~Five

"Hei tuan kau ini yah, sudah tahu kau yang salah tapi tidak mau mengakuinya. Dimana letak sopan santunmu itu?" ujarnya marah.

Namun orang yang da xi marahi hanya diam saja, acuh tak acuh. Bahkan pria itu tak melihatnya sekalipun, dia hanya melihat ke arah lain. Tentu saja da xi kesal karena di abaikan.

"Hei pria!" bentak da xi marah. "Coba lihat sini" omelnya.

Mau di omeli bagaimanapun, di tetap saja acuh tak acuh dan tak melihat ke arah da xi yang sudah terlihat tanduk bantengnya.

"Kau ini benar - benar yah" kata da xi kehilangan kesabaran.

Tanpa permisi atau basa basi, da xi langsung memegang wajah pria itu dan menariknya agar melihat ke arah dia.

"Kau ini tuli atau buta hah?" tanyanya kesal. "Setidaknya lihat siapa yang sedang bicara dengan mu" tuturnya.

Pria itu menatap da xi tajam, sepertinya ia marah dengan apa yang telah di lakukan da xi padanya.

Hah.. apa - apaan dia menatap diriku seperti itu. Memangnya dia kira aku ini anak kecil apa, ketika mendapat sorotan tajam darinya langsung menciut. Hei.. lihat dulu kau sedang berurusan dengan siapa tuan? Kau sedang berurusan dengan gracia anak zaman now abad ke 21 dan berasal dari negara penduduk yang bar - bar, batinya.

"Minggir!" ucap pria itu menghempaskan tangan da xi dari wajahnya sambil menahan marah.

Pria itu menyingkir dari hadapan da xi dan saat itu pula cincin gioknya terhempas kembali ke samping jembatan. Da xi yang menyadari itu langsung mencoba untuk menangkapnya, namun ke buru akan jatuh ke sungai. Dengan sigap da xi meraihnya, tapi ia malah ikut - ikutan akan nyebur.

Dapat! , gumamnya senang.

Tapi setelah itu, "Aaaaaaaaa...." teriaknya kembali akan ikut jatuh juga.

Pria yang bertengkar dengan da xi otomatis membalikan badannya mendengar teriakan itu. Ia pun terkejut melihat da xi akan jatuh ke sungai. Dengan berlari dan melayang - layang ala drama china, ia berusaha menangkapnya. Namun malah ikut jatuh tercebur ke dalam sungai sembari merangkul erat da xi.

Byuurrr !!

Xio mai yang baru sampai, melihat kejadian hal itu dari kejauhan. Sontak saja xio mai terkejut dan berteriak memanggil nama nona nya itu. Dia pun berlari menghampirinya, namun sang nona sudah tidak terlihat. Kemudian mai berteriak histeris hanya bisa menangisi nonanya yang sudah masuk ke dalam sungai.

***

Dalam sebuah ruangan berwarna putih, terasa begitu sunyi. Lalu bangunlah seorang wanita dengan pakaian serba putih. Disana wanita itu melihat seorang pria dengan memakai pakaian serba putih sepertinya. Namun wajahnya tampat tidak terlalu jelas, karena terkena cahaya yang menyilaukan. Lalu pria itu tersenyum padanya dan berbalik meninggalkan ia sendirian. Sang wanita sedih, bangun berusaha mengejarnya. Tapi kedua kakinya tidak bisa di gerakan.

Kreaakk..

Pintu terbuka bersamaan dengan seseorang yang membuka matanya. Orang tersebut terkejut dengan apa yang ia lihat.

"Ibu.." ucapnya kaget.

Orang yang baru membuka matanya itu tak lain adalah gracia. Ia sekarang berada di rumah sakit, setelah beberapa hari tak sadarkan diri karena kecelakaan tunggal yang menimpanya itu. Gracia tampak bingung dengan kondisinya saat itu. Bagaimana ia bisa begitu cepat kembali dari time travelnya.

"Kau sudah bangun" ujar ibu tiba - tiba, lalu menaruh tasnya di meja.

Apa aku tidak salah lihat, ini benar - benar ibu ku kan? batinya bertanya - tanya.

"Akhirnya kamu bangun juga, kenapa kamu bisa seceroboh itu sih mengendarai motornya" omel ibu pada orang sakit itu. "Barusan ibu lihat devano di lobi, saat itu kamu sudah bangun belum?" tanyanya.

Devano kesini, jadi pria yang di mimpiku itu devano. Kenapa dia pakai dateng kesini segala sih, bahkan aku memimpikannya juga.

Pltak..

"Aw.. ibu, apa yang ibu lakukan padaku? sakit tahu.." ucap gracia marah menerima jitakan ibunya.

"Suruh siapa kau melamun begitu, sepertinya memang ada yang salah dengan kepalamu. Cepat - cepat harus ku panggil dokter, biar kau tidak semakin gila" celoteh ibu.

"Ibu apa - apaan sih, kenapa bilang seperti itu padaku. Aku ini kan anaknya ibu, tentu saja hal itupun di wariskan juga oleh ibu padaku."

Namun lagi - lagi ibu menjitak kepalanya kembali dan gracia tampak sangat kesal.

"Aw.. ibu, benar - benar yah" gracia mencoba menahan amarahnya. "Sepertinya memang benar kau itu ibuku" celoteh gracia menghela napas sadar karena apa yang ia lihat tak salah.

Ibu hanya diam saja mendengarnya, lalu menggeleng mendengar ocehan tak masuk akal anaknya itu.

Huh.., baru saja aku merasakan kehidupan kuno mewahku. Kenapa harus kembali secepat ini sih, pikirnya kesal sambil mengacak- acak rambutnya itu.

Ibu gracia hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya. Melihat tingkah anaknya itu yang aneh, makin aneh setelah terbangun dari kecelakaan.

"Aku benar - benar khawatir dengan anakku satu - satunya itu, jangan sampai aku harus mengirimnya ke rumah sakit jiwa karena tingkah lakunya yang makin aneh itu" gumam ibu melihat gracia mengacak - acak rambutnya sendiri. "Sebelum itu terjadi, aku harus memanggilkan dokter terlebih dahulu untuk mengecek kepalanya" lanjut ibu.

Ibu pun langsung keluar meninggalkan gracia sendirian untuk memanggil dokter. Karena melihat gracia yang makin terlihat aneh.

Aaaa..., kenapa harus kembali sih. Kenapa tidak disana saja, disana lebih enak. Disana kan aku jadi pengangguran kaya, tidak ada yang mengomeliku pula. Apalagi.., kakak ku yang tampan itu. Tidak bisa memeluknya lagi deh.., rengek gracia.Terus cincin giok 500 tael ku, bagaimana nasibnya. Lanjutnya kembali merengek.

....

Gracia tengah diperiksa oleh dokter, kedua matanya dan juga dalam mulutnya pun ikut di periksa pakai senter. Sedangkan ibu di samping tampak cemas melihat putrinya itu sedang di periksa.

"Bagaimana dok keadaan putri saya, tidak perlu dibawa ke rumah sakit jiwa kan?" tanya ibu khawatir.

"Ibu siska. Ibu siska tak perlu khawatir, anak ibu gracia baik - baik saja. Walaupun untuk beberapa hari ini ia tidak akan bisa berjalan, karena kondisi tubuhnya mengalami syok ringat akibat kecelakaan yang di alaminya itu. Dan mengenai rumah sakit jiwa, saya rasa itu tidak perlu" jawab dokter menjelaskan.

"Tapi dok, anak saya makin aneh setelah dia bangun" sela ibu merasa ada yang salah dengan anaknya itu.

Gracia mendengar perkataan ibunya kesal, bagaimana bisa ibu berpikir begitu tentangnya. "Sudah sih bu, ibu lagian ada - ada aja deh. Orang aku ga gila sih" sahut gracia.

Dokter ketawa melihat tingkah ibu dan anak itu " Ibu siska, tak perlu khawatir. Kondisi nona gracia baik - baik saja, begitu pula dengan kondisi mentalnya. Mungkin karena ia baru saja terbangun pasca kecelakan, memungkinkannya untuk berhalusinasi. Dan hal itu wajar terjadi kepada pasien yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya, bisa dikatakan pula itu mimpi tidur" ucap dokter menjelaskan kembali.

Siska pun mengerti, setelah mendengar penjelasan dari dokter.

"Kalau begitu saya pamit undur diri dulu" pamit dokter berujar pergi.

"Oh.. iya dok, kalau begitu terima kasih" sahut siska.

Setelah kepergian dokter, ibu menatap gracia. Namun gracia memalingkan wajahnya karena masih kesal pada ibunya.

+++

Terima kasih guys sudah baca dan mampir. Jangan lupa beri like, komen dan rate yah.

Terpopuler

Comments

🐰INDY LILYYA🐰

🐰INDY LILYYA🐰

Semangat terus ya thor

2020-07-09

2

Lynn💚

Lynn💚

Cemunguutt thorr❤❤

Salam hangat dari I'M Not Perfect and My Handsome Lover😊

2020-07-09

0

rajati

rajati

lama tak jumpa kak, tetap semangat ya

2020-07-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!