2. PTWY 2 # Tanpa Bumbu-Bumbu Cinta

...💗 Happy Reading 💗...

Di atas meja makan yang panjang itu sudah tersedia sarapan pagi di setiap anggota keluarga di rumah besar itu. “Pagi, Pa, Ma!” sapa Keyra, pengantin baru yang menikah dengan Evan lima hari lalu.

“Pagi, Ma, Pa,” sapa Evan juga dan duduk di sebelah istrinya.

“Hm, pagi.” Deham Rayden balas menyapa pasutri baru itu, ia adalah Bos Mafia Rayzard dan juga Tuan besar di rumah mewah itu. Berwatak arogan, dingin, dan juga galak.

“Oh ya, Key, Aidan sama Qila mana?” tanya Arum, istri tercinta Rayden dan Nyonya besar di rumah itu. Sekaligus Ibu kandung si kembar Aidan dan Keyra.

“Hmm, mungkin lagi urus cucu Mama sih,” jawab Keyra mulai menyantap duluan sarapan nasi gorengnya.

“Kalau begitu, biar aku yang memanggil—” ucap Evan mau berdiri tetapi Rayden melarangnya.

“Tidak usah.” Lalu Rayden memanggil Bik Ida, asisten tetap di keluarga itu.

“Bik, tolong panggil mereka turun,”

“Baik, Tuan.” Bik Ida mengangguk lalu pergi melaksanakan perintah. Evan pun kembali sarapan dan dalam hati sedikit kesal, merasa bagaikan menantu yang kurang bebas di rumah istrinya itu.

‘Andai saja Qila tidak ada di sini, sudah aku pastikan akan meninggalkan rumah ini,’ batin Evan menggerutu.

“Hm, kamu kenapa meringis begitu, Evan?” tanya Keyra.

“Oh itu, ini cuma lagi mikir tugas kampus,” jawab Evan bohong.

“Ohhhh.... kirain kamu mikirin itu,” ucap Keyra lesu karena belum mendapat suprise malam pertama.

“Hmm, itu? Apa?” tanya Evan sambil menyantap sarapannya.

“Evan, Mama mau tanya sesuatu, kalian berdua sudah ada niat mau honeymoon gak?” tanya Arum mengartikan maksud pertanyaan putrinya itu.

Evan terdiam. Sedangkan Rayden menunggu jawaban menantunya itu. “Haha, soal itu, kami berdua bakal ada rencana kok, Ma. Tapi untuk sekarang kayaknya kami belum bisa melakukannya,” ucap Evan sedikit tertawa malu-malu.

“Kenapa?” tanya Rayden seperti biasa tatapannya selalu sinis menakutkan. Evan mencoba tenang dan berusaha tersenyum.

“Itu, kami berdua kan baru-baru ini menikah, dan juga sepertinya Keyra akhir-akhir ini sibuk, jadi kalau kesibukan kami sudah tidak ada, rencana untuk honeymoon pasti akan kami lakukan, Pa,” jelas Evan berharap alasannya itu dapat diterima oleh mertuanya itu.

“Hm, benar juga yang kamu katakan. Mungkin lebih baik, rencana itu kalian lakukan dua Minggu atau bulan depan saja.”

Evan menghela nafas lega dalam hati melihat Rayden setuju atas pendapatnya itu. Tetapi tidak untuk Keyra yang sedikit kecewa. Bukan karena dia kebelet ingin melakukan hubungan suami istri itu, hanya saja dia mau membuktikan apakah Evan bersedia menyentuhnya atau tidak. Apalagi dalam hatinya, Keyra tiba-tiba ragu soal pernikahannya ini. Entah kenapa, hubungan ini terasa hambar tanpa bumbu-bumbu cinta.

Dan itupun yang dirasakan Aidan. Selama tiga tahun ini, bumbu-bumbu cinta tidak pernah dirasakan lebih dalam. Kecuali dari anak-anaknya yang masih tahu cara bagaimana menyayanginya. Seperti sekarang, Aiko yang sudah berpakai sepasang dengan Aila, ia tiba-tiba merengek padanya.

“Dadi, Ayyiko boleh ikut na Dadi?” tanya bocil laki-laki itu mendongak ke ayahnya. Meminta ikut ke kampus ayahnya itu untuk melihat apa saja yang dilakukan orang tuanya itu. Keingintahuannya yang amat tinggi sekali.

“Nononono...! Ayyiko, ndak boleh! Ntuh punya olang besal! Omah pelnah bilang, kalau Ayyiko na Ayyila boleh na pelgih ke Tayeka ajah (TK).” Timpal Aila dengan menggerakkan jari telunjuknya.

“Tapi na Ayyiko udah besal!” sentak Aiko naik ke tempat tidur terus lompat ke punggung Aidan sehingga tingginya sejajar dengan ayahnya itu yang sudah siap dengan seragam kuliahnya.

“Ihh, Ayyiko na culang! Ndak boleh gituh!” Celetuk Aila tetapi Aiko tetap memeluk leher Aidan. Karena tidak mau ketinggalan, bocil imut itu merengek ke Qila yang selesai merias wajahnya dengan dandanan yang polos saja. Tak lupa memakai kacamata hitam sebagai ciri khasnya.

“Momi, Ayyila na mawu gendong!” Mengulurkan kedua tangannya ke Qila. Qila pun menuruti permintaannya daripada nanti bertengkar dengan Aiko.

“Momi, Ayyila boleh na ikut, ndak?” tanya Aila tersenyum. Tetapi Qila cuma menjawab datar tanpa balas tersenyum. “Maaf ya sayang, kalian berdua gak boleh ikut, di sana banyak orang besar dan bahaya untuk kalian, di sana bukan tempat permainan anak-anak kecil seperti kalian,” ucap Qila sedikit membujuk mereka agar memahami keadaannya.

“Kalau begitu, Ayyiko na mawu ciyum, boleh, ndak?” tanya Aiko di pundak Aidan yang tersenyum padanya, tetapi Qila tetap tidak memberi ekspresi apapun. Wajahnya datar seperti tembok tebal di belakangnya.

“Momi, Ayyila mawu na juga diciyum.” Pinta Aila tidak mau kalah juga dari Aiko. Dilihat-lihat, sifatnya kadang mirip Keyra dulu yang tidak mau tertinggal apapun dari Aidan.

“Boleh, dong.” Qila mengecup kening Aila dan kini dengan sedikit canggung, ia mengecup kepala Aiko.

“Yeah, makacih, Momiiiiiii!” Cium Aila balas di pipi Ibunya. Qila mengangguk, senang dalam hati. Tetapi tiba-tiba ia kaget mendapat permintaan dari Aiko.

“Momiiii!!!” panggil Aiko.

“Kenapa, hmm?” tanya Qila cuma melihat pada Aiko dan membuang muka dari Aidan. Sungguh perih rasanya melihat Qila seperti itu padanya.

“Sebeyum na pelgih kampus, Momii... ciyum na Dadi duluh!” pinta Aiko menunjuk pipi Aidan. Akhirnya di kesempatan ini, Aidan bisa ditatap oleh istrinya yang tampak kaget menerima permintaan itu. Dalam hatinya, Aidan merasa senang dan tersipu malu-malu.

“Hayook, Momi! Hayook ciyum! Ciyum na Dadi! Hayuk!” Aila yang paham maksud saudaranya, ia melompat-lompat dan menggoyangkan tangan Ibunya itu.

“Gak usah, Dedi kalian udah gede, gak perlu pakai cium segala,” tolak Qila enggan. Membuat Aiko dan Aila lesu. Sedangkan Aidan, kembali sedih.

“Hm, Qila....” Aidan maju ingin bicara sesuatu, tetapi tiba-tiba Bik Ida datang memanggil mereka. Qila pun secepatnya mengangguk paham.

“Ayiko, Ayila, sini kita turun sarapan sama Omah dan Atok kalian,” ajak Qila menggandeng tangan Aiko yang turun dari pundak Aidan, pergi ke dapur bersama dua bocilnya.

“Tuan muda, anda baik-baik saja?” tanya Bik Ida melihat Aidan murung. Aidan tersenyum saja lalu menyusul istri dan anak-anaknya. Melihat raut wajah anak majikannya, Bik Ida kadang kasihan melihat Aidan tersiksa dengan sikap dingin istrinya itu.

...

Bersambung

Episodes
1 1. PTWY 1 # Bersikap Dingin
2 2. PTWY 2 # Tanpa Bumbu-Bumbu Cinta
3 3. PTWY 3 # Kewajiban Sebagai Istri
4 4. PTWY 4 # Kekurangan Qila
5 5. PTWY 5 # Mencurigakan
6 6. PTWY 6 # Obat Berdosis Tinggi
7 7. PTWY 7 # Melepas Semua Baju
8 8. PTWY 8 # Bergairah Di Atas Ranjang
9 9. PTWY 9 # Program Bayi Tabung
10 10. PTWY 10 # Proses Bikin Anak
11 11. PTWY 11 # Sebelum Salah Paham
12 12. PTWY 12 # Tidak Usah Berlagak Sombong
13 13. PTWY 13 # Karena Cemburu
14 14. PTWY 14 # Mesum Seperti Kemarin
15 15. PTWY 15 # Kalian Harus Cerai!
16 16. PTWY 16 # Diusir Dari Rumah
17 17. PTWY 17 # AKU HAMIL
18 18. PTWY 18 # Mengandung Anak
19 19. PTWY 19 # Janin Di Dalam Perutnya
20 20. PTWY 20 # Pilihan Yang Berat
21 21. PTWY 21 # Kaulah Cinta Petama Ku
22 22. PTWY 22 # Bantuan Bram
23 23. PTWY 23 # Pewaris Mafia Selanjutnya
24 24. PTWY 24 # Aiko Hilang?
25 25. PTWY 25 # Pria Busuk Seperti Evan
26 26. PTWY 26 # Bram Meninggal?
27 27. PTWY 27 # Impian Qila
28 28. PTWY 28 # Ini Demi Anakku
29 29. PTWY 29 # Dipaksa Tutup Mulut
30 30. PTWY 30 # Tugas Dari Bram
31 31. PTWY 31 # Qila Hilang?
32 32. PTWY 32 # Keguguran?
33 33. PTWY 33 # Kehilangan Anaknya
34 34. PTWY 34 # Ibu Mertua Keyra
35 35. PTWY 35 # Menyesal
36 36. PTWY 36 # Semakin Membesar
37 37. PTWY 37 # Sudah Tak Lama Lagi
38 38. PTWY 38 # Aspek Kematian Aiko
39 39. PTWY 39 # Pertarungan Black dan Bram
40 40. PTWY 40 # Black Mati?
41 41. PTWY 41 # Dasar Mesum!
42 42. PTWY 42 # Dadi Aiko Ada Dua!
43 43. PTWY 43 # AKU SANGAT CEMBURU!
44 45. PTWY 45 # Semakin Dibenci Oleh Hana
45 46. PTWY 46 # Orang Itu Adalah Bram
46 47. PTWY 47 # Tidak Seharusnya Diciptakan!
47 48. PTWY 48 # Aiko Bersama Bram
48 49. PTWY 49 # Rayden Curiga
49 50. PTWY 50 # Memang Ada Dua
50 51. PTWY 51 # Good night, sayang
51 52. PTWY 52 # Lebih Panjang 2 Cm
52 53. PTWY 53 # Kecupan Terakhir
53 54. PTWY 54 # Membawa Pergi
54 55. PTWY 55 # Di rumah sakit
55 56. PTWY 56 # Hanya Diperalat
56 57. PTWY 57 # Mengikuti Hana
57 58. PTWY 58 # Kelahiran Baby Rafka
58 59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
59 59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
60 60. PTWY 60 # Lahirnya Baby Rafka
61 61. PTWY 61 # Hari Kematian Qila
62 62. PTWY 62 # Dadi Jahat!
63 63. PTWY 63 # Kecelakaan Ma-ut
64 64. PTWY 64 # Jasad Qila dan Aiko
65 65. PTWY 65 # Aiko dan Qila masih hidup?
66 66. PTWY 66 # Tertabrak Mobil
67 67. PTWY 67 # Masuk Penjara
68 68. PTWY 68 # Usir Mereka, Mama!
69 69. PTWY 69 # Menginap Di Hotel
70 70. PTWY 70 # Sangat Menyakitkan
71 71. PTWY 71 # Jangan Pergi Lagi
72 72. PTWY 72 # Papinya Vicen
73 73. PTWY 73 # Meminta Dilepaskan
74 74. PTWY 74 # Sedang Sakit
75 75. PTWY 75 # Tak Usah Mencarinya
76 76. PTWY 76 # Surat Dari Evan
77 77. PTWY 77 # Surat Untuk Hana
78 78. PTWY 78 # Perpisahan [Tamat]
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. PTWY 1 # Bersikap Dingin
2
2. PTWY 2 # Tanpa Bumbu-Bumbu Cinta
3
3. PTWY 3 # Kewajiban Sebagai Istri
4
4. PTWY 4 # Kekurangan Qila
5
5. PTWY 5 # Mencurigakan
6
6. PTWY 6 # Obat Berdosis Tinggi
7
7. PTWY 7 # Melepas Semua Baju
8
8. PTWY 8 # Bergairah Di Atas Ranjang
9
9. PTWY 9 # Program Bayi Tabung
10
10. PTWY 10 # Proses Bikin Anak
11
11. PTWY 11 # Sebelum Salah Paham
12
12. PTWY 12 # Tidak Usah Berlagak Sombong
13
13. PTWY 13 # Karena Cemburu
14
14. PTWY 14 # Mesum Seperti Kemarin
15
15. PTWY 15 # Kalian Harus Cerai!
16
16. PTWY 16 # Diusir Dari Rumah
17
17. PTWY 17 # AKU HAMIL
18
18. PTWY 18 # Mengandung Anak
19
19. PTWY 19 # Janin Di Dalam Perutnya
20
20. PTWY 20 # Pilihan Yang Berat
21
21. PTWY 21 # Kaulah Cinta Petama Ku
22
22. PTWY 22 # Bantuan Bram
23
23. PTWY 23 # Pewaris Mafia Selanjutnya
24
24. PTWY 24 # Aiko Hilang?
25
25. PTWY 25 # Pria Busuk Seperti Evan
26
26. PTWY 26 # Bram Meninggal?
27
27. PTWY 27 # Impian Qila
28
28. PTWY 28 # Ini Demi Anakku
29
29. PTWY 29 # Dipaksa Tutup Mulut
30
30. PTWY 30 # Tugas Dari Bram
31
31. PTWY 31 # Qila Hilang?
32
32. PTWY 32 # Keguguran?
33
33. PTWY 33 # Kehilangan Anaknya
34
34. PTWY 34 # Ibu Mertua Keyra
35
35. PTWY 35 # Menyesal
36
36. PTWY 36 # Semakin Membesar
37
37. PTWY 37 # Sudah Tak Lama Lagi
38
38. PTWY 38 # Aspek Kematian Aiko
39
39. PTWY 39 # Pertarungan Black dan Bram
40
40. PTWY 40 # Black Mati?
41
41. PTWY 41 # Dasar Mesum!
42
42. PTWY 42 # Dadi Aiko Ada Dua!
43
43. PTWY 43 # AKU SANGAT CEMBURU!
44
45. PTWY 45 # Semakin Dibenci Oleh Hana
45
46. PTWY 46 # Orang Itu Adalah Bram
46
47. PTWY 47 # Tidak Seharusnya Diciptakan!
47
48. PTWY 48 # Aiko Bersama Bram
48
49. PTWY 49 # Rayden Curiga
49
50. PTWY 50 # Memang Ada Dua
50
51. PTWY 51 # Good night, sayang
51
52. PTWY 52 # Lebih Panjang 2 Cm
52
53. PTWY 53 # Kecupan Terakhir
53
54. PTWY 54 # Membawa Pergi
54
55. PTWY 55 # Di rumah sakit
55
56. PTWY 56 # Hanya Diperalat
56
57. PTWY 57 # Mengikuti Hana
57
58. PTWY 58 # Kelahiran Baby Rafka
58
59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
59
59. PTWY 59 # Mengurus Persalinan
60
60. PTWY 60 # Lahirnya Baby Rafka
61
61. PTWY 61 # Hari Kematian Qila
62
62. PTWY 62 # Dadi Jahat!
63
63. PTWY 63 # Kecelakaan Ma-ut
64
64. PTWY 64 # Jasad Qila dan Aiko
65
65. PTWY 65 # Aiko dan Qila masih hidup?
66
66. PTWY 66 # Tertabrak Mobil
67
67. PTWY 67 # Masuk Penjara
68
68. PTWY 68 # Usir Mereka, Mama!
69
69. PTWY 69 # Menginap Di Hotel
70
70. PTWY 70 # Sangat Menyakitkan
71
71. PTWY 71 # Jangan Pergi Lagi
72
72. PTWY 72 # Papinya Vicen
73
73. PTWY 73 # Meminta Dilepaskan
74
74. PTWY 74 # Sedang Sakit
75
75. PTWY 75 # Tak Usah Mencarinya
76
76. PTWY 76 # Surat Dari Evan
77
77. PTWY 77 # Surat Untuk Hana
78
78. PTWY 78 # Perpisahan [Tamat]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!