Azlan

“Oh ... itu punya tante gua,” sahut Lion.

“Oh ia kamu bawa uang berapa?” tanya Sasa.

‘Ini anak kepo banget gua bohongin aja dah males gua,’ batin Lion.

“Sepuluh ribu,” sahut Lion sembari mengeluarkan uang dari sakunya.

“Cuma segitu? Terus mau makan apaan?” pekik Mia.

“Ya kan beli minum masih bisa sama beli roti,” sahut Lion.

“Anu Lion, kami mau ke toilet dulu ya kamu duluan aja ke nantinya,” Sasa tiba-tiba menarik Mia dan berlari meninggalkan Lion.

“Dasar! Bilang aja lu mau minta traktir. Enak aja!” omel Lion.

Lion pun berjalan sendirian menuju kantin, area kantin di sekolah itu cukup luas dengan banyak bangku serta kursi tersusun rapi. 

Saat melihat-lihat rupanya menu di kantin itu cukup beragam dari kue, gorengan, bakso, nasi goreng dan yang lainnya.

Hingga pandangan Lion tertuju pada sebuah stan yang menjual cake potong serta donat.

Lion pun membelinya lalu kembali ke kelas, saat sampai di kelas terlihat Mala sibuk memakan bekalnya.

“Mala makan apaan?” tanya Lion.

Saat Lion melihat isi kotak bekal itu hanyalah nasi putih serta telur dadar.

Mala merasa sedikit malu dan menutupi kotak bekalnya itu dengan ujung kerudungnya.

“Ngapain di tutupin sih Mala,” ucap Lion.

“Oh iya gua beli kue tapi kata penjualnya gak ada kembalian, nih buat lu aja soalnya gua gak bisa makan semua,” ucap Lion sebari menyodorkan dua buah cake slice yang ia beli.

“Beneran buat aku?”

“Iya lah ngapain gua bohong, udah lu makan aja,” ucap Lion.

“Tapi ini mahal,” ucapnya.

‘Harganya kan cuma tujuh ribu  satunya. Ah ... mungkin dia gak tahu harganya,’ pikir Lion.

Lion pun duduk lalu memakan kue yang ia beli sembari memainkan ponselnya. 

Ada beberapa chat masuk ternyata itu dari Gina teman sebangku Lion saat di sekolah yang dulu.

“Gimana sekolah baru lu?” Tulis Gina di pesan.

“Gak ada yang spesial sih Gin. Sorry gua baru balas, habis dari kantin gua,” balas Lion.

Tiba-tiba Gina melakukan panggilan video Lion tanpa lama langsung menjawabnya dan meletakkan ponselnya di depan tumpukan buku yang ada di atas meja.

“Yooo!” ucap Lion sambil melambaikan tangannya.

Rupanya yang ada di balik kamera itu bukan cuma Gina tapi ada banyak teman sekelas Lion yaitu Yoga, Frans, Gina dan juga Jihan.

“Lion muka lu lecek amat,” ucap Yoga dalam panggilan video itu.

“Ah masa sih perasaan biasa aja,” sahut Lion.

“Eh spil kelas lu dong Lion,” pinta Jihan.

“Ngapain? Sama aja bentukannya kotak banyak kursinya,” sahut Lion.

“Eh kenalin temen sebangku lu dong,” pinta Gina.

Lion pun mengambil ponselnya lalu mengarahkan agak jauh dari tubuhnya sehingga ia dan Mala terlihat dalam kamera.

“Nih temen sekelas gua, namanya Mala,” ucap Lion.

“Lah itu temen sebangku lu? Hahaha besok-besok lu bisa jadi pinter kalau gitu caranya,” ucap Frans.

“Eh siapa tuh ganteng banget!” pekik Jihan.

Lion pun menoleh ke belakang, rupanya ada seorang siswa tengah duduk di bagian belakangnya.

“Lion itu temen sekelas lu?” tanya Gina.

“Iya kali gua gak tau,” sahut Lion.

Lion pun berbalik dan mengarahkan kameranya ke depan siswa yang ada di belakangnya.

“Nih lu ngomong sendiri sama orangnya,” ucap Lion sambil mengarahkan ponselnya ke depan wajah siswa itu.

“Lion gua malu!”

tiba-tiba panggilan video itu di putus oleh Gina, hal itu membuat Lion tertawa terbahak.

“Mala, kenapa kuenya gak dimakan?” tanya Lion.

“Nanti aja buat istirahat selanjutnya,” sahutnya sambil memasukkan kotak kue itu ke dalam laci mejanya.

“Oh iya rumah lu dimana?” tanya Lion.

“Di belakang sekolah,” sahutnya.

“Boleh minta nomor lu gak?” tanya Lion menyodorkan ponsel lipatnya itu.

“Boleh.”

Mala dengan perlahan membuka ponsel lipat keluaran terbaru itu.

“Gak usah terlalu pake perasaan gitu, buka langsung aja.” 

“Jangan, aku takut rusak,” sahut Mala.

Mala sejenak membolak-balikkan ponsel itu.

“Biasanya aku cuma lihat ini di iklan, ternyata bagus ya,” ucap Mala.

Mala pun memasukkan nomornya dan menyimpannya.

Ting! Terdengar suara dentingan dari ponsel Mala.

“Nah itu gua kirim chat ke nomor lu, di save ya,” pinta Lion.

“Gua juga,” tiba-tiba seorang siswa menyodorkan ponselnya kepada Lion.

Siswa itu rupanya adalah siswa yang duduk di belakang Lion.

“lu minta nomor gua?” tanya Lion.

“Iya lah, memang nomor siapa lagi, kalau Mala gua udah punya,” ucapnya.

Lion pun mengambil ponsel milik siswa itu dan memberikan nomor ponselnya.

“Nih udah.”

Tiba-tiba di ponsel Lion terdapat notif, sebuah chat dari nomor yang tidak di kenal.

“Itu nomor gua di save ya,” ucapnya.

“Siapa nama lu?”

“Azlan,” sahutnya sembari kembali duduk di belakan Lion.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Azlan ya

2023-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!