AWAL DARI SEGALANYA

Kelas telah usai,semua murid dari sekolah ALEXANDER INTERNATIONAL SCHOOL berhamburan keluar hendak pulang .

Di kelas 2-1 terlihat masih ada dua siswi yang tersisa,satu siswi terlihat sedang membereskan buku bukunya hendak pulang sedangkan yang satu nya lagi terlihat duduk santai sambil melipat kedua kakinya sambil bersandar pada sandaran kursi yang di dudukinya.

Selesai berberes satu siswi hendak keluar dari kelas ia tidak menegur atau menyapa pada teman sekelasnya yang masih setia di bangkunya. sepertinya ia tidak peduli dengan orang tersebut.

"kau akan langsung pulang"tanya siswi yang masih duduk di kursi saat siswi itu melewati mejanya

Gadis itu menoleh lalu mengangguk,siswi yang tadinya duduk pun beranjak dan berjalan ke arah siswi yamg lainnya

"kenalkan namaku Marsya Hoofer"ujarnya sambil mengulurkan tangan

"Caramel Dominic"balas Caramel singkat

"selamat untukmu,kau sangat hebat,kau tahu kan?,selama ini sekolah kami belum pernah menerima murid beasiswa,eumm maksudku sekolah kami belum pernah membuka beasiswa karena standaritas sekolah kami sangat tinggi,dan kau sangat hebat karena bisa menjadi satu satunya yang terpilih,aku bahkan sangat terkejut dari ratusan orang hanya satu orang yanng lolos test,kau benar benar sangat beruntunng"jelas Marsya panjang lebar

"Terima kasih,sebenarnya sejak lulus dari SMP aku sangat ingin masuk kemari tapi karena keterbatasan ekonomi aku tidak bisa masuk,jadi ini seperti takdir baik untukku"pungkas Caramel

"Semangat ya,masuk ke sini bukanlah akhir bagi mu tapi awal aku harap kau menyukai sekolah ini"tukas Marsya yang di balas senyuman oleh Caramel

Pulang sekolah Caramel mendatangi toko bunga milik ayahnya.Ia berniat menceritakan sedikit pengalaman di sekolah barunya

"Ayah" seru Caramel hingga membuat sang ayah kaget

Ayah Caramel berekspresi marah namun Caramel malah tertawa dan langsung memeluk ayahnya

"Ayah tahu sekolah baruku sangat bagus semua serba modern sungguh tempat yang indah" ujar Caramel senang

"kamu harus belajar dengan rajin untuk mempertahankan nilaimu"ayah Caramel memberi isyarat pada nya

"Tentu saja,anak anak di sana sangat pintar mereka menguasai banyak bahasa dan mereka sangat tekun"balas Caramel antusias

"Baguslah,jika kamu senang ayah juga senang"sahut sang ayah kembali

"kalau begitu aku harus berangkat kerja dulu,seprtinya aku sudah terlambat selamat berkerja ayah jaga dirimu baik baik" ujar Caramel sambil melambaikan tangan

Ayahnya mengaguk mendengar penuturan Caramel.

"daaaa ayaaah" sahut Caramel saat aian keluar dari toko

Toko bunga ayah Caramel

Setelah lima belas menit berjalan kaki Caramel akhirnya tiba di tempatnya bekerja paruh waktu.Setibanya di sana Caramel segera mengganti seragamnya dengan baju kerja.

Caramel bekerja seorang pelayan restorant jadi sebagai seorang pelayan tentunya ia harus siap siaga dalam melayani pelanggan yang datang.

saat ini restorant terlihat ramai sampai para pelayan terlihat begitu sibuknya dengan pesanan

"Caramel tolong antarkan pesanan ini ke meja no 07"tutur seorang karyawan lainnya

Dengan cepat Caramel menjalankan perintah.

Saat akan mengantarkan makanan tiba tiba jalannya terhalang oleh seorang gadis di meja seberang,gadis tersebut nampak menjulurkan kakinya dari kolong meja,karena dapat membahayakan orang lain Caramel menergur gadis tersebut.

"permisii"sapa Caramel sopan namun lawan bicaranya nampak tak mendengarkan ucapan Caramel

"permisii,nona bisakah kau memasukan kaki mu ke kolong meja" kali ini ia mendengarnya bahkan menoleh ke arah Caramel sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Nona"panggil Caramel sekali lagi sambil menepuk pelan pundak sang gadis,"ck"gadis itu berdecih kesal lalu menatap tajam ke arah Caramel,namun Caramel tak menunjukkan ekspresi marah sama sekali"Bisakah nona memasukkan kaki nona ke kolong meja ini sangat berbahaya,takut takut akan ada yang jatuh"lanjut Caramel dengan sopan.

Gadis itu pun akhirnya memasukkan kakinya ke bawah kolong mejanya meski dengan keterpaksaan.sementara,Caramel meneruskan pekerjaannya pergi ke meja lain untuk mengantarkan pesanan yang sudah sejak tadi terhambat karena ulah gadis yang tak di kenal itu.kesal memang tapi harus bagaimana lagi dia adalah pelayan yang harus melayani pelanggan.

Setelah mengantar pesanan ke meja tersebut,Caramel membersihkan beberapa meja dan mengambil beberapa piring kotor di sana.Setelah selesai Caramel akan kembali ke dapur ia terlihat kembali melewati meja yang di tempati si gadis tadi,gadis itu memperhatikan Caramel dari kejauhan,menyadari Caramel akan melewati mejanya ide jahat muncul di benaknya.

Ia langsung menjulurkan sebelah kakinya keluar meja,dan Caramel pun tersungkur ke lantai.

"praaaaannnnggggg"suara piring pecah menggelegar di seluruh ruangan itu.

Semua atensi teralihkan pada sumber suara

"awww"Caramel mengaduh kesakitan

Gadis di meja itu diam diam tersenyum puas

Segera Caramel bangkit dari lantai dan menghampiri gadis itu.

"Kau sengaja melakukannya?"tanya Caramel sambil menatapnya dingin

"Apa maksudmu?"

"Aku tahu kau sengaja melakukannya"

"yaaaa, berani sekali kau menuduhku"bentak gadis itu seraya bangkit dari mejanya

Kini suasana ruangan benar benar hening semua mata kini tertuju pada dua gadis tersebut.

"ini bukan tuduhan,aku mengatakan yang sebenarnya,kau saja yang takut dengan kebenaran"tukas Caramel

"Plak"sebuah tamparan melayang pada wajah Caramel

Caramel menatap gadis itu dengan tatapan dingin,karena merasa sangat geram Caramel pu menyiram wajah gadis itu dengan minum yang ada di meja tersebut.

Gadis itu tersentak ketika minuman dingin itu mendarat tepat di wajah cantiknya.

"Berani beraninya kau"ujarnya sambil menatap Caramel tajam.

Gadis itu melayangkan tangannya hendak memberikan Caramel sebuah tamparan lagi,namun dengan cepat Caramel mencegat tangan tersebut sang empu berusahamelepaskan cekalanya namun tetap tidak bisa.

"Penampilanmu terlihat sangat berkelas,tapi perilakumu sama sekali tidak mencerminkan kau berkelas"ujar Caramel sambil menghempaskan tangan sang gadis

Seorang wanita yang nampaknya sudah berumur sekitar empat puluh tahunan lebih terlihat menyaksikan tindakan Caramel dengan kemarahan

"k-"Caramel baru hendak mengatakan sesuatu namun "plakk"sebuah tamparan mendarat di wajah Caramel

"Berani beraninya kau"ucap wanita itu penuh kemarahan

Terpopuler

Comments

Miss Ruby

Miss Ruby

/Sob/

2024-05-01

0

Vani

Vani

tipy

2023-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!