Waktu

Kehadiran seseorang yang tak disangka oleh Brian seperti sebuah kejutan untuknya. Sahabat lama yang hampir 2 tahun tidak bertemu sama sekali dengannya bahkan penampilannya saat ini sangat diluar pemikirannya. Kalau saja tidak ada kejadian 2 tahun lalu mungkin Brian sudah menjodohkan Hanna dengannya tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur.

"Tidak apa-apa lagi pula sepertinya kamu juga terlihat sibuk, apa aku tidak mengganggumu?" tanya orang itu padanya. Orang itu adalah Dika.

"Tidak, tidak, untuk kalian terlalu banyak waktu yang akan aku sediakan. Aku sudah menghubungi Hans, dia sedang dalam perjalanan ke sini" jawab Brian padanya.

"Apa Hanna tahu kalau ada aku di sini?" tanyanya lagi

Jujur saja saat ini Dika belum siap untuk bertemu Hanna, dia takut Hanna menghindarinya. Kalau sampai itu terjadi itu seperti malapetaka untuknya.

"Hanna belum tahu, dia sedang ada pemeriksaan hari ini karena dia sudah lama melewatkan check upnya, aku tidak mau mengambil resiko" jawab Brian santai sambil menyesap minuman di depannya.

Mereka pun melanjutkan perbincangannya kadang tertawa kadang serius, maklumlah kedua orang ini masing-masing ahli waris penerus usaha orangtuanya sudah pasti yang dibicarakannya tidak jauh-jauh tentang bisnis apalagi bisnis Brian dan Dika sama-sama bergerak di bidang kesehatan.

Sudah hampir 1 jam mereka berbincang hingga terdengar suara ramai di depan ruangan Brian, sebenarnya Brian pun sudah hafal kejadian di depan itu sedang terjadi apa.

"Hallo Sob, tidak rindukah kau padaku?" ucap orang yang membuat keributan di depan tadi. Itulah Hans, kalau sudah datang ke rumah sakit ini dia pasti menebarkan beribu jurus mautnya untuk memikat para perawat maupun dokter di sini dan usahanya pun tidak sia-sia tidak sedikit yang terpesona oleh ketampanannya.

Akhirnya mereka pun saling menghampiri dan melepas rindu masing-masing.

"Bri, kenapa princess mukanya ditekuk begitu?" tanya Hans pada Brian sambil memakan jamuan yang sudah tersaji di depannya.

"Kamu bertemu dengannya? wah aku saja yang dari tadi di sini belum melihatnya" tanya Dika

"Wah serius kamu belum melihatnya? princess kita sekarang makin cantik" ucapnya lagi.

Tak lama terdengar suara ketukkan pintu dan terbukalah pintu itu dengan menampilkan raut wajah lelahnya yang masih menggunakan baju pasien. Terlihat sepertinya dia tidak memperhatikan orang-orang disekitarnya, hanya masuk ke ruang istirahat yang ada diruangan Brian.

Seketika itu juga pandangan orang-orang itu hanya tertuju padanya sampai dengan suara pintu tertutup menyadarkan lamunan mereka.

"Dia tidak melihat kita di sini?" tanya Hans yang bingung melihat tingkah Hanna yang terlihat menggemaskan dimatanya.

"Sebentar, aku akan lihat dia dulu" Brian pun bangun dari duduknya dan menghampiri Hanna.

"Mau makan dulu?" tanya Brian lembut tapi yang ditanya hanya terdiam sambil menutup kedua matanya, Brian yang tahu akan kondisi adiknya pun hanya bisa mengikuti kemauan sang adik untuk beristirahat terlebih dahulu.

Brian pun kembali keluar menemui sahabat-sahabatnya itu.

"Seperti aku sudah terlalu lama di sini, nanti lain waktu bisakan kita kumpul-kumpul lagi?" tanya Dika pada mereka

"Tentu dong, kalian atur saja jadualnya" jawab Hans yang diikuti oleh Brian.

Akhirnya mereka pun meninggalkan ruangan itu dan kembali ke aktivitasnya masing-masing dan hanya Brian yang masih berkutat dengan tugas-tugasnya.

Terdengar suara pintu terbuka.

"Mereka sudah pulang kak?" tanya Hanna pada Brian dan Brian pun tersentak seperti tersengat aliran listrik mendengar pertanyaan Hanna.

" Berarti tadi dia tahu ada mereka di sini " batin Dika

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!