3. Undangan

"Zia, tumben pagi sekali kamu sudah bersiap untuk berangkat kerja", ujar Susi (Ibu Azia) yang melihat Azia sedang memoles sepatu hitam kerja dengan heels ukuran 5 cm tidak terlalu tinggi.

" iya ibu, hari ini nyonya Anderson datang ke butik lebih awal, jadi kami harus mempersiapkan diri untuk menyambutnya". Sahut Azia.

" baiklah, jangan lupa dengan sarapanmu, Zia". Ujar Susi.

"iya bu, aku berangkat dulu ya bu, perjalanan hari ini cukup ramai aku bisa terlambat kalau terlalu santai". sahut Azia sambil mengunyah roti.

Ibu adalah sosok keluarga satu-satunya yang Azia punya. Ayahnya meninggal akibat kecelakaan tunggal disaat Azia masih bayi. Susi merawat Azia sendirian dan tidak pernah sekalipun berpikir untuk mencari pengganti samg suami, Susi sangat mencintai Ayah Azia. Susi sendiri yang menafkahi kebutuhan hidup dan Azia, ya begitulah hidup Azia yang berkecukupan.

Azia segera berlari ke halte karena melihat ada bus yang kebetulan berhenti. Azia pun duduk dipinggir dekat dengan jendela, sepanjang perjalanan melihat banyak sekali reklame produk Anderson dan produk Dominik saling bersaing. Perusahaan mereka sangat terkenal di Indonesia. Tak sadar ternyata Dia telah sampai dipemberhentian bus dekat butik. Azia pun turun dan segera menuju butik.

"Azia, segera siapkan gaun pesta merah nyonya ke ruang tengah, sebentar lagi nyonya Anderson akan tiba!" Teriak manager butik dari dalam belum sempat Azia membersihkan diri dari basah keringat. "Baik bu, segera dilaksanakan" sahut Azia.

Mobil sedan hitam nan elegan dan mengkilat pun berhenti didepan butik, semua orang pun segera tau bahwa Nyonya Elisabeth Anderson telah sampai.

Hari ini Nyonya Anderson terlihat sangat cantik dan natural. Dia mengenakan kemeja satin yang lembut berwarna biru langit dan rok putih panjang yang simple. Semua orang langsung pergi menuju ruang tengah.

Tirai mewah dan megah pun terbuka secara otomatis. "Sungguh menakjubkan, gaunku bisa menjadi gaun pesta no. 1 paling indah di acara nanti" Ujar Nyonya Elisabeth terkagum-kagum. Begitu pula denganku, mulut Azia juga ikut terbuka lebar karena terkejut akan keindahan gaun tersebut. Warna merah maroon elegan disertai bunga mawar dan pernak pernik emas yang indah.

"Nona Zia, kau wanita yang menakjubkan, betapa hebatnya saran karya darimu telah ditambahkan". Ucap Nyonya Anderson bangga.

" Terima kasih nyonya atas pujiannya yang luar biasa " jawab Azia dengan tersenyum lebar.

"Nona Zia, apakah kau mau datang ke acara ulang tahun putraku lusa nanti? Aku akan memberimu kursi VIP bersama dengan Elie". Undangan secara mendadak dari Nyonya Anderson.

" Benarkah Nyonya? Saya sangat senang akan hal itu, saya akan benar benar hadir". Sahut Azia.

" itu hadiah untukmu nona manis, dan bisakah kau memberiku gambar sketsa desain gaun yang ada di imajinasimu? Mungkin kau bisa menjadi desainer yang hebat nantinya, aku akan memberi ruang untukmu". Tawaran yang begitu mengejutkan seisi butik.

"Saya sangat senang dan bersedia Nyonya Elisabeth, terima kasih telah memberikan kesempatan kepada saya". Ucap Azia dengan senang tapi tetap tenang.

" Baiklah, kutunggu hasil karyamu". Ucap Nyonya Anderson.

Nyonya Elisabeth pun pamit pulang dengan semua karyawan dibutik. Semua bernafas lega. "Sungguh hebat Azia, jangankan undangan VIP, kamu bahkan dapat ruang untuk mendesain gaun. Ujar bu Elie ikut senang. " Terima kasih banyak bu Elie" Jawab Azia dengan tersenyum ramah.

Tok tok tok... Bunyi ketukan pintu, "Tuan, saya ingin memberitahukan bahwa Tuan Rangga Dominik sudah menunggu di ruang tamu dibawah". Ujar Vigo sang sekretaris pribadi Kanvar. " baiklah saya akan turun sebentar lagi" jawab Kanvar.

"Begitu mengejutkan untuk seorang Dominik mau pergi mengunjungi perusahaan tetangga" Ujar Kanvar dengan dingin terhadap mantan temannya itu.

"Selamat pagi Tuan Kanvar Anderson, sungguh sapaan yang mengejutkan darimu" Jawab Rangga dengan tersenyum tidak ikhlas.

"apa yang membuatmu datang sendirian tuan Dominik?" tanya Kanvar.

"Ulang tahunmu ku dengar sebentar lagi, aku mendapat undangan resmi dari Ayahmu" jawab Rangga.

"Lalu? Apa kau akan memberiku hadiah? " jawab Kanvar dengan ketus.

"tepat sekali, aku kesini ingin mengajak kerja sama" ujar Rangga.

"baiklah katakan apa itu" jawab Kanvar.

Rangga menunjukan sebuah kotak yang berisi kristal berwarna kuning yang begitu berkilau.

"Ini adalah kristal citrine, kristal yang indah jika dipadukan dengan white diamond milik perusahaanmu, bayangkan kristal kuning dan berlian putih beserta campuran emas akan menjadi perpaduan yang indah dan bahkan mungkin akan menjadi yang paling banyak diminati" ujar Rangga.

"Saran yang menarik, lalu apalagi" Ucap Kanvar dingin.

"hmm... Kristal kuning ini memiliki makna pemberi kebahagiaan, sebuah harapan, dan juga keinginan besar dalam kehidupan, Aku akan memberikan kristal kuning ini sebagai hadiah, jika kau berminat segera hubungi aku tuan Kanvar Anderson" Ucap Rangga.

"Baiklah presentasi yang menarik darimu, dan ku terima kristal yang indah ini, dan akan ku coba untuk memadukannya sesuai keinginanmu". Jawab Rangga.

" kalau begitu, saya permisi dulu tuan Kanvar dan Tuan Vigo", ujar Rangga sembari ditemani sekretaris pribadinya Alex Nicholas.

" mari saya antarkan sampai depan", ucap Kanvar.

Mereka pun berjalan bersama dan menjadu pusat perhatian para staff - staff wanita tidak beralih dari pandangan karena kedua pemilik Berlian dan Kristal sangat sulit untuk dipilih, mereka memiliki wajah yang sangat tampan dan postur tubuh tinggi dan kekar.

"terima kasih tuan Kanvar saya pamit pergi" Ujar Rangga.

"terima kasih kembali tuan Dominik. Hati-hati", jawab Kanvar tanpa ekspresi seperti biasanya.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Wah sukses y buat Azia..semangat y utk mendesign gaun nya

2023-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!