“ kau dari mana?” tanya Joseph yang melihat Alex baru saja pulang setelah seharian pergi.
“ dari rumah teman, Uncle.”ucap Alex seadanya, beruntung Alex memakai jaket sehingga tak tahu jika kaos Alex telah berganti.
“ Sonya, mencarimu tadi.” ucap Joseph, sonya adalah teman masa kecil sekaligus tetangga Alex.
“ oh.”ucap Alex malas.
“ kelihatannya ia menyukai- mu.”goda Joseph.
“ iya, Alex tahu, ia pernah mengatakan perasaanya pada Alex.”ucap Alex santai.
“ kau menerima perasaanya?”ucap Joseph tak menyangka.
“ tidak, Alex hanya menganggap Sonya teman masa kecil Alex, Uncle.”
“ kenapa? Sonya anak yang manis.”tanya Joseph heran.
“ tapi Alex tidak menyukainya.”
“ Alex, sebenarnya sudah berapa umurmu? Kenapa masih belum menyukai perempuan juga?” geram Joseph, sudah banyak teman perempuan yang menyukai Alex namun dari semua teman perempuan itu tak ada yang dapat menarik hati Alex entah mengapa, Joseph takut keponakannya itu berbelok.
“ Alex? tanda apa di lehermu itu?” tanya Joseph yang melihat ada tanda kemerahan di leher Alex. Alex tidak tahu jika Andrea memberinya tanda kepemilikan di leher Alex, tadi.
“ ah, ini di gigit semut tadi.” ucap Alex sebagai alasan.
“kau sudah memiliki kekasih? Kenapa tidak kau kenalkan padaku atau ayahmu? Seperti apa orangnya, Alex? Dan, jangan melewati batas Alex! Apa lagi sampai mengamilinya di luar nikah.” ucap Joseph menasehati Alex namun tidak dapat menutupi rasa senang karena keponakannya itu tidak berbelok.
“ Alex tidak memiliki kekasih Uncle, ini hanya digigit semut.” ucap Alex berlalu meninggalkan Joseph, tidak mungkin jika Alex mengatakan jika wanita yang ia cintai adalah Andrea kekasih Joseph, uncle- nya sendiri.
0o0
Semenjak itu Andrea jarang mengunjungi rumah Joseph dan Alex, Alex sendiri enggan bertanya pada Uncle- nya yang acuh itu dan berniat mencari kerja, jika Uncle- nya tidak bisa membahagiakan kekasihnya itu, ingin hati Alex mengantikan Uncle- nya membahagiakan Andrea. Alex mengakui jika Uncle- nya telah bekerja, namun hanya semau- nya, uang hasil kerjanya hanya cukup untuk makan dan balik modal tanpa menutup modal awal yang pernah ia pinjam.
Andrea kerap mengingatkan Joseph untuk mengembalikan pinjaman yang merupakan tanggung jawab yang seharusnya Joseph utamakan, namun berulang kali Uncle- nya itu malah menyalahkan Andrea karena enggan mencari kerja dan membantunya. Joseph sendiri enggan mencari kerja lagi dengan alasan umurnya yang sudah tak lagi muda, Uncle- nya kerap memaksa keinginannya pada Andrea, jika Andrea tidak melakukannya, Joseph akan marah pada Andrea. Berulang kali Andrea menangis, namun selalu di balas dingin oleh Joseph, sebenarnya dulu Uncle- nya ini selalu memberi dadanya saat Andrea menangis atau bersedih namun entah sejak kapan Joseph lebih sering membiarkan Andrea menangis.
Selalu seperti itu, Joseph membuat Andrea sedih, Andrea menangis dan saat Andrea ingin mengakhiri hubungan mereka, Joseph akan meminta maaf dan mengucapkan kata- kata yang manis, terus berulang seperti sebuah lingkaran, Alex merasa kasian pada Andrea, hubungan mereka kini tidak lebih baik seperti Mommy dan Daddy- nya, yang membedakan adalah mereka belum terhubung oleh status yang jelas. Pernah Andrea bertanya kelanjutan hubungan mereka, namun Uncle- nya itu selalu membalas jika sedang asik dalam mengeluti pekerjaannya dan belum bisa menabung.
Bukan tanpa alasan Andrea belum bekerja, Andrea memiliki keterbatasan fisik yang membuat orang enggan menerimanya bekerja, di tambah wajahnya yang terlihat sangat muda tidak sesuai dengan umurnya, membuat orang mengira ia masih anak- anak, bahkan di umurnya yang telah menginjak 27 tahun ini Andrea masih terlihat seperti berumur 14 tahun. Namun bukan hal itu yang membuat Alex menyukai kekasih Uncle- nya itu, ketulusan hati Andrea- lah yang membuat Alex jatuh hati pada wanita dewasa itu. yang diinginkan Alex adalah Andrea bahagia tanpa perlu memikirkan keterbatasan fisiknya.
“ kau diterima.” ucap salah satu manager yang mewawancarai Alex.
“ benarkah?”ucap Alex tak percaya.
“ ya, mulai sekarang anda adalah karyawan kami, anda bisa memulainya minggu depan dan mempersiapkan kekurangan berkasmu. Gaji pertama akan kami berikan cash setelah satu minggu anda bekerja, tapi kami akan memotong 10% karena anda belum memiliki kartu kredit, 10 % itu akan kami gunakan untuk membuat simpanan dan kartu kredit anda, setelahnya setiap satu bulan kami akan mengirimi bayaranmu melewati rekening.”
“ terima kasih.”ucap Alex senang dan berlalu meninggalkan manajer yang menerimanya setelah memberi salam. Ia tak langsung mengatakannya pada orang tua atau- pun Uncle- nya, ia ingin menabung untuk membelikan Andrea sesuatu. Dan jika orang tua atau- pun Uncle- nya tahu, Alex bisa menjamin jika Uncle- nya akan semakin malas bekerja dan memilih meminjam uang kepada Alex sama seperti yang dilakukannya saat Andrea pernah bekerja.
Andrea memang pernah bekerja, namun bukan membuat Joseph semangat menabung, Joseph malah menyuruh Andrea menutup pinjaman Joseph. Joseph kerap meminjam uang untuk modal dan meminta Andrea yang menutupnya, bahkan uang yang telah Andrea kumpulkan kini tidak menghasilkan sama sekali, niat hati ingin menabung untuk menambah modal, uang yang telah dihasilkan Andrea raib oleh kebiasaan Joseph yang suka meminjam uang. Andrea sering sekali menegor Joseph, namun Uncle- nya itu hanya berdalih jika uangnya habis hanya untuk makan dan melunasi pinjaman mendiang ibu dari Joseph yang tak lain atau bukan adalah Grandma Alex, Andrea bahkan tak lagi bisa membeli kesukaanya karena selalu mengalah pada Joseph, semua uang yang Andrea punya pasti selalu di gunakan Joseph, sering sekali Joseph menjanjikan akan menggantinya, namun sekali lagi itu semua hanya janji, kalaupun bisa menepatinya Joseph memilih untuk mengajak Andrea membeli di pasar yang murah.
“ aku minta ini yang dengan merk ini satu.” ucap Alex yang melihat cosmetic yang sering di lirik oleh Andrea saat sedang menemani Alex jalan- jalan. Alex tahu Andrea sering menabung untuk membeli cosmetic- nya namun lagi- lagi Andrea harus mengalah saat Joseph meminta kepadanya. Joseph berdalih jika pria itu masih menyukai Andrea meski tidak memakai cosmetic. Namun yang ingin dilakukan wanita adalah berdandan agar terlihat cantik dan Alex suka saat Andrea berdandan, wanita itu memiliki kebiasaan hanya memakai handuk saat berdandan setelah mandi.
2 bulan sudah Alex bekerja, bukan hanya gaji pokok, Alex mendapat uang lembur dan bonus karena manajernya suka dengan kinerja Alex. Uncle- nya sering bertanya apa yang Alex kerjakan di luar rumah namun Alex hanya beralasan jika Bermain dengan teman- temannya sedangkan orang tuanya sendiri sering acuh pada Alex, yang terpenting anak itu masih pulang kerumah, mereka tidak akan bertanya macam- macam lagi pada Alex.
Andrea sendiri masih mengunjungi rumah mereka namun tidak sesering dulu, di tambah lagi Andrea kerap menjaga jarak pada Alex setelah Alex pernah menyentuhnya.
“ Aunt.”panggil Alex yang melihat Andrea sedang duduk sendiri karena joseph sedang mengantar pesanan pelanggannya.
“ a.., Alex?” jawab Andrea salah tingkah.
“ ini.”ucap Alex memberi bingkisan pada Andrea
“ ini?”tanya Andrea.
“ aku tahu jika, Aunt sedang menabung untuk membeli ini, namun uang yang sudah Aunt kumpulkan di minta oleh Uncle- kan? Aku melihatnya dalam perjalanan pulang tadi dan ingat jika Aunt menginginkan ini.”
“ dari mana kau memiliki uang untuk membeli ini?” tanya Andrea.
Ingin hati Alex memberi tahu Andrea jika ia sudah bekerja sekarang, namun Alex tahu jika ia menceritakannya pada Andrea, wanita ini akan memberi tahu pada Uncle- nya dan membuat pria itu tahu jika Alex sudah bekerja.
“ Alex hanya menabung untuk mengganti uang yang di gunakan Uncle.” ucap Alex sebagai alasan.
“ kenapa kau tidak membeli untuk keperluanmu, Alex, jangan memikirkan Aunt.”ucap Andrea meski dalam hati kecilnya senang akan perhatian yang diberikan Alex.
“ Aunt, tidak mau? Jika tidak mau, aku akan membuangnya.”ucap Alex ringan.
“ ap? Kenapa? Kau bisa memberi kepada teman perempuanmu.”geram Andrea, sebenarnya Andrea memang sangat menginginkan Cosmetic yang di belikan Alex, namun hati kecilnya enggan menerimanya.
“ aku membelinya untuk Aunt.”
“ baiklah, aku akan menerimanya.”ucap Andrea mengalah meski ada perasaan senang Alex memberinya Cosmetic yang sudah lama Andrea inginkan.
“ ini tidak gratis, Aunt.”
“ ap?”tanya Andrea bingung.
“ cium Alex dulu, Aunt.”goda Alex menautkan jarinya di pipinya tanda minta di cium di pipinya.
“ Alex? Bagaimana jika Uncle- mu datang tiba- tiba nanti?”
“ kenapa? Aunt sering mencium Alex dulu, jika Uncle datang aku akan beralasan seperti itu, atau kita bisa melakukannya di kamarku.”
“ baiklah tapi di pipi, tidak lebih.”ucap Andrea mengalah, ia tidak dapat menyangkal jika ia memang menginginkan yang diberi Alex kepadanya.
“ satu ciuman cukup Aunt.”ucap Alex santai.
“ Alex? Andrea? Apa yang kalian lakukan?” tanya ibu Alex yang melihat Andrea mencium pipi Alex .
“ kenapa Mom? Aunt hanya memberi Alex ciuman yang sering diberikannya.” ucap Alex tanpa ada beban.
“ itu saat kau masih kecil, Alex, kau tidak lihat sekarang kau sudah dewasa?”
“ dimata Alex itu tak ada bedanya?” ucap Alex sok imut.
“ tunggu sampa Uncle- mu tahu.”geram Tommo, Mommy Alex.
“ Alex?”tanya Andrea yang melihat Alex membantah ibunya.
“ Mommy memang selalu mengadu, Aunt, tidak usah khawatirkan dia, ini cosmetic yang aku janjikan.”ucap Alex memberi cosmetic yang sudah sengaja dibelikan Alex untuk Andrea. Seperti yang di katakan Alex, Joseph tidak mempercayai ibunya Alex, ia hanya acuh saat Tommo, ibunya Alex memberi tahu jika Andrea mencium pipi Alex.
“ kak, mereka biasa melakukan hal itu tak ada yang perlu di khawatirkan.”ucap Joseph malas.
“ itu saat anak itu masih anak- anak, sekarang ia sudah dewasa.”
“ sudahlah, kak, aku tahu mereka tidak memiliki niat apapun.” ucap Joseph malas. Tommo memang sering mengadu namun dari sekian banyak aduan yang ia lontarkan Joseph tahu jika semua itu hanyalah bualan itu yang membuat Joseph mengira jika yang ia adukan ini juga hanya bualan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
nurhafiah
semangat !☺
2021-05-27
0