chapter 3

Bara turun dari mobil setelah mobil itu berhenti dedepan gerbang sekolah

Di waktu yang bertepatan dengan kedatanganya,mobil Sandra juga terlihat datang dari arah belakang

Sandra turun dan berlari kecil menyeimbangkan langkah dengan Bara

Seperti biasa Sandra akan bergelayut manja di lengan Bara

Bara sebenarnya muak dengan tingkah Sandra,ingin rasanya ia menghempaskan tangan Sandra dan melemparnya ke jalan

Namun ia tahan demi ibu nya,karena Bara memiliki rencana untuk Sandra

Rencana licik yang timbul di hatinya yang terluka,padahal dulu jangankan memiliki niatan licik dan merealisasikanya,membunuh semut pun ia tak kan tega

Mungkin begitulah cinta,bisa membuat orang bahagia dan sebaliknya,bisa membuat orang baik menjadi jahat

Saat pulang sekolah mobil yang Bara naiki di hadang segerombol geng motor

Ada sekitar 8 motor sport dengan warna hitam serasi dengan atribut yang di pakai pengendaranya

Helm hitam dan jaket warna hitam putih,setelah mobil terhenti terlihat seorang pria berjalan mendekat dan menggedor mobil yang Bara naiki dengan tampang garang nya

Sang sopir yang ketakutan langsung membuka pintu dan keluar dengan kerah yang sudah di cengkeram anggota geng motor itu

Bara juga ikut turun dengan santai nya,tak ada rasa takut sedikit pun di hati nya

lalu anggota geng motor itu meminta kunci mobil dan menyuruh sopir itu pergi

Melupakan Bara yang dari tadi diam berdiri di dekat mobil nya

Saat sopir berlari dengan terbirit birit anggota lain geng motor itu tertawa,lalu ketua geng itu mengendari mobil milik Bara dan menyetirnya menuju jembatan yang terletak tak jauh dari sana

Saat sampai di pinggir jembatan itu,pria itu keluar dan anggota lainya menyusul dengan motornya,lalu mendorong mobil itu masuk ke dalam arus sungai di bawah jembatan

Bara masih berdiri dengan tenang sambil memikirkan kelakuan geng motor itu

Apa maksudt nya merampok tapi membuang hasil rampokanya begitu saja

Lalu ia berjalan menghampiri kumpulan geng motor itu yang tertawa melihat mobil itu terjun bebas ke dasar sungai

Bara berjalan sambil bertepuk tangan,dengan senyum miring menghiasi wajah tampan nya

Mendengar tepukan tangan segerombolan geng motor itu berhenti tertawa,dan seorang yang di kira Bara adalah ketua geng itu berjalan menghampiri Bara

Kini mereka saling berhadapan"siapa kau"ucapan ketus dari pria itu

Bara mengulurkan tangan dan menyebutkan nama nya"Bara"

pria itu tak menjawab,malah berjalan mengitari tubuh Bara,dan menilai wajah dan tampilan Bara

Sementara Bara hanya berdiri tegap dan tetap menatap lurus seperti tadi

Pria yang mengitari Bara masih muda,mungkin hanya berbeda 1 atau dua tahun saja dari Bara

"aku ingin tahu kenapa kalian membuang hasil rampasan kalian begitu saja"ucap Bara lagi karena pria itu masih diam saja

"kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu"jawab sinis pria itu

"karena sepertinya aku tertarik dengan yang kalian lakukan,apa aku bisa bergabung"ucap Bara dengan santai

"hahaha"terdengar pria itu tertawa,di susul anggota yang lainya

"kenapa,apa kau sedang patah hati"jawab pria itu dengan tertawa dan di susul pula tawa oleh anggota lainya

"jawab saja apa aku bisa bergabung atau tidak"

jawab Bara ketus karena tak ingin berbasa basi lagi

"Ryan"pria itu memanggil salah satu anggota nya,kemudian seorang pria muda seumuran pria itu membuka helm dan turun dari motor,mendatangi Bara dan langsung menyerang tanpa peringatan

Bara yang tak siap terjatuh mendapat serangan tiba tiba dari Ryan,Ryan mengarahkan tangannya menghantam wajah Bara,lalu menendangkan kaki nya ke perut Bara,dan membuat Bara jatuh

dan hal itu memancing gelak tawa dari anggota lainya

Bara terbangun dan mengusap darah yang mengalir di sudut bibir nya

Pria tadi datang dan berkata"geng motor kami tidak menerima pria lemah seperti mu"ucapnya ketus lalu berjalan pergi meninggalkan Bara

langkahnya terhenti kala mendengar ucapan Bara,beri aku kesempatan,aku akan buktikan aku bisa menjadi kuat seperti kalian

Pria itu terlihat berpikir sejenak,lalu membalikkan badan,kemudian memanggil Dito,salah satu anggotanya

Dito yang di panggil nya pun mengendari motor sport miliknya menuju keduanya,setelah sampai Dito melepas helm nya dan turun dari motornya,,kemudian menjauh dari motornya itu

Sama seperti pria itu dan Ryan,Dito juga masih terlihat muda,sepertinya mereka semua seumuran

Bara yang paham dengan maksudt laki laki itu,berjalan mendekat i motor milik Dito,memakai helm dan menaikinya,ia mengendarai motor Dito dan melajukan nya dengan cepat

Pria itu dan kawan kawanya melihat daru tempat mereka berdiri,terlihat Bara mampu menguasai motor sport itu meski tak terlalu lincah, namun pria itu yakin jika Bara di latih Bara pasti mampu mengimbanginya

Bara kembali ke depan pria itu setelah menunjukan aksinya di atas motor

pria itu bertepuk tangan dan tersenyum miring,Bara menghentikan motornya di depan pria itu,lalu melepas helm dan turun dari motor sport itu

Kini mereka kembali berhadapan,pria itu mengulurkan tangan di depan Bara"selamat kau di terima di group ini,aku Mario,ayo kita ke markas,aku kenalkan dengan ketua geng kami"

Mereka kemudian mengendarai motor sport masing masing,dan Bara memboceng motor Dito,karena dia belum memiliki motor sport

setelah menempuh perjalanan agak lama,motor mereka memasuki area taman bunga dan banyak burung burung berterbangan di sana juga ada kolam dengan air mancur di atasnya suasana sangat asri dan sejuk,di sudut sudut berdiri pohon pohon yang rindang semakin menambah kesejukan tempat itu,rasanya tidak pantas di sebut markas sebuah geng motor

Sampai di depan sebuah pintu,mereka semua turun termasuk Bara,Mario memimpin langkah lalu membuka pintu

mereka semua berjalan masuk,sampai di dalam tercium aroma bunga,karena di dalam ternyata masih banyak tanaman bunga beraneka macam,dan di bawahnya kolam yang di tumbuhi bunga teratai dan terlihat ikan berenang berlarian saling berkejaran,juga ada berbagai macam burun menghiasi bunga bunga yang berjejer di sepanjang jalan

langkah mereka terhenti di belakang seorang perempuan yang sedang memaikan piano dengan nada indahnya,terlihat rambut wanita itu tergerai lurus hitam legam

Mario berjalan mendekat,berdiri tenang dengan menundukan kepala,menunggu sang ketua menyelesaikan permainan musiknya

Lama menunggu wanita itu terlihat tak terusik dengan kedatangan mereka

Hingga beberapa saat,wanita itu menyelesaikan main piano nya

Wanita nya itu mengambil dan menyesap minuman nya yang ada di meja samping piano

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

Bara😠... Sandra😘

2023-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!