Setelah party di basecamp bersama teman teman nya, Elang pulang jam tiga subuh dengan keadaan mabuk tapi Elang masih bisa mengontrol diri nya.
Plakkk
Baru saja Elang membuka pintu kamar nya ternyata sang ayah sudah menunggu nya di dalam dan memberikan tamparan keras ke wajah Elang
"Sudah berapa kali ayah katakan jangan balapan lagi! Kenapa kau tidak mau mendengar ucapan ayah, Elang"
"Ayah ingin kau seperti kakak mu, yang udah berhasil menjadi dosen di kampus ternama di kota ini"
Elang tersenyum sinis. "Itu karena ayah selalu memberikan support pada kak Revan! Apapun yang kak Revan ingin kan, ayah selalu menuruti nya tapi bagaimana dengan aku? Ayah selalu menuntut ku agar menjadi dokter padahal Elang sama sekali tidak ingin jadi dokter"
"Lalu kau ingin jadi apa!! Kau ingin jadi pria brandalan di luar sana, begitu?"
"Sekali saja, coba sekali saja ayah ikuti keinginan Elang" Kata nya dengan lirih.
Tanpa menjawab ucapan Elang, sang ayah malah berlalu dan meninggalkan Elang. "Aaargghh" Elang meninju dinding dan meluap kan amarah nya.
***
Hari senin adalah Hari yang paling di benci oleh Elang sebab hari senin selalu Ada pemeriksaan dadakan Dan harus datang tepat waktu sebab akan di adakan upacara penaikan bendera merah putih.
"Mau kamu apa sih!"
Elang yang sedang tertidur pulas merasa terganggu saat mendengar teriakan ayah nya yang menggelegar bahkan sampai di dalam kamar nya.
"Aku mau kita cerai!"
Terdengar lagi suara bunda nya yang sudah beberapa kali meminta cerai namun karena egois nya sang ayah membuat nya tetap bertahan dalam rumah tangga yang membuat bunda nya menderita.
Elang yang sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini hanya menghembus nafas nya dengan kasar lalu berjalan menuju kamar mandi.
Tiga puluh kemudian Elang keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju lemari untuk mencari seragam sekolah nya.
"Pergi kamu!" Teriak bunda Elang.
Elang berjalan menuju pintu lalu membuka sedikit pintu dan mengintip dari celah pintu melihat orang tua nya masih bertengkar tepat di depan kamar nya yang hanya terhalang satu ruangan saja.
"Udah biasa" Kata nya dengan tersenyum sinis lalu kembali berjalan masuk ke dalam kamar nya untuk memakai seragam.
Setelah bersiap dan merasa penampilan nya sudah keren, Elang lalu mengambil jaket denim milik nya dan kunci motor sport kesayangan nya.
Brakk
Orang tua Elang yang tadi nya berdebat kini mengalihkan asistensi nya pada suara pintu yang tertutup dengan keras.
"Elang!"
Elang tidak menghiraukan panggilan sang ayah dan melongos pergi begitu saja tanpa berpamitan.
"Lihat tuh anak kamu! Tidak punya sopan santun!"
"Elang anak kamu juga, mas!" Kata bunda Elang tak mau kalah.
"Iya tapi kamu yang tidak becus mendidik nya maka nya dia jadi seperti itu!"
Elang yang sudah sampai di garasi masih saja mendengar berdebatan kedua orang tua nya. "Mereka sama saja" Kata Elang sembari berjalan menuju motor sport kesayangan nya.
Brommm
Brommm
Elang sengaja menaikan gas motor nya sebagai bentuk protes pada orang tua nya yang tidak pernah memikirkan perasaan Elang.
Elang melajukan motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata melambung semua kendaraan yang berada di depan nya.
Dan tidak butuh waktu lama Elang sudah sampai di sekolah High School. "Akhh gerbang nya udah di tutup" kesal Elang karena gerbang sekolah sudah di tutup oleh satpam dan dari kejauhan Elang juga melihat upacara sudah selesai di lakukan.
Elang sempat berfikir untuk bolos namun mengingat baru kemarin Elang mendapatkan surat dari kepala sekolah, jadi Elang pun mengurung kan niat nya untuk bolos dan memilih masuk ke sekolah dengan memanjat tembok belakang sekolah.
Elang memarkirkan motor kesayangan di depan pos satpam lalu berjalan mengendap ngendap menuju tembok belakang sekolah. Setelah sampai akhirnya Elang pun memanjat tembok tersebut dengan mudah nya.
Namun sial nya ternyata pengawas sekolah yang bernama pak ujang sudah menunggu kedatangan Elang di balik tembok.
"Elang Samudra"
Elang yang belum menyadari kehadiran pak ujang pun di buat kaget saat mendengar suara pak ujang yang menyebut nama nya dengan lantang dan dengan perlahan lahan Elang menoleh dengan wajah tanpa dosa saat melihat pak ujang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
ѕнera
terkesan egois kalau cuma menuntut anaknya jadi seperti yg dia mau, tanpa mau tau keinginan anaknya sendiri
2023-06-20
0
ѕнera
anak tuh paling gk suka dibanding²kan, Elang juga kayaknya ngerasa ortunya pilih kasih makanya dia jadi gitu
2023-06-20
0
Aℓιѕуα Ƶαναηуα
ortu Elang sama² egois, mereka gk mikirin perasaan anaknya, yg mereka tau cuma kerja cari uang
2023-06-20
0