Setelah membuka keran air panas,
Oma Rita menyuruh Ana menggosok punggungnya.
"Eh kamu , cepat kemari !
"Iya , Oma " jawab Ana.
"Cepat kau gosok punggungku.
"Baik, Oma "
Ana menggosok punggung Oma Rita,
Ia membayangkan jika oma Rita adalah neneknya yang sudah tua .
Ada terselip rasa iba dihati Ana ,
Saat melihat oma Rita yang tua dan kesepian.
Ana melihat Oma Rita sangat menikmatinya, Setelah selesai mandi Ana pun memakaikan pakaian dan menyisir rambut oma Rita.
" Oma kelihatan sangat cantik ". Ucap Ana
Seperti biasa ,oma Rita hanya diam saja.
Kenapa oma Rita sedingin ini ? Pikir Ana penuh tanya.
setelah selesai melakukan tugasnya.
Ana pun berpamitan untuk pulang,
Sebelum pulang oma Rita memberikan Ana uang saku harian sebesar Lima ratus ribu rupiah.
" Ini untukmu !
Besok kau harus memasak lagi untukku.
jelasnya.
"Baik oma , jawab Ana penuh semangat
Sepertinya Ana sudah tidak perduli dengan Sikap dingin nenek tua tersebut.
Lambat laun Ana mulai memahami
Sifat oma Rita
"Alhamdulilahh, rezeki hari ini ,
."Yes, lumayan untuk membeli perlengkapan kegiatan ospek nanti.
Sambil meloncat loncat kegirangan.
Lalu ana pun langsung mengendarai motor menuju rumahnya.
Ana sengaja memang tidak memberi tahu ibunya ,
Jika ia bekerja sebagai baby sitter
Karena ibunya memberikan kepercayaan penuh kepada ana.
*********
Keesokan pagi.
Seperti biasa Ana sudah bersiap dan bergegas untuk berangkat kekampus.
Karena ayahnya sudah tidak bekerja lagi Maka ana pun membawa motor milik ayahnya.
Ya, walaupun kak bima selalu mengirimkan uang untuk mereka, tetapi tetap saja Ana tak mau terpaku dengan uang kiriman kakaknya itu,
ia tetap harus berusaha mencari uang tambahan sendiri.
Ana pun menghidupkan motornya untuk menuju kampus.
Sesampainya dikampus ia memarkirkan motornya tepat disamping pagar gedung itu
Lalu ia pun langsung masuk kedalam gedung kampus tersebut.
"Aditya Kusuma "
Siapa yang tidak mengenali Dia dikampus itu, wajahnya yang sangat rupawan.
Belum lagi kekayaan orang tua nya
yang terkenal hingga pelosok negeri
Siapa pun pasti akan tergila gila padanya .
Aditya pun turun dari mobilnya.
Lalu mata nya tertuju pada motor milik Ana.
"Heyyyyy... !"
Lihatlah , siapa yang meletak seonggok rongsokan itu disana ?
Adityai berteriak menunjuk kearah motor Ana.
Aditya sangat tidak suka jika ada yang menganggu pemandangan kampus tersebut.
Ia kembali berteriak.
"Siapa yang berani - beraninya menaruh rongsokan di ujung pagar itu ha ?!
Semua mata tertuju padanya padanya
Tan ada yang berani menegurnya,
Karena memang tidak tau motor tersebut milik siapa.
"Heyy broww "! arya memukul pundak Aditya.
" Apaan sih , Sakiit tau,
Sambil memegang pundaknya.
"Apaan sih ? pagi - pagi muka loe kek kambing kena sate gitu ,
Diikuti Dimas yang juga senyum - senyum dari tadi,,
"Kalian nggak lihat tuh !"
Ada yang menaruh rongsokan di ujung Sana,
Sambil menunjuk motor ana.
"Aduh !" udahlah paling itu punya pakde yang tukang bersih - bersih sampah .
Sudah biarin, ucap Dimas
"Jangan terlalu dipikirkan
lalu mengajak arya dan aditya masuk kegedung kampus.
Ana masih sibuk berkeliling dengan Rima,untuk meminta tanda tangan seluruh kakak senior
Siapa yang paling cepat mendapatkan tanda tangan
Maka dia akan mendapatkan hadiah.
Tentu saja Ana sangat bersemangat mengikuti kompetisi ini, apalagi saat dia mendengar kata " Hadiah ".
Syaratnya adalah mereka harus mendapatkan tanda tangan 3 orang kakak senior terhitz dikampusnya.
Menurut Ana itu hal yang sangat gampang.
Tetapi ia tidak tahu jika salah satu dari mereka Adalah lelaki yang bertengkar dengannya tempo hari.
Dimas Subagyo
Aditya Kusuma
Arya Dibrata
Nama yang tertempel di mading kampus.
"Seperti apa muka mereka ya rim ?"
Ana bertanya kepada rima.
"Lumayan kalau dapat doorprize nya .
Semoga aja, hadiahnya uang.
Ucap Ana sambil tersenyum kepada rima.
"Nanti kalo aku menang
aku yang gantian traktir kamu makan ya "
Ana menyenggol Rima.
Sedang asiknya tertawa,
lagi - lagi Ana melakukan hal yang ceroboh
ia tak sengaja menginjak kaki seseorang,
" Maaf , maaf kak , saya nggak sengaja.
Ana memanggilnya kakak karena mereka tidak memakai pakaian hitam putih.
Ana langsung menebak bahwa dia adalah senior di kampus.
Ana tak berani melihat mukanya,
karena merasa tidak enak.
"Heyy !" Aditya membuka kaca mata hitam miliknya.
"Kamu .?!
Aditya melihat muka Ana
Dia sangat hapal dengan muka ana.
yang membuatnya beda hanya penampilan Ana tak lagi memakai kebaya dan sanggul.
" Sudah , sabar - sabar.
Dimas menenangkan Aditya yang terlihat begitu emosi.
"cepat kamu pergi ,
Ucap dimas dengan berbisik kepada Ana.
Sambil mengedipkan mata nya
"Terimakasih kak.. ucap Ana.
Ana sangat terkejut ia tak menyangka kalau kaki yang ia injak itu
Adalah kaki orang yang sama .
Ana tak menyangka bahwa pria itu ternyata seorang senior dikampusnya.
Ia mengira ia sama seperti ana seorang maru.
Sialan ! Mhasiwa baru itu , benar - benar menyebalkan.
Sudah 2 kali dia membuatku naik darah,,!!
Sambil melotot kearah Ana yang sudah berlari kecil dari hadapannya.
"Tapi dia lumayan juga, goda Arya.
sambil mengedipkan matanya.
"Hayy....... Aditya ,
Suara seorang gadis cantik itu membuyarkan sedikit kemarahan Aditya.
Ia Marisa salah satu gadis terpopuler dikampus itu .
Banyak lelaki dikampus menggilainya.
tetapi sudah ditebak dia hanya mengejar ngejar aditya,
Marisa adalah putri seorang desainer kenamaan indonesia,.
Marisa berkulit putih ia memiliki rambut ikal pirang,
Dengan tinggi badan 165
Ia memilki bentuk tubuh yang proporsional.
Siapa pun bisa jatuh hati padanya.
Dia bergelar nona belanda dikampus itu.
"Dit, kamu hari ini kemana ?
Rangkul marisa dengan manja.
" Gue dikampus lah , Emang mau kemana lagi.
jawab aditya ketus.
" Kita nonton yukk ,
"Ayokk dit diajak nonton tu,
Arya menggoda..
"Kalo nggak mau , biar gue aja yang mewakilkan hehhe
celetuk Arya.
" Hiss ogah ! Enak aja.
Sambil memegang tangan Aditya.
Ditempat lain Ana dan Rima masih sibuk mencari cari tanda tangan.
"Aditya kusuma jurusan ekonomi manajeman. dengan tinggi 180 cm berkulit putih dengan rambut model belah dipinggir sering dijuluki Lee min hoo nya kampus .
"Dimas subagyo jurusan ekonomi manajeman .dikenal dengan pembawaan dingin tapi sangat baik ,tinggi 180 cm berlesung pipi jelas berwajah tampan
sering dikenal..hyun bin kampus Bratawijaya.
"Arya dibrata terkenal suka gonta ganti cewek.Tinggi 180 cm, sering di panggil raffi ahmadnya kampus .wkwkw
Rima dan Ana berjalan menyelusuri kampus mereka pun menuju fakultas ekonomi manajemen.
sesmpainya disana merekapun bertanya kepada salah satu senior.
"Permisi kak ,mau nanya?
" kak Dimas yang mana ya"?
"Oh kak dimas, " itu yang disana ,yang pake baju biru.
"Terimakasih banyak kak, lalu bergegas pergi
"Mmmm..... itu kakak yang tadi ,yang bersama lelaki sombong itu !" gumam ana.
Lalu mereka pun bergegas menghampiri dimas dengan saling dorong.
"Kamu duluan rim,
"Kan kamu yang mau doorprize.
Kamu aja duluan,
Lalu Ana memberanikan diri , menegur dimas.
" Kak dimas ? "
" Iyaa.
Sambil tersenyum dingin
Dimas teringat ,ini perempuan yang bikin Aditya kesal tadi.
" Ini kak aku mau minta tanda tangan kakak ,
Menyodorkan buku untuk ditanda tangani.
"Kamu jurusan apa?
"Jurusan ekonomi manajemen kak.
Dimas tersenyum kepada Ana
"Mampusss Ana senyumnya , manis sekali!
Rima tersenyum centil disamping ana.
"Benar - benar manis sekali kakak itu ,
Sungguh aku melihat semut - semut berada di pipinya saling berebutan .
"Husss diam. !"
Ana memarahi Rima.
"Terimakasih kak dimas.
Ucap ana lalu beranjak pergi
ia tak sadar rima masih mematung dihadapan kak dimas.
"Ayoooo cepat pergi !
Ana menarik tangan Rima dan bergegas mencarin dua tanda tangan lagi.
Tiba - tiba dimas berucap.
"Cuma satu tanda tangan aja?
Ana membalik badannya.
"Dua lagi kak ,tanda tangan kak Aditya dan kak Arya.
Diimas menunjuk kearah kantin.
"Kalian kekantin saja, disana ada
Orang yang kalian cari.
"Termakasih kak
Lalu mereka pergi menuju kantin.
"Ya ampun...
Kak Dimas ,benar - benar maniss.
Yaa... Uh , aku benar benar jatuh cinta padanya." ucap rima dengan centilnya.
Ana hanya menggeleng - geleng kepala. melihat kelakuan temannya itu.
Ana dan Rima berjalan menuju kantin.
Lalu bertanya mana yang namanya Arya dan Aditya dengan petugas kantin.
Tiba - tiba ...
Dari kejauhan Aditya berteriakk.
"Siapa yang cari gue,?
"Gue dengar ada yang berani menyebut nama Aditya,ucap nya dengan kuat.
Aditya sengaja berbicara keras karena masih kesal , Apalagi ia melihat sosok Ana yang sedang mencarinya.
"Hh , masuk perangkap juga gadis sialan itu, Kau pasti, salah satu mahasiswa penggila Door prize ,,
" Sekarang giliran ku yang akan membuat ia malu.
Lihat saja !" gumam aditya.dengan tatapan penuh berapi - api.
Ana dan Rima terkejut, terlebih Ana
Ternyata Aditya yang ia maksud adalah lelaki yang sama yang berani membentaknya dengan sombong tempo hari.
Rima yang melihat Aditya adalah orang yang
sama bertengkar dengan Ana , meminta Ana untuk mundur saja.
"Ana., sepertinya kita nggak usah aja minta tanda tangan mereka .
Kamu lihat itu kakak yang tadi.
kakak sombong itu !"
Soalnya mereka seperti tidak suka dengan kedatangan kita, " Rima tampak ketakutan.
"Bagaimana ini, "
Ana pun juga ingin mundur karena rupanya laki - laki itu Adalah Aditya .
Tetapi ia sangat membutuhkan hadiah itu kalalu hadiahnya uang kan lumayan.
bisa membantu tambahan uang saku kuliah.
Belum sempat Ana mundur Aditya kembali berteriak cukup keras.
"Heyy ! Siapa yang mencari aditya tad ?!
Ucap Arya dengan keras.
"Saya kak ," sahut Ana terbata.
" Kemari cepat !!!!!
Ana melihat Aditya mengembangkan tangannya dikursi , dengan kaki diatas meja.
Benar - benar tidak punya etika lelaki ini,seperti kampus bapaknya saja pikir ana
"Mau tanda tangan gue ? bentak Adit.
I..iya a kak , " sahut Ana tertunduk.
Sedangkan Rima sudah berlari meninggalkan Ana karena ketakutan.
"Cepat berhkan sepatuku !"
Aditya menyuruh Ana membersihkan sepatu miliknya.
"Apa kak? tanya Ana
"Bersihkan sepatuku !"
Apa kamu tidak dengar ?
Sementara Arya hanya tersenyum -senyum melihat Aditya mengerjai Ana.
"Baik kak .
Ana mengeluarkan tissue , didalam saku celananya.
"Eh.. eh.. apa itu ?
"Tissue kak".
"Siapa yang menyuruhmu memakai tisu?!
Aditya mengambil tisu dari tangan Ana.
"Pakai rambutmu, mengelap sepatuku !
Ana terkejut tak menyangka Aditya
akan menyuruhnya melakukan hal itu.
Ana tampak sangat kesal dan hampir menangis.
"Pria ini sangat angkuh dan kejam.
Pikir Ana.
Ia membayangkan Aditya sebagai sosok tuan Takur di film ndia yang jahat itu.
Ana tak habis pikir kenapa orang - orang banyak sekali menggilai orang jahat ini.
"Ayo apalagi cepat.!
Ana membuka ikatan rambutnya yang dikuncir dua.
Tampak terurai lah rambutnya yang hitam berkilau panjang itu.
Arya terkejut melihat kecantikan alami yang Ana miliki.
"Waw cantik sekali !
Arya terpana sambil ternganga,
sedangkan Adiit masih fokus mengerjai Ana.
Ana mengambil rambutnya dan mengelap sepatu Aditya.
"Lebih kuat ! telapaknya masih kotor !
"Dasar iblis !
Aku tak akan pernah memaafkan kamu Aditya.
Ana hampir menangis.
Aditya melihat mata Ana mulai berair.
tetapi tetap saja ia tak peduli
"Arya !! berikan tanda tanganmu.
"Baik,, jawab Arya,
Sembari mengambil buku dari tangan Ana dan menggoda Ana.
"Tanda tangan kak adit ,
Sambil terbata - bata
"Apaaaaa????
Aku tidak mendenganrnya? Aditya kembali membentak Ana.
Ana masih berdiri mematung ,seperti kambing dihadapan Arya dan Aditya.
"Aku mau tanda tangan kak Adiit, Ucap Ana .menegaskan.
Aditya tertawa.
Hahahaahahhha
"Tidak segampang itu !!!!
membentak Ana dengan sangat kuat.
"Kau harus mengikutiku sampai selesai acara ospek hari ini.
jawabnya dengan ketuss.
"Kalau kau mau hadiah itu ,kau ikuti saja permintaannya.
Bisik ya kepada Ana.
"Baik kak., jawab Ana dengan pasrah.
sedangkan arya tertawa geli melihat aditya mengerjai ana
" bawa tas ku cepat,, ambil buku buku dimeja itu.. (sambil menunjuk buku dan tas yang berserakan diatas meja)
ana pun membawa tas aditya dengan buku buku yang memenuhi tangannya...
tiba tiba marisa menghampiri mereka..
"aditya .. ayo kita nonton.. sayang"
"wahh... pasti ini pacarnya cantik sekali ..
ana melihat kearah marisa
kenapa ia bisa mau dengan cowok arogan seperti ini.. pikir ana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Fikri Humam Ilfa
kesabaran ana
2022-02-18
0
Fikri Humam Ilfa
sabar ana...
2022-02-18
0
Fikri Humam Ilfa
ana sangat sabar
2022-02-18
0