Pagi menyapa,akan tetapi kedua mata indah Zera seakan enggan untuk terbuka.Gaun pengantin masih terbalut di tubuh Zera yang membuatnya sesak ketika menggeliat.Semalaman ia menangis hingga tertidur pulas.
"huummm..." erangnya menggeliat sambil mengumpulkan kesadaran untuk bangun dari lelap tidurnya.
Mata nya menangkap sekeliling pemandangan kamar detik ia bangkit dan duduk.
"Ya ampun aku menangis semalam dan tidak ganti baju." Lirih nya.
"Apa dia sudah bangun?" Batin Zera sembari menatap rak buku sebagai pintu rahasia kamar Jay.
Zera bangkit dan mendekati rak buku raksasa itu.
"Apa seperti ini kedengaran?" Gumamnya sembari menempelkan telingan ke rak buku yang kosong.
"Sepertinya dia sudah keluar."
Zera pun bergegas menuju lemari pakaian.Dan setelah memilih baju santai yang akan ia gunakan ia melepas gaun indah itu dari tubuh nya.
Tapi baru saja gaun itu lolos dari tubuh mungil nya dan hanya menyisakan pakaian dalam saja Jay keluar dari kamar mandi dengan handuk d bahu nya.
Zera terperanjat dengan suara pintu kamar mandi yang terbuka.
"Astaga!!!" Pekik Zera langsung menarik selimut.
Dengan wajah datar Jay hanya berlalu masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya.
"Apa apaan wanita itu." Gerutunya dengan wajah memerah.
"Bagaimana bisa dia ad di sana?" Zera frustasi menahan malu.
Di ruang makan yang terlihat hening dan hanya terdengar suara sendok yang menghasilkan bunyi karena pergerakan pada piring.
Sarapan pagi ini terasa mencekam bagi para pelayan yang melayani kedua pengantin baru itu.
Sedangkan kedua pengantin itu hanya sibuk pada pikiran masing-masing sambil menyantap sarapan pagi.
Suara ponsel yang berada di sisi Jay berdering.Ia pun mengggeser ikon hijau setelah membaca nama si penelepon.
Hanya terdengar deheman Jay yang menyahut panggilan si penelepon.Setelah itu di Jay hanya berkata "Baiklah" lalu sambungan di akhiri.
Jay segera bangkit dari duduknya tanpa sepatah kata apapun.
"Kau mau kemana?" Tegur Zera.
Tapi jay tidak merespon apapun dan hanya pergi berlalu.
Zera menghela nafas kasar.Pelayan yang bersiaga di sudut ruang makan merasa tegang dengan situasi canggung ini.
"Bi," panggil Zera pada bi Inem kepala pelayan di sana.
"Ia nyonya." Sahutnya.
"Tolong bawakan teh ke taman.Selera makan ku hilang." Ucap nya dan bangkit menuju taman.
*Pov Jay.....
Jay sedang dalam perjalanan ke kantor.Pagi ini ia mendapat telepon darurat dari perusahaan bahwa database utama yang di kerjakan oleh tim pemasaran 1 hilang.Di perusahaan makanan milik ayah nya,Jay menjabat sebagai Direktur.
Sesampainya di kantor Jay berjalan memasuki gedung perusahaan di iringi oleh asistennya yang setia berjalan di belakang mengekori nya.
"Aa tim server sudah berkumpul?."
"Sudah pak."
"Rapat hari ini aku saja yang pimpin." Ujar nya lagi sambil masuk ke dalam lift diikuti oleh sang asissten.
"Bukannya aku bapak masih harus istirahat berbulan madu?" Celetuk Ansel.
Dengan tatapan yang tajam ia menatap Ansel.
"Apa aku terlihat menikmati pernikahan ini?jangan konyol dan lakukan saja pekerjaan mu."
"Maaf pak." Sesal Ansel.
Jay pun mulai sibuk menangani masalah di pagi hari itu.
"Bahan untuk rapat dengan CEO pagi ini kau bawa kan?" tanya Jay memastikan kelengkapan persiapan rapat.
"Bukannya minggu kemarin saya antar ke rumah bapak untuk di review ulang?"
"Astaga!Pasti tertinggal di rumah."Jay mengingat masih meletakkan map kuning berisikan proposal di atas meja kerja nya.
" Segera jemput ke rumah saya."titah Jay pada asistennya itu.
"Baik tuan."
*pov Zera.
"Ini nyonya teh nya." Ujar bi Inem sambil meletakkan secangkir teh.
"Terimakasih,bi."
"Bi,bisa berbincang bincang sebentar." Tanya Zera menatap sayu bi Inem.
"Bisa nyonya.Ada apa ya nyonya?"
"Duduk saja bi di kursi sebelah." Perintah Zera.
"Bi,pernikahan kami ada perjodohan,tapi aku sangat mencintai suamiku itu.Mungkin hari selanjutnya rumah tangga ini tidak akan terlihat seperti rumah tangga lainnya."
"Tapi aku sangat ingin mengubah kenyataan ini,bi.Apa bibi bisa membantu saya?" Wajah Zera terlihat sedih.
"Membantu bagaimana nyonya?"
"Setidak nya beritahu saya semua tentang Jay hal sekecil apapun itu.Bantu saya meluluhkan hati suami saya.Bagi saya pernikahan itu cuma sekali."
"Bibi kan yang selama ini merawat dan di sisi Jay sejak kecil." Sambung Zera lagi.
Bi Inem terlihat menundukkan kepalanya sambil berpikir.
...****************...
Ayo berikan dukungan kamu,dengan like,komen,vote jika kamu menyukai cerita ini....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments