5.Hari Terkampret

Malam itu di rumah keluarga wijaya terpampang pemandangan yang hangat.sudah menjadi kebiasaan bahwa setelah usai makan malam mereka akan berkumpul di ruang keluarga.

"gimana sekolahnya tadi bang?" tanya Andin pada putranya.

"nggak gimana gimana kok bun,masih kayak biasa" jawab Genta sambil meletakkan air minumnya ke meja

"bukannya bentar lagi sekolah bakal ngadain perkemahan nggak sih bang?" tanya Riko ayahnya,mengingat rapat waktu itu.

"kemah ya bang?disekolah.berarti aku juga ikut dong bang?" sambung Tiara adik satu satunya yang terbilang aktif itu.saking aktifnya keluarganya sampai kualahan memantau aktivitasnya,takut takut princess mereka salah pergaulan.

"kayanya enggak sih dek.soalnya dari tahun tahun yang lalu cuman kelas 11 dan 12 aja yang diikut sertakan" jawab Genta menjelaskan.

Itu lah Genta,dia cuman dingin sama orang asing aja tapi kalau sama orang yang disayangnya hangatnya beuh ngalahin matahari (bisa ae lu thor😁😁).

"yah nggak asik dong" keluh Tiara

"jadi kapan bang kegiatannya?" bunda bertanya dengan raut bahagia karena anak kelas 10 tidak diikut sertakan,bisa repot nanti kalau Tiara juga ikut.secara dia masih labil dan belum bisa mengurus dirinya sendiri.

"belum pasti sih bun.banyak yang bakal di urus" jelas Genta

"oh seperti itu" jawab bunda menirukan gaya bicara syahrini

 

Pagi pagi sekali Dinda sudah sampai di sekolahnya,entah apa yang merasukinya.

tapi kalau kalian pikir Dinda langsung masuk kelas kalian salah besar,tujuan utamanya adalah kantin alias surganya sekolah.

Karena hari masih terbilang pagi jadi kantin belum terlalu ramai hanya ada beberapa siswa saja.

Dinda memilih duduk di pojokan sambil menikmati nasi goreng buk asih itu.

Sedang asik asik nya makan eh ada setan yang duduk di depan Dinda,eeh maksudnya orang yaw.author suka berjanda,bercanda maksudnya.

"pagi Adindaku" sapa Didi.kalian ingatkansi Didi yang minjem buku Dinda waktu itu.

"pagi juga Didiku" balas Dinda sambil memasukkan sedok berisi nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Adindaku,Didiku.jijik gue dengernya" ucap Fathur sambil duduk di samping Dinda.

Dinda dan Didi saling melirik sebelum mereka dengan serempak berkata

"iri bilang bos" mereka bertos ria sambil tertawa.untung kantin tidak terlalu ramai.

"Din,kapan main main lagi ke basecamp?" tanya Didi sambil mencomot kerupuk yang ada di piring Dinda

"pan lo tau sendiri Di,sejak waktu itu gue jadi susah keluar malem.tapi gue usahain deh" jelas Dinda.

"maaf ya Din gara gara gue lo yang.."

"woi...lu makan nggak ngajak ngajak tong" ucapan Didi terpotong karena kedatangan Tiya

"eeh kok pada tegang?"

"lagi ngomong serius ya?"

Suasana yang tadi agak cukup menegangkan kembali normal karena ocehan Tiya.

"eh lo ngerusak suasana aja deh Tiyus" ya Tiyus adalah panggilan khusus dari Fathur entah akarena apa?

"ya mana gue tau.kan gue protes nggak diajak makan" protes Tiya

Dan bla bla bla kalau ditungguin sampai lebaran gajah disambung lebaran monyet pun nggak kelar kelar.

 

Ruang kelas Dinda siang ini sangat hening karena pelajaran mengenang masa lalu,apalagi kalau bukan Sejarah.

Dinda yang emang dasarnya tukang tidur tak bisa lagi menahan matanya.

Pak Yanto selaku guru Sejarah itu menjelaskan dengan penuh semangat tiba tiba melangkahkan kakinya ke arah deretan kursi paling belakang.

"Kinara Adinda" ucap pak Yanto tepat di depan meja Dinda.

"apaan sih?gue ngantuk" jawab Dinda setengah sadar.

"KAMU PIKIR SAYA MENDONGENG"

"Allahhuakbar" ucap Dinda langsung berdiri.

"****** gue" batin Dinda seakan sadar dia berdebat dengan siapa.

"ADINDA!!lari 20 keliling lapangan!!!" perintah pak Yanto

"sekarang pak?" tanya Dinda dengan tampang polosnya

"A D I N D A" pak Yanto mulai mengeja namanya satu persatu.

"20 kan pak?ok saya lari sekarang pak" Dinda langsung lari menuju lapangan bisa bertambah hukumannya kalau masih berdebat dengan si pendongeng itu.

 

Di lapangan Basket Genta dan kawannya sedang asik bermain basket.

Tiba tiba bola yang dilemparkan Genta meleset ke arah samping Ring.

*brukk*~~~

"buset kena anak orang noh Gen" tunjuk Gama.

sedangkan Genta dan Juan telah dulu lari menghampiri korbannya Genta.maksudnya korban bola basket ya.

"cewek kemren ini mah Gen" ucap juan ketika membalikkan tubuh si cewek.

Ya korbannya itu adalah Dinda.tanpa aba aba Genta langsung mengangkat Dinda menuju Uks.

*flashback*

"*capek gue" ucap Dinda terengah engah.

"mending gue pura pura pingsan aja"

brukkkk~~

"kampret dah.kan gue bilang pura pura,kok jadi beneran!!!"teriak Dinda dalam hati sebelum kesedarannya menghilang diganti gelap*.

 

Tinggalkan komen nya ya all.

Jangan lupa sukanya ya all😘😘

 

 

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

ini crita apaan sihh? kok lucu yaa🤣🤣🤣

2021-09-04

0

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🤣🤣🤣🤣 Ucapanmu adalah do'amu Din, bilang makasih tuh sama si Genta karna udah ngabulin permintaanmu🤣🤣🤣dapat plus digendong lagi🤣🤣🤣rejeki tuh Din

2021-08-06

1

Selmia Bima

Selmia Bima

😂😂😂

2021-07-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!