Di tempat lain Thomas sedang bermesraan dengan seorang wanita di sebuah apartemen di kota Yogyakarta. Selama menikah Mauren tak sedikit pun cinta dirasakan Thomas. Menikah karena perjodohan mereka terlihat manis di depan orang tua dan publik. Tapi, kenyataan nya pernikahan yang Mauren jalani seperti neraka.
"Kamu ngga ngasih kabar dia dulu?" ucap Saina yang bergelayut manja di pangkuan Thomas.
"Ngga usah. Sudah biasa kayak gini. Palingan juga sudah tidur." Jawab Thomas dengan cuek.
"Tapi, kamu beneran ngga ada cinta sama dia? Kan kalian ada anak juga." Saina sengaja bertanya perihal perasaan Thomas pada Mauren.
"Entah lah, dia itu ngga ada gregetnya jadi wanita. Beda sama kamu. Kalau ngga dan jodohin aku juga ngga bakal mau sama dia. Kalau anak, hubungan biologis itu adalah kebutuhan kalau kita sudah menikah. Jadi walaupun tanpa cinta bisa melakukannya dan kalau sama-sama saat masa subur bisa hamil kan. " Jawab Thomas panjang lebar.
" Iya juga sih. " Jawab Saina.
Thomas dan Saina adalah kekasih saat mereka kuliah dulu. Namun keluarga Thomas tidak setuju dengan hubungan mereka karena Saina dari kalangan keluarga biasa. Menurut orang tua Thomas ia tidak layak menjadi menantu keluarga nya dah menjadi istri Thomas.
Hinaan dan cacian juga di dapat Saina saat di ajak berkunjung ke rumah orang tua Thomas. Kala itu ia hanya gadis biasa yang kuliah dengan beasiswa. Dirinya juga bekerja paruh waktu di sebuah cafe hingga larut malam saat pulang kuliah. Semua itu ia lakukan untuk membantu perekonomian keluarga nya. Mungkin itulah alasan keluarga Thomas tidak setuju. Lalu akhirnya mereka putus begitu saja. Saina pergi dari Jakarta tanpa memberikan kabar pada Thomas. Mereka lost kontak selama kurang lebih satu tahun. Pada akhirnya Thomas di jodohkan dengan Mauren dan langsung menerima nya. Itupun karena paras Mauren yang cantik tapi hati Thomas tak sedikit pun tertulis nama Mauren.
"Aku ngga bisa cinta sama dia. Ngga tahu kenapa. Jadi istri nurut-nurut aja, tapi hatiku hanya ada namamu. Seandainya dulu kamu ngga pergi gitu aja pasti aku udah nolak perjodohan itu. Sekarang sudah ada Miska di antara kami." Ujar Thomas.
"Aku begini saja sudah cukup kalau kau tidak bisa pisah dengan nya. Tapi, aku jauh lebih bahagia kalau kau bisa melepas Mauren dan utuh menjadi milikku." Ucap Saina.
"Beri aku waktu, akan aku selesaikan urusan di sana dulu." Thomas berusaha meyakinkan Saina bahwa ia akan menjadi milik Saina seutuhnya.
Tanpa ada perbincangan lagi, Thomas mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur. Bibir mereka bertaut dan lidah mereka membelit antara satu dan yang lain. Lenguhan sudah mulai terdengar dari keduanya dan malam itu menjadi malam mereka berdua di atas peluh dosa yang mengatasnamakan cinta.
Pagi harinya...
Mauren masih betah dalam balutan selimut tebal berwarna putih. Tidur nya nyenyak, entah mimpi apa dirinya seolah tak mau bangun. Tapi nyenyak nya karena mabuk pengaruh alkohol.
"Mommy... selamat pagi!" Sapa seorang gadis kecil yang berlari ke arah Mauren.
"Mommy kok belum bangun, Miska aja udah mandi udah cantik lo mommy." Ucapnya lagi saat berhasil naik ke atas ranjang tempat Mauren tidur.
Mauren perlahan membuka mata. Pandangan nya teduh saat melihat wajah cantik sang putri. Senyum indah lalu ia suguhkan untuk putri kesayangan nya tersebut.
" Pagi, juga kesayangan mommy. Wah, udah cantik dan wangi. Sini dong cium mommy!" Pinta Mauren.
Miska lalu mendekat dan menghujani wajah Mauren dengan banyak ciuman.
Drett.... drett.... Dering ponsel Mauren membuat nya mengalihkan pandangan.
"Hah, untuk apa dia telepon," keluh Mauren. Ia menarik napas berkali-kali saat mengetahui nama seseorang yang sedang menelepon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments