warning!! conten 21++
Suatu siang di rumah Andrea, Andrea sedang terisak karena bertengkar dengan Joseph, berulang kali Joseph sering salah dalam mengambil langkah dan kerap kali Andrea mengingatkan Joseph namun hanya dibalas dengan bantahan. Joseph bahkan kerap mengatakan jika Andrea tidak bisa membantunya sekarang, hal itulah yang membuat Joseph mengambil langkahnya. Dulu sebenarnya Joseph adalah pribadi yang periang dan tak kenal putus asa namun semenjak orang tuanya meninggal Joseph berubah, selama setengah tahun semenjak orang tuanya meninggal ia tak bekerja, padahal ia masih harus makan untuk menyambung hidup, hal itulah yang membuat Joseph semakin terpuruk, impian Andrea untuk hidup dalam pernikahan harus kandas dalam angan, karena Joseph sedang dilanda masalah yang dibuat joseph sendiri.
“ ting tong.” suara bel mengagetkan Andrea yang sedang berada sendiri dirumah.
“ Alex?” tanya Andrea yang melihat sosok Alex yang sedang berdiri sendiri di depan pintu.
“ kemana Uncle- mu? Kau datang sendiri?”tanya Andrea tidak biasanya Alex akan datang sendiri, biasanya Joseph- lah yang mengajaknya kerumah Andrea
“ aku mendengar Aunt sedang bertengkar di telephone dengan Uncle, dan aku ingin memastikan keadaan Aunt.” ucap Alex.
“ Aunt, baik- baik saja, Alex, masuklah.” ucap Andrea mempersilahkan Alex masuk.
“ siapa yang mengantarmu kemari, Lex?” tanya Andrea yang melihat tidak ada motor yang terparkir di halaman rumahnya.
“ Roy, sahabatku, Aunt.”jawab Alex lalu masuk kerumah Andrea.
“ mau minum apa? Susu?”ucap Andrea menggoda, Andrea tahu jika belakangan ini Alex tidak suka diperlakukan seperti anak kecil.
“ aku sudah bukan anak- anak, Aunt, aku mau kopi susu.”gerutu Alex
“ iya- iya, dari dulu juga kau suka minum- minuman Aunt- kan?” goda Andrea, jahil. Alex hanya menatap Andrea yang berlalu untuk membuatkannya minum, Andrea kini hanya menggunakan kaos terusan yang ketat tanpa memakai apapun lagi, itu adalah kebiasaan Andrea jika tidak pergi kemana-pun, Andrea bahkan pernah kerumah Joseph tanpa memakai BH hanya untuk menarik perhatian pria itu, namun Joseph hanya bersikap dingin pada Andrea, bahkan kerap menyalahkan sifat ceroboh Andrea kerena tidak memakai apapun untuk menutupi dada besar Andrea.
“ kau mau kopi susunya panas atau dingin?” tanya Andrea. Alex mulai kesusahan menguk saliva- nya sendiri saat melihat dada besar Andrea terpampang dari balik kaos ketatnya.
“ Alex?”tanya Andrea yang melihat Alex hanya diam menatapnya. Alex tak dapat lagi menahan hasrat lelakinya itu.
“ aku mau susu yang ini\, Aunt.” ucap Alex mengelus d*** besar Andrea.
“ ap? Apa maksud..?” belum sempat Andrea melancancarkan protesnya bibir Alex me****t bibir Andrea.
“ Alex? Apa maksudmu melakukan ini padaku? Aku kekasih Uncle- mu sendiri.” ucap Andrea setelah mendorong tubuh Alex.
“ Aunt, aku sudah bilang, aku sayang padamu, Aunt.” ucap Alex menatap Andrea.
“ Alex?”tanya Andrea tak percaya.
“ aku tahu kau lelah menunggu kepastian Uncle, Aunt. Jika aku menjadi dia, aku takkan membuat wanita sepertimu menunggu, Aunt.”ucap Alex membekap mulut Andrea lagi. Ingin rasanya Andrea berteriak namun mulutnya telah di sumpal kain oleh Alex. Setelahnya Alex mulai menekan tubuh Andrea kekamarnya dan mulai mengukung wanita itu di bawahnya. Berbeda dengan Joseph, pria itu terkesan seolah hanya ingin memuaskan dirinya sendiri tanpa berani memasuki milik Andrea setelah membuat wanita ini terangsang karenanya- hal itu membuat Andrea tersiksa karena Joseph tidak membuat Andrea mendapatkan pelepasannya setelah Andrea memanjakan milik Joseph, dan yang dilakukan Alex seolah memanjakan setiap kulit Andrea dengan lidahnya tanpa membuat Andrea tersiksa karenanya.
“ Alex! Aku mohon jangan lakukan itu.” ucap Andrea panik.
“ maaf, Aunt.” ucap Alex sebelum mulai memasukkan miliknya.
“ Alex!” pekik Andrea.
Alex melepas ikatan di tangan Andrea sebelum akhirnya menggerakkan miliknya di dalam milik Andrea. Tangan Andrea awalnya digunakan wanita itu untuk berontak dan menjauhkan tubuh Alex, namun lagi- lagi tangan kekar Alex mengukung tangan Andrea, Andrea tak menyangka jika kekuatan Alex dapat mengukungnya sedemikian rupa, Andrea bahkan tidak dapat berkutik dengan apa yang di lakukan Alex kepada Andrea. Kini rintihan Andrea berganti menjadi desahan, tubuh Andrea mulai menikmati apa yang dilakukan Alex kepadanya, hal yang tidak dilakukan Joseph- kekasihnya kepadanya.
“ Andrea.” ucap Alex, tampak nafasnya mulai memburu tanda akan mendapatkan pelepasannya. Alex mulai mempercepat gerakannya dan melenguh panjang tanda mendapatkan pelepasannya di dalam tubuh Andrea. Rasa panas memenuhi Andrea, ia tahu apa yang dilakukannya ini salah, tidak ada tapi, memang salah, namun Andrea tak dapat menyangkal jika ia menikmatinya sekarang. Bibir Alex mulai mencium bibir Andrea kembali, kini Andrea mulai membalas ciuman Alex, dari ciuman menjadi ******* kini lidah Andrea mulai membalas lidah Alex. Dan Alex memeluk Andrea dalam sebelum akhirnya melepaskan miliknya.
Andrea melirik milik Alex yang sudah lemas itu, bahkan meski lemas dan tak berdaya, milik Alex masih lebih besar dari pada milik Joseph yang sedang siap.
“ Maaf, Aunt, aku akan pulang dan mengatakan pada Uncle jika aku baru saja dari rumah temanku.” ucap Alex menyelimuti tubuh polos Andrea. Andrea tak menjawab hanya menatap wajah tampan Alex. Namun baru Alex akan berlalu meninggalkan kamar Andrea, Andrea menahannya.
“ kau bilang, ingin kopi susu, kan? Aku akan membuatkannya, bersihkanlah tubuhmu dulu, Alex, baru pulang.” ucap Andrea mengambil kaosnya.
Alex hanya mengikuti Andrea dari belakang.
“ disana kamar mandinya, Alex, aku akan mengambilkan handuk bersih dan mencari kaos ayahku yang bisa kau gunakan.” ucap Andrea meninggalkan Alex. Pria itu hanya menatap Andrea sebentar sebelum akhirnya berlalu untuk membersihkan tubuhnya.
“ Alex? Ini handuk dan Bajunya.” ucap Andrea dari luar kamar mandi. Alex hanya membuka pintu kamar mandinya, namun baru akan memberikan handuk dan baju untuk Alex, tangan Andrea di tarik oleh Alex.
“ Alex?” pekik Andrea.
“ kau tidak ingin memandikanku? Dulu kau sering memandikanku.” goda Alex, tampak tubuh polos Alex tanpa tertutup sehelai kainpun.
“ itu saat kau masih kecil, Alex, sekarang kau sudah remaja, bahkan dewasa.” ucap Andrea berusaha keluar.
“ kenapa? Aku tahu kau sering mandi dengan Uncle- ku, paling tidak kau juga harus membersihkan tubuhmu.” Andrea tak menyangka jika Alex tahu Uncle- nya dan dia sering mandi bersama, Andrea mengalah, jika ia teriak para tetangga akan mengetahui apa yang terjadi dirumahnya, akhirnya ia membuka kaosnya dan meraih sabun untuk menyabuni tubuh kekar Alex. Andrea menatap tubuh kekar Alex, ia tak menyangka anak kecil yang dulu sering ia mandikan ini akan Andrea mandikan lagi setelah Alex dewasa. Tangan Andrea ia gunakan untuk menyabuni leher kekar Alex, sebelum akhirnya turun menyabuni dada bidang Alex yang bahkan lebih berisi dari pada Joseph.
“ kau menyukainya?” goda Alex yang melihat Andrea hanya menatap tubuh kekar Alex.
“ angkat tanganmu! Sekarang kau berani, ya padaku?” ucap Andrea menyuruh Alex mengangkat tangannya.
“ kenapa kau hanya menyabuni tubuhku? Lihat! ada bagian yang belum tersabuni.” ucap Alex mengarahkan tangan Andrea untuk menyabuni milik Alex. Andrea mengambil lagi sabun dan menumpahkan beberapa tetes ke tangannya dan mengelus milik Alex.
“ ouh, Andrea.” lenguh Alex, saat Andrea mulai mengelus milik Alex.
“ kenapa kau memanggil namaku? Aku lebih tua darimu.”geram Andrea tak suka.
“ kau marah? Aku pikir orang akan senang jika pasangannya mendesahkan namanya.”
“kau bukan siapa- siapa- ku, Alex.”ucap Andrea, menyilangkan lengannya di depan dada besarnya.
“ setelah apa yang kita lakukan?”
“ aku masih kekasih Uncle- mu, Alex,lagi pula aku terpaut 10 tahun lebih tua darimu, masih banyak wanita di luar sana yang menyukai- mu.”mendengar Andrea mengatakan hal itu, Alex hanya terdiam.
“ setidaknya biarkan aku membersihkan tubuhmu, Aunt.” ucap Alex meraih sabun untuk menyabuni tubuh Andrea. Tangan kekar Alex mulai menyabuni leher jenjang Andrea sebelum akhirnya menyabuni punggungnya dengan sensual, Andrea mulai memejamkan matanya menikmati apa yang dilakukan Alex kepadanya.
“ aku tahu kau menikmatinya Andrea.” goda Alex. Andrea hanya menjawabnya dengan d***han
“ ouh,” lenguh Andrea, nafasnya mulai memburu lagi tanda akan mendapatkan pelepasannya kembali. Namun belum sampai Andrea mendapat pelepasaanya Alex menghentikan menjilati milik Andrea.
“ Alex?” geram Andrea.
“ aku takkan melanjutkannya, kecuali kau memintanya.” goda Alex.
“ Alex!”geram Andrea ia mulai frustasi karena belum mendapatkan pelepasannya.
“ aku menunggu.”ucap Alex santai.
“ baiklah, aku kalah, Alex, puaskan aku.” ucap Andrea pasrah. Melihat Andrea meminta kepadanya tercetak senyum kemenangan di wajah Alex, ia mulai membuka kran Shower yang membasahi tubuh mereka berdua sebelum akhirnya memutar tubuh Andrea.
“ Alex? Tu.., tunggu! aku tidak minta kau memasukkan lagi milikmu.” ucap Andrea panik saat melihat Alex mulai mengarahkan miliknya yang sudah siap itu.
“ kau yang memintaku untuk memuaskanmu, aku rasa takkan cukup hanya membuatmu mendapatkan pelepasanmu sekali, Andrea.” goda Alex, mulai memasukkan miliknya kedalam milik Andrea.
“ ouh, Alex.”lenguh Andrea tanpa sadar.
“ aku suka saat kau mendesahkan namaku\, Andrea.” d***h Alex. Andrea tahu yang dilakukannya itu salah namun tubuhnya tidak dapat menolak apa yang dilakukan Alex kepadanya.
“ Andrea, panggil namaku, Andrea.” ucap Alex di sela bibir Andrea.
“ Ouh, Alex.” lenguh Andrea tanpa sadar.
“ namaku!” paksa Alex.
“ Alex.., Oh Alexander, kau luar biasa.” lenguh Andrea, rasa nikmat membuatnya tidak lagi dapat berpikir normal.
“ gadis pintar.” ucap Alex mencium Andrea dan mendapatkan pelepasannya lagi di dalam tubuh Andrea.
***
“ ini kopi susu- mu.” ucap Andrea menyodorkan secangkir kopi susu hangat kepada Alex.
“ terimakasih.”ucap Alex menerima secangkir kopi- susu buatan Andrea.
“ setelah menghabiskan itu pulanglah, Uncle- mu pasti mencarimu.” ucap Andrea berlalu meningalkan Alex dan hendak istirahat di kamarnya.
“ terimakasih.” ucap Alex memeluk tubuh Andrea dari belakang.
“ Alex! hentikan ini! aku mohon! aku masih kekasih Uncle- mu. Dan kau tahukan? aku dan kamu itu bertaut hampir 10 tahun.”ucap Andrea membalikkan badannya berhadapan dengan Alex.
“ tapi kau dan Uncle, juga bertaut hampir 10 tahun.”ucap Alex tak mau kalah.
“ itu beda, uncle- mu yang lebih tua dari aku, Alex,itu hal yang biasa jika menikahi laki- laki yang lebih tua, sedangkan kau ini dan aku lebih tua aku , aku ini perempuan, apa tanggapan orang nanti?”
“ tapi aku tak pernah mempermasalahkan hal itu.”ucap Alex yakin.
“ Alex.”ucap Andrea meminta pengertian.
“ baiklah, setidaknya ijinkan aku menghabiskan kopi ini.”ucap Alex menyeruput kopinya. Jujur yang dilakukan Alex memberi arti tersendiri buat Andrea namun hati kecil Andrea masih menyayangi Joseph kekasihnya sekarang. Dulu saat Andrea terpuruk tak sekalipun Joseph meninggalkan Andrea, tak mungkin Andrea kini meninggalkannya hanya karena Joseph tidak memberinya kepastian.
0o0
sama seperti karya Author sebelumnya ini di ambil dari pandangan pribadi Author hanya saja nama nya sudah Author samar kan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments