...•~Happy Reading~•...
Setelah pulang sekolah Naya berencana untuk pergi ke psikolog.
Naya bersungguh-sungguh dengan keputusan nya.
Naya ingin melanjut kan hidup nya dengan apa yang ia ingin kan, apa yang dia mau, dan bebas dengan rasa ketakutan yang selama ini tersimpan di dalam diri yang merenggut jiwa dan raga nya se kaligus.
Saat Naya sudah melajukan mobil nya ke tempat psikolog mama nya menelpon dan meminta nya untuk segera kembali karena akan ada tamu penting yang datang ke rumah itu.
''Nggak bisa di tunda apa Mah?'' tanya Naya.
''Nggak bisa Naya tamu nya Mama itu akan datang saat makan malam dan mama minta kamu ada di rumah malam ini,'' ucap sang mama.
''Naya nggak salah dengar Mama ngomong seperti itu seakan-akan Naya sering pulang telat, sering keluyuran, seharus nya kata-kata untuk mama sendiri, kapan terakhir kita bertemu, kapan terakhir kita makan bareng, kita sekarang mama mengatakan itu se akan akan aku perempuan yang jarang pulang, pernah nggak Mama mikirin Naya sekali aja, ada nggak Mama bertanya sekali saja Naya sudah makan apa belum, Naya sudah pulang apa belum pernah gak?'' tanya Naya dengan suara yang serak seperti akan menangis.
''Dengan Mama yang mengatakan seperti itu sudah terlihat sangat jelas hubungan kita tidak sehat, Mama tidak mengerti dengan anak nya sendiri, Mama selalu mengutamakan pekerjaan Mama, selalu prioritaskan pekerjaan Mama, pernah kah saat bekerja Mama mengingat ku,'' ucap Naya dengan segukan.
''Selama ini Naya tidak pernah menuntut apapun pada Mama, tidak pernah meminta apapun pada Mama, karena Naya tahu Mama bekerja keras untuk Naya juga, tapi bukan berarti mama meninggalkan Naya Ma, Naya tidak akan merenggut waktu Mama, tapi bisa kah ke sibuk apapun sempat kan sarapan bareng, makan makam bersama kayak nya keluarga pada umum nya…'' ucap Naya dengan lirih.
''Aku tidak pernah melihat sosok papa di kehidupan ini, tapi aku masih memiliki se orang Mama tapi sekalipun Naya memiliki nya Naya tidak pernah merasa kan jika sosok Mama itu benar benar ada,'' jelas Naya.
''Maaf jika ucapan Naya menyinggung Mama, Mama jangan khawatir Naya akan pulang tepat waktu sebelum tamu special itu datang,'' ucap Naya dan langsung mematikan sambungan telepon nya.
Sedang kan sang mama masih mematung mendengar ucapan Naya.
Karena itu adalah kali pertama nya ia menghubungi Naya.
Dan ia tidak menyangka Naya bisa berbicara seperti itu.
Itu adalah kali pertama nya Naya mengutarakan apa yang ia rasa.
Selama ini sang mama berpikir Naya baik naik tapi rasa nya tidak.
''Mari kita urus Naya nanti sekarang siap kan untuk nanti acara nanti malam,'' gumam sang mama sekalipun ia merasa sudah tidak memiliki tenaga mendengar ucapan Naya tapi acara nanti malam harus tetap di jalan kan sesuai rencana.
Sore hari nya Naya pulang dengan keadaan dan suasana yang seperti biasa.
Naya akan bersikap ceria di hadapan banyak orang akan selalu tersenyum, mengapa semua orang yang ia temui, tapi sampai di kamar Naya akan berubah menjadi orang yang tak tersentuh.
''Syukurlah Nona sudah datang, ibu sudah menyiapkan baju untuk nona,'' jelas kepala pelayan itu.
''Sebenarvnya itu acara apa ya bi?'' tanya Naya.
''Kok dekorasi nya seperti acara nikahan,'' jelas Naya.
''Bibi juga nggak tahu non, tapi yang bibi tahu dekorasi itu akan divgunakan besok pagi, untuk acara malam ini hanya akan ada acara makan malam,'' jelas sang bibi.
Naya hanya mengangguk.
''Jam berapa tamunya apa tiba?'' tanya Naya.
''Sekitar jam 19.00 - 20.00 non,'' jawab nya nya.
''Terima kasih Bi, Naya istirahat dulu sebentar,'' pamit nya.
Sebelum Naya masuk ke kamar nya ia menyempatkan diri untuk memeluk kepala pelayan yang sudah seperti ibu sendiri untuk nya.
Hanya kepala pelayan itu yang tau bagaimana kisah nya, bagaimana rasa sakit nya.
Kepala pelayan itu langsung membalas nona muda nya itu dengan meneteskan air mata nya.
''Bersabar lah non akan ada saat nya non bahagia, ingat apa yang di katakan oleh nenek non sebelum pergil, non Naya harus menjadi perempuan yang sukses hebat sukses bbagaimana pun keadaan nya, bagaimana pun situasi tampar semua orang yang menyakiti nona dengan prestasi, buat nenek nona bangga di alam sana,'' ucap kepala pelayan tersebut.
Naya menggangguk dengan mengeratkan pelukan nya pada kepala pelayan tersebut.
''Terima kasih Bi,'' ucap Naya.
''Istirahatlah,'' ucap sang bibi.
Naya mengagguk.
Malam hari nya Naya sudah siap dengan baju yang di berikan oleh sang mama.
Sudah berdandan sesuai apa yang di perintahkan oleh sang mama.
Dan saat ini Naya sedang berada di taman belakang menikmati suasana malam dengan tenang, dan tiba tiba sang mama duduk di sebelah nya.
''Kamu cantik sayang,'' puji nya.
Naya tidak menjawab ia hanya tersenyum.
''Nanti yang akan datang itu adalah teman Mama, dan besok Mama akan menikah dengan nya,'' ucap sang Mama menunggu reaksi Naya tapi tidak ada reaksi apapun.
''Apakah kamu keberatan?'' tanya sang Mama.
''Jika Mama sudah mengambil keputusan Naya bisa apa, Naya hanya berharap Mama bahagia,'' ucap Naya.
'' Nama nya om Arya, dia juga memiliki anak laki-laki seumuran dengan kamu tapi beda nya dia sudah lulus dan dia berencana untuk melanjutkan kuliah nya di sini,'' jelas sang Mama.
Naya hanya mengangguk.
Setelah beberapa beberapa menit orang yang di tunggu-tunggu tiba.
Naya pun sudah berkenalan dengan orang itu.
''Mari mas ke meja makan dulu,'' ajak sang Mama.
''Maaf ya anak ku terlambat datang kata nya dia terjebak macet,'' jelas Om Arya.
''Tidak masalah mas aku ngerti kok,'' jawab Ani perhatian.
Mereka menunggu anak dari Arya di meja makan.
Dan beberapa menit kemudian dia datang juga.
''Malam tante maaf saya telat tadi macet,'' ucap nya
''Gpp sayang tante ngerti kok, mari duduk,'' jawab Mama Ani
Sedangkan Naya jangan ditanya ia sudah mulai gemeteran di tempat nya.
''Kenalin dia Naya anak tante,'' ucap nya
Dan secara spontan orang itu menoleh dan ia pun langsung mematung.
Se akan kejadian beberapa tahun yang lalu berputar di kepala mereka saat ini.
''Kenapa orang itu harus kamu Nico,'' batin Naya menjerit.
''Naya,'' batin Nico.
Apakah dia Nico Nicholas yang sama?.
Apakah Naya mampu mengontrol diri nya sendiri?.
Bagaimana menurut kalian komentar di bawah ya like and vote jangan lupa.
Jika terselip khilaf dalam canda, tergores luka dalam tawa, terbelit pilu dalam tingkah, tersinggung rasa dalam bicara.
Mari kita saling maaf memaafkan, semoga kita tetap SETIA dalam satu jembatan, satu do’a dan satu tujuan dalam menuju RIDHA ALLAH.
Aamiin.
Selamat menunai kan ibadah puasa bestie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments