Setelah Zera pergi dari ruangannya,Jay menerima telepon dari seseorang.Dan setelah menerima telepon tersebut ia bergegas pergi menuju suatu tempat.
******
Zera baru saja tiba di sebuah gym tempat di mana Carla menunggunya.Ketika baru memasuki gym tersebut,ia mendapati Carla yang hendak keluar dari gedung tersebut.
"Itu Carla!pasti dia marah." Batin Zera sedikit merasa bersalah.
Zera berhasil menghampiri Carla yang memasang wajah cemberut.
"Kenapa cepat sekali selesai nya?" Zera yang tidak mau tau salahnya ini semakin membuat Carla kesal.
Carla hanya memutar jengah bola matanya lalu berjalan lagi meningggalkan Zera.
"Carla!ayolah,jangan marah gini." Rayu Zera.
Carla hanya mendengus kesal dan tetap melanjutkan langkah nya.Tapi Zera tidak putus asa,ia terus merayu Carla sambil mengejar di samping Carla.Hingga tepat di depan pintu masuk Zera yang sedang merayu Carla menabrak seorang pria yang juga tidak memeperhatikan jalan sambil bermain ponsel.
Brukk....
Karena langkah kaki pria yang Zera tabrak sangat cepat mengakibatkan kedua nya terjatuh ke lantai.Pria tersebut membawa kopi dalan cup kecil yang curah mengenai baju nya yang berwarna putih.
Carla yang melihat sahabat nya terjatuh segera membantunya bangkit.
Si pria mendnegus kesal sambil bangkit.
"Maafkan saya!" Sesal Zera merasa bersalah.
Pria itu hanya mendengus.Ia menatap dingin ke arah Zera.
"Baju mu.." Zera melihat noda kopi yang terlihat jelas pada kaos putih pria itu.
"Sekali lagi maafkan saya.Saya akan tanggung jawab untuk menggantik kaos ini." Ucap Zera.
"Tidak perlu." Ucap pria itu kesal.
Pria itu meninggalkan mereka berdua.
Karena merasa sangat bersalah Zera mengejar pria itu.
"Tunggu!" Zera menarik tangan pria itu,tapi segera di tepis oleh si pria.
Zera menyodorkan kartu nama nya pada pria itu.
"Aku benar benar merasa bersalah.Hubungi aku jika kau ingin aku menebus rasa bersalahku." Ucap Zera yang tangannya masih menyodorkan kartu namanya.
Sekilas pria itu melihat bahwa tertera nama perusahaan milik ayah Zera.Lalu ia menatap Zera.
"Aku merasa tidak nyaman jika kau terus menolak permintaan maaf ku." Sambung Zera.
Pria itu tersenyum smirk melihat kartu nama tersebut.
Pria itu mengambil kartu nama itu lalu pergi.
Zera pun merasa lega.Ia kembali pada kenyataan Carla yang sedang merajuk.
"Kita akan kemana?" Tanya Zera dengan senyum manisnya.
Carla menghela nafas.
"Kali ini kau ku maafkan." Ucap Carla sambil kembali melanjutkan langkah.
"Kau memang teman terbaik." Susul Zera di belakang Carla.
*****
Di sebuah ruangan private vip,Jay baru saja selesai menyantap makan siang bersama pria paruh baya yang tak lain ayah Zera mertuanya sendiri.
"Bagaimana denagan bulan madu kalian?" Tanya pak Wisnu ayah Zera.
"Maaf aku tidak memikirkan hal itu." Ucap Jay sopan.
"Aku tahu pasti tidak nyaman berpura-pura seperti ini." Pak wisnu menepuk-nepuk pundak Jay pelan.
"Zera adalah putri dan anak ku satu-satunya.Aku selalu berusaha untuk memberikan apapun yang membuat dia bahagia.Kau pasti tau kalau dia menyukai mu sejak kalian kecil.Aku tahu aku terlalu egois mementingkan ego ku dan membuat mu kesulitan dengan pernikahan ini."
"Saya tidak akan melakukan suatu bisnis yang sia-sia." Sahut Jay mengingat kesepakatan antar dia dan mertuanya itu.
...----------------...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya...
Like
Komen
vote
Happy reading🥳🥳🥳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments