"Nona Selena." Panggil Pak Dokter lagi.
"Iya dokter, Kenapa sih panggil-panggil suka ya." jawab Selena.
"Coba kamu lihat gerakan tanganku ini dan ikuti Ke mana arah pergerakannya." pinta dokter.
"Kamu kira aku ini gila ya." jawab Selena yang kemudian mengikuti arah cahaya yang digerakkan oleh dokter.
"Coba katakan ini angka berapa?" tanya dokter yang menunjukkan beberapa jarinya.
"Jelas itu tiga, jarimu itu ada tiga. Kamu kira aku ini gila ya dari tadi kok ditanya seperti itu." jawab Selena.
"Baik, aku tanya sekali lagi siapa namamu?" tanya Pak Dokter.
"Ya tentu Selena, Memangnya Namaku sudah berubah ya." jawab Selena.
"Bagaimana dokter?" tanya Pak Wilson.
"Ini sebuah keajaiban, Tuan Wilson. putrimu sudah meninggal, Dia sudah tidak ada detak jantung. Bahkan dia tidak mempunyai nafas kehidupan sama sekali, ini benar-benar sebuah keajaiban karena dia bangkit dari kematian." jawab dokter.
"Halo, kamu bilang aku bangkit dari kematian. Kamu kira aku ini zombie apa." kesel Selena.
"Perawat, bawa Nona Selena ke ruang perawat. Berikan dia perawatan sebaik mungkin." pinta dokter.
"Baik, dokter." jawab perawat.
"Hei, aku mau bawa ke mana!!" Selena yang berteriak.
"Kami akan membawa Nona ke ruang perawatan." jawab perawat.
"Jangan panggil aku nona-nona terus, panggil aku nyonya atau bagaimana gitu. usiaku itu lebih tua dari kalian." ucap Selena yang masih belum menyadari.
Dua perawat itu nampak tersenyum, Bagaimana tidak.
"Gadis ini bagaimana, dia masih muda mau di panggil nyonya." ucap perawat.
Sedangkan di ruang mayat Pak Wilson dan dokter sedang membicarakan mengenai kondisi Selena. "Ini benar-benar sebuah keajaiban, Tuan Wilson. ini benar-benar sebuah keajaiban, putrimu benar-benar bangkit dari kematian." ucap dokter.
"Apakah semuanya akan baik-baik saja, dokter?" tanya Pak Wilson.
Namun kelihatannya putrimu mengalami sedikit kehilangan ingatan. "Anda tahu sendiri kan Dia tidak mengenalmu? Bahkan dia terus mengatakan dia baik-baik saja." jawab dokter.
"Apa yang akan dokter lakukan? dokter harus berusaha untuk menyembuhkan putriku." minta Pak Wilson.
"Tentu saja, Tuan. Saya akan melakukan yang terbaik." jawab dokter di ruang rawat.
Selena dirawat oleh beberapa perawat beberapa tubuhnya yang penuh luka itu dibalut, bahkan beberapa perawat itu nampak tersenyum menatap gadis muda itu.
"Oh ya perawat, bisa minta tolong sebentar, tidak." minta Selena.
"Iya, ada apa Nona." jawab perawat.
"Tolong telepon suamiku, bilang padanya aku berada di rumah sakit ini." pinta Selena.
Tiga perawat yang ada di ruangan itu nampak benar-benar kebingungan, gadis belia dia sudah mempunyai suami?
Di tempat lain kabar mengenai kecelakaan Selena tua sudah menyebar, mobil yang dikendarai oleh Selena benar-benar hancur. mayat Selena ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan.
"Istriku, istriku!!" teriak Jeklin yang berada di pemakaman. pria itu harus berakting begitu sedih, begitu mengenaskan karena ditinggal istrinya.
"Kenapa kamu harus berpura-pura kehilangan istrimu? padahal aku tahu kalau kamu benar-benar menginginkan kematiannya kan?" Mikaila yang masih tidak terima akan kematian sahabatnya itu.
"Kamu bicara apa? kamu tidak boleh bicara seperti itu, dia adalah istriku tentu saja aku sangat mencintainya." jawab Jeklin.
"Kamu ini dasar pria pembohong, pria busuk. kamulah yang seharusnya mati bukannya Selena!!" teriak Mikaila dengan suara yang begitu lantang.
Detektif yang selalu bekerja dengan Selena nampak pria itu juga datang ke pemakaman, pria tua itu tidak akan pernah mengira kalau Selena akan mati cepat ini.
"Aku yakin ada yang tidak beres dengan kecelakaan yang dialami oleh Selena, aku pasti akan mencari bukti mengenai kematiannya." guman detektif dalam hati yang kemudian pergi dari pemakaman Selena.
Pria itu masih belum yakin kalau kecelakaan yang dialami oleh Selena adalah kecelakaan alami. tawa begitu bahagia tentu saja terlihat di wajah Jennifer, wanita itu sekarang terbebasm benar-benar terbebas karena Selena sudah meninggal. Dia akan segera menjadi istri jeklin semua rintangan itu kini sudah hilang dari depan mata Jennifer.
"Akhirnya kamu mati juga, Untung saja ketika kamu pergi dari kafe itu aku sudah merusak rem mobilmu." guman Jennifer dalam hati. Wanita itu benar-benar sangat kejam, licik seperti ular yang sangat berbisa.
Kembali ke rumah sakit, Selena nampak menatap sebuah ruangan yang ada di tempat itu. "Kepalaku pusing, kepalaku pusing." ucap Selena sembari memijit keningnya.
"Nona, aku ambilkan makanan dulu kamu makan ya." ucap perawat.
"Aku tadi baru makan, Kenapa aku dikasih makan lagi?" tanya Selena.
Kematian Selena muda itu sudah sehari sedangkan kecelakaan yang dialami oleh Selena tua itu sudah beberapa hari. pencarian bangkai mobil Selena membutuhkan 2 hari apalagi tempat kecelakaan Selena adalah jalan yang begitu terjal.
"Nona, dari kemarin kamu belum makan. cobalah kamu makan sedikit agar kamu tidak lemas." ucap Selena.
"Kepalaku pusing, Oh ya Bisakah kamu ambilkan aku sisir sama cermin. aku mau menyisir rambutku." ucap Selena.
"Iya, sebentar. aku ambilkan." jawab perawat.
Pak Wilson memasuki ruangan Selena, pria itu sangat bersyukur karena putrinya masih hidup.
"Selena." Panggil Pak Wilson.
"Iya." jawab Selena.
"Ayah sangat bersyukur karena kamu masih hidup, Selena. Ayah sangat bersyukur karena Tuhan masih memberikan kamu umur." ucap pak Wilson.
"Pria ini kenapa sih dari tadi kok panggil aku putriku putriku, dia ini sinting ya." guman Selena dalam hati.
"Nona Selena, Ini cermin sama sisirnya." ucap salah satu perawat.
"Bisa kalian sisir rambutku, nggak? tanganku masih capek." pinta Selena.
"Tentu saja." jawab perawat yang kemudian memberikan cermin. sedangkan dia menyisir rambutnya Selena mengambil cermin itu kemudian mengarahkan ke wajahnya, wanita itu masih belum menyadari perbedaan wajahnya.
Sesaat kemudian Selena menatap wajah yang ada di depan cermin itu. "Ini siapa." ucap Selena.
"Ada apa, Nona Selena?" tanya perawat.
"Siapa wanita ini." tunjuk Selena pada wajahnya yang ada di cermin.
"Tentu saja itu kamu, putriku." jawab Pak Wilson.
"Kalian gila ya?" tanya Selena.
"Memangnya ada apa, Nona Selena?" tanya perawat.
Selena menatap cermin itu kemudian menunjuk satu persatu bagian wajah yang ada di tubuhnya. "Tunggu-tunggu ini bukannya wajah gadis yang ada di mimpiku, kok sekarang ada di sini sih." ucap Selena.
"Ada apa putriku? Kenapa kamu kebingungan?" tanya pak Wilson.
"Tunggu, aku ini siapa?" tanya Selena kepada Pak Wilson.
"Tentu saja kamu itu, putriku." jawab Pak Wilson.
"Pasti kepalaku terbentur sangat keras hingga aku sedikit mengalami amnesia." ucap Selena yang kemudian menggosok kepalanya dengan kedua tangannya. sesaat kemudian wanita itu menatap wajahnya yang ada di cermin. tetap sama saja itu adalah wajah gadis yang sangat mudah.
"Usiaku berapa?" tanya Selena.
"Kamu ini kenapa sih, Selena. tentu saja usiamu itu 18 tahun." jawab Pak Wilson.
Seketika Selena menatap cermin itu untuk beberapa lama.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
- My sugar Daddy 2 (Nyonya mafia)
- The royal palace
- Crazy love 18+
- Ketika cinta berbicara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Erni Stastuti
lanjut kak
2023-04-24
0
Frando Kanan
oee Selena lo time travel loh...
2023-04-18
0