Episode 5

90 menit kemudian kelas pun selesai. Vania segera menghampiri Bella yang tengah duduk dilantai.

“Hei bangun, kau ini malah duduk disini sih.” Kata Vania.

“Mana si Bastian? Aku mau kasih dia peringatan.” Kata Bella.

“Stop stop kau apa-apaan sih, kau tidak takut dengan resikonya ya. Sudah lah lupakan lebih

baik kita diam saja agar kuliah kita juga tidak ada masalah. Inget ya jangan cari

gara-gara dengan mereka. Uda yuk kita pergi kemana gitu, beruntung namamu tidak

dipanggil presentasi. Ayo cepat.” Kata Vania sambil menarik tangan Bella.

Lalu mereka pergi ke gazebo untuk sekedar duduk-duduk santai sambil menghirup udara segar.

“Huwaaah sejuk banget deh disini. Coba kalau duduk berdua bersama kekasih idaman sambil menyanyikan

lagu bersama terus bermesraan duh pasti romantis deh.” Kata Bella.

“Dasar halu, makanya buruan cari pacar dong. Emangnya enak kemana-kemana mesti sendiri.” Kata Vania.

“Bawel banget deh. Gpp kali ini menghayal dulu setelah itu sapa tau jadi kenyataan kan.” Kata

Bella.

“Aku seneng deh kau bisa tertawa lepas seperti ini sambil dengerin kau asyik dengan kehaluanmu

haha.” Kata Vania.

“Hei apa maksudmu hahaha, kau ingat tidak dulu waktu sekolah kita tuh sering ke taman deket

sekolah terus halu bareng tertawa bareng nyanyi bareng ahhhhh seneng banget ya kita.” Kata Bella.

“Iya terus dari jauh kita ngelihatin cowok-cowok tampan auuuuw.” Teriak Vania.

“Kau aja, aku tidak.” Bentak Bella.

“Heh tidak usah pura-pura, aku tau sebenarnya kau juga memperhatikan mereka kan. Eh coba liat

tuh para cowok-cowok keren dari perpus. Aduh udah tampan keren rajin ke perpus lagi.” Kata Vania.

“Apaan sih, tidak semua orang yang ke perpus itu rajin baca buku ya, siapa tau mereka ke perpus

hanya memanfaatkan komputer gratis untuk download film atau drama.” Ejek Bella.

“Hei kau menyindirku ya? Rasakan ini.” Kata Vania sambil memukul lengan Bella.

“Aduh sakit tau. Eh apa kau sudah daftar outing campus?” Tanya Bella.

“Aku sih rencana mau daftar hari ini, kau jadi ikut tidak?” Tanya Vania.

“Ikut kok. Eh kau tau kakak senior angkatan 23 yang namanya Dio tidak?” Tanya Bella.

“Kenapa kau naksir ya?” Tanya balik Vania.

“Tidak sih, tapi dia itu baik, pengertian terus mengayomi juniornya gitu deh pokoknya beda banget

dengan si Bastian gila itu.” Kata Bella sambil senyum-senyum.

“Heh hati-hati kalau bicara. Iya aku tau dia kok tapi aku belom pernah bertemu dengannya. Jadi dia

dulu itu satu geng dengan Bastian namun karena ada masalah jadi Dio keluar deh dari geng nya. kau kok kenal dengan dia sih? Kau naksir kan sama dia uda deh ngaku aja.” Kata Vania.

“Apaan sih, kemarin aku ketemu dengannya di perpus. Aku sudah lama memperhatikan dia sejak pertama

kali kita ospek waktu itu, tiba-tiba dia menghampiriku dan kita berkenalan deh lalu dia menawariku untuk ikut acara outing campus dengan dipinjami uang sama dia, jadi dia yang bayar gitu nanti aku akan kembalikan uangnya. Sepertinya dia orang baik deh.” Kata Bella.

“Dia itu kan musuhnya Bastian jadi lebih baik kau menjauh saja darinya, jangan terlalu dekat

dengannya. Dan lebih baik kau tolak saja tawaran dia, kau ini ya kemarin menolak tawaranku sekarang malah menerima tawaran orang yang baru saja kau kenal. Jangan-jangan dia ingin memanfaatkanmu lagi.” Kata Vania.