Dijemput Lina

Tid..Tid..

Suara bunyi klakson motor berbunyi ketika aku sedang berada di garasi ketika akan mengeluarkan sepeda kesayanganku.

Lina pun teriak memanggil namaku.

"Amanda..."

Tampak dijawab oleh mamah yang buru-buru lari ke teras depan.

Lalu, Lina pun turun dari motornya dan menghampiri mamahnya Amanda.

"Pagi Tante, Amandanya ada?" tanya Lina.

"Oh, ini temannya Amanda ya?" tanya mamahnya Amanda.

"Iya,tante."

"Silakan duduk dulu ya,sebentar Ibu panggilkan dulu Amandanya." mamah Amanda pun menyuruh Lina untuk menunggu sebentar.

Mamah pun menghampiriku yang masih lagi di garasi.

"Neng, itu ada teman yang nyariin, sana temuin gih." ucap mamah.

"Iya mah, aku kedepan sekarang."

"Ya sudah, mamah ke belakang lagi ya mau nyiapin bahan buat jualan asinan buah."

"Iya mah."

Lalu, aku pun ke depan untuk menemui temanku dan sesampainya didepan ternyata Lina yang ke rumahku.

"Eh Lina, sudah lama nunggu? ini motor siapa yang kamu pakai?" tanya aku.

"Oh ini, ini punya ayahku aku pinjam dulu karena ayah sedang libur kerja, kita berangkat ke sekolah bareng yu." jawab Lina sambil mengajak aku untuk berangkat bareng.

"Oh ya udah kalau gitu, aku ambil dulu sepatu dan izin pamit sama mamah dulu ya." ucapku kepada Lina.

"Iya nda silakan, aku masih nunggu kok disini."

Setelah sepatu aku ambil dari rak dan begitu aku mau ke belakang untuk menemui mamahku, tiba-tiba mamah datang ke depan karena nyiapin bahan dagangannya sudah beres tinggal diangkut ke depan.Aku pamit kepada mamahku.

"Mah, aku pamit dulu mau berangkat sekolah." ucapku sambil menyalami tangan mamahku.

"Aku hari ini mau berangkat sama Lina dibonceng motor, jadi gak bawa sepeda hari ini." lanjutku.

"Yang tadi didepan nyariin kamu?" tanya mamahku.

"Iya mah yang itu orangnya." jawabku kembali.

"Ya sudah hati-hati dijalan, oiya sebentar mamah ambilkan dulu jaket dijemuran sepertinya sudah kering."

Lalu mamahku berjalan menuju tempat jemuran, beberapa menit kemudian mamahku sudah kembali dengan membawa jaket Lina yang kemarin aku pinjam.

"Ini jaketnya sudah kering, kamu kasihkan ke dia neng mumpung orangnya ada." suruh mamahku.

"Iya mah nanti aku kasihkan ke dia jaketnya." ucapku sambil mengambil jaket yang dipegang mamahku.

"Eh lupa, uang jajannya belum dikasih mah." ucapku lagi sambil mengadahkan telapak tanganku.

"Ini bekalnya sepuluh ribu,harus cukup sampai sore."

"Iya mah, ya sudah aku berangkat sekolah ya, sudah ditunggu Lina dari tadi."

"Iya."

Lalu aku pun menghampiri Lina yang sudah rela menunggu dari tadi, maaf Lina aku cuekin dari tadi soalnya pagi hari aku suka riweuh sendiri.

"Ini Lin, jaket yang aku pinjam kemarin." aku pun memberikan jaket itu kepada Lina dalam keadaan sudah dicuci pakai deterjen dan pengharum juga sudah aku setrika juga.

"Terima kasih ya nda, sudah dicuciin sudah disetrika juga jadi ngerepotin." ucap Lina.

"Ah, nggak juga kok, justru aku yang harusnya bilang terima kasih Lin." kataku.

"Yuk Lin kita berangkat." ajak aku ke Lina untuk berangkat ke sekolah.

"Huh kamu ya, hampir aku akaran ditanam disini." gerutu Lina sepertinya kesal aku terlalu lama tadi.

"Hehe..maaf Lin jangan marah dong, sini mana helmnya."

"Ini helmnya nda, cepetan nanti telat kita ke sekolah." Lina menyuruhku untuk segera cepat-cepat memakai helm itu karena motor yang Lina pakai akan segera melaju menuju ke sekolah.

Kita berdua pun berangkat menuju sekolah dengan menggunakan motor milik ayahnya Lina.Sepanjang perjalanan masih tertutup kabut jadi suhu udaranya masih dingin.Tapi segar menurutku karena tadi pagi sudah riweuh sendiri bantu angkatin bahan buat jualan asinan buah mamah.

Beberapa menit kemudian, kita berdua pun sudah sampai di depan gerbang sekolah.Syukurlah, ternyata kita belum terlambat.Satpam sekolah pun terlihat masih menyeruput kopi hitam yang masih mengepul asap panas ditemani dengan sepiring pisang goreng buatan kantin sekolah.

Pintu gerbang pun masih terbuka lebar, kulirik jam yang ada dipergelangan tanganku masih menunjukan jam tujuh pagi.Ah syukurlah, belum terlambat karena jadwal masuk kelas di sekolah ini adalah jam tujuh lebih lima belas menit.

Aku pun menuju ke kantin dulu untuk membeli roti dan air mineral cup lumayan ada beberapa menit lagi sebentar lagi bel tanda masuk kelas berbunyi.Karena tadi pagi aku belum sempat sarapan, keburu datang Lina kerumahku jadinya aku makan aja rotinya dikantin.Sesudah makanan dan air mineral itu habis, Lina pun datang menyusulku menuju kantin untuk mengajakku menuju ruang kelas.Karena dari tadi dia masih berada di parkiran motor nyari lahan yang pas buat memarkirkan kendaraan ayahnya itu supaya kalau hujan tidak kehujanan.

Lina pun sudah berada di kantin.

"Amanda...kok tega ninggalin sih." cerocos sahabatku sambil kening penuh dengan keringat disertai nafasnya yang berat.

"Maaf Lin, tadi perutku sakit sepertinya lapar jadi aku buru-buru ke kantin buat beli roti dulu." ucapku sembari meminta maaf pada sahabatku yang tak sengaja sudah meninggalkan dirinya di ruang parkir sendirian.

"Ini Lin usap dulu keringatmu pakai tisu." lanjut aku lagi sambil memberikan beberapa lembar tisu kepada Lina.

"Terima kasih ya nda." ucap Lina sambil menerima beberapa lembar tisu yang aku berikan tadi.

"Iya sama-sama Lin, kalau kamu haus ini minum dulu tapi tinggal sedikit." ucapku sambil menyodorkan air mineral yang berbentuk cup itu.

"Gak usah Nda, aku bisa beli sendiri itu minum aja sama kamu."

Lina pun membeli air mineral juga yang berbentuk cup kepada pemilik warung yang berada di kantin itu.

Setelah beberapa lama nongkrong di kantin, akhirnya bel tanda masuk kelas pun berbunyi juga.Lalu aku mengajak Lina untuk segera menuju ke ruangan kelas dan meninggalkan kantin.Karena guru yang akan mengajar sekarang lumayan agak cerewet jadi daripada kena omelan guru ini lebih baik kita cepat-cepat segera berjalan ke arah ruang kelas yang berada tidak jauh dari ruang kantin hanya terhalang ruang musik yang menyimpan peralatan musik dan ruang pramuka.

Beberapa menit kemudian, kita berdua pun telah sampai menuju ruang kelas.Dan kita pun segera duduk di bangku lalu mengeluarkan buku paket dan buku lks karena sepertinya guru akan memberikan tugas.

Kulihat bangku Aditya dan bangku Cici kosong pada hari ini.Sepertinya mereka hari ini kompakan tidak masuk kelas.

“Aman, tidak ada yang menggangguku.“ gumamku dalam hati.

Dan seperti biasa aku, Lina dan juga teman yang lain menyimak pelajaran hingga selesai dan jam istirahat mulai berbunyi.Seluruh siswa dikelas pun seperti biasa mulai keluar dari kelasnya masing-masing satu per satu.

Episodes
1 Awal Mula Dibully
2 Dijemput Lina
3 Di Interogasi Guru Konseling
4 Dibully Lagi
5 Dikunci Di Toilet
6 Lina Kaget
7 Mamahku Kepo
8 Dapat Orderan
9 Pingsan
10 Acara Hardiknas
11 Ulangan Bulanan
12 Pembagian Hasil Ulangan
13 Kedatangan Siswa Baru
14 Deva Lupa Arah
15 Belajar Silat Di Perguruan Silat Kakek Deva
16 Amanda Pulang dari Perguruan Silat Deva
17 Curhat dengan Keluarga
18 Sudah Jarang DiBully Lagi
19 Pembagian Kelompok
20 Ketahuan Mamah Diantar Teman Cowok
21 Mulai Diskusi
22 Makan Diluar
23 Pulang
24 Pabrik Kebakaran
25 Penampilan Baru Amanda
26 Terpesona Pada Pandangan Pertama
27 Aditya dan Cici Julid Lagi
28 Curhat Dengan Deva
29 Diomelin Mamah
30 Dijenguk Teman
31 Amanda Mulai Sekolah Lagi
32 Mencari Tanaman
33 Pengumpulan Tugas
34 Tugas Membuat Artikel
35 Pengumpulan Tugas Artikel
36 Renang
37 Sampai Menuju Rumah
38 Ulangan Semester Kenaikan Kelas
39 Ayah Aditya Meninggal Dunia
40 Libur Sekolah
41 Deva ke rumah
42 Mulai Sekolah Lagi
43 Pulang Bareng Deva
44 Mantan Deva Muncul Kembali
45 Amanda Mulai Curiga
46 Salah Paham
47 Lowongan Kerja Untuk Ayahnya Lina
48 Memberitahu Lina
49 Memberitahu ayahnya Lina ada pekerjaan baru
50 Pamannya Amanda pamit pulang
51 Lina Sakit
52 Amanda Menjenguk Lina
53 Amanda Telah Sampai di rumah Lina
54 Lina Bangun Tidur
55 Lina sudah sembuh
56 Deva Nembak Amanda
57 Deva menunggu jawaban dari Amanda
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Awal Mula Dibully
2
Dijemput Lina
3
Di Interogasi Guru Konseling
4
Dibully Lagi
5
Dikunci Di Toilet
6
Lina Kaget
7
Mamahku Kepo
8
Dapat Orderan
9
Pingsan
10
Acara Hardiknas
11
Ulangan Bulanan
12
Pembagian Hasil Ulangan
13
Kedatangan Siswa Baru
14
Deva Lupa Arah
15
Belajar Silat Di Perguruan Silat Kakek Deva
16
Amanda Pulang dari Perguruan Silat Deva
17
Curhat dengan Keluarga
18
Sudah Jarang DiBully Lagi
19
Pembagian Kelompok
20
Ketahuan Mamah Diantar Teman Cowok
21
Mulai Diskusi
22
Makan Diluar
23
Pulang
24
Pabrik Kebakaran
25
Penampilan Baru Amanda
26
Terpesona Pada Pandangan Pertama
27
Aditya dan Cici Julid Lagi
28
Curhat Dengan Deva
29
Diomelin Mamah
30
Dijenguk Teman
31
Amanda Mulai Sekolah Lagi
32
Mencari Tanaman
33
Pengumpulan Tugas
34
Tugas Membuat Artikel
35
Pengumpulan Tugas Artikel
36
Renang
37
Sampai Menuju Rumah
38
Ulangan Semester Kenaikan Kelas
39
Ayah Aditya Meninggal Dunia
40
Libur Sekolah
41
Deva ke rumah
42
Mulai Sekolah Lagi
43
Pulang Bareng Deva
44
Mantan Deva Muncul Kembali
45
Amanda Mulai Curiga
46
Salah Paham
47
Lowongan Kerja Untuk Ayahnya Lina
48
Memberitahu Lina
49
Memberitahu ayahnya Lina ada pekerjaan baru
50
Pamannya Amanda pamit pulang
51
Lina Sakit
52
Amanda Menjenguk Lina
53
Amanda Telah Sampai di rumah Lina
54
Lina Bangun Tidur
55
Lina sudah sembuh
56
Deva Nembak Amanda
57
Deva menunggu jawaban dari Amanda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!