Andi dan Iren pun sudah tiba di Bandara soekarno_hatta, berat hati rasanya Iren melepas kepergian kekasih nya, namun apa daya memang masih seperti ini jalan yang harus mereka lalui.
Iren tidak berhenti menangis di pelukan Andi, sampai semua mata tertuju kepada mereka, tapi Iren tidak peduli, malah tangis nya semakin jadi, ketika pesawat yang akan di tumpang Andi segera berangkat.
"Kamu jangan nangis sayang, jangan buat mas sedih, mas gk tega dan mas gk sanggup ninggalin kamu kalo begini." ucap Andi yang juga merasa sedih harus meninggalkan Iren, air mata nya pun ikut jatuh melihat kekasih nya menangis
" Mas janji nanti mas akan lebih sering telfon kamu, vidio call, karna mas juga gak tahan jika gk melihat bidadari mas yang sangat cantik ini." ucap Andi membuat Iren untuk ikhlas melepas kepergian dirinya.
setelah pesawat take off, Iren pun segera pulang karna Iren merasa capek dan ngantuk akibat menangis melepas kepergian kekasih hatinya.
Iren di jemput pak Arif supir pribadinya. yang sudah mengantar Iren kemana pun selam 10 tahun ini, sedikit banyak nya pak Arif sudah mengenal sifat majikan muda nya tersebut.
(Andi Dijaya)
" Mau langsung pulan non," tanya pak Arif ketika melihat Iren menghampiri dirinya
" Iya pak soalnya Iren capek banget dan butuh istrahat." jawab Iren singkat
" Baik non" ucap pak Arif, dan langsung melajukan mobil nya, pak Arif bisa mengerti perasaan Iren, karna melihat mata Iren yang kini sudah bengkak akibat menangis terlalu lama.
Dua jam jarak tempuh Bandara ke rumah Iren membuat Iren tertidur pulas di mobil
" Nonn,, bangun non kita udah sampai." ucap pak Arif membangun kan Iren
" Ooo iya pak makasihh ya pak." jawab Iren, yang langsung tersadar mendengar suara pak Arif
" Sama sama non." sambung pak Arif kembali dan langsung memarkirkan mobil di garansi
Iren langsung masuk ke rumah menuju kamar nya, Ia masih merasa sedih, bayangan Andi masih segar di kepala nya, rasanya ia sudah sangat merindukan kekasih nya itu
" Permisi non Iren, apa non Iren sudah makan, kalau belum biar bibi siapin " tanya bi Inah yang sudah 20 tahun mengabdi di rumah pak Bambang dan mama Ratna
" Iren sudah makan kok bi, jadi bibi gak usah repot repot ya Iren mau langsung istrahat" jawab Iren sopan, dan langsung menuju kamar nya
Tidak sampai 10 menit Iren pun langsung tertidur pulas, dan tidak ada satu orang pun pembantu mereka yang berani menganggu nya, karna sebelum tidur Iren sudah minta supaya tidak ada yang menggangu nya.
Dringgg...Dringggg.....(bunyi hp Iren)
Iren pun langsung terbangun dari tidur nya, ketika mendengar dering panggilan masuk di ponsel genggam milik nya
"Hallo,,," ucap Iren, tanpa memperhatikan siapa yang sudah menghubungi dirinya
"SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG SEMOGA KAMU SELALU BAHAGIA"spontan Iren langsung tersadar dari tidur nya.
" Kakak" teriak Iren, ketika mendengar suara kakak satu satu nya yang ia miliki dan ia sayangi
" Ia sayang bagaimana kabar mu " tanya Tasya yang juga sangat menyanyangi Iren
" Iren baik kak, Iren sangat merindukan kakak, kakak udah gak sayang dengan Iren lagi, kakak jahat " ucap Iren sambil menangis ketika mendengar suara Tasya dari negeri seberang sana.
" Kakak minta maaf sayang, kakak baru bisa hubungin kamu, kakak benar benar minta maaf karna tidak bisa hadir di pesta ulang tahun mu karna mas Sigit ada kerjaan yang sangat penting yang gak bisa kakak tinggalin, sekali lagi kakak minta maaf ya, kakak sungguh menyesal " Ucap Tasya membujuk Iren, karna ia tau Iren akan sangat merasa sedih atas ketidak hadiran nya
" Iya kak Iren ngerti kok, lagian kakak sudah berumah tangga dan kakak wajib ngurus keluarga dan suami kakak." jawab Iren yang mencoba mengerti dengan keadaan Tasya
" Wahh ternyata adek kakak sudah dewasa " sambung Tasya yang ingin menggoda Iren.
" Kakak ada hadiah buat kamu " ucap Tasya membuat Iren sangat merasa penasaran
" Apa kak" tanya Iren yang sangat merasa penasaran dengan hadiah kakak nya.
" Seminggu lagi kakak akan pulang untuk nyusahin adk kakak yang montok ini," ucap Tasya membuat Iren merasa sangat bahagia
" Kakak serius," tanya Iren dengan penuh semangat
" Iya kakak serius karna usia kandungan kakak sudah masuk 29 minggu dan atas persetujuan mas Sigit kakak akan melahirkan disana nanti." jawab Tasya membuat Iren merasa bahagia tidak ketulungan, Iren pun langsung spontan melompat bahagia mendengar kabar dari kakak nya,, tak sabar rasanya untuk menantikan kehadiran kakak tersayang nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Enung Samsiah
kata katanya terlalu banyak penjelasan nya kepanjangan jd bertele-tele,,,
2025-03-27
0
Ita Mariyanti
msh sngt datar ini
2021-12-08
1
farah69
Sigit Aditya kayak nama adekku yang bontot deh, irit bicara
2021-12-07
0