Kelima laki laki tampan itu langsung saja menuju ke kelasnya di mana mereka berlima memang satu kelas.
Sedangkan Aruna, gadis cantik itu melangkahkan kakinya dengan cemberut, tidak ingin mengingat semua yang sudah dikatakan oleh Digo karena itu merupakan mimpi buruk baginya jika sampai terjadi.
"Dari tadi lo ke mana sih Run, gue cari nggak ada?"
Tanya Vina yang Saat ini berada di samping Aruna yang mana memang sudah sedari tadi mau cari Aruna tetapi tidak ada Aruna di mana-mana yang membuat gadis itu khawatir dengan keberadaan Aruna.
"Ceritanya panjang!!"
Yang mana Aruna langsung saja menceritakan itu kepada Vina dan memang diantara mereka tidak ada rahasia sama sekali.
"Gue rasa itu ketos gila suka sama lo!"
"Amit-amit deh jika sampai dia suka sama gue."
Padahal jika itu perempuan lainnya pasti senang mendapatkan omongan seperti itu nyatanya memang Digo adalah laki-laki yang diidolakan oleh kaum wanita di sekolah ini.
"Jangan begitu nanti kalau lo suka sama dia baru tau rasa."
"Amit-amit dah, nggak akan ada di kamus gue jatuh cinta dengan orang seperti itu!"
Ya Aruna mengira jika Digo sama dengan keempat sahabatnya yang suka bergontak-ganti pacar dan juga suka ke klub yang pastinya Aruna tidak suka dengan sifat yang seperti itu.
"Ya sudah ke kantin yuk lapar gue??"
Aruna menganggukkan kepalanya, ia berjalan beriringan dengan Vina yang menuju ke kantin di mana saat ini kantin di sana sepi karena semua anak-anak sudah masuk ke kelasnya dan entah mengapa Aruna dan Vina suka jika semuanya sudah masuk hingga tinggal giliran mereka berdua saja yang berada di kantin dan pastinya tidak masalah jika nanti dihukum oleh guru karena telat masuk ke dalam kelas.
Beberapa jam kemudian.
Bel pulang sekolah berbunyi dan itu menandakan kalau pelajaran terakhir telah selesai.
Seperti biasa Digo bersama dengan keempat sahabatnya itu pulang dengan menggunakan motor yang memang mereka senang menggunakan kendaraan roda dua itu dibandingkan dengan menggunakan mobil.
"Mau nongkrong dulu apa cabut?"
Dimas bertanya kepada Digo dan yang lainnya yang memang kebiasaan mereka seperti itu juga setiap pulang tidak langsung pulang tetapi nongkrong dulu satu atau dua jam baru mereka bubar dan pulang ke tempat masing-masing.
"Gue nggak!! Bokap dannyokap minta gue pulang cepat, ada sesuatu yang ingin diomongin katanya!!"
Ya beberapa jam yang lalu Digo menerima pesan dari Maminya jika dirinya diminta untuk pulang cepat, tidak mampir-mampir dulu apalagi nongkrong beserta teman-temannya.
"Gue juga, nggak asik kalau kurang satu"
"Ya sudah kalau begitu kita langsung pulang saja mungkin nanti malam bisa diagendakan untuk nongkrong-nongkrong lagi!"
Mereka berlima bubar yang nyatanya keempat sahabat Digo itu mempunyai rumah yang berbeda jalurnya dengan Digo.
Hingga beberapa menit kemudian motor yang dikemudikan oleh Digo sudah sampai di rumah dan di sana ia sudah melihat mobil Papinya dan juga kakaknya yang sudah terparkir dan itu berarti jika memang kedua orang tuanya ingin mengatakan sesuatu yang serius kepada dirinya dan juga kepada kakaknya.
"Duduk Di, ada yang serius yang harus Papi dan Mami omongin."
Baru saja Digo masuk ke dalam rumah tetapi Papinya sudah meminta untuk duduk, tanpa Digo ke atas untuk berganti pakaian dulu.
"Begini, besok malam kita ada acara makan malam dengan teman Papi dan Mami dan pastinya acara itu bukan hanya sekedar acara makan malam saja tetapi kami sepakat untuk menjodohkan kakak kamu dengan putri dari teman nya Papi itu yang mana memang dari dulu kita sudah berencana untuk menjodohkan anak-anak kami."
Ya Digo mempunyai satu orang kakak laki laki yang memang usianya terpaut sekitar lima tahun dengan dirinya. Dan saat ini kakak laki-lakinya itu masih kuliah dan sedang menyelesaikan skripsi tetapi juga sudah mempunyai perusahaan sendiri dengan bimbingan dan arahan dari Papinya.
"Aku tidak masalah, terserah Papi saja yang penting yang dijodohin bukan aku kan tapi Bang Nathan."
Ya jangan sampai jika Digo yang akan menerima perjodohan ini karena nyatanya Digo sudah mendambakan seorang gadis cantik yang sudah diidam-idamkan untuk menjadi kekasihnya bahkan Digo juga berniat untuk melamar dan menikahi gadis itu meskipun usianya masih belia.
"Tenang saja bukan kamu tetapi Abang kamu, hanya karena anak Papi cuma dua,.kamu dan Nathan maka kamu juga harus ikut untuk menghadiri makan malam besok, awas jangan sampai lupa dan batalkan semua jadwal kamu dengan teman-temanmu itu kamu harus ikut papi dan Mami besok."
Ya kedua orang tua Digo juga sudah tahu kelakuan anaknya di luar sana meskipun keempat sahabatnya Digo itu mempunyai kelakuan yang tidak baik tetapi mereka tahu jika keempat sahabatnya Digo itu juga masih sopan terhadap orang tua dan tidak memakai barang haram seperti narkoba dan sebagainya hanya saja mungkin soal percintaan mereka kurang mendapatkan perhatian dan bimbingan dari kedua orang tuanya.
Tetapi sejatinya kedua orang tua Digo juga tahu bagaimana sifat anak nya ketika di luar sana meskipun Digo sering keluar bersama teman-temannya tetapi Digo tidak pernah meminum minuman beralkohol dan tidak pernah bermain dengan wanita, maka dari itu kedua orang tua juga percaya dengan Digo dan tidak membatasi Digo untuk bertemu atau kumpul dengan teman-temannya.
"Okelah, beres kalau begitu. Dan Bang Natan selamat ya akhirnya Abang tidak jomblo lagi karena sebentar lagi Abang akan menikah."
Ejek Digo pada kakak kandungnya yang mana memang kenyataannya Nathan belum mempunyai pacar sama sekali meskipun Nathan itu sudah mapan dan juga berwajah tampan tetapi entahlah Abang dari Digo itu belum tertarik kepada seorang perempuan.
"Thanks Di, dan jangan kaget ataupun tertarik dengan calon istriku ketika besok bertemu karena dia sangat cantik dan juga mempesona."
"Oh tidak akan, karena aku sudah mempunyai seseorang yang aku cintai dan pastinya gadis itu lebih cantik dari anak teman papi yang di jodohnya dengan Bang Nathan."
Ya begitu percaya dirinya Digo mengatakan seperti itu padahal ia sendiri tidak tahu bagaimana nanti wajah calon istri dari kakak kandungnya itu yang mana memang menurut penglihatan mata hati Digo, perempuan yang paling cantik di dunia ini adalah Aruna.
Keempat orang itu tersenyum terlebih lagi kedua orang tua Digo yang mana melihat Digo dan kakaknya terlihat akrab bahkan mereka sama sekali tidak bersedih ataupun berantem meskipun keduanya adalah sama-sama laki-laki dan kedua orang tuanya Digo juga lega manakala putra pertamanya yaitu Nathan menerima perjodohan yang dilakukan oleh beliau dengan anak dari teman namanya.
"Hanya itu saja Pi? Dan ingat loh Pi, aku tidak mau jika nanti aku di jodoh-jodohkan karena aku sudah mempunyai seseorang yang aku cintai meskipun aku belum bisa mengenalkan kepada Papi dan Mami, tetapi aku sangat serius kepada gadis itu."
Ya Digo menekankan ucapan itu kepada kedua orang tuanya yang mana ia was-was jika nanti dirinya juga ikut di jodoh-jodohkan sama seperti kakak kandungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
Sri Rahayu
jangan2 nanti Aruna yg akan dijodohkan dgn Nathan....nah lho Diego 😇😇😇🙃🙃🙃
2023-08-08
0
linamaulina18
jgn blng amit2 dulu
2023-05-17
1
💐€^ĽYŹÆ ĎWĪ Ř@£ÑÄ🌺
lnjut thor
2023-05-07
1