Laki Laki Tua dan Tidak Laku

"Bagaimana Pah,  apa Arunan setuju dengan perjodohan ini?"

"Harus Mah, mau tidak mau Aruna harus menyetujui perjodohan ini karena itu sudah kesepakatan antara aku dengan Rendra dan Mama tahu sendiri jika kami sudah berniat untuk menjodohkan Aruna dengan salah satu putranya Narendra itu sudah lama. Lagi pula aku percaya dengan Narendra pasti putranya itu baik dan akan menyayangi Aruna meskipun Mama tahu jika mereka berdua belum saling mengenal bahkan belum saling mencintai."

Mama Dina hanya menganggukkan kepalanya yang mana ia memang mengenal bagaimana keluarga Narendra itu selain terkenal dengan keluarga yang kaya raya, Makan Dina juga yakin jika mereka sangat menyayangi dan pastinya putrinya akan aman dan nyaman berada di sana.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam.."

Aruna yang memang diminta untuk langsung pulang ke rumah langsung saja masuk ke dalam rumah setelah ia memarkirkan motornya pergi ke sekolah menggunakan motor bukan berarti tidak mempunyai mobil tetapi ia lebih senang memakai motornya daripada menggunakan mobil.

Aruna yang masuk ke dalam rumah dan melihat kedua orang tuanya yang sepertinya serius berada di ruang keluarga hingga gadis cantik itu masuk dan menyalin kedua orang tuanya terlebih dahulu.

"Duduk dulu Run, ada sesuatu yang ingin Papa bicarakan."

Seperti yang beberapa waktu yang lalu Aruna mendapatkan pesan dari Mamanya jika dirinya diminta untuk pulang cepat karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan tentu saja Aruna penasaran apa yang akan dikatakan oleh kedua orang tua nya itu.

"Sepertinya serius sekali, ingin bicara sama aku, ada apa sih Ma?"

Aruna Jadi curiga dengan apa yang dibicarakan kedua orang tuanya pasalnya kedua orang tuanya itu terlihat serius dan tidak main-main serta dengan ekspresi wajah yang menegangkan yang membuat Aruna sedikit takut dengan apa yang ingin disampaikan.

"Besok malam kita akan makan malam dengan keluarga Om Rendra." ucap Papah Adi kepada Aruna yang mana gadis cantik itu belum mengetahui apa yang menjadi alasan sehingga mengajak makan malam Aruna.

"Oh makan malam, baiklah Aruna akan ikut makan malam, sudah Pah itu aja kalau hanya itu ngapain mengatakan ini dengan ekspresi wajah yang serius, dan juga kan masih besok malam."

Aruna berpikir jika kedua orang tuanya hanya ingin mengatakan kalau besok ada acara makan malam di luar dengan teman orang banyak itu yang mana dirinya belum tahu dengan apa tujuan dari makan malam itu.

"Bukan hanya itu saja Run, tetapi besok adalah pertemuan kamu dengan calon suami kamu."

Seketika Aruna melongo dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Papahnya, yang mana ia mendengar jika besok adalah hari pertemuannya dengan calon suaminya, calon suami dari mana sementara Aruna sendiri tidak punya pacar ataupun bagaimana dan juga Aruna masih sekolah dan tidak mungkin untuk menjalin hubungan serius ataupun menikah dengan lain-lain.

"Calon suami Pah, maksudnya bagaimana?"

Jelas aja Aruna bingung mendengar apa yang diucapkan oleh Papanya itu bahkan pacar saja tidak punya lha ini kenapa Papahnya mengatakan kalau ingin bertemu dengan calon suami maksudnya bagaimana.

"Dengarkan Papa baik-baik Run... Sebenarnya sejak kecil kamu sudah dijodohkan dengan anak dari teman Papa yang mana kita memang sudah sepakat jika nanti kita akan menjodohkan anak-anak kita dan sekarang waktunya kamu sudah besar dan anak dari teman Papa itu juga sudah dewasa."

"Tapi Pa, Aku masih sekolah dan tidak mungkin jika aku menikah di usia masih muda ini. Lagi pula aku juga ingin melanjutkan sekolah aku hingga nanti lulus kuliah dan juga bekerja."

Pak Adi tersenyum kemudian menggenggam tangan Aruna ia tahu bagaimana perasaan Aruna saat ini yang mana memang tidak seharusnya Aruna menerima perjodohan ini terlebih lagi Aruna masih sekolah dan ia tahu bagaimana cita-cita putrinya nanti setelah lulus sekolah namun dengan beliau yang sudah tua dan tidak tahu kapan akan bersama dengan Aruna terus, yang membuat Papa Adi mempercepat perjodohan antara Aruna dengan anak teman baiknya itu yang mana memang dari dulu sudah disepakati dan juga beliau dengan teman baik dari Papa Adi itu sudah melakukan pertemuan dan akan melangsungkan perjodohan secepat ini.

Lagi pula juga keluarga dari Papi Narendra ingin mempercepat perjodohan ini di mana beliau memang sudah menginginkan Aruna untuk menjadi menantu nya yang mana hanya melihat Aruna sekilas saja Papa Narendra sudah yakin jika Aruna adalah menantu impian baginya.

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu Run, keluarga dari calon suaminya itu baik dan mereka tidak mempermasalahkan jika kamu masih sekolah bahkan mereka juga setuju jika kamu nanti melanjutkan kuliah sedang lulus sekolah ini mereka tidak menuntut banyak hanya saja memang mereka ingin cepat-cepat menjadikan kamu sebagai menantunya."

Aruna menghela nafas nya kasar, impiannya untuk bisa bermain dengan teman-temannya kandas juga meskipun Aruna tahu jika keluarga dari calon suaminya itu tidak akan mempermasalahkan tentang pendidikannya tetapi Aruna yakin jika suatu saat statusnya saat ini membuat dirinya harus membatasi pergaulan dengan teman-temannya.

"Apa laki-laki itu laki-laki tua yang di tidak laku laku Pah, hingga mengapa sepertinya teman Papa itu ngotot banget ingin segera menikahkan anaknya itu dengan aku?"

Ya Aruna jadi berpikir apakah laki-laki yang dijodohkan dengan dirinya itu sudah tua dan tidak laku untuk memilih pasangannya hingga orang tuanya pingin cepat-cepat sekali menikahkan dirinya dengan anaknya itu yang mana memang pemikiran Aruna seperti itu jika seorang laki-laki yang sudah berumur dan tidak mempunyai pasangan maka sudah dipastikan jika laki-laki itu tidak laku.

"Ada-ada saja kamu Run, dia bukan sudah tua atau tidak laku seperti yang kamu pikirkan tetapi dia adalah laki-laki yang baik, sangat tampan bahkan di usia yang masih muda dia sudah memiliki perusahaan sendiri dan pastinya Papa tahu bahwa dia adalah laki-laki yang penyayang dan akan menyayangi kamu meskipun dia belum mengenal kamu."

"Oh ya sepertinya Papa mengenal banget laki-laki itu, kenapa tidak papa saja yang menikah dengan dia sepertinya papa malah menyukainya?"

Ya kenapa juga harus dirinya yang menerima perjodohan ini meskipun Aruna adalah anak tunggal dari Papahnya tetapi tidak menuntut kemungkinan untuk Aruna bisa memilih pasangan sendiri, bukan cara dijodohkan seperti ini bahkan Aruna tidak berpikir sedikitpun dibenaknya untuk melakukan pernikahan di usia muda yang mana memang ia tidak mempunyai cita cita seperti itu.

"Ngarang kamu Run, mana mungkin Papa menikah dengan dia, dia laki-laki lagian Papa sudah mempunyai Mama... Besok kalau kamu sudah ketemu dengan dia pasti kamu akan terpana dengan ketampanannya dan juga bukan dia itu tidak laku hanya saja dia memang sudah diwanti-wanti oleh orang tuanya untuk tidak jatuh cinta kepada perempuan yang lainnya, ya karena kamu.. karena dia sudah diberitahu oleh orang tuanya kalau sudah dijodohkan dengan kamu."

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

lanjut othor...crazy up dong 😗😗😗😗

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Diego Narendra Putra
2 Mengejar Aruna
3 Perjodohan
4 Laki Laki Tua dan Tidak Laku
5 Karma
6 Hukuman Manis
7 Syarat Gila Digo
8 Rencana Kabur
9 Pertemuan Keluarga
10 Rencana Digo
11 Bicara Empat Mata
12 Mempercepat Rencana
13 Ide Gila
14 Percepat Acara
15 Eksekusi Malam Ini
16 Pilihan Digo
17 Kedua
18 Menyatakan Perasaan
19 Semakin Panas
20 Tibalah Saatnya
21 Eksekusi
22 Milikku Sepenuhnya
23 Maafkan Aku
24 Karena Paksaan
25 Ancaman Digo
26 Apa Masih Sakit?
27 Nanti Malam
28 Jangankan Jadi Pacarnya
29 Pesona Aruna
30 Panas...
31 Kartu
32 Dasar Ganjen
33 I Love You
34 Kembali Cemburu
35 Dipercepat
36 Menerima Apa Adanya
37 Tidak!!
38 Niat Bertemu Dino
39 Pedas
40 Pedasnya Mulut Dino
41 Seperti Ada Sesuatu Yang Terjadi
42 Malam Ini
43 Detik Detik
44 Kejujuran
45 Hamil?
46 Bagaimana Dengan Aku?
47 Melamar Aruna
48 Satu Minggu Lagi
49 Maafkan Aku, Bang
50 Maaf Untuk Apa?
51 Bertemu Aruna
52 Perhatian Digo
53 Yakin
54 Tidak Ada Alasan
55 Tulus
56 Gosip
57 Menceritakan Semuanya
58 Miranda vs Aruna
59 Mencari Aruna
60 Jangan Emosi
61 Mau Ke Mana?
62 Please....
63 Kemesraan
64 Dimajukan
65 Sah
66 Menahan Sesuatu
67 Tidak Ada Habisnya
68 Sangat Menggoda
69 Di....
70 Lagi dan Lagi
71 Merasa Kasihan
72 Bagaimana Kalau Hamil?
73 Tidak Nyaman
74 Hanya Angan Angan
75 Aruna....
76 Cemburu
77 Jangan Macam-macam
78 Semoga Tidak Bertemu
79 Bertemu Ivan
80 Cemburu Lagi
81 Aku Mau Kerja
82 Ngobrol Dengan Nathan
83 Aruna Cemburu
84 Aku Tendang
85 Mencoba Meracuni
86 Menunjukkan Kemesraan
87 Aku Buat Tidak Marah
88 Membuktikan
89 Rese
90 Curahan Hati
91 Lega...
92 Sindiran
93 Pamit
94 Ingin Di Manja
95 Digo Protes
96 Ternyata...
97 Garang
98 Gara Gara Kamu!!
99 Uang Kas
100 Kenapa Sayank?
101 Semi Panas...
102 Gila Karena Aruna
103 Sengkuni....
104 Ajaran Sesat
105 Ketar Ketir
106 Yang Ketiga
107 Gak Sudi!!
108 Awas Saja
109 PeDe
110 Kamu Menggodaku Sayank
111 Diganggu
112 Hadiah
113 Ucapan Terimakasih
114 Tidak Enak
115 Akal Akalan
116 Pintar Tanpa Belajar
117 Nongkrong
118 Kelab Malam
119 Berusaha Mengikhlaskan
120 Mata Mata
121 Aneh
122 Jangan Lama Lama
123 Penjelasan
124 Ditutupi
125 Gelisah
126 Cemburu Bilang Bos!!
127 Merasa Tersaingi
128 Tidak Semudah Itu
129 DP
130 Tidak Tau Tempat
131 Kenapa Enggak Jelasin?
132 Drama Macam Apa Ini?
133 Buat Dedek
134 GeEr
135 Gaya Baru
136 Sayank, Papa, Mas?
137 Perkara Panggilan
138 Menggoda
139 Kamu Mau Di?
140 Mengancam Bagaimana?
141 Promo Novel Baru
142 Tidak Akan Membiarkan
143 Ancaman Digo Lagi
144 Jerat Pesonaku
145 Ke Jepang
146 Bingung
147 Huru Hara
148 Tiba Tiba
149 Mendengar Kenyataan
150 Dipikir Dulu
151 Jangan Gegabah
152 Jangan Bercanda!!
153 Memang Bodoh!!
154 Takut Terlambat
155 Pikirkan Lagi
156 Tidak Seperti Yang Diharapkan
157 Yakin
158 Amit Amit
159 Berbelit-belit
160 I Love U
161 Ketar Ketir
162 Nggak Kangen?
163 Candu
164 Sante Bro!!
165 Menunjukkan Sesuatu
166 Kejutan
167 Yank?
168 Hadiah
169 Bener Bener Beda
170 Benar Benar Gila
171 Tidak Menyesal
172 Aruna Gelisah
173 Kemarahan Papi Rendra
174 Salah Mengartikan
175 Ular Piton
176 Mandi Lagi
177 Bisa Banget
178 Kebahagiaan Aruna
179 Bertemu Nathan
180 Digo dan Aruna
181 Anu...
182 Kondisi Aruna
183 Kegundahan Hati Aruna
184 Maafkan Aku
185 Sadar
186 Tidak Menyia nyiakan Kesempatan
187 Bolehkah Aku Memohon?
188 Tidak Janji
189 Menolak
190 Kelaparan
191 Siapa Sayank?
192 Seperti Cenayang
193 Kurang Fokus
194 Aku Ikut
195 Drama Bumil
196 Resiko Punya Istri Cantik
197 Di sini?
198 Maafin Papah
199 Bertemu Aruna
200 Kenalan
201 Luar Biasa
202 Digo dan Firman
203 Cerita
204 Semoga Bukan Orang Yang Sama
205 Tidak Mau Geer
206 Siapa Dia?
207 Andai Saja
208 Tentang Firman
209 Kenapa Diam?
210 Menyesal?
211 Mangsa
212 Kecelakaan
213 Firasat
214 Cemas
215 Merasa Lega
216 Percayalah
217 Memastikan
218 Tidak Mungkin Memaafkan
219 Cantik Banget
220 Panik
221 Berekspresi Lebih
222 Memberikan Kejutan
223 Menawarkan Kerjasama
224 Membuat Tertawa
225 Ada Sesuatu?
226 Ayank Aruna
227 Santai
228 Merebut Aruna
229 Pacaran Setelah Menikah
230 Promo Novel Baru
231 Meleleh
232 Seperti Pacaran
233 Berbeda
234 Nekat
235 Akan Mengatakan
236 Bohong!!
237 Kenyataannya
238 Andaikan Saja
239 Jangan Jangan
240 Mengumumkan
241 Patah Hati
242 Kejutan
243 Akhir Yang Indah
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Diego Narendra Putra
2
Mengejar Aruna
3
Perjodohan
4
Laki Laki Tua dan Tidak Laku
5
Karma
6
Hukuman Manis
7
Syarat Gila Digo
8
Rencana Kabur
9
Pertemuan Keluarga
10
Rencana Digo
11
Bicara Empat Mata
12
Mempercepat Rencana
13
Ide Gila
14
Percepat Acara
15
Eksekusi Malam Ini
16
Pilihan Digo
17
Kedua
18
Menyatakan Perasaan
19
Semakin Panas
20
Tibalah Saatnya
21
Eksekusi
22
Milikku Sepenuhnya
23
Maafkan Aku
24
Karena Paksaan
25
Ancaman Digo
26
Apa Masih Sakit?
27
Nanti Malam
28
Jangankan Jadi Pacarnya
29
Pesona Aruna
30
Panas...
31
Kartu
32
Dasar Ganjen
33
I Love You
34
Kembali Cemburu
35
Dipercepat
36
Menerima Apa Adanya
37
Tidak!!
38
Niat Bertemu Dino
39
Pedas
40
Pedasnya Mulut Dino
41
Seperti Ada Sesuatu Yang Terjadi
42
Malam Ini
43
Detik Detik
44
Kejujuran
45
Hamil?
46
Bagaimana Dengan Aku?
47
Melamar Aruna
48
Satu Minggu Lagi
49
Maafkan Aku, Bang
50
Maaf Untuk Apa?
51
Bertemu Aruna
52
Perhatian Digo
53
Yakin
54
Tidak Ada Alasan
55
Tulus
56
Gosip
57
Menceritakan Semuanya
58
Miranda vs Aruna
59
Mencari Aruna
60
Jangan Emosi
61
Mau Ke Mana?
62
Please....
63
Kemesraan
64
Dimajukan
65
Sah
66
Menahan Sesuatu
67
Tidak Ada Habisnya
68
Sangat Menggoda
69
Di....
70
Lagi dan Lagi
71
Merasa Kasihan
72
Bagaimana Kalau Hamil?
73
Tidak Nyaman
74
Hanya Angan Angan
75
Aruna....
76
Cemburu
77
Jangan Macam-macam
78
Semoga Tidak Bertemu
79
Bertemu Ivan
80
Cemburu Lagi
81
Aku Mau Kerja
82
Ngobrol Dengan Nathan
83
Aruna Cemburu
84
Aku Tendang
85
Mencoba Meracuni
86
Menunjukkan Kemesraan
87
Aku Buat Tidak Marah
88
Membuktikan
89
Rese
90
Curahan Hati
91
Lega...
92
Sindiran
93
Pamit
94
Ingin Di Manja
95
Digo Protes
96
Ternyata...
97
Garang
98
Gara Gara Kamu!!
99
Uang Kas
100
Kenapa Sayank?
101
Semi Panas...
102
Gila Karena Aruna
103
Sengkuni....
104
Ajaran Sesat
105
Ketar Ketir
106
Yang Ketiga
107
Gak Sudi!!
108
Awas Saja
109
PeDe
110
Kamu Menggodaku Sayank
111
Diganggu
112
Hadiah
113
Ucapan Terimakasih
114
Tidak Enak
115
Akal Akalan
116
Pintar Tanpa Belajar
117
Nongkrong
118
Kelab Malam
119
Berusaha Mengikhlaskan
120
Mata Mata
121
Aneh
122
Jangan Lama Lama
123
Penjelasan
124
Ditutupi
125
Gelisah
126
Cemburu Bilang Bos!!
127
Merasa Tersaingi
128
Tidak Semudah Itu
129
DP
130
Tidak Tau Tempat
131
Kenapa Enggak Jelasin?
132
Drama Macam Apa Ini?
133
Buat Dedek
134
GeEr
135
Gaya Baru
136
Sayank, Papa, Mas?
137
Perkara Panggilan
138
Menggoda
139
Kamu Mau Di?
140
Mengancam Bagaimana?
141
Promo Novel Baru
142
Tidak Akan Membiarkan
143
Ancaman Digo Lagi
144
Jerat Pesonaku
145
Ke Jepang
146
Bingung
147
Huru Hara
148
Tiba Tiba
149
Mendengar Kenyataan
150
Dipikir Dulu
151
Jangan Gegabah
152
Jangan Bercanda!!
153
Memang Bodoh!!
154
Takut Terlambat
155
Pikirkan Lagi
156
Tidak Seperti Yang Diharapkan
157
Yakin
158
Amit Amit
159
Berbelit-belit
160
I Love U
161
Ketar Ketir
162
Nggak Kangen?
163
Candu
164
Sante Bro!!
165
Menunjukkan Sesuatu
166
Kejutan
167
Yank?
168
Hadiah
169
Bener Bener Beda
170
Benar Benar Gila
171
Tidak Menyesal
172
Aruna Gelisah
173
Kemarahan Papi Rendra
174
Salah Mengartikan
175
Ular Piton
176
Mandi Lagi
177
Bisa Banget
178
Kebahagiaan Aruna
179
Bertemu Nathan
180
Digo dan Aruna
181
Anu...
182
Kondisi Aruna
183
Kegundahan Hati Aruna
184
Maafkan Aku
185
Sadar
186
Tidak Menyia nyiakan Kesempatan
187
Bolehkah Aku Memohon?
188
Tidak Janji
189
Menolak
190
Kelaparan
191
Siapa Sayank?
192
Seperti Cenayang
193
Kurang Fokus
194
Aku Ikut
195
Drama Bumil
196
Resiko Punya Istri Cantik
197
Di sini?
198
Maafin Papah
199
Bertemu Aruna
200
Kenalan
201
Luar Biasa
202
Digo dan Firman
203
Cerita
204
Semoga Bukan Orang Yang Sama
205
Tidak Mau Geer
206
Siapa Dia?
207
Andai Saja
208
Tentang Firman
209
Kenapa Diam?
210
Menyesal?
211
Mangsa
212
Kecelakaan
213
Firasat
214
Cemas
215
Merasa Lega
216
Percayalah
217
Memastikan
218
Tidak Mungkin Memaafkan
219
Cantik Banget
220
Panik
221
Berekspresi Lebih
222
Memberikan Kejutan
223
Menawarkan Kerjasama
224
Membuat Tertawa
225
Ada Sesuatu?
226
Ayank Aruna
227
Santai
228
Merebut Aruna
229
Pacaran Setelah Menikah
230
Promo Novel Baru
231
Meleleh
232
Seperti Pacaran
233
Berbeda
234
Nekat
235
Akan Mengatakan
236
Bohong!!
237
Kenyataannya
238
Andaikan Saja
239
Jangan Jangan
240
Mengumumkan
241
Patah Hati
242
Kejutan
243
Akhir Yang Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!