“Liona sayang tante sudah siapkan baju seragam buat kamu, tante taruh di atas kasur ya,” ucap Anggi.
“Iya Tante,” sahut Lion dari dalam kamar mandi.
Lion pun keluar dan memakai seragam sekolah barunya lalu turun ke bawah untuk sarapan pagi.
“Pagi Tante,” sapa Lion.
“Pagi juga cantik, ayo duduk sini kita sarapan.”
Lion pun memakan sarapan yang telah di sediakan oleh Anggi yaitu roti panggang dan juga segelas susu hangat.
Setelahnya Lion di antar ke sekolah barunya.
“Lokasinya gak terlalu jauh kok, kamu tinggal lurus aja terus ada pertigaan nah kita belok kiri, kalau kamu sudah hafal jalannya nanti kamu bisa berangkat sendiri mau pakai mobil atau motor terserah,” ucapnya.
“Boleh pakai mobil?”
“Boleh dong, ada parkir khusus juga. Memang di sekolahmu yang di sana gak boleh bawa mobil?” tanya Anggi.
“Gak Tan, jadi tiap hari diantar jemput supir.”
“Oh iya papa kamu udah balik, mobilnya di taruh di sini katanya buat kamu nanti kalau mau ke mana-mana.”
“Terus papa pulang pakai apa?”
“Ya pesawat lah,” sahut Anggi.
‘Kenapa kemarin papa gak ajak naik pesawat aja kan gak cape jadinya,’ batin Lion.
Mobil pun berhenti di sebuah gerbang sekolah berwarna coklat yang bertuliskan SMA Harapan, dengan di temani Anggi Lion pun masuk ke dalam sekolah itu.
‘Lapangannya luas banget ini kalau dihukum lari keliling lapangan dua kali putaran aja bisa mampus gua,’ batin Lion.
Anggi dan Lion pun masuk ke dalam ruang kepala sekolah, disana kepala sekolah langsung menjelaskan peraturan serta hal-hal yang perlu di ketahu oleh Lion.
Serta ada seorang guru yang terlihat masih muda yang bernama Sarah, guru manis berperawakan tinggi dan berisi itu nantinya akan menjadi wali kelas Lion.
Tidak lama terdengar suara dari bel sekolah.
“Bu Sarah sekarang bisa bawa murid ini ke kelas Ibu,” ucap pak Hakim kepala sekolah SMA Harapan.
“Tante Lion masuk ke kelas ya,” ucap Lion.
“Iya sayang, ingat kalau ada cowok yang deketin kamu jangan langsung mau mengerti,” ucap Anggi.
“Siap tante,” sahut Lion.
Ibu Sarah dan juga Lion pun berjalan menuju sebuah kelas yang berada di lantai dua, mereka pun memasuki sebuah kelas yaitu kelas 11 IPS 2.
Saat Lion masuk ke dalam kelas, semua murid mulai memandang Lion dengan tatapan penasaran.
‘Ruang kelasnya bersih juga dan luas,’ batin Lion.
“Wah Bu ada anak baru Bu?” tanya salah seorang siswa yang duduk di bagian belakang.
“Bu boleh minta nomor HP gak sih Bu?” celeuk siswa lain.
Seisi kelas pun riuh karena kedatangan Lion.
“Liona bisa kamu tuliskan nama lengkap kamu di papan tulis, lalu perkenalkan diri kamu di depan ya,” pinta Ibu Sarah.
“Baik Bu.”
Lion pun menulis nama panjangnya di papa tulis lalu memperkenalkan dirinya.
“Selamat pagi nama gua Liona Trisia Brahman biasa dipanggil Lion, gua pindahan dari SMA Permata di kota Z. Salam kenal semuanya,” ucap Lion dengan senyum kecil.
“Wah Azlan ada temennya kayaknya nih sekarang,” ucap salah satu murid.
Kelas pun menjadi riuh kembali, ada yang meledek siswa itu ada juga yang tertawa mendengar ucapan itu.
“Ibu panggil kamu Liona aja ya,” ucap Ibu Sarah.
“Iya gak apa-apa, senyaman Ibu aja,” sahut Lion.
“Nah kalau begitu, di kursi tengah kebetulan kosong kamu duduk disana ya.”
“Baik Bu.”
Lion pun berjalan dan duduk di barisan tengah nomor dua, di sampingnya ada seorang siswi berkaca mata dan terlihat sedikit pendiam.
Lion pun duduk dan memulai pelajaran, suasana kelas tidak terlalu hening ketika pelajaran dimulai ada beberapa siswa yang masih bercanda bahkan keluar masuk kelas.
Hingga jam istirahat pun tiba, saat guru keluar dari ruangan tiba-tiba banyak siswi yang mendatangi Lion hanya sekedar untuk berkenalan.
“Halo aku Karin salam kenal ya,” ucap siswi yang berada di kursi depan Lion.
“Lion, salam kenal juga.”
“Aku Mega,” ucap teman sebangku dari Karin.
“Aku Mia, terus ini teman sebangku aku Sasa,” ucap siswi berperawakan mungil itu.
Namun anehnya teman sebangku Lion hanya diam tanpa menatap atau pun sekedar berkenalan dengannya, Lion pun berinisiatif untuk menanyai namanya.
“Oh iya nama lu siapa?” tanya Lion.
“Aku Mala,” sahutnya pelan namun masih terdengar oleh Lion.
“Oh Mala, salam kenal ya,” sahut Lion.
‘Kayaknya cuma gua yang rada beda, tapi bodo amat lah,’ batin Lion.
“Kita ke kantin bareng yuk!” ajak Mia.
“Boleh, ayo Mala kita ke kantin,” ajak Lion.
“Enggak aku bawa bekal,” sahutnya.
“Ya udah bawa aja bekal lu, makan bareng kita,” ucap Lion lagi.
Lion sedikit aneh karena tidak ada satu siswi pun yang mendekati Mala, Mala terlihat seperti di asingkan oleh siswi lain.
“Ayo cepetan jangan kebanyakan mikir,” ucap Lion sembari menarik tangan Mala.
“Lion kalau dia gak mau biarin aja lagian kan ada kita,” ucap Sasa.
“Aku di kelas aja,” sahut Mala.
“Yok kita ke kantin!” Sasa menarik tangan Lion.
Lion pun meninggalkan Mala yang duduk terdiam dengan kotak bekal di hadapannya.
“Oh iya Lion kamu anak orang kaya ya?” ucap Mia.
“Gak juga kok,” sahut Lion.
“Ah bohong, aku tadi lihat kamu diantar pakai Alpart,” ucap Mia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
hati" Liona dngn teman" barumu takutnya mereka hanya ingin numpang tenar atau uang mu
2023-12-07
1