Level One
Klek…
Seseorang membuka pintu kamar gelap, menyimpan tas-nya dan langsung menyalakan PC dan duduk di depan monitor.
Raut wajah lelah terlihat dari sang pemuda ini.
Dengan cepat ia mengarahkan kursor mousenya ke sebuah logo dunia.
Ya, logo yang baru saja di klik-nya itu tak lain tak bukan adalah
Seiring dengan aplikasinya terbuka, raut wajah pemuda ini perlahan jadi semangat lagi.
“Yeah.” Main game sesudah hari yang melelahkan memanglah mantap.
Jemari-nya lihai menari-nari di atas keyboardnya, ia benar-benar sudah siap dengan sesi marathon.
POP.
Baru saja mau main tiba-tiba ada pop up yang mengejutkannya.
Yah sudah biasa juga sih, palingan event atau apaan kan?
John menutup jendela pemberitahuan itu, yah ia ingin cepet-cepet main aja sih.
POP.
“….” Pemuda itu terdiam, kok muncul lagi sih?
Langsung ia tutup lagi dong, ia kebelet main langsung.
POP.
“HEH!” Malah muncul lagi!
SAMPE TIGA KALI DONG!
Bug kah?
Yah tak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk game.
Wajar saja kalau ada bug di game online macam ini.
Tapi ia baru menemui yang beginian sih.
John terdiam, ia ingin nutup lagi jendela pemberitahuan ini sih, tapi males juga kalau muncul lagi.
‘Apaan sih?’ Pemuda ini memerhatikan apa yang ada dilayarnya.
Kok bisa-bisanya jendela pop up nggak bisa di-close, pasti ada penjelasannya sih.
Banyak tulisan-tulisan memusingkan di sini…
John tak paham, yah pada akhirnya ia skip baca juga sih.
Ia gulir-gulir ke bawah dan mencetang kotak yang ada.
Jendela itu hilang juga, dan nggak balik lagi.
“Yes!” Akhirnya ia bisa main juga.
“….” Raut wajah senangnya tak bertahan lama.
‘LAMA.’
John tak ingat game ini punya loading yang lama gini.
Internetnya ‘kah?
Pemuda itu memngecek status kompuernya dan kabel internet, nggak ada masalah jgua sih.
JANGAN BILANG BUG LAGI.
Biasanya lancar, tapi kok sekarang kok bermasalah gini si?
John dengan sabar menunggu loading screen yang tak kunjung usai itu.
Tapi lama-lama jadi nggak sabar juga sih.
TING.
“!” Ada suara.
John terdiam melihat apa yang tertulis di layar.
[Loading completed….]
AKHIRNYA SELESAI JUGA.
Langsung gas main boy!
[Entering the world….]
ENTERING THE WORLD???
Pemuda ini tak ingat ada kata beginian pas login.
Update terbaru ‘kah?
Yah bodo amat, yang penting bisa main sih.
SRING….
“!”
Layarnya tiba-tiba jadi putih semua dong!
“EH KENAPA?” Baru pertama kali monitornya ngadat begini!
SRRIING….
Layar putih itu memancarkan sinar terang menyilaukan, ia tak bisa melihat apa-apa!
“APA-APAAN!?”
Ini lebih aneh dari sekedar bug biasa!
Pada akhirnya tak ada yang bisa dilakukan pemuda ini selain menunggu sinar terang ini menghilang dengan sendirinya.
*
Oke, kini mungkin ada yang penasaran dengan apa yang terjadi pada si John.
Namun sebelum itu alangkah baiknya kita paham dulu detil-detil apa saja yang terjadi tadi.
John, seorang siswa tingkat akhir yang ingin bersenang-senang tiba-tiba dikejutkan dengan cahaya terang misterius yang tiba-tiba muncul.
Setidaknya itulah garis besarnya.
Lantas apa yang terjadi setelahnya?
O, santai dulu temans, kali ini kita akan melihat apa yang salah dengan game yang dijalankan sang pemuda ini.
Game online berbasis dunia terbuka dan petualangan, New World. Itulah yang dimainkannya.
Ia sudah bermain cukup lama bahkan sampai sulit lepas.
Ia rajin mengerjakan story, misi, event dan lain sebagainya.
Game online yang cukup populer, dan waktunya sudah banyak ter-invest di sana.
Namun saat ia akan mendedikasikan lebih banyak waktu lagi, kejadian tak terduga terjadi.
Benar, sinar terang tiba-tiba muncul dan menyisakan pertanyaan apa yang terjadi setelahnya.
Dan kini kita akan segera mengetahuinya.
***
SRRR….
Terdengarlah suara rumput tertiup angin, tak lupa dengan udara segar yang nyaman.
Burung-burung dengan senangnya terbang kesana kemari.
Dan terlihatlah pemuda yang tak asing.
Benar, dialah John sendiri.
Pemuda itu masih menutup matanya, entah kenapa ia malah mendengar suara-suara in-game yang kerasa nyata.
Biasanya ia main di volume kecil sih, dan lagi nggak pake headphone.
Tapi kok kerasa jelas gini sih?
Rasanya ada angin sepoi-sepoi yang menerpanya juga.
Padahal ia sama sekali nggak buka jendela.
Tanpa pikir panjang lagi John segera membuka matanya.
SRING.
“Uh.” Agak silau, namun akhirnya ia bisa melihat juga.
Dan pemuda itu terdiam seketika itu juga.
“OI OI.” Kenapa ia bisa ada di padang rumput luas begini?
Sinar matahari cerah begitu menyilakan.
‘ADA YANG SALAH.’ John berusaha tenang.
Padahal rencananya ia mau ngalong maraton main game.
Lah kenapa tiba-tiba ada di sini?
Ah palingan mimpi.
Ia keburu ketiduran sebelum benar-benar memainkan gamenya.
Dengan cepat pemuda ini mencubit dirinya sendiri, klasik.
Ia harus cepet-cepet bangun.
“Duh.” Malah sakit sih.
Dan apa yang dilihatnya tak berubah.
“OI OI….” Raut wajah pemuda ini seketika itu juga langsung berubah.
Kok ia nggak bangun juga sih?
Angin sepoi-sepoi yang menerpa dan hangatnya sinar mentari terasa makin nyata.
John berusaha menenangkan dirinya, kini terlalu banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.
Namun hanya satu yang jadi ini rasa penasarannya.
Kenapa ia ada di sini?
Sang pemuda itu terdiam merenung, dan entah kenapa dugaannya makin menguat.
‘I- INI NYATA….’
Itulah pendapatnya.
Semua yang ia lihat dan rasakan terlalu nyata.
Ini bukan halusinasi, atau imajinasi….
“AKU PUNYA KEMAMPUAN SUPER.” Pemuda itu langsung mengatakan kesimpulannya.
Yah hanya itu kemungkinan yang paling masuk akal sih.
Ia bisa pindah tempat begini.
Kemampuan teleportasi, quick travel! Mantap!
Sekarang gimana caranya balik lagi?
Ia sudah cukup melihat kemampuan supernya dan ingin kembali lagi.
John menutup matanya, berkonsentrasi penuh.
Ia bisa merasakan kedamaian tempat ini.
Dan perlahan namun pasti raut wajahnya berubah jadi serius.
Alis matanya menurun tajam, waktunya untuk menggunakan kekuatan tersembunyi-nya lagi!!
“HAH!”
“….” Ia kembali membuka matanya, namun tetep aja di sini sih.
Kok begini?
Padahal ia sudah konsentrasi penuh.
Tapi kok masih saja?
Apa yang kurang?
Tak bisa dipungkiri John baru tahu ia punya kekuatan super.
Yah biasanya hal begini ada di game, film, atau anime.
Tapi tak disangka ada juga di dunia nyata.
Jadi sekarang gimana?
John memutar otaknya, tak bisa dipungkiri tempat ini memang indah dan nyaman.
Ia yang sering menghabiskan waktu di kamarnya pun tak merasa pusing.
Tapi ia ingin kembali dan main game, itu saja.
John melangkahkan kakinya demi mencari petunjuk lebih lanjut tentang tempat ini.
Ada yang harus dipecahkan olehnya.
Dan tak terasa ia sudah berjalan beberapa lama, namun masih belum ada petunjuk apapun sih.
Area rumput luas ini malah kelihatan semakin indah dan nyaman.
Tap.
Langkah kakinya terhenti.
“TUNGGU DULU.” Pemuda ini tersadar akan sesuatu.
Tempat ini lumayan mirip sama area terbuka di game yang sering ia mainkan itu.
Infinite Joy, itulah nama area dalam game itu.
“Bukan, bukan….” John menggelengkan kepalanya, ia tak boleh mencampur adukkan game dengan dunia nyata.
Jelas-jelas ia berpindah tempat yang entah dimana, mungkin developer game itu mengambil inspirasi dari tempat ini.
Pemuda ini terdiam, kalau jalan kaki begini kapan sampainya?
Ia tak tahu seberapa jauh perjalanan yang harus ditempuhnya demi bisa pulang.
Shhh….
Entah kenapa hawa suasana tiba-tiba berubah.
Rasa damai dan tenang seolah sirna begitu saja.
John terdiam, ia kelihatan serius.
Apa yang dirasakannya ini bukan sekedar perasaan.
Namun ada sesuatu yang lebih dari itu.
BOING.
BOINGG….
“….” Ada suara mantul-mantul dari jauh.
John mengarahkan perhatiannya pada suara yang terdengar itu.
Entah kenapa suaranya tak asing.
BOIINGG….
“WHAT THE….” Pemuda ini tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Ada benda bulat kebiruan yang melompat-lompat dari jauh.
Halusinasi kah?
John mengosok matanya, namun lagi-lagi apa yang dilihatnya tidak berubah.
Pemuda itu kemudian memicingkan matanya, ia benar-benar mengerahkan fokusnya pada benda aneh yang semakin dekat itu.
“SLIME!?”
Kok bisa ada makhkluk begitu di sini!
John terdiam, ia tak paham kenapa bisa-bisanya ada kejadian aneh begini.
Ini bukan halusinasi atau semacamnya.
Rasanya tak asing.
Tak bisa dipungkiri penampilan makhluk biru bulat kenyal dan suka melompat itu mirip sama monster dalam game yang ia mainkan.
‘MUNGKIN PRANK.’
Bisa jadi ada orang iseng yang mengendalikan para makhluk biru ini!
John terdiam, mengamati para makhluk biru yang sudah dekat ini.
Pasti ada remot atau tombol pada tubuh mereka!
….
‘EH KOK NGGAK ADA?’
Tak ada tombol, antena, atau apapun pada mereka.
Ini jelas aneh sih.
HUSH!
Makhluk biru itu melompat!
“!” John lambat menyadarinya!
SWUSH!
CRASH!
Seketika itu juga makhluk biru itu meledak dan menghilang begitu saja.
“?” John tak mengerti, namun yang jelas ia tahu ada sesuatu yang terjadi.
“….”
Ada anak panah di antara rerumputan….
Nah kan benar, pemuda ini langsung melihat sekitarnya.
Nggak ada siapa-siapa sih.
JANGAN-JANGAN MUSUH!?
John bersiaga penuh, bisa jadi sekarang gilirannya diserang!
Eh, tapi panah tadi hanya kena makhluk biru tadi ya.
Bisa saja panah itu sekalian menyerangnya, namun ternyata tidak.
Dan kini masih belum ada tanda-tanda serangan lain juga.
“Kau….” Terdengarlah suara wanita dari belakang.
“!” John terkaget dalam diam, padahal ia baru saja melihat sekitar, namun kini malah ada suara.
HANTU?
Hantu nggak harus muncul malam-malam kan?
Namun hanya satu yang bisa menjawab pertanyaannya.
Perlahan pemuda itu membalikkan badannya, ke arah suara yang tiba-tiba muncul itu.
“!” Alangkah terkejutnya anak muda ini ketika melihat kenyataan yang ada.
Tak ada siapa-siapa di sini!
JANGAN-JANGAN BENERAN HANTU YA!?
John berusaha menenangkan dirinya.
Yah lagipula ia sudah menduganya, jadi nggak terlalu kaget juga.
Ia memanfaatkan momen tenang ini untuk mengulas apa saja yang sudah terjadi barusan.
Ia berpindah tempat yang familiar yang cukup mirip dengan yang didalam game dan lagi muncul makhluk aneh yang mirip di dalam game juga.
Kok bisa gitu ya?
John terhening lagi, dan perlahan namun pasti raut wajahnya mulai berubah.
JANGAN BILANG….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Raysonic™
nw
2023-05-29
0