Ariella kini tengah berbaring diranjang kamarnya. Hanya beberapa jam lagi sampai saatnya dia akan pergi dari keluarga ini. Ngomong-ngomong sebenarnya Ariella sudah tau tentang hubungan Faniya dan Mason .
Mason servant adalah putra dari keluarga servant yang bergerak dibidang industri minyak itu memang cukup terkenal dikalangan pengusaha muda. Bukan hanya karena wajahnya yang tampan namun juga kemampuan pria itu dibidang bisnis cukup diakui.
Pertemuan pertama mereka terjadi 3 bulan lalu di rumahnya saat makan malam keluarga yang bertujuan untuk membahas perjodohan Ariella dan Mason. Saat itu hubungan mereka masih biasa saja sampai suatu ketika Faniya mengatakan kebenaran Ariella yang hanya anak angkat.
Ariela ingat betul suasana yang canggung bahkan tatapan Mason yang langsung berubah tak suka ketika menatapnya. Setelah makan malam itu Ariella mendapati Mason yang tengah bercumbu mesra dengan Faniya ditaman belakang rumah.
Ariella menghela napasnya maklum bagi Mason untuk berpikir bahwa ia hanya anak angkat sehingga tidak pantas bagi seorang tuan muda sepertinya.
Ariella menutup matanya pelan, otaknya berpikir jauh tentang rencana selanjutnya yang akan dilakukan. Mungkin menikah dengan Tuan muda Winston bukan hal yang buruk untuk dilakukan.
BYURR
Guyuran air membuat gadis itu membuka matanya cepat. Ia menatap sang pelaku yang menyiramkan air padanya. Faniya menarik kuat tubuh Ariella hingga gadis itu terduduk diranjang yang basah akibat guyuran air.
“Sudah cukup tidurnya, cepat bangun dan bersiap sebentar lagi orang suruhan keluarga Winston akan datang. Percantik dirimu agar pria cacat itu terpesona” Faniya tersenyum lebar dengan tatapan mencemooh
Ariella berdecih, dia melemparkan selimut asal dan bangun dari ranjang. Dia menatap sekilas kearah Faniya lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
Ariella menganggap kehadiran Faniya seolah hantu tak kasat mata. Melihat pengabaian itu Faniya mengepalkan tangannya geram “anak pungut sialan!” umpatnya.
Di dalam kamar mandi, Ariella menatap datar bayangannya dicermin. Gadis itu menyeringai, rambut hitam panjangnya yang basah ia acak berantakan. Sekilas menampakan aura mendominasi yang besar.
“Sepertinya memang harus dilakukan sekarang” ucapnya
Ariella melangkah keluar. Ia mendudukan diri didepan meja rias. Menatap tampilannya malam ini, senyum miring tercetak dibibirnya hingga suara ketukan terdengar.
Gadis itu menghela napas pelan lalu membuka pintu. Ariella mendapati John berdiri mematung didepannya. Saat John terlihat akan buka suara Ariella mengangkat tangannya seolah tidak mengizinkan pria tegap itu berbicara.
Dengan santainya Ariella turun kelantai bawah. Gadis itu mengenakan blouse neckturtle lengan panjang berwarna putih dengan rok hitam selutut, rambut hitam panjangnya Ariella biarkan tergerai.
Ariella menapaki anak tangga. Ruang tamu disuguhkan dengan pemandangan Andrew beserta Faniya dan seorang pria dengan jas hitam yang membungkus tubuhnya, tatanan rambut yang disisir kekanan dengan rapi dan terlihat kaku.
Ariella menghentikan langkahnya saat melihat pria itu berdiri menghormati kehadirannya di ruang tengah, Ariella tersenyum tipis sebagai balasan.
“Ini putri pertamaku Ariella Darwin. Dia yang akan menikah dengan Tuan Muda Winston” Andrew menjelaskan dengan pandangan yang tertuju pada Ariella. Sekilas Ariella dapat melihat wajah terpesona oleh kedua pria beda usia didepannya. Dan faniya dengan raut kesalnya.
“Selamat malam nona Darwin, saya Jack asisten Tuan Muda Winston. Senang bertemu dengan anda” Ariella hanya mengangguk.
Jack mendekat lalu menatap kearah Ariella tangan pria itu seolah mempersilahkan Ariella untuk berjalan keluar duluan. Ariella yang paham langsung melangkah tanpa suara, dia melangkah ke luar menuju sebuah mobil Mercedes Benz keluaran terbaru yang kini terparkir di halaman depan.
Ariella tidak sendiri ada faniya yang beridri disebelahnya dan merangkul tangan kanannya. Seolah memerankan adik yang tidak ingin terpisahkan. “Ingat, jaga sikapmu! Setidaknya berterimakasih lah karena ayahku sudah memungutmu!” bisik Faniya disela langkah mereka yang beriringian yang dibalasi deheman singkat Ariella.
“Silahkan masuk nona Darwin” Jack membukakan pintu kursi penumpang dan mempersilahkan Ariella masuk yang dibalas anggukan. Dapat Ariella lihat senyum lebar Faniya saat dirinya kini berada di dalam mobil yang mulai bergerak.
✨✨✨
To be continuee💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments