*grrrr*
bunyi suara perut mengalihkan perhatiannya, perutnya keroncongan, dia harus mencari makan. diliriknya dua adiknya yang masih tertidur pulas.
'mereka akan aman disini'
dia putuskan untuk membeli beberapa roti dan air mineral, juga susu bayi beserta dot nya di sebuah minimarket kecil dekat gudang yang mereka tempati sebelumnya.
saat memasuki minimarket, hawa dingin dari ac langsung menusuk kulit, sangat berbeda dengan keadaan diluar dimana suhu nya amat terik.
Hiora menghela nafas, melihat isi dompet nya yang kian menipis. sebisa mungkin dia tidak mendekat dengan orang-orang di minimarket tersebut, khawatir jika kejadian serupa seperti yang terjadi di depan gudang terulang kembali. yang ada hanya akan membuat nya repot sendiri. Tentunya ia juga mengganti pakaian nya yang sebelumnya bersimbah darah dengan kaos hitam berlengan panjang yang diambil tanpa izin dari jemuran di dekat gudang, singkat cerita, dia mencurinya.
sepulangnya dari sana, Hiora melihat sang adik Kinan menenangkan Kaila yang menangis kencang. Sadar mungkin kaila merasa kehausan, hiora bergegas menuangkan susu formula dan air mineral secukupnya kedalam dot bayi lalu menyerahkannya kepada Kinan. benar saja, Kaila langsung berhenti merengek begitu dot itu masuk ke mulut nya.
"hufh... untunglah, oh iya, nih buat dek Kinan"
Hiora menyerahkan sebotol air mineral dan sebungkus roti coklat kedepan Kinan. Kinan menerimanya dan memakan roti itu dengan lahap, terlihat binar senang di netranya.
Hiora membuka bungkus rotinya dan melahapnya. diperhatikannya sekeliling gudang yang bersih dan rapi, sangat berbeda dengan apa yang dia lihat kemarin malam. selain itu, bangkai Monster yang semalam dibunuhnya pun tidak ada, seolah menghilang begitu saja.
memijit kepalanya yang berdenyut sakit karena terlalu banyak berpikir, Hiora bangkit dan membuka pintu gudang lebar. Kinan yang melihat keadaan kota yang tenang dan damai ternganga lebar, dimana tanah kelahirannya yang telah binasa tadi malam?.
"kakak tau ini hal yang aneh, tapi ayo kita pulang"
"kemana kak? rumah kita kan sudah hancur lebur tadi malam"
hiora mengangguk singkat, lantas berbalik menghadap adiknya dengan raut wajah serius.
"berdasarkan pengamatan kakak, kota ini samasekali tak pernah hancur sebelumnya"
kinan hendak bersuara, sebelum Hiora mengarahkan jari telunjuknya ke bibir, membuat gestur diam.
"namun, yang kita alami tadi malam pasti juga bukan mimpi. buktinya kita berada disini, dengan tubuh yang sama sakit dan terlukanya dengan tadi malam "
Kinan melihat sekujur tubuhnya , masih sama. berarti apa yang kakaknya katakan benar adanya. namun alisnya tak bisa tak bertaut heran ketika kalimat selanjutnya yang hiora ucapkan terdengar lebih tidak masuk akal dibandingkan kenyataan bahwa monster tadi malam bukanlah khayalan.
"kayaknya kita berpindah dunia, ah bukan. lebih tepatnya kita memasuki dunia paralel. dan Kakak harap kamu tidak tercengang dengan fakta yang terakhir"
"apa itu kak?"
"baik kita ataupun mereka, makhluk hidup yang tinggal di dunia ini. nampaknya tidak bisa saling menyentuh satu sama lain"
"lihat ini"
hiora menunjuk gerombolan semut hitam yang berjalan mengitari gudang. Kinan semakin penasaran dengan apa yang kakaknya maksud kan. Hiora mengarahkan telunjuknya ke para semua. namun semut-semut itu hanya melintas menembus jari telunjuknya. hiora mengambil sebuah ranting pohon kecil dan memukuli semut-semut tersebut. nihil, tak ada semut yang kena. sama seperti sebelumnya, semut-semut itupun dapat menembus ranting pohon yang Hiora pegang.
"tapi jika ku lempar"
*Duk*
ranting pohon tersebut dijatuhkan Hiora pada gerombolan semut hitam yang mengelilingi bekas remahan roti yang dimakan Hiora dan Kinan sebelumnya.
alhasil semut-semut itu mendadak bubar, adapula beberapa yang tertimpa ranting.
"akan kena"
tanpa rasa bersalah, hiora membiarkan semut hitam yang menjadi korban pembuktiannya dan berlalu menuju pintu keluar.
"pokoknya ayo kita pulang, oh, jangan lupa bawa pipa besi yang kakak kasih ke kamu sebelumnya. mungkin saat ini kita aman, tapi bisa saja bahaya kembali muncul tiba-tiba"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments