Pergi Ketempat Baru

Beberapa hari kemudian,...

hubungan Danu dan juga Azalia terbilang cukup harmonis dan juga romantis. sepasang pengantin itu, sesekali akan bercanda tawa dan memilih untuk menghabiskan waktu mereka berdua dengan keharmonisan. karena Danu bercerita, bahwa dirinya hanya memiliki waktu satu minggu untuk berada di tempat sang istri.

"aku mau ngajak kamu ke suatu tempat,"ucap Danu. saat mereka, tengah berada di ruang keluarga.

Azalia yang sedang asyik menonton televisi, seketika menolehkan kepala ke arah sang suami. saat wanita itu, mendengar perkataan laki-laki itu.

"ke mana?"tanya Azalia yang sekarang tidak fokus untuk menatap ke arah depan. hatinya terlanjur berbunga saat mendengar suaminya akan mengajaknya untuk jalan-jalan.

Sungguh, Azalia adalah orang yang paling sederhana menurut Danu. Karena Wanita itu, akan merasa senang walaupun hanya diajak keliling kebun binatang yang tidak jauh dari rumahnya saat ini.

"ayo ikut aku aja."ucap Danu Sera yang menarik tangan istrinya itu.

Azalia yang mendengarnya hanya menganggukkan kepala. kemudian melangkahkan kakinya, untuk mengikuti sang suami. yang ternyata, telah mempersiapkan mobil di depan rumahnya.

"loh kita mau ke mana?"tanya Azalia terkejut. saat wanita itu baru saja membuka pintu, namun telah disuguhkan dengan pemandangan di hadapannya.

Di mana saat ini, di dalam mobil sang suami, telah tertata rapi dua buah koper yang ada di bangku tengah.

Danu yang mendengarnya, seketika membalikkan tubuh istrinya dan menatapnya dengan tatapan yang sangat dalam.

"aku mau ajak kamu, untuk suatu tempat."ucapnya Seraya mengulas senyum tipis.

"ke mana?"tanya Azalia dengan raut wajah tidak sabar. karena memang wanita itu paling tidak suka saat seseorang, nulur-ulur waktu seperti itu. karena menurutnya, mengulur waktu hanya akan membuang tenaga dan juga pikiran orang itu sendiri.

"nanti juga kamu akan tahu."jawab Danu, Seraya membukakan pintu mobil untuknya.

Namun dengan segera, gerakan suaminya itu, dihentikan oleh Azalia. dengan cara menahan pintu mobil yang terbuka.

"jawab dulu, kita mau ke mana?"tanya Azalia dengan raut wajah masam dan ekspresi wajah cemberut.

Bukannya menjawab, Danu malah mengangkat tubuh istrinya dan membawanya masuk ke dalam mobil. dan dengan segera, melajukan kendaraan itu untuk keluar dari pekarangan rumah sederhana milik orang tua istrinya.

Tentu saja hal itu membuat Azalia, merasa sangat kesal. wanita itu, sepanjang jalan hanya terdiam. sementara Danu, laki-laki tampan itu hanya melirik istrinya lewat kaca yang ada di tengah kepalanya. dan sesekali, akan mengulum senyum.

"nggak usah cemberut aja. nanti juga kamu akan senang kok dengan apa yang akan aku kasih."ucap laki-laki itu menatap sekilas ke arah sang istri.

Azalia yang mendengarnya, seketika memalingkan wajah ke arah lain. matanya menatap ke arah pemandangan yang menurutnya sangat indah dan juga sejuk.

Di tengah perjalanan, ponsel Danu, berdering. hal itu refleks membuat Azalia seketika menoleh ke arah sumber suara. namun wanita itu masih enggan untuk membuka mulutnya.

Sementara Danu, laki-laki tampan itu seketika berdecak kesal. saat melihat, siapa yang menelponnya.

Matanya membola saat menyadari sesuatu."kenapa namanya menjadi seperti ini?"tanya Danu dalam hatinya sendiri.

"pasti ini pekerjaan ibu."ucapnya Seraya mendengkus kesal. bagaimana tidak kesal, nama Kayla diganti oleh Megan dengan nama calon istri tercinta.

Dengan secepat kilat, laki-laki itu segera mengganti nama yang ada di daftar kontak namanya. menjadi nenek Lampir.

Setelah mengganti nama itu, Danu mulai menarik tombol berwarna hijau dan mengangkatnya.

"halo."sapa Danu dengan nada malas.

"halo Mas Danu, kok suaranya kayak males gitu?"tanya Keyla dari seberang sana.

Dengan segera, laki-laki tampan itu segera merubah ekspresi wajahnya dan juga nada bicaranya menjadi selembut mungkin.

"aku lagi di jalan Ada apa?"tanya Danu dengan nada sedikit tenang namun tidak mengurangi nada datarnya.

"oh Mas Danu belum sampai ke tempat tujuan ya, aku kira sudah sampai. soalnya tadi tante Megan, berpesan supaya menelpon Mas Danu setelah sampai."ucap Kayla dengan senyuman manis di seberang sana.

Tentu saja senyuman wanita itu, tidak akan dilihat dan tidak akan diperdulikan oleh Danu. karena saat ini, laki-laki itu telah memiliki wanita yang paling cantik yang telah halal untuknya.

"hmmm,"

"nanti aku telepon lagi "setelah mengatakan hal itu, Danu segera mematikan panggilan itu secara sepihak.

Laki-laki itu tidak akan takut ditegur oleh sang ibu. karena memang jika sedang berada di perjalanan, Megan melarang siapapun untuk menghubungi anggota keluarganya. karena menurut wanita paruh baya itu, mengendarai kendaraan disertai berbicara di telepon, akan membuat konsentrasi seseorang menurun.

Dan hal itu saat ini tengah dimanfaatkan oleh Danu. karena memang benar, laki-laki tampan itu saat ini, tengah mengendarai kendaraan pribadinya.

"siapa?"tanya Azalia dengan raut wajah malasnya.

"nenek Lampir."ucap Danu Seraya tersenyum tipis.

Azalia yang mendengarnya, seketika membulatkan kedua mata. dan tak berselang lama, wanita itu kembali menatap ke arah jendela. Azalia masih merasa sangat kesal pada tingkah laku suaminya saat ini.

****

Tak membutuhkan waktu lama, mobil yang dikendarai oleh Danu, telah sampai di sebuah pekarangan yang tidak terlalu luas.

"ini rumah siapa?"tanya Azalia saat mereka telah turun dari dalam mobil.

Danu yang mendengarnya, ketika menggenggam tangan istrinya. dan menatap dalam ke arah manik indah wanita itu.

"ini rumah yang akan kita tinggali nantinya."ucap laki-laki itu Seraya menatap ke arah depan sana. dimana saat ini, terdapat bangunan kokoh dua lantai yang menjulang tinggi di hadapan mereka.

Mendengar ucapan dari sang suami, membuat Azalia seketika membulatkan kedua matanya.

"kamu serius, Mas?"tanya Azalia dengan raut wajah berseri dengan mata berbinar.

Danu yang mendengarnya, menganggukkan kepala. kemudian dengan segera, mengajak wanita kesayangannya itu untuk masuk ke dalam rumah berwarna biru bercampur putih itu.

Azalia kembali di buat takjub, saat baru saja membuka pintu utama. dirinya telah disuguhkan oleh sebuah yang berukuran sangat besar. foto itu diambil, saat mereka baru saja melaksanakan ijab qobul.

Walaupun terlihat sangat sederhana dengan hanya beberapa bunga yang berada di sekitar tubuh mereka, namun raut kebahagiaan terpancar jelas dari kedua mempelai.

"bagaimana, kamu suka?"tanya Danu pada istrinya itu.

"suka sekali, Mas."ucap wanita itu langsung berhambur ke dalam pelukan sang suami.

"terima kasih Mas, aku merasa sangat bahagia."setelah mengatakan hal itu, wajah mereka semakin mendekat. dan tak berselang lama, telah menyatu. saling mengunjungi satu sama lain dengan perasaan yang sangat bahagia.

"aku mau, kamu tinggal di tempat ini."ucap Danu Seraya tersenyum kecil.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!