Tuntutan Yang Menekan

Ponsel di balik saku sweater hitamnya bergetar dan mengeluarkan nama mama di layar ponselnya. Tanpa berpikir banyak hal, Kala segera menjawab teleponnya.

"Halo, ma. Ada apa?"

"Kala, kau dimana sayang?" tanya nyonya Rose dari sebrang telepon.

"Aku di rumah, ma. Kenapa?" Kala membenarkan posisi duduknya untuk mendengar apa yang akan mamanya sampaikan.

"Mama dengar dari Dinar tentang menu sarapan yang Dinar buat sekaligus yang kau benci. Dinar bilang kau marah padanya dan sekarang katanya sudah baikan. Apa kalian sudah benar-benar baikan?"

Kala tidak habis pikir jika Dinar akan menceritakan hal itu pada mamanya.

"Iya, ma. Sudah, kami sudah baikan. Lagipula itu hanya masalah kecil, mama tenang saja," jawab Kala.

"Mama senang jika kalian sudah baikan dan kau menganggap masalah terbesar dalam hidupmu selama ini menjadi masalah kecil dalam situasi ini. Tapi mama tetap saja khawatir kau melakukan sesuatu yang berlebihan pada Dinar, Kala. Mama khawatir kejadian lalu terulang hanya karena masalah yang sama."

Kala diam seraya mengingat kejadian pada saat ia marah besar pada asisten rumah yang membuatkan telur setengah matang untuknya. Ia membanting dan menyapu bersih apapun yang ada di meja makan. Selain itu, ia juga memaki asisten rumah dan meminta mamanya untuk memecat asisten rumah itu hari itu juga.

"Tidak seburuk itu kan, Kala?" tanya nyonya Rose memastikannya lagi.

Kala menghela napas, ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya terjadi pada mamanya. Jika ia pun melakukan hal yang serupa.

"Aku masih membenci bau amis pada telur setengah matang, ma. Jelas saja aku marah, hanya saja tidak seburuk dulu."

"Really?"

"Iya, ma. Karena situasi nya juga berbeda bukan? Dia istri aku, sementara dulu hanya seorang asisten rumah. Sudah jelas berbeda."

Terdengar hembusan napas lega dari sebrang telepon. Kala berharap jika mamanya benar-benar mempercayai dirinya.

Setelah sambungan telepon berakhir, Kala membaringkan tubuhnya. Menatap langit-langit kosong. Rupanya ia harus memberi peringatan pada Dinar, agar tidak menceritakan apapun lagi mengenai apa yang terjadi di antara mereka pada mamanya. Sebab ia tidak ingin jika hal itu bisa mengganggu kesehatan mamanya.

Sementara di kamar Dinar tengah bahagia meski sebenarnya ia cemas juga. Bahagia dengan perhatian yang suaminya berikan setelah kejadian yang menyakitkan. Jika ia boleh berharap, maka ia ingin suaminya bisa seterusnya perhatian seperti tadi.

Suara notifikasi pesan masuk menyadarkan Dinar dari segala lamunannya. Ia mengambil ponsel miliknya yang tergeletak di atas nakas, melihat pesan masuk.

Ibu:

Bisakah kamu memberi uang untuk tambahan berobat ayahmu lagi? Uang yang kemarin sudah hampir habis.

Sebuah pesan yang di kirim oleh ibu sambungnya membuat Dinar bingung harus mencari uang kemana lagi. Padahal uang yang di berikannya usai translasi ginjal yang merupakan pemberian dari mama mertuanya cukup besar. Tapi kenapa masih kurang.

Dinar:

Maaf, bu. Tapi untuk saat ini Dinar belum ada. Bukankah yang kemarin cukup besar nominalnya? Sementara biaya untuk berobat jalan ayah lima juta seminggu.

Tidak lama setelah Dinar mengetikkan balasan, ia mendapat balasan pesan lagi.

Ibu:

Saya tidak mau tahu, pokoknya dalam waktu tiga hari kamu harus ada uang dia puluh juta untuk berobat jalan ayahmu selama satu bulan ke depan. Jika tidak, maka saya akan datang ke rumahmu.

Dinar tidak lagi mengetikkan balasan. Jujur ia sudah sangat tertekan dengan tuntutan ibu sambungnya. Yang terus menerus memintanya untuk mendapatkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Ia pikir, jika ia sudah menikah, maka ia terbebas dari tanggung jawab yang sebenarnya bukan sepenuhnya tanggung jawab dirinya. Karena bagaimanapun, ayahnya pun tidak begitu tanggung jawab terhadap dirinya.

_Bersambung_

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

GAJEEEEEEEEEE ni novel 😂😂😂😂✌🏼✌🏼✌🏼✌🏼✌🏼

2023-07-03

1

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

,dipikir dinar mesin pencetak uang apa

2023-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!