Perhatian dengan cara nya

Mas Ardi memesan gado-gado begitu juga dengan ku.ketika kami sedang duduk dan menunggu pesanan kami.tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang tidak ku kenal duduk di sebelah ku.

Jujur aku terkejut karena bapak-bapak itu main duduk saja di kursi sebelahku.kulirik Mas Ardi yang duduk di depan ku dan benar saja tatapan mas Ardi menyorot tajam bapak-bapak yang dengan lancang duduk disebelah ku.

'' Bisakah anda mencari tempat duduk lain!'' ucap mas Ardi dengan nada datar nya.

'' Lah memang kenapa?,suka-suka saya dong mau duduk dimana saja.kenapa kamu yang repot-repot nyuruh saya buat pindah segala.orang saya nggak mau pindah!''ujar bapak-bapak itu.

Kulihat wajah mas Ardi semakin geram saat mendengar ucapan bapak-bapak yang duduk disamping ku.

Aku pun berinisiatif berdiri dan mengajak mas Ardi untuk pindah tempat duduk.'' Mas...sudah.yang sabar ya,kita pindah saja yuk.''

Namun mas Ardi tidak bergeming dan malah bertatapan sengit dengan bapak-bapak itu.langsung saja ku raih tangan mas Ardi dan menarik nya untuk bangun agar kami pindah tempat duduk.

'' Loh neng cantik kok pergi sih.bapak kan sengaja mau temani kamu loh..kenalan yuk sama saya.''cletuk bapak-bapak itu dengan tidak tahu malu nya.

'' Maaf pak,ini suami saya!''ucap ku dengan menunjuk mas Ardi.lalu aku dan mas Ardi pergi dari hadapan bapak-bapak itu.

Dapat kudengar mas Ardi seperti sedang ngedumel.aku tahu pasti mulut mas Ardi sangat gatal karena ingin memarahi bapak-bapak lancang tadi.

Tidak berselang lama pesanan kami pun datang.saat kami akan mulai makan,tiba-tiba mas ardi mencicip gado-gado milik ku terlebih dulu.

'' Pedas!...kamu ini sering punya masalah lambung,masih saja suka makan pedas...sini punyamu di tukar saja dengan punyaku.''sontak saja apa yang mas Ardi lakukan membuat ku cemberut.

Memang benar aku tidak terlalu kuat makan pedas.sampai sekarang pun bunda ku selalu mengingatkan ku agar aku tidak terlalu banyak makan pedas.

kalian tahu kan kalo orang yang suka pedas itu nggak bisa di kompromi,berasa ada yang kurang gitu kalo sehari nggak makan pedas.

pada akhirnya aku pasrah ketika mas Ardi menukar gado-gado miliku dengan nya.karena dari tatapan tajam nya yang mengarah kepadaku.membuatku tidak bisa menolak nya.

'' mas...nggak enak kalo nggak pedas!'' rengek ku dengan menatap harap kepada suamiku.

'' Makan!'' ucap nya singkat.yang membuat ku makin cemberut.tapi tetap ku makan gado-gado yang tersaji di depan ku.

Saat kami sedang makan.kudengar beberapa orang berbisik-bisik membicarakan sesuatu.dan aku menajamkan pendengaran ku agar dapat mendengar apa yang orang-orang bicarakan.

'' Lihat tuh si tono kasihan banget ya,dia diusir sama isterinya.''ucap salah satu orang.

'' iya...lebih kasihan sama anak nya,mana masih kecil.si mira nggak punya hati kali ya,ngusir suami sama anak nya gitu.''sahut yang lain.

Aku yang mendengarnya pun sedikit tahu tentang pak tono karena beliau adalah tukang sayur langganan ku dan warga sekitar,sedangkan bu mira aku tidak tahu karena aku tidak pernah melihat nya.

Dari yang kudengar isterinya pak tono itu bekerja menjadi TkW ke luar negeri,dan meninggalkan anak mereka yang masih beberapa bulan saat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!