"Bagaimana bisa?" tanya Rudi.
"Saya kurang tahu, tuan." jawab Pak Lukman.
"Tuan, tamannya sudah saya bersihkan." Farah mendekati Rudi.
"Bersihkan tempat lain!" perintah Rudi.
"Baik Tuan, Saya akan membersihkannya." jawab Farah yang terus mencabuti rumput yang ada di di kebun belakang rumah Rudi.
"Oh iya, gadis jelek. kalau nanti selesai dengan perkerjaanmu segera bersihkan gudang belakang!" seru Rudi.
"Iya, tuan." jawab Farah tanpa memprotes sama sekali.
Terlihat Gadis itu langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Rudi, dia tidak membantah atau menanyakan apapun. sedangkan Rudi sendiri pria pun tak tersenyum dengan semua yang dia lakukan. seorang gadis muda buta huruf, bodoh dan tidak tahu apapun sekarang ada di genggamannya. dia akan melakukan rencana licik untuk mendapatkan kekayaan ayahnya dengan cara apapun.
"Huh..., namamu saja sangat cantik, tapi sayang Wajahmu sangat jelek." ucap Rudi yang kemudian meninggalkan Farah. pria itu tidak segan-segan menghina Farah dengan kata-kata yang sangat kasar, bahkan terkadang para pekerja yang ada di rumah Roy selalu saja menghina fisik Farah.
"Farah, setelah kau selesai bersih-bersih gudang nanti kau bakar sampah itu!" seru para pelayan.
"Baik mbak." jawab Farah yang kemudian mengambil beberapa barangnya. gadis muda itu melakukan pekerjaannya, dia bekerja dengan begitu tekun. yang dia inginkan hanyalah dipandang oleh orang lain.
Hari demi hari dilalui Farah dengan semua penghinaan dan caci makian dari orang-orang yang berada di rumah Rudi.
"Hei, jelek!" seru salah satu pembantu.
"Iya, mbak." jawab Farah.
"Farah, cepat kamu bersihkan ruang tengah sama dapur!" bentak salah satu pembantu.
"Iya, mbak." jawab Farah tanpa membantah.
"Farah, nanti bersihkan toilet!!" seru pembantu yang lain.
"Iya Mbak." jawab Farah kembali.
Tanpa melawan Farah melakukan begitu banyak pekerjaan, terlihat gadis muda itu sangat kelelahan dengan semua pekerjaan yang diberikan oleh para pekerja yang ada di rumah Rudi.
"Farah." Panggil Pak Lukman.
"Ya Ada apa, Paman." jawab Farah.
"Nanti kalau kamu sudah selesai dengan pekerjaanmu, nanti tolong kamu temui paman di taman belakang, Ya." pinta Pak Lukman.
"Iya, paman. paman mau aku buatkan apa?" tanya Farah.
"Tidak usah, Paman sudah makan. kalau sudah selesai pekerjaannya Paman mau kamu temui paman di belakang." pinta Pak Lukman.
"Iya, paman." jawab Farah yang kemudian membawa makanan dan barang-barang kotor yang ada di dapur.
Terlihat Pak Lukman menatap wajah Farah dengan begitu seksama. "Begitu malang nasibmu, gadis muda. kamu masih muda tapi tidak mempunyai pendidikan sama sekali, seharusnya kamu memiliki sedikit saja pendidikan agar kamu tidak dihina oleh orang lain." ucap Pak Lukman sembari menatap Farah yang sudah pergi meninggalkan ruang tengah.
Sekitar beberapa menit kemudian akhirnya Farah ke taman belakang tempat Pak Lukman, terlihat gadis muda itu menatap ruangan itu.
"Ada apa pak?" tanya Farah.
"Apakah kamu beta tinggal di sini, Farah?" tanya Pak Lukman.
"Tentu saja, Paman. karena di sini aku mempunyai tempat tinggal, Kalau di luar mungkin aku akan menjadi gelandangan." jawab Farah.
"Ya sudah kalau begitu, kalau kamu betah di sini?" tanya Pak Lukman yang kemudian pergi meninggalkan Farah.
SATU BULAN KEMUDIAN
Sudah satu bulan lamanya Farah berada di rumah Rudi sebagai pembantu di sana, gadis itu tidak pernah tahu kalau dirinya sebenarnya adalah istri sah dari Rudianto. namun yang terpenting bagi Farah adalah mempunyai tempat tinggal dan tempat untuk bernaung.
"Farah, bawa makanan ini ke ruang makan!!" seru salah seorang koki.
"Ya." jawab Farah.
Hari ini Farah membawa beberapa makanan yang telah dimasak oleh para pekerja yang ada di sana, mereka dengan sengaja menyuruh Farah untuk membawa masakan ke meja makan. karena mereka benar-benar ingin membuat gadis itu dalam masalah.
"Lihat saja, sebentar lagi si jelek pasti di marahi sama tuan Rudi." ucap salah Satu pelayan.
"Kau benar, pasti si buruk rupa itu bakal di caci maki sama tuan Rudi." jawab Desi si pembantu.
"Aku benar-benar sangat muat liat wajah jeleknya." ucap Fita.
"Setelah ini aku mau tahu, nanti kita lihat bagaimana kondisi si jelek. aku yakin tuan Rudi akan memaki dia, karena dia benar-benar tidak menyukai wajah jelek berada di dekatnya saat makan." ucap Desi.
"Kau benar." jawab Fita.
Ternyata benar apa yang dikatakan oleh mereka berdua. saat Rudi akan makan, terlihat pria itu langsung kehilangan nafsu makannya saat melihat wajah Farah yang membawa makanan.
PRANKK..
Dengan segera Rudi membuang makanan yang ada di mejanya.
"Aku sudah bilang padamu kalau kau jangan pernah menampakkan wajahmu saat aku makan!!" seru Rudi.
"Ma-af, tu-an..." ucap Farah dengan nada suara yang terbata.
BUKK..
PRANKK..
Dengan tidak merasa bersalah sama sekali Rudi langsung melempar salah satu piring yang ada di hadapannya hingga membuat piring itu terkena dahi Farah.
"Aku sudah bilang kan, kalau saat aku makan kau tidak boleh ada di depanku!!" seru Rudi.
Pak Lukman yang melihat hal itu, pria itu benar-benar merasa kasian dengan April. terlihat dahi Farah sudah mengeluarkan darah, gadis berusia tujuh belas tahun itu hanya bisa meneteskan air matanya tanpa bisa mengeluarkan sepatah katapun.
Tak berselang lama salah satu pembantu yang ada di rumah Rudi membantu Farah, wanita tua itu benar-benar merasa kasihan dengan gadis muda yang ada di depannya.
"Bawa gadis itu pergi!!" seru Rudi.
Bu Lastri membawa Farah pergi dari sana, wanita tua itu benar-benar merasa kasian dengan gadis muda yang ada di depannya.
"Ayo kita pergi dari sini." ucap Bu Lastri.
"Segera kau obati lukanya." pinta pak Lukman.
"Iya, tuan." jawab Bu Lastri.
Akhirnya Bu lastri membawa Farah ke dapur untuk mengobati luka-luka yang ada di dahi gadis itu. wanita tua itu benar-benar merasa kasihan dengan semua perlakuan yang didapatkan oleh gadis itu.
"Apakah sakit?" tanya Bu Lastri kepada Farah.
Farah tidak berani mengeluarkan sepatah katapun, gadis itu hanya menganggukkan kepalanya. air matanya yang tertahan akhirnya keluar.
"Kalau sakit menangislah, kau tidak usah menahan nya." ucap Bu lastri.
Farah meneteskan air matanya, Gadis itu benar-benar merasakan luka yang selama ini dia pendam. tidak pernah ada satu orangpun yang merasa kasihan padanya, dicaci dan selalu dihina bahkan dia benar-benar diperlakukan seperti seorang hewan.
"Menangislah." ucap bu lastri sambil memeluk Gadis itu.
Farah benar-benar meneteskan air matanya, cacian dan makian yang selama ini dia dengar benar-benar ditahan di dadanya.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
- My sugar Daddy 2 (Nyonya mafia)
- The royal palace
- Crazy love 18+
- Mahar cinta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Kar Genjreng
apa Farah di bayar Thor pekerja lain nya..Ak bacanya ikutan sakit.. sesama pekerja saja pasa jahat..
2023-04-17
1