Bryan berjalanan menuju Seira yang sedang melambai pada Adiknya yang baru saja pulang. Bryan dengan wajah cemburu menghampiri Seira dengan beberapa pertanyaan.
"Dia siapa?" tanya Bryan pada Seira.
"Bukan siapa-siapa" jawab Seira terkejut takut identitasnya terbongkar.
"Dia terlihat seperti lelaki kaya" ujar Bryan cemburu.
"Dia hanya teman SMA ku" jawab Seira berbohong agar Bryan tidak bertanya lebih lanjut.
"Oh ya? dia ngapain kesini? tanya Bryan.
"Kamu siapa ya? kita dekat?" ledek Seira lagi.
"Bagaimanapun kita sudah berbagi ranjang" ujar Bryan membalas ledekan Seira.
Pipi Seira memerah, dia malu dan merasa tubuhnya memanas. Seira berjalan masuk ke kontrakannya. Bryan mengikutinya dari belakang seperti anak kuncing terhadap majikannya.
"Kamu ngapain?" tanya Seira.
"Mau masuk" jawab Bryan.
"Kamu gak boleh masuk, kita bukan siapa-siapa" jawab Seira tegas.
"Hmm giliran butuh aja dianggap, kamu lupa kemaren aku udah bantuin kamu depan mantan mu" ujar Bryan.
"Jadi kamu mau minta imbalan?" tanya Seira.
"Yap, sekarang giliran kamu yang bantu aku" ujar Bryan.
"Apa yang bisa aku bantu?" tanya Seira lagi.
"Ayo pura-pura kencan di hadapan Papaku, aku mau dia berhenti menjodohkan aku" ujar Bryan kesal.
Seira terdiam, ternyata bukan dirinya saja yang di hantui dengan perjodohan oleh orangtua. Tapi Seira takut penyamarannya terbongkar karena berpura-pura menjadi kekasih Tuan Muda.
"Aku gamau, nanti orangtuamu menginterogasi aku" jawab Seira takut.
"Tenang saja, kita kan hanya pura-pura. Kita bisa memalsukan identitas mu jika kamu tidak nyaman" ujar Bryan lagi.
"Baiklah aku setuju, tapi hanya sebentar, aku tidak ingin pacaran pura-pura ini berkelanjutan" tegas Seira.
"Baiklah, besok pukul 19.00 aku jemput kamu makan malam dengan orangtuaku" ujar Bryan.
"Oke Bryan" jawab Seira setuju.
********
Freddin tengah memilih jam tangan yang akan dia pakai. Malam ini dia ada makan malam penting dengan rekan bisnisnya. Wajahnya yang terkesan imut masih cocok menjadi anak SMA.
"Tuan Freddin, ada yang ingin menjumpai anda" ujar pelayan.
"Siapa Bi?" tanya Freddin.
"Seorang Nona yang cantik" jawab Bibi lagi.
"Baik Bi terimakasih" ujar Bryan seraya memakai jam tangan pilihannya.
Bryan keluar dari ruangannya untuk menemui gadis itu. Dia tidak ada janji untuk menemui siapapun sore ini. Dia hanya akan makan malam dengan rekan bisnisnya.
"Hai Redin, kamu udah besar" ujar seseorang yang tidak asing memanggil Redin sejak ia kecil.
"Laura" ujar Freddin senang.
"Kamu kapan kembali dari Amerika?" tanya Freddin bahagia.
"Baru saja tadi malam aku tiba" jawab Laura tak kalah senang.
Wanita itu adalah Laura Cassandra Andreans. Puteri dari PT. Andreans yang merupakan saingan dari PT. Wijaya milik Bryan. Laura memiliki satu Kakak laki-laki yang merupakan sahabat Seira dari kecil. Namanya Kevin Leo Andreans. Laura sendiri adalah sahabat Freddin sama halnya dengan Seira dan Kevin.
Freddin adalah cinta pertama Laura sejak mereka masih SMP. Laura dan Freddin hanya beda dua tahun saja. Saat Freddin berada di kelas tiga SMP, Laura yang masih kelas 1 SMP selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Laura bahkan meminta Freddin untuk menikahinya saat mereka SMA.
Cinta bertepuk sebelah tangan, itulah akhir dari kisah cinta Laura. Saat Freddin kelas tiga SMA, ia mengencani teman sekelasnya yang membuat Laura patah hati dan bertekad melupakan nya selamanya. Laura melanjutkan studinya di Amerika, satu tahun lagi dia akan menyelesaikan S1 nya disana.
Freddin merasa bahwa rasa sayang yang ia miliki terhadap Laura hanya sebatas Kakak dan Adik. Hal ini disebabkan mereka besar bersama sedari kecil. Ibu mereka merupaka sahabat sejak SMA dan berlanjut ke anak-anak mereka. Keluarga Wilson sangat menyayangi keluarga Andreans begitu pula sebaliknya.
"Dimana om Wilson?" tanya Laura mencari.
"Papa sedang ada bisnis di luar Kota" jawab Freddin.
"Kamu sangat cantik sekarang" lanjut Freddin lagi.
"Gombal, aku kan udah gede sekarang" ujar Laura.
"Iya Miss Laura, kamu sudah jadi wanita dewasa" ledek Freddin.
"Kamu sendiri gimana sekarang?" tanya Laura lagi.
"Aku sedang melanjutkan S2 di Jepang bagian bisnis" jawab Freddin.
"Seperti biasa Freddin sangat memukau" ledek Laura lagi.
"Panggil aku Kakak" ujar Freddin kesal.
"Nggak mau, aku udah besar sekarang" ledek Laura tanpa henti.
"Kak Kevin akan pulang minggu depan" ujar Laura memberikan info.
"Asik, akhirnya aku punya teman lagi" jawab Freddin senang.
Laura melihat sekeliling tapi rumah itu sangat sepi. Laura terakhir mengunjungi rumah ini saat Ibu Seira meninggal dan keesokan harinya langsung kembali ke Amerika untuk berkuliah.
"Kak Sharon mana? kok gak keliatan? tanya Laura yang lebih suka memanggil nama asli Seira.
"Dia tinggal di tempat yang berbeda sekarang" jawab Freddin sedih.
"Kak Sharon udah meninggal?" tanya Laura terkejut sehingga salah mengartikan makna kalimat Freddin.
"Bukan Laura, Kak Sharon memilih tinggal di rumah yang berbeda dengan Papa sejak Mama meninggal" lanjut Freddin menjelaskan.
"Oh ya? besok kita harus mengunjunginya" ajak Laura.
"Baiklah, besok kita kesana" ujar Freddin setuju.
Visual Laura Cassandra Andreans, wanita yang penuh semangat serta ceria. Apakah mungkin Laura sudah benar-benar melupakan Freddin? Nantikan kisah mereka selanjutnya
********
Seira tengah memilih gaun terbaik yang akan dia pakai untuk acara makan malam nanti. Dia melihat seluruh isi lemari pakaiannya dan mencobanya satu persatu. Gadis itu tidak ingin membuat Bryan malu akan penampilannya.
Setelah lama memilih, Seira akhirnya memutuskan akan memakai pakaian lengan panjang yang lebih sopan. Hal ini Seira pilih karena dia menganggap pertemuan dengan orangtua harus memberikan kesan yang baik dengan pakaian tertutup.
Saat Seira hendak keluar, handphone miliknya berbunyi. Sebuah panggilan dari Adik tersayangnya Freddin membuat Seira duduk sebentar dan menundanya keluar.
"Halo Freddin" ujar Seira.
"Kak malam ini aku dan Laura akan mampur ke kontrakan mu, dia akhirnya pulang setelah sekian lama" seru Freddin.
"Ha? malam ini? tanya Seira memastikan.
"Iya malam ini kak" jawab Freddin.
"Besok aja ya, Kakak sudah ada janji penting dengan teman" ujar Seira setengah memohon.
"Janji apa yang lebih penting dari Adik mu?" ledek Freddin.
"Besok okay, Kakak janji, kamu kencan aja dulu hari ini dengan Laura" balas Seira meledek.
"Kak aku dan dia hanya saudara" ujar Freddin dengan pipi memerah.
"Kamu harus belajar untuk menyadari sesuatu" jawab Seira seraya menutup teleponnya.
Tepat pukul 19.00 Bryan datang menjemput Seira. Seira yang tampil anggun memukai mata Bryan sehingga pria itu menatap Seira dari atas hingga bawah.
Visual Seira saat hendak makan malam bersama keluarga Bryan. Selama perjalanan Bryan tak berhenti mencuri pandang pada Seira. Dia tidak menyangka wanita ini sangat cantik dan anggun saat memakai dress.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
NKJC's lovers
cantik anggung banget sih seira
2023-04-03
2