan Aruna belum pernah ketemu tetapi Nathan sering kali mencuri waktu dan mencuri pandang untuk sekedar melihat wajah cantik Aruna yang sangat menggemaskan di mata Nathan.
"Aku sudah tidak sabar ingin segera melamar kamu cantik... Meskipun aku tahu kamu belum mencintai aku bahkan kamu sendiri belum mengenal aku tetapi aku sudah tertarik pada kamu, aku sudah jatuh cinta pada kamu sejak pandangan pertama kita, ya mungkin saja kamu tidak menyadari kalau aku sudah jatuh cinta padamu."
"Ehem.."
Suara deheman membuat Nathan langsung saja mendongakkan wajahnya dan melihat siapa yang masuk ke dalam kamarnya itu tanpa mengetuk pintu dahulu.
Dan siapa lagi yang melakukan nya jika tidak adik kandung Nathan sendiri yaitu Digo, yang memang sudah kebiasaan dari Diego untuk keluar masuk ke dalam kamar Nathan tanpa mengetuk pintu.
"Aduh yang mau nikah senyum-senyum sendiri.."
Diego yang baru saja masuk ke kamar Nathan langsung saja merebahkan tubuhnya setelah ia melihat ke arah kakaknya yang sedari tadi senyum-senyum sendiri padahal sudah lama Digo masuk ke kamar Nathan tetapi Digo hanya berdiri di depan pintu dan tidak berniat untuk mengganggu kakaknya karena ia tahu kalau kakak kandungnya itu sedang membayangkan tentang perempuan yang akan dinikahinya.
"Gimana tidak senang, kamu sendiri tidak tahu bagaimana cantiknya calon istri aku."
"Mana aku tahu, aku sendiri tidak mengenalnya bahkan aku juga tidak tahu siapa dia."
"Nanti kalau kamu sudah bertemu dengan dia, kamu jangan naksir dia karena dia milik Abang loh Di..."
"Tidak akan! aku kan sudah bilang kalau aku sudah mempunyai seseorang yang ada di dalam hatiku dan aku juga mencintai orang itu hanya saja aku belum mengungkapkannya."
Nathan menggelengkan kepalanya, ia tahu bagaimana sifat dan tingkah adiknya itu ketika mencintai seseorang yang pastinya gerak-gerik Digo itu sangat lambat, tidak langsung saja menembak perempuan itu malahan Digo selalu membuat perempuan itu marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Sri Rahayu
Diego nanti kamu akan kaget ketika ketemu calon kakak ipar mu......pasti syok kamu 😱😱😱
2023-08-08
0
Mrs.Riozelino Fernandez
kamu akan berjumpa dengan nya besok Aruna 😆
2023-06-07
0
Qaisaa Nazarudin
Org bilang Banci dan Cinta itu beda tipis,, Dan jangan kita terlalu membenci seseorg,kelak org itulah yg akan menolong kita,,😁
2023-05-23
0