Hari ini hari rabu, jadwalnya konseling diruangan BK atau bimbingan kelompok.Guru konseling pun mengunjungi kelas dan mengontrol siswa satu persatu.Barangkali ada kasus atau ada yang merasa tertekan biasanya dipersilahkan untuk curhat atau mencurahkan segala isi hati dan pikirannya, guru konseling itu siap membantu untuk menemukan solusi masalahnya.
Flashback on
Waktu kejadian menumpahkan jus mangga mengenai rok seragam sekolah kepada Amanda itu , ada tetangga sekaligus temannya Amanda namun berbeda kelas itu tak sengaja merekam adegan yang kurang pantas melalui kamera handphone miliknya.Waktu itu masih tahun 2009 masih jarang orang yang memiliki handphone dan handphone pun masih bersistem operasi symbian belum ada sistem operasi android seperti sekarang, jadi resolusi rekamannya pun sangatlah kecil dan teramat buram.
Meski begitu, rekaman itu terekam jelas bahwa Aditya lah pelaku perundungan penyiraman jus mangga mengenai seragam rok sekolah itu.Rekaman video pendek itu menjadi salah satu bukti karena pada waktu itu belum banyak yang memasang cctv.Dan rekaman tersebut, dengan cepat menyebar di broadcast aplikasi bbm.
Flashback off
Karena kemarin Aditya tidak masuk sekolah,maka pemanggilan oleh guru konseling itu dilakukan hari ini.Tanpa ada aba-aba, guru konseling itu memasuki kelasku.Lalu,Aditya pun dipanggil oleh guru konseling.
"Asalamualaikum, maaf ya Bu Mira, saya mengganggu waktunya sebentar." ucap guru konseling itu.Suara khas bapak-bapak usia limapuluh tahunan mengagetkanku yang sedang mengerjakan tugas dikelas.
"Waalaikumsalam, silahkan ya tidak apa-apa, memangnya ada apa ya?" tanya bu Mira walikelasku saat itu.
"Begini bu, apakah disini ada yang bernama Aditya? Kalau ada, boleh berbicara sebentar? Saya tunggu di ruang bimbingan dan konseling kelompok sekarang juga!!" ucap guru konseling itu dengan nada suara yang ditinggikan sedikit.
Lalu, bu Mira yang sedang mengajar pun langsung menyuruh Aditya untuk menemui guru konseling.
“Duh, apa lagi sih ini, perasaan gue gak punya salah apa-apa.” gumam Aditya dalam hati.
Lalu Aditya pun nurut, segera bergegaslah Aditya menuju ke luar kelas dan berjalan menuju ruangan bimbingan konseling untuk bertemu guru konseling sekolah itu.
Setibanya di ruangan bimbingan konseling, lalu guru konseling pun menyuruhnya untuk duduk.
"Silahkan duduk dulu ya." bapak guru itu mempersilahkan Aditya untuk duduk.
"Bapak manggil saya,salah saya apa ya pak?" tanya Aditya bingung.
"Aditya, sudah sering bapak bilang jangan suka usil sama orang!" ucap pak guru konseling itu tegas.
"Usil apa ya?Aditya tidak paham apa yang bapak maksud." Aditya pura-pura tidak paham apa yang sedang guru itu bicarakan.
"Ada yang kirim video sama bapak, apa benar kamu melakukan perundungan Aditya?" tanya bapak konseling itu galak.
"Perundungan gimana pak?Aditya benar-benar tidak paham apa yang bapak tanyakan sama Aditya."
"Tempo hari, beberapa hari yang lalu atau dua hari yang lalu kalau tidak salah, kamu kan yang melakukan penyiraman rok sekolah ke salah satu siswi menggunakan jus mangga didepan banyak orang?"
"Tidak pak, bukan saya itu, bapak salah lihat kali." Aditya pun berbohong dan membela diri untuk menutupi perbuatannya.
"Kalau kamu begitu lagi, bapak tidak akan segan untuk mengskors kamu selama satu minggu dari sekolah ini, paham?"
Emosi bapak guru konseling pun semakin meninggi, menghadapi siswa macam begini yang selalu bermasalah meskipun orangtuanya dari kalangan instansi aparat negara, selalu membuat ulah tidak mencontohkan hal yang baik. dan selalu bertindak semena-mena juga bertindak seenaknya dengan teman-temannya yang dianggap lemah.
“Ah sial,gimana bapak ini bisa tahu? apakah waktu itu ada yang merekam? tapi siapa? tidak bisa dibiarkan.” ucap Aditya dalam hati.
"Kalau begitu, silahkan kamu kembali lagi ke kelas dan tinggalkan ruangan ini." perintah guru konseling itu.
"Baik pak, saya akan kembali ke kelas dan meninggalkan ruangan ini." ucap Aditya pamit pada guru konseling sambil menunduk karena merasa malu dan takut dengan kata-kata yang diucapkan guru konseling itu.
***
Aditya pun meninggalkan ruangan bimbingan konseling dan kembali menuju ruangan kelas.
Sesampainya di ruangan kelas, Cici yang merupakan sahabat dekat Aditya sejak smp pun menghampiri Aditya menuju ke pintu.
"Dit, lu dipanggil guru ada kasus apa?sini cerita ke gue." pinta Cici yang siap mendengarkan segala keluhan dan curahan sahabatnya itu.
"Kita sambil duduk Ci dibangku ceritanya, pegel gue kalau berdiri."
Lalu mereka berdua pun berjalan menuju bangkunya untuk segera duduk.
"Cepat cerita Dit ada apa? Kenapa lu bisa dipanggil gitu?" tanya Cici penasaran.
"Ci, gue heran setiap gue ngelakuin sesuatu ada saja yang ngelaporin ke guru."
"Laporin gimana maksud lu Dit?" Cici makin penasaran dengan ucapan Aditya.
"Gini Ci, beberapa hari yang lalu, waktu gue gak sengaja numpahin tuh jus mangga ke si cupu itu, ternyata ada yang merekam kejadian itu."
"Karena sudah terlanjur terekam videonya dan videonya pun langsung tersebar di broadcast bbm, gue jadi sulit mengelak Ci." lanjut Aditya lagi panjang lebar.
"Sialan, nyari ribut tuh orang!" gerutu Cici sambil menggertakan giginya.
"Ternyata si cupu itu banyak backingan juga ya." ucap Aditya asal.
"Tidak bisa dibiarkan ini,harus dikasih pelajaran." ucap Cici.
"Pelajaran apaan? Bahasa Indonesia atau olahraga?" tanya konyol Aditya.
"Haha..gue lagi serius-seriusnya malah lu bercanda, kita usilin lagi dia Dit gimana?" tanya balik Cici.
"Jangan..ntar gue dipanggil guru konseling lagi gimana? repot gue."
"Tenang aja, kan ada gue Dit yang bisa bantu lu, serahin semuanya ke gue pasti beres."
"Yakin lu bisa?"
"Yakinlah."
"Oke, terimakasih Ci, lu sahabat gue paling pengertian." ucap Aditya sambil menepuk bahu sahabatnya Cici.
Kini pun sudah mulai waktunya istirahat, sepertinya Aditya dan Cici sedang merancang rencana sesuatu.Tapi rencana ini sekarang gagal total, karena target yang dimaksud tidak keluar kelas sama sekali.Sibuk membaca buku novel dari penulis terkenal dan makan bekal yang dibawa dari rumah dengan sekotak misting roti dan juga asinan buah buatan mamahnya.
Aditya dan Cici pun masuk kembali ke dalam kelas dengan wajah yang ditekuk dan perasaan kecewa, karena misi yang mereka rancang gagal total.
"Ah sial kita Ci, target yang dimaksud tidak keluar kelas sama sekali." ucap Aditya.
"Sabar Dit, kalau tidak sekarang rencana itu berjalan mulus mungkin hari besok-besoknya lagi."
"Tenang aja, selama ada gue, lu pasti gue bantu." Cici pun menenangkan sahabatnya itu.
"Terima kasih Ci sekali lagi, selalu bantu gue dalam keadaan apapun." ucap Aditya berterima kasih.
"Iya sama-sama Dit, kan lu sahabat gue dari dulu pasti apapun itu gue pasti akan bantu lu, jadi tenang ya." ucap Cici kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments