Gosip adalah sebuah angin yang berhembus dengan begitu cepat ke segala arah. Begitu juga dengan karangan cerita yang di buat oleh Fitri pada seorang Kartini. Dia menceritakan hal yang sama sekali tidak di lakukan oleh Kartini pada semua orang. Hingga semua orang menganggap buruk seorang Kartini.
Seperti biasa, tukang sayur langganan yang menjadi tempat para ibu membeli sayur telah berada di depan pos ronda. Itu adalah tempat yang paling di sukai oleh ibu-ibu. Sebab selain membeli sayur, mereka juga bisa sambil bergosip dengan yang lainnya. Hal yang menyenangkan, tapi menyesatkan bagi semua orang.
Ibu Kartini yang bernama Emin awalnya tidak marah saat semua orang menanyakan kegagalan pernikahan dari anaknya dengan Tio. Namun Emin berubah menjadi sensitif saat ada seseorang yang menanyakan perihal gosip yang di buat oleh Fitri akan Kartini. Di mana gosip itu menyebutkan jika Tio menjadi tumbal dari kecantikan seorang Kartini.
Emin yang tak terima dengan gosip yang beredar pada anaknya itu, langsung beradu mulut dengan salah seorang warga tersebut. Dia benar-benar marah anaknya di fitnah dengan begitu kejinya. Ini benar-benar pencemaran nama baik bagi seorang Kartini. Hingga Emin begitu emosi saat warga itu mengatakan hal yang buruk pada seorang Kartini dengan gosip yang ada.
"Kenapa Ibu marah dengan saya, orang kabar itu bukan dari saya juga. Ada seseorang yang bilang seperti itu kemarin di sini." ujar warga tersebut.
"Siapa orang tersebut, siapa?" tanya Emin dengan begitu marahnya.
"Cari tahu saja sendiri." jawab warga tersebut dengan begitu santainya.
Tak terima dengan ucapan dari warga tersebut. Emin yang sudah benar-benar marah, lantas menarik kerah baju dari perempuan tersebut. Dia pun meminta warga tersebut untuk memberitahu dirinya akan gosip tentang anaknya tersebut. Emin tak terima anaknya di gosipkan seperti itu. Ini terdengar seperti fitnah keji bagi seorang Kartini.
Ketakutan dengan wajah marah yang di perlihatkan oleh Emin. Warga itu pun akhirnya memberitahu Emin akan asal usul dari gosip tersebut. Tentu nama Fitri menjadi orang yang menyebarkan gosip perihal Kartini. Perempuan itu memang menyebarkan hal yang sangat buruk akan seorang Kartini. Hingga Kartini di fitnah telah menjadi Tio sebagai seorang tumbal untuk kecantikan dari dirinya.
Sejak saat itu juga, Emin langsung berjalan menuju rumah Fitri. Dia benar-benar tak terima dengan fitnah yang di lakukan oleh Fitri pada seorang Kartini. Emin merasa apa yang di lakukan oleh Fitri adalah tindakan yang semena-mena. Hingga bisa merusak citra dari seorang Kartini sebagai perempuan yang baik-baik.
Fitri yang sedang menjemur pakaian di depan rumahnya. Langsung di tarik oleh Emin dengan begitu kasarnya. Emin menjambak rambut Fitri dengan begitu kuat. Wajahnya memerah, dengan kedua bola matanya yang hampir keluar dari matanya. Emin benar-benar tak bisa lagi menahan emosi pada seorang Fitri.
Fitri yang tak menduga serangan dari Emin, langsung meminta tolong pada seluruh anggota keluarganya. Hingga kedua orangtua Fitri datang untuk menolong Fitri yang di jambak dengan begitu kuatnya oleh Emin. Mereka pun langsung berusaha melepaskan tangan Emin dari rambut Fitri. Mengingat Fitri yang begitu kesakitan dengan jambakan yang di lakukan oleh Emin tersebut.
"Kenapa kamu menjambak rambut anak saya. Lepaskan sekarang juga!" ujar ibu Fitri.
Emin langsung melepaskan tangannya dari rambut Fitri. Namun dia tetap tak membuang sama sekali amarahnya pada seorang Fitri. Dia justru semakin membabi buta dalam meluapkan amarahnya pada Fitri yang telah memfitnah seorang Kartini.
"Kamu ajarin anak kamu ini. Dia telah memfitnah anak saya dengan begitu kejinya. Apa yang dia ucapkan pada anak saya adalah ucapan yang benar-benar tidak pantas. Jadi saya harap kalian bisa mendidik anak kalian menjadi lebih baik lagi. Balasan di akhirat itu jauh lebih menyakitkan." ucap Emin dengan begitu tegasnya.
Puas dengan menjambak rambut Fitri. Emin langsung pergi dari rumah Fitri. Dia berjalan dengan amarah yang masih menggebu-gebu.
Kedua orangtua Fitri pun langsung memarahi Fitri. Keduanya yang di kenal sebagai orangtua yang galak. Langsung memukuli Fitri dengan sebilah kayu. Itu sering di lakukan oleh keduanya. Sebab itu adalah pelajaran yang akan di berikan pada Fitri untuk jauh lebih baik lagi di masa yang akan datang. Fitri yang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh kedua orangtuanya, hanya bisa menangis hebat. Dia berusaha meminta maaf pada kedua orangtuanya. Tapi itu terlambat, mereka tetap memukuli Fitri dengan sebilah kayu sebagai hukuman atas apa yang di lakukan olehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments