Bab 4

Deringan ponsel melengking membuat Maya tersentak kaget, baru saja dia ingin memejamkan kedua mata nya sejenak, menghilangkan rasa lelah menyerang sekujur tubuh nya beberapa waktu di dalam mobil taksi. Kini niat nya harus dia tunda ketika ponsel nya berdering dengan cukup nyaring di telinga.

''Deon.'' Gumam Maya, dengan jari bergerak cepat menerima vidio call tersebut.

''Ada apa dengan nya, kak Deon?Kenapa malam-malam menghubungi aku. ? Apa dia baik-baik saja.?'' Tanya Maya beruntun, ada rasa takut dan cemas dari raut wajah bersamaan dengan nada suara nya.

''Malam ini dia ingin tidur bersama dengan kamu May.''

''Mama ma ma, Papa jahat dia selalu marah-marah ke pada ku.'' Adu nya dengan nada khas anak berusia dua tahun setengah.

''Iya sayang, nanti biar Mama marahin Papa kamu.'' Hibur Maya.

''Apa kamu baru pulang. ?'' Tanya Deon memastikan, saat dia melihat Maya terlihat berada di dalam mobil, bukan di dalam kamar nya.

''Iya, malam ini pengunjung cukup ramai. Maka nya aku baru pulang, Kak.''

Deon mengangguk lemah, ''Jaga kesehatan, jangan sampai kamu sakit.!'' Ucap Deon sangat khawatir dengan kesehatan wanita yang berkerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup nya.

Deon sangat bangga, melihat sikap kerja keras nya Maya yang tanpa ingin di kasiani oleh orang lain.

Dan bodoh nya, dahulu dia sempat menilai buruk tentang nya.

''Makasih Kak, selalu ada untuk ku. Dan sebentar lagi Maya sudah sampai di rumah Kak Deon, kalau begitu Maya tutup dulu.''

''Iya, hati-hati di jalan.''

Maya mengangguk seraya melihat wajah cantik Caca dari layar ponsel nya. ''Dada Caca sayang.'' Ucap Maya sebelum panggilan berakhir.

'' Jalan kenanga nomer 13 Pak.'' Beritahu Maya kepada sang supir taksi.

''Baik mbak.''

Hidup butuh usaha keras di setiap langkah. Tak cukup hanya dengan semangat dan usaha. Iringi perjuanganmu dengan doa yang tulus. Karena doa tanpa usaha itu omong kosong, begitu pula dengan usaha tanpa doa itu sombong. Percayalah pada diri sendiri, keluar dari zona nyaman. Setelah musibah pasti ada hikmah dan kebahagiaan.

Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, mobil taksi yang di tumpangi oleh Maya, kini sudah tiba di depan pagar yang mendominasi warna hitam tersebut.

Dari dalam mobil tersebut, Maya bisa melihat sorang laki-laki paru baya sedang membuka kan pintu gerbang nya untuk mobil taksi tersebut masuk ke dalam.

''Tidak usah masuk Pak, Maya turun di sini saja.'' Cegah Maya, ketika merasakan mobil taksi ingin bergerak masuk ke dalam sana.

''Baik mbak.''

''Ini uang nya, dan kembalian nya untuk bapak saja.''

''Terima kasih banyak Mbak, semoga di lancarkan rezeki nya.''

Dan di amini oleh Maya dengan cepat. ''Amin Pak, terimakasih doa nya.''

Maya melangkahkan kaki nya menuju bangunan rumah yang cukup mewah di depan sana. Dengan sedikit terburu-buru, Maya mengikis jarak di antara dia dan juga seorang satpam yang sedang menunggu dia berdiri di samping pagar tersebut.

Sedangkan laki-laki baru baya yang melihat kedatangan Maya di rumah majikan nya di tengah malam seperti ini. Hal itu sudah menjadi hal umum setiap saat, apa lagi kalau bukan menemui non Caca yang ingin tidur bersama mama nya,? Karena dia tau non Caca memanggil non Maya dengan sebutan Mama.

''Malam non Maya.'' Sapa sang satpam yang bernama Pak Budi.

''Malam juga Pak Budi.'' Balas Maya, kemudian Maya berlari kecil masuk ke dalam rumah tersebut.

...****************...

Maya tidak pernah lupa mengetuk pintu, sebelum masuk ke dalam kamar yang sering dia tempati untuk menginap, kamar siapa lagi kalau bukan kamar Caca, tujuan utama yang membuat dia datang kerumah mewah ini.

Tok

Tok, Tok.

''Masuk May, !'' Perintah Deon dari dalam.

Ceklek

''Mama. '' Pekik Caca yang ingin berlari ke arah Maya, namun dia tidak bisa karena Kak Deon menahannya.

''Jangan sekarang sayang, biar kan Mama membersihkan tubuh nya terlebih dahulu, karena Mama baru pulang dari bekerja pasti tubuh nya berbau keringat dan juga kotor. .'' Cegah Deon, menahan tubuh gimbul Caca di dalam rengkuhan nya. Seraya dua jari mencubit hidung bergaya bau badan.

Maya nampak mengembangkan senyuman nya melihat interaksi Caca bersama kakak nya, Deon. Sungguh seperti orang tua bersama buah hati nya. ''Benar sayang, apa yang di bilang Papa.? Mama kan baru pulang dari bekerja, pasti nya bau dan juga kotor.'' Membuat anak yang berusia tiga puluh satu bulan itu mengangguk mengerti.

''Ya udah, Mama mandi dulu sebentar. Nanti Caca tidur bareng bersama Mama.''

''Ok Ma.'' Jawab Caca khas anak kecil.

...****************...

Catatan: Sebenar nya, Bukan suami pengganti, sudah saya tamat kan dengan adegan malam pertama Juan dan Nadin.

Namun dari NT, selalu menolak nya hingga ke empat kali nya membuat ku kesal.

Mungkin nanti aku bikin sesingkat-singkat nya biar cepat lulus. 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Ara Julyana

Ara Julyana

disini aku ulang2 bacanya kak,😀 tadi nya ku baca 31 tahun, eh kok 31 tahun anaknya bagaimana ini, terus ku simak lg ohhhh 31 bulan ternyata🤣🤣🤣 maklum td pas baca blm melek matanya😅

2023-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!