istikharah.

FOLLOW IG AUTHOR:NIS3263.

HAPPY READING.

“iya nak,kami siap menerima mu menjadi menantu kami.”

“nisa,mereka adalah orang baik.”bujuk mama.

“memang nya aku punya kesempatan untuk menolak?.kalian selalu membuat keputusan sepihak.”

Nisa menjawab dingin,membuat semua orang di sana membeku di tempat.

***

Shalawat melantun merdu.

Gus risam tengah menikmati hari-hari nya.ia sedang berkendara setelah memantau warung bakso milik nya,dan Alhamdulillah semua nya berjalan dengan baik.

Lampu merah.

Gus risam menoleh ke samping,mata nya memicing pelan.menatap gadis yang baru saja di resmi kan menjadi calon istri nya tengah sibuk berbincang penuh mesra dengan seorang laki-laki.

“kau mau makan ini?.yang benar saja, bagaimana jika kita bertemu dengan musuh mu?.”

Tanya Reky kesal.tapi bukan nya mengindahkan perkataan dari sahabat nya,Nisa sibuk menikmati secup besar seblak.

“nisa!!musuh mu ada dimana-mana,terutama setelah kau mengalahkan Leon!.”

“aku harus bagaimana?bersedih yang benar saja.”nisa menjawab sangat acuh.

“kau ini benar-benar.”reky berdecak pelan.

“benar-benar cantik maksud mu kan?.”nisa menoleh, mengedipkan mata nya beberapa kali seakan-akan tengah menggoda Reky.

Astagfirullah,sabar Gus.jangan termakan rayuan setan.

Gus risam mengalihkan pandangan nya ke arah lain, berusaha untuk bersikap tenang.

Walaupun kedua tangan nya mengepal erat,efek dari rasa asing yang menusuk kalbu.ini adalah rasa yang benar-benar asing, seumur hidup Gus risam belum pernah merasa kan nya.

“gus, assalamualaikum.”

Gus risam sekarang tengah duduk di bawah pohon mangga yang berada tepat di sebelah rumah nya.

Ia segera menoleh tepat ke arah,seorang ustadz yang tengah berdiri di sebelah nya.

“wa'alaikumusallam warahmatullahi wa barakatuh.silahkan duduk ustadz.”

Gus risam menggeser sedikit duduk nya,supaya ustadz Rizwan bisa duduk tetap di sebelah nya.

“gus mikirin apa?.”

“pernikahan.”singkat padat dan jelas.

“gus mau nikah?.”tanya ustadz Rizwan terkejut.

“insyaallah,kalau hati sudah tidak ragu.”jawab Gus risam bercanda.

“istikharah Gus...”

pukul 22.00

Gus risam tengah bersimpuh di atas sebuah sajadah tebal berwarna biru kesayangan nya,yang di beli langsung dari Mekkah.

menuruti perintah dari ustadz Rizwan,Gus risam langsung bersimpuh melaksanakan shalat istikharah.

mengharapkan petunjuk dari Allah SWT.tentang jodoh dari Allah SWT.

jika boleh jujur,sebetul nya ada rasa khusus yang tercipta untuk nisa.tapi di sisi lain,melihat sikap gadis itu yang barbar dan juga urakan membuat Gus risam semakin ragu.

ya Allah ya Karim,kalau memang Siti Khoirun Nisa adalah jodoh ku,maka dekat kan lah ya Allah.beri kan lah hamba petunjuk untuk menikah dengan Nisa atau tidak.

***

“assalamualaikum warahmatullah.”

Gus risam menoleh kan kepala nya ke kanan dan juga kiri.setelah melaksanakan shalat Dzuhur.

lantunan doa mengalun merdu.di akhiri dengan alfatihah.setelah itu Gus risam segera berbalik,menyodor kan tangan nya ke arah seorang gadis yang memakai mukenah berwarna putih lebar dengan renda di sebelah nya.

makmum nya.

gadis itu mengecup pelan punggung tangan Gus risam,di balas dengan kecupan manis di dahi di ikuti dengan doa-doa yang melantun syahdu.

“anna uhibbuka.”bisik Gus risam sangat lirih.

Gadis itu mendongak,wajah cantik yang berseri.di balut dengan mukenah putih, membuat gus risam terpaku di tempat.

Wajah ini,adalah wajah yang sama dengan wajah yang membayangi nya selama ini.

“astagfirullah!!!.”

Gus risam yang sedang bermimpi tiba-tiba langsung terbangun.

Hal yang pertama ia lihat adalah jam yang menggantung di dinding.pukul setengah empat,dengan terburu-buru Gus risam mengambil air wudhu.lalu melaksanakan shalat tahajud.

tanpa beranjak dari sajadah,Gus risam membuka mushaf Al-Qur'an.dengan suara yang merdu,ia melantunkan bacaan sampai menjelang subuh.

tok.

tok.

“masuk umi!.”jawab Gus risam.

“mas,Abi sedang tidak enak badan.mas langsung ke masjid ya?jadi imam.”

“baik umi.”

Gus risam segera beranjak dari tempat duduk nya.sebelum pergi dari sana,Gus lebih dulu menemui sang Abi yang masih terbaring di ranjang.

“gus.”sapa kiyai Abdullah lirih.

“assallamualaikum abi.”

Gus risam duduk di ujung kasur,ia langsung mengecup pelan punggung tangan kiyai Abdullah.

“wa'alaikumusallam warahmatullahi wa barakatuh.”

“abi sakit?.”

“ndak Gus,biasa penyakit tua.”

“abi mu sakit gara-gara rindu sama calon menantu.”

umi yang datang dengan membawa teh madu langsung menyambar pertanyaan dari Gus risam.

tidak peduli jika Nisa calon menantu nya akan tamat tiga bulan lagi.bagi umi,hal baik tidak boleh di tunda.di tambah umur Gus risam susah matang 27 tahun,dia juga sudah mapan untuk menghidupi seorang istri dan anak-anak.gua risam juga orang yang bertanggung jawab,karena mendidik Nisa butuh kesabaran yang tinggi.

“umi.”tegur kiyai Abdullah lembut.

“mas,umi tau kalau Nisa memang sedikit tidak bisa di atur.tapi umi yakin,mas Nisa membimbing nya menjadi perempuan yang Sholeha dan baik.”bujuk umi lembut.

diam.gus risam sama sekali belum berkata sepatah kata pun,dia masih sibuk berperang hati.

menghela nafas sangat panjang,Gus risam mengepal kan kedua tangan nya pelan.

“insyaallah Abi,Gus sanggup menerima tanggung jawab menjadi suami Nisa secepat nya!!.”

umi dan kiyai Abdullah yang mendengar langsung mengucap syukur.

“gus jujur pada Abi!Gus tidak memilihnya hanya karena desakan umi kan?.”tanya kiyai Abdullah.

“Allah yang sudah memberi ku petunjuk abi.insyaallah Nisa adalah jodoh yang sudah di tulis kan di lauhul Mahfudz.”

jawab Gus risam mantap.

“allhamdullillah!!!.”

kabar rencana pernikahan Gus risam salah satu laki-laki idaman di pesantren langsung menyebar dengan sangat luas.

ada banyak santri yang mengucap kan selamat,sementara para santriwati lebih memilih untuk menangis di kamar mereka masing-masing.

abrisam Abdullah Aabid.

nama yang para santriwati lantunkan setiap malam, ternyata sudah menemukan pemilik sejati nya.

“selamat Gus,masyaallah akhir Gus menikah juga.”

“barakallah Gus,semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah.”

“gus risam!!.”

ustadz Rizwan memanggil sahabat nya yang sedang menerima banyak ucapan selamat dari para santri.

“asaalamuallaikum warahmatullahi wa barakatuh, ustadz Rizwan.”sapa Gus risam kalem.

“njenengan mau nikah?.”

“insyaallah, doakan saja semua nya berjalan dengan lancar.”jawab Gus risam dengan pipi yang bersemu merah.

“lalu?Ning Aisya?.”

Aisya?.

deg.

Gus risam terpaku di tempat saat ustadz Rizwan menyebut nama seseorang perempuan.

Ning Aisya perempuan alim yang merupakan putri dari seorang pemilik pondok pesantren yang berada cukup jauh.

bukan tidak tau atau tidak peka.gus risam tau bahkan sangat tau. Ning Aisyah yang juga dulu adalah sahabat nya menyimpan sebuah rasa pada nya.

tidak mustahil bagi Ning Asiya untuk mengudarakan nama nya menuju langit ke tujuh.

Hanya saja,bagi Gus risam hubungan di antara mereka hanya sahabat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!