4. PTWY 4 # Kekurangan Qila

“Yeahh, Momi na pulang!” Dengan kaki kecilnya, saudara kembar Aiko itu berlari terhuyung kanan kiri ke arahnya. Sang Bunda yang baru pulang dari kuliah.

“Hmm, Qila, di mana Aidan? Kau tidak pulang bersamanya?” tanya Ibu mertuanya itu yang duduk bersama Keyra yang pulang duluan bersama Evan tadi karena kelas Qila masih lama, jadi wanita cantik itu pulang memakai taksi dari Aidan.

“Tidak, Ma. Aidan tadi izin mau ke tempat Papa.” Menjawab Ibu mertua sambil menggendong Aila.

“Dadi ndak pulang baleng Momi ya?” tanya Aiko di dekat kaki neneknya dan mendongak kepadanya.

“Tidak, sayang, Dadi ada di tempat kakek kalian,”

"Woah, ama Atok Layy?" tanya Aila.

“Hm, iya. Sekarang Momi ke atas dulu simpan tas,”

“Kalian lanjut main sama aunty Key dan Omah,”

“Siyap, Momi!!” Hormat Aila kemudian mengejar Aiko yang lari kembali ke arah Keyra, disusul Arum mengawasi tingkah cucunya yang menggemaskan itu.

Saat jalan ke arah kamar sendirian, Qila tidak sengaja berpapasan dengan Evan yang mau turun ke bawah.

“Hei, baru pulang?” sapa Evan tersenyum.

“Iya, barusan, Kak,” ucap Qila balas menyapa.

“Hm, Aidan kemana, Qi?” tanya Evan.

“Itu, lagi di tempat Papa,” jawab Qila lalu melewati Evan tetapi pria itu tiba-tiba menahan tangannya. Membuat langkah Ibunda si kembar itu berhenti.

“Oh ya, kapan dia pulang?”

“Aku tidak tahu, tapi malam ini sepertinya telat pulang.” Setelah menjawab, Qila kemudian pergi ke kamarnya, masuk cepat dan mengunci kamar. Sedangkan Evan, tersenyum jahat sambil memperbaiki letak kacamatanya yang longgar. Dalam benaknya, ada kesempatan baru untuknya mendekati Qila nanti malam.

Di perusahaan Rayzard Group. Sebuah rapat sedang berlangsung di salah satu ruangan rahasia. Terlihat Tuan muda ikut bergabung di dalam meeting itu yang tengah membicarakan tentang sosok Black dan Bram yang tiga tahun lalu pernah mengacau markas rahasia mesin waktu mereka dan sampai sekarang dua sosok itu belum diketahui di mana keberadaannya.

Harusnya Evan juga hadir di sana, tetapi Rayden merasa hanya boleh dihadiri oleh orang-orang yang mengetahui kejadian tiga tahun lalu.

Dari keterangan yang ada dan sesuai analisa penyelidikan, dua sosok yang belum terungkap itu memang bukan berasal dari mantan karyawan perusahaan atau gangster mereka, karena selama tiga tahun pencarian, tidak ada orang yang bernama Black atau Bram.

“Pa, kalau memang mereka bukan orang kita, apakah mungkin mereka berdua adalah orang dari masa depan?”

Semua hening setelah Aidan melontarkan pendapatnya. Sekretaris yang duduk di depannya pun mengeluarkan asumsinya.

“Tuan muda, menurut dugaan saya, ucapan anda itu terlalu jauh. Sampai sekarang kabar tentang orang dari masa depan hanya spekulasi yang belum tentu ada benarnya.”

“Tapi, kalian kan pernah lihat sendiri, ayahku tiga tahun lalu hampir berhasil menciptakan mesin waktu dan itu masih terbilang ada kemungkinan penjelajah waktu itu ada keberadaannya. Apalagi—” jelas Aidan tiba-tiba berhenti karena agak ragu mengatakan isi buku milik Bram yang berisi data pembuatan mesin waktu.

“Apalagi, apa itu, Aidan?” tanya Rayden daritadi diam mendengarkan.

“A—apalagi ... tujuan utama dua orang ini mengincar mesin waktu kita. Jadi bisa saja mereka adalah penjelajah waktu yang dari masa depan terus mengincar mesin kita untuk kembali ke masa mereka.” Setiap kata, Aidan tegaskan.

“Hmm, tapi bukan kah dulu kau pernah bilang, kalau tujuan mereka itu mengincar hidup Qila? Sekarang kenapa tiba-tiba arah tujuannya berbeda?” tanya Rayden sambil mengeluarkan catatan dari putranya yang masih dia simpan tiga tahun lalu.

Sekretaris dan tiga orang Ilmuwan yang hadir di rapat itupun menunggu jawaban Aidan.

“Oke, begini, aku menduka kalau mereka itu memang dari masa depan dan salah satu diantara mereka punya dendam kepada Nona Qila. Oleh sebab itu, dua orang tanpa identitas ini datang ke masa lalu untuk membunuh Nona Qila dan seperti yang dikatakan Tuan Aidan, mereka juga mengincar mesin waktu demi kembali ke masa depan,” tutur salah satu Ilmuwan berspekulasi hasil tangkapan pikirannya melalui ucapan Aidan.

“Hmm, masuk akal, bisa jadi di masa depan sudah ada mesin waktu yang berhasil dibuat kembali, tapi apa alasan terbesar mereka mengincar menantu saya?” tanya Rayden menatap Ilmuwan perempuan itu.

Semua pun diam dan kembali hening. Tetapi tatapan mereka tertuju pada Aidan yang juga bingung mencari alasan kuat mengapa istrinya jadi incaran dua orang itu.

Satu jam memikirkannya, mereka tetap tidak menemukan alasan yang masuk akal, karena Qila merupakan wanita yang memiliki kecerdasan tidak mampu menciptakan mesin waktu, atau sesuatu yang hebat yang dapat memancing ancaman besar. Dari yang mereka lihat, Qila hanya sosok Ibu biasa yang cuma tahu mengurus anak kembarnya. Tidak ada hal spesial dari wanita itu.

Brakk!!

Aidan tiba-tiba menggebrak meja, tentu sebagai suami dari Qila, ia marah mendengar mereka membicarakan kekurangan Qila, istri tercintanya.

“Ada apa, Aidan? Mengapa kau mengagetkan semua orang?” tanya Rayden.

“Ck, aku mau pulang. Berada di sini hanya membuat telinga ku sakit mendengar kebisingan sekumpulan belalang tua.” Aidan meninggalkan ruangan itu setelah melontarkan kekesalannya. Rayden dan mereka pun tentu tersinggung mendengar itu. Tapi mereka sadar tidak seharusnya berkata buruk tentang Qila.

“Baiklah, untuk kasus ini sebaiknya kita tutup sampai di sini saja dan anggap dua orang itu telah mati dalam ledakan tiga tahun lalu.” Rayden berdiri, dan resmi menutup penyelidikan mereka.

“Tunggu, Tuan Rayden!” Ilmuwan wanita itu mengejar Rayden dan Sekretaris.

“Ada apa?” tanya Rayden berhenti.

“Apa anda sudah tidak mau memperbaiki mesin itu atau menciptakannya kembali?” tanya Ilmuwan itu.

“Tidak, saya sudah tidak ingin mengulangi kesalahan yang berbahaya itu lagi.” Menolak tegas Ilmuwan itu.

“Kalau begitu, bolehkah saya melihat kerusakan mesin itu?” mohon Ilmuwan itu. Sekretaris pun maju dan menatap serius.

“Nona Ilmuwan, anda sebaiknya tidak perlu menanyakan itu lagi. Jadi, silahkan pergi dan jangan menganggu Tuan kami.”

“Ba—baiklah, maaf sudah lancang.” Ilmuwan itu pergi ketakutan usai ditatap tajam. Takut akan dibunuh jika terus menanyakan mesin itu. Tapi dalam hatinya, dia penasaran di mana mesin itu dikubur. Karena sebagai Ilmuwan, rasa keingintahuan itu adalah sesuatu yang wajar dan sudah melekat pada dirinya.

Episodes
1 1. PTWY 1 # Bersikap Dingin
2 2. PTWY 2 # Tanpa Bumbu-Bumbu Cinta
3 3. PTWY 3 # Kewajiban Sebagai Istri
4 4. PTWY 4 # Kekurangan Qila
5 5. PTWY 5 # Mencurigakan
6 6. PTWY 6 # Obat Berdosis Tinggi
7 7. PTWY 7 # Melepas Semua Baju
8 8. PTWY 8 # Bergairah Di Atas Ranjang
9 9. PTWY 9 # Program Bayi Tabung
10 10. PTWY 10 # Proses Bikin Anak
11 11. PTWY 11 # Sebelum Salah Paham
12 12. PTWY 12 # Tidak Usah Berlagak Sombong
13 13. PTWY 13 # Karena Cemburu
14 14. PTWY 14 # Mesum Seperti Kemarin
15 15. PTWY 15 # Kalian Harus Cerai!
16 16. PTWY 16 # Diusir Dari Rumah
17 17. PTWY 17 # AKU HAMIL
18 18. PTWY 18 # Mengandung Anak
19 19. PTWY 19 # Janin Di Dalam Perutnya
20 20. PTWY 20 # Pilihan Yang Berat
21 21. PTWY 21 # Kaulah Cinta Petama Ku
22 22. PTWY 22 # Bantuan Bram
23 23. PTWY 23 # Pewaris Mafia Selanjutnya
24 24. PTWY 24 # Aiko Hilang?
25 25. PTWY 25 # Pria Busuk Seperti Evan
26 26. PTWY 26 # Bram Meninggal?
27 27. PTWY 27 # Impian Qila
28 28. PTWY 28 # Ini Demi Anakku
29 29. PTWY 29 # Dipaksa Tutup Mulut
30 30. PTWY 30 # Tugas Dari Bram
31 31. PTWY 31 # Qila Hilang?
32 32. PTWY 32 # Keguguran?
33 33. PTWY 33 # Kehilangan Anaknya
34 34. PTWY 34 # Ibu Mertua Keyra
35 35. PTWY 35 # Menyesal
36 36. PTWY 36 # Semakin Membesar
37 37. PTWY 37 # Sudah Tak Lama Lagi
38 38. PTWY 38 # Aspek Kematian Aiko
39 39. PTWY 39 # Pertarungan Black dan Bram
40 40. PTWY 40 # Black Mati?
41 41. PTWY 41 # Dasar Mesum!
42 42. PTWY 42 # Dadi Aiko Ada Dua!
43 43. PTWY 43 # AKU SANGAT CEMBURU!
44 45. PTWY 45 # Semakin Dibenci Oleh Hana
45 46. PTWY 46 # Orang Itu Adalah Bram
46 47. PTWY 47 # Tidak Seharusnya Diciptakan!
47 48. PTWY 48 # Aiko Bersama Bram
48 49. PTWY 49 # Rayden Curiga
49 50. PTWY 50 # Memang Ada Dua
50 51. PTWY 51 # Good night, sayang
51 52. PTWY 52 # Lebih Panjang 2 Cm
52 53. PTWY 53 # Kecupan Terakhir
53 54. PTWY 54 # Membawa Pergi
54 55. PTWY 55 # Di rumah sakit
55 56. PTWY 56 # Hanya Diperalat
56 57. PTWY 57 # Mengikuti Hana
57 58. PTWY 58 # Kelahiran Baby Rafka
58 59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
59 59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
60 60. PTWY 60 # Lahirnya Baby Rafka
61 61. PTWY 61 # Hari Kematian Qila
62 62. PTWY 62 # Dadi Jahat!
63 63. PTWY 63 # Kecelakaan Ma-ut
64 64. PTWY 64 # Jasad Qila dan Aiko
65 65. PTWY 65 # Aiko dan Qila masih hidup?
66 66. PTWY 66 # Tertabrak Mobil
67 67. PTWY 67 # Masuk Penjara
68 68. PTWY 68 # Usir Mereka, Mama!
69 69. PTWY 69 # Menginap Di Hotel
70 70. PTWY 70 # Sangat Menyakitkan
71 71. PTWY 71 # Jangan Pergi Lagi
72 72. PTWY 72 # Papinya Vicen
73 73. PTWY 73 # Meminta Dilepaskan
74 74. PTWY 74 # Sedang Sakit
75 75. PTWY 75 # Tak Usah Mencarinya
76 76. PTWY 76 # Surat Dari Evan
77 77. PTWY 77 # Surat Untuk Hana
78 78. PTWY 78 # Perpisahan [Tamat]
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. PTWY 1 # Bersikap Dingin
2
2. PTWY 2 # Tanpa Bumbu-Bumbu Cinta
3
3. PTWY 3 # Kewajiban Sebagai Istri
4
4. PTWY 4 # Kekurangan Qila
5
5. PTWY 5 # Mencurigakan
6
6. PTWY 6 # Obat Berdosis Tinggi
7
7. PTWY 7 # Melepas Semua Baju
8
8. PTWY 8 # Bergairah Di Atas Ranjang
9
9. PTWY 9 # Program Bayi Tabung
10
10. PTWY 10 # Proses Bikin Anak
11
11. PTWY 11 # Sebelum Salah Paham
12
12. PTWY 12 # Tidak Usah Berlagak Sombong
13
13. PTWY 13 # Karena Cemburu
14
14. PTWY 14 # Mesum Seperti Kemarin
15
15. PTWY 15 # Kalian Harus Cerai!
16
16. PTWY 16 # Diusir Dari Rumah
17
17. PTWY 17 # AKU HAMIL
18
18. PTWY 18 # Mengandung Anak
19
19. PTWY 19 # Janin Di Dalam Perutnya
20
20. PTWY 20 # Pilihan Yang Berat
21
21. PTWY 21 # Kaulah Cinta Petama Ku
22
22. PTWY 22 # Bantuan Bram
23
23. PTWY 23 # Pewaris Mafia Selanjutnya
24
24. PTWY 24 # Aiko Hilang?
25
25. PTWY 25 # Pria Busuk Seperti Evan
26
26. PTWY 26 # Bram Meninggal?
27
27. PTWY 27 # Impian Qila
28
28. PTWY 28 # Ini Demi Anakku
29
29. PTWY 29 # Dipaksa Tutup Mulut
30
30. PTWY 30 # Tugas Dari Bram
31
31. PTWY 31 # Qila Hilang?
32
32. PTWY 32 # Keguguran?
33
33. PTWY 33 # Kehilangan Anaknya
34
34. PTWY 34 # Ibu Mertua Keyra
35
35. PTWY 35 # Menyesal
36
36. PTWY 36 # Semakin Membesar
37
37. PTWY 37 # Sudah Tak Lama Lagi
38
38. PTWY 38 # Aspek Kematian Aiko
39
39. PTWY 39 # Pertarungan Black dan Bram
40
40. PTWY 40 # Black Mati?
41
41. PTWY 41 # Dasar Mesum!
42
42. PTWY 42 # Dadi Aiko Ada Dua!
43
43. PTWY 43 # AKU SANGAT CEMBURU!
44
45. PTWY 45 # Semakin Dibenci Oleh Hana
45
46. PTWY 46 # Orang Itu Adalah Bram
46
47. PTWY 47 # Tidak Seharusnya Diciptakan!
47
48. PTWY 48 # Aiko Bersama Bram
48
49. PTWY 49 # Rayden Curiga
49
50. PTWY 50 # Memang Ada Dua
50
51. PTWY 51 # Good night, sayang
51
52. PTWY 52 # Lebih Panjang 2 Cm
52
53. PTWY 53 # Kecupan Terakhir
53
54. PTWY 54 # Membawa Pergi
54
55. PTWY 55 # Di rumah sakit
55
56. PTWY 56 # Hanya Diperalat
56
57. PTWY 57 # Mengikuti Hana
57
58. PTWY 58 # Kelahiran Baby Rafka
58
59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
59
59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
60
60. PTWY 60 # Lahirnya Baby Rafka
61
61. PTWY 61 # Hari Kematian Qila
62
62. PTWY 62 # Dadi Jahat!
63
63. PTWY 63 # Kecelakaan Ma-ut
64
64. PTWY 64 # Jasad Qila dan Aiko
65
65. PTWY 65 # Aiko dan Qila masih hidup?
66
66. PTWY 66 # Tertabrak Mobil
67
67. PTWY 67 # Masuk Penjara
68
68. PTWY 68 # Usir Mereka, Mama!
69
69. PTWY 69 # Menginap Di Hotel
70
70. PTWY 70 # Sangat Menyakitkan
71
71. PTWY 71 # Jangan Pergi Lagi
72
72. PTWY 72 # Papinya Vicen
73
73. PTWY 73 # Meminta Dilepaskan
74
74. PTWY 74 # Sedang Sakit
75
75. PTWY 75 # Tak Usah Mencarinya
76
76. PTWY 76 # Surat Dari Evan
77
77. PTWY 77 # Surat Untuk Hana
78
78. PTWY 78 # Perpisahan [Tamat]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!