Kita kenalan dulu yuk sama pemainnya.
1. Pemeran Bella
2. Pemeran Bastian
**
“Kak aku sudah didepan tempat kerjamu nih. Cepat keluar.” Kata Bella menelfon kakaknya. Bella
memang sedikit lebih cantik dan tinggi dibandingkan dengan kakaknya, namanya adalah Dina, Dina Adinda.
Kemudian kakak nya keluar untuk menemui Bella.
“Kau sudah selesai kuliah?” Tanya Dina.
“Sudah kak.” Jawab Bella.
“Baiklah kita langsung pulang saja.” Kata Dina.
“Kau bawa apa saja itu kak?” Tanya Bella.
“Ini baju yang akan ku jual lagi, lumayan loh kalau laku semua. Ini barang sudah lama di gudang
tapi aku sama teman-temanku berinisiatif untuk menjual lagi di luar siapa tau laku kan. Nah nanti kau yang jadi modelnya deh.” Kata Dina.
“Bajunya kusut semua kak terus modelnya juga biasa saja, apa kakak yakin bisa menjual semuanya?”
Tanya Bella.
“Itulah tugasmu, kau harus pose sebagus mungkin agar menarik perhatian. Lagipula ini baju bermerk
kok tentu laku dong. Nanti tinggal di setrika lagi, beres deh.” Kata Dina.
“Jangan lupa dengan bagianku ya haha.” Goda Bella.
“Beres. Gimana kuliahmu? Lancar kan? Apa ada masalah?” Tanya Dina.
“Kuliahku sih lancar, hanya ada senior yang kaya raya sombong dan sok berkuasa, dia selalu saja
membuatku kesulitan dan sesak nafas rasanya. Gara-gara dia teman-temanku jadi
no respect denganku dan sering menyalahkanku bahkan tidak ada yang mau berteman
denganku. Dia mengancam seluruh teman-teman kuliahku untuk menjauhi diriku
untungnya si Vania masih mau berteman denganku kalau tidak aku tidak tau lagi
deh bahkan teman-temanku juga sering memanfaatkanku kak. Oh ya katanya sih dia itu
anak CEO MG Fashion, apa kakak tau?” Tanya Bella.
“Jangan-jangan dia Bastian? Dia terkenal memang di tempat kerjaku tampan, tinggi, gagah, fashionable
lagi. Sebentar aku punya fotonya.” Kata Dina sambil menunjukkan foto Bastian kepadanya.
“Dia namanya memang Bastian, bagiku dia biasa-biasa saja kok lagipula sifatnya itu sangat
menyebalkan rasanya aku muak melihatnya.” Kata Bella.
“Coba lihat ini kan yang kau maksud? Dia tuh ganteng banget tapi masih ganteng pacarku sih hehe.”
Tanya Dina.
“Yang seperti ini kakak bilang ganteng? Dia itu membuatku kesulitan di kampus sifatnya aja
menyebalkan aku benar-benar tidak suka.” Kata Bella.
“Hush jangan bicara seperti itu, takutnya nanti kau malah naksir sama dia lagi.” Kata Dina.
“What? No way, aku nggak mungkin suka sama dia dan nggak akan pernah suka sama dia. Lagipula dia
siapa dan aku siapa, kakak nih lama-lama makin ga bener aja kalau bicara.” Kata Bella.
“Eh biasanya itu ya bilangnya tidak suka eh lama-lama termakan omongan sendiri deh. Uda makan
belum? Nanti malam aku akan pergi dengan Faris, dia mengajakku makan malam.” Kata Dina.
“Hidup jomblo, jomblo mah bebas mau ngapain aja.” Kata Bella.
“Makanya mumpung kau kuliah di kampus bergengsi sekalian dong cari pacar haha.” Ejek Dina.
Dina dan Bella hanya berbeda 3 tahun saja, mereka tinggal satu kos untuk menghemat biaya. Setiap
bulan sekali biasanya mereka akan pulang ke rumah orang tua mereka.
**
Keesokan paginya, Bella bangun kesiangan. Hari itu dia ada jadwal kuliah pagi. Dia terburu-buru
hingga tidak sempat mandi dan hanya mencuci muka saja.
“Aduh kak kenapa kau tidak bangunkan aku sih? Hari ini aku ada presentasi tau. Apalagi kelasku ini
banyak kakak tingkatnya lagi yang kebanyakan tidak menyukaiku bisa-bisa mereka makin menyulitkanku. Oh Tuhan bagaimana ini.” Kata Bella.
“Sorry, karena hari ini aku libur kerja jadi aku memang sengaja bangun siang. Apa kau mau
dipesankan ojek online?” Tanya Dina.
“Ah tidak perlu deh, kalau naik ojek online malah lebih lama karena harus lewat jalan raya dan pasti
macet, aku berlari saja deh kalau begitu. Aku berangkat dulu ya kak bye.” Kata Bella.
“Ok hati-hati good luck presentasinya.” Teriak Dina.
Bella berlari sekencang mungkin agar tidak terlambat karena jika terlambat melebihi 10 menit maka
mahasiswa dilarang masuk. Bella benar-benar sangat takut karena dia adalah maba.
Dalam hatinya. “Aduh gawat sudah terlambat 6 menit, kelasku di lantai 3 ok aku harus naik lift. Semangat Bell kau pasti bisa melewatinya.”
Saat akan memasuki lift, didalam lift ada Bastian namun Bastian sengaja menutup liftnya agar Bella
tidak bisa masuk.
“Stop jangan ditutup dulu aku mau masuk.” Teriak Bella. Namun terlambat karena Bastian telah menutup lift nya.
Dalam hati Bella, “Dasar kurang ajar, dia pasti sengaja agar aku tidak bisa masuk kelas. Aku harus segera naik tangga.”
Akhirnya Bella tiba juga, saat didepan pintu masuk kelas Bastian menutup pintunya dan menguncinya
dari dalam dengan sengaja karena dia melihat Bella di belakangnya.
“Maaf pak saya terlambat.” Kata Bastian.
“Ok kali ini bapak maafkan. Lain kali jangan terlambat lagi ya.” Kata pak dosen.
Padahal waktu itu masih tersisa waktu 1 menit namun sayang sekali Bella tidak bisa masuk karena
Bastian mengunci pintunya dari dalam. Bella tidak bisa berbuat apapun, dia mencoba menelfon Vania namun tidak ada jawaban. Akhirnya dia menunggu kelas tersebut sampai selesai di depan kelas sambil merenung.
“Aku yakin pasti Bastian sengaja melakukan itu, benar-benar kurang ajar kau ya, aku akan beri dia pelajaran aku tidak takut dengannya. Kalau perlu aku akan gunakan ilmu bela diriku. Dasar lelaki tidak ada akhlak sama sekali,
percuma kau dilahirkan menjadi anak orang kaya kalau akhlakmu saja nol. Ihhhh sebel banget deh sama dia. Semoga saja namaku tidak dipanggil presentasi hari ini.” Kata Bella dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Etty purwati
ko up nya lama sich...lanjut dong 🧕
2020-08-18
3
Warni Dirga
lanjut
2020-08-18
4