Hari pesta ulang tahun pun tiba. Azia membongkar lemarinya tak ada satu pun gaun yang special, Azia bahkan tidak mempunyai cukup uang untuk membeli gaun mahal.
Tit... Bunyi klakson mobil didepan rumah yang membuat Azi dan Susi terkejut. "apa yang kau lakukan Zia, cepat kemari ambil gaunmu" Ujar bu Elie yang membuat Azia tercengang.
"Bu Elie, jauh dari pikiran saya jika seorang manager tiba-tiba membawa gaun yang mahal didepan rumah" Ujar Azia masih lumayan tercengang.
"Hahaa... Berarti aku adalah seorang manager baik hati yang patut di contoh" Ucapnya bangga.
"baik bu, saya akan segera bersiap" jawab Azia tersenyum senang.
"Wow, kau cocok sekali memakai gaun itu, aku pintar memilihnya" Ujar bu Elie.
Azia sendiri juga terkejut dengan penampilannya malam ini, gaun yang sangat pas untuk tubuhnya yang lumayan tinggi, gaun ini memiliki nuansa yang bisa dibilang seksi dan terbuka, berwarna hitam gemerlap dan juga ada penambahan kristal payet agar terlihat mewah. "Terima kasih ibu managerku yang sangat pengertian". Kami pun segera pergi ke Mansion Anderson.
Sesampainya di Mansion, mobil pun diarahkan satpam ke halaman Mansion yang sangat luas.
" wah, lihat Zia, Mansion ini sangat besar dan megah" Ujar bu Elie kagum.
Mansion megah ini disertai dengan dekorasi elegan dan berlapis emas. Terdapat banyak menu makanan berat dan ringan. Main course, sup, dessert semua ada disana bahkan tak luput dari wine merah yang dibuat seperti air mancur.
"Selamat malam Elie dan Zia ternyata kalian sudah datang", sambut Nyonya Anderson.
" Selamat malam Nyonya" jawab mereka bersamaan.
"Gaunmu indah sekali malam ini Zia, manager kita pun tidak kalah cantiknya, santaplah makanan apapun yang kalian mau", Ujar Nyonya.
" Baik Nyonya, terima kasih". Jawab Azia yang masih juga terpesona melihat gaun Nyonya Anderson yang sangat elegan dan mewah seusai dengan bentuk tubuhnya yang indah dan mempesona.
Azia pun tertarik untuk pergi ke belakang Mansion, ada taman bunga kulihat dari kejauhan sambil membawa gelas berisi wine. Dia tidak suka keramaian, Azia pun duduk dikursi ditengah taman dan ada air mancur yang tidak terlalu besar dihadapannya.
Plak, suara yang terdengar seperti tamparan di seberang kursiku dibalik air mancur dihadapan Azia.
"Kanvar, kau memang lelaki dingin dan tak berperasaan , kau selalu menolakku, kau seharusnya tau perusahaanku termasuk besar di wilayah Indonesia, dan kita seharusnya cocok untuk dijodohkan!" ujar seorang wanita cantik memiliki tubuh seperti model memakai gaun berwarna kuning keemasan.
"Terserah kau saja" Jawaban singkat seorang pria berwajah nan tampan, tinggi dan kekar.
Wanita itupun pergi dengan menangis, aku yang bersembunyi dibelakang tanaman pun tak sadar bahwa tanaman itu berduri dan mengenai lenganku.
"Aw". Azia merintih terlalu nyaring.
" Siapa disitu" Ujar pria tadi.
"Maaf tuan, saya tak sengaja mendengar pembicaraan kalian karena agak sedikit penasaran". Jawab Azia dengan nada pelan.
Pria itu pun masih terdiam melihat Azia mendekat.
Azia agak bingung harus berbuat apa, Dia menyeka sapu tangan yang dia bawa dan membasahinya dengan air yang ada dipancuran. Tanpa basa basi Azia mengompres wajah lelaki tampan itu.
" Apa yang kau lakukan hey wanita yang tidak tau sopan santun baru kali ini ada wanita yang berani menyentuhku selain mamaku!", Ucap lelaki itu sedikit terkejut.
" Kalau begitu apakah kau ingin menghadiri pesta dengan pipi bengkak seperti itu?" tanya Azia. Pria itu pun terdiam dan membiarkannya. Wajah mereka terlalu dekat sehingga Azia terpana melihat ketampanannya.
"hey, hey, hey, pemandangan yang langka", Ujar seorang pria ber jas abu-abu tiba-tiba saja muncul.
" kau iri? " ucap lelaki tampan yang ada didepan Azia.
"ayolah Kanvar jangan terlalu dingin begitu, apakah dia wanitamu atau bahkan peliharaanmu? Sampai Rona menangis tersedu sedu", Ucap lelaki itu sedikit membuat Azia tersinggung.
" Peliharaan? Hey Rangga Dominik, apakah ini yang membuatmu masih berstatus single? Apakah hari-harimu dipenuhi dengan wanita-wanita yang kau permainkan juga?, Jawab Kanvar.
"Haha, kau lucu sekali Kanvar", ujar Rangga tersenyum sinis.
" Dia adalah calon istriku!", jawan Kanvar lantang.
Bukan hanya Rangga yang terkejut bahkan Aziabyang tidak tahu apa pun tercengang.
" Is... Is... Istriiii??!!!! " teriak Azia seketika, bahkan diri ini baru mengetahui, orang yang dikompresnya adalah Kanvar Anderson putra dari Nyonya Anderson yang berulang tahun malam ini.
"waw kejutan yang sangat menarik, oke Kanvar mungkin sepertinya kau sudah melupakan Lita, tetapi tidak denganku" Jawab Rangga pergi seolah mengacuhkan apa yang Kanvar katakan.
"apa maksud anda tiba-tiba berbicara seperti itu tuan! " ucap Azia kesal. Dia pun melihat Azia dengan tatapan dingin dan pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata apapun, entah Azia betul-betul dijadikan peliharaan atau benar-benar calon istrinya.
"Azia! Sedang apa kau, ayok kita pulang", teriak bu Elie dari kejauhan melihat Azia mematung didekat taman.
" Ah iya bu, maaf, ayok kita pergi"
Jawab Azia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments