Sesampainya di resto terbaik, mereka memesan makanan dan mulai bercerita. Seira sudah keringat dingin karena Bryan sejak tadi memegang tangannya agar tidak terlihat bahwa mereka sedang berpura-pura.
"Kamu kerja apa?" tanya Vera kepada Bryan.
"Hanya kerja di perusahaan" jawab Bryan santai.
"Pasti kamu karyawan di perusahaan ya?" tanya Bara merendahkan Bryan.
"Bukan, aku pemiliknya" jawab Bryan percaya diri.
Bara dan Vera terkejut mendengar jawaban yang keluar dari mulu Bryan. Mereka saling tatap sejenak dan tertawa bersama. Meraka menganggap Bryan hanya berekting di depan mereka.
"Udahlah bro, gak perlu sampe segitunya" ujar Bara.
"Kamu kayak gini pasti karena disuruh Seira" lanjut Vera lagi.
"Jangan sembarangan nuduh ya" sanggah Seira.
"Kalo nggak kamu pindah aja ke perusahaan temanku, dia itu seorang konglomerat dari PT. Wilson" ujar Vera pada Bryan
"Mau aku kenalin?" lanjut Vera.
"Oh ya? siapa nama temanmu itu?" tanya Seira menahan tawa karena PT. Wilson adalah milik keluarganya.
"Tuan Freddin" jawab Vera percaya diri.
"Kamu yakin berteman dengan Tuan Freddin? coba kamu hubungi dia" jawab Seira tidak yakin adiknya berteman dengan wanita seperti Vera.
"Dia itu sibuk, jadi gak bakal jawab telepon" jawab Vera gugup.
"Sibuk atau gak bakal pernah diangkat?" ledek Seira.
"Sudah sudah jangan bertengkar lagi, kita makan aja dulu" ujar Bara saat pesanan mereka datang.
Setelah makan Bara memanggil pelayan dan bersikap seolah-olah akan membayar pesanan.
"Minta bill nya" ujar Bara.
"Semuanya Rp.18.000.000,- untuk empat orang Tuan" jawab pelayanan.
Bara terdiam mendengar harga makanan mereka. Dia tidak tahu bahwa Bryan sengaja mengajak ke restoran tersebut karena dia tahu itu adalah restoran termahal dan ia ingin memamerkan kekayaannya.
"Pakai ini saja, kelamaan" ujar Bryan seraya memberikan blackcard miliknya.
Mata Vera berbinar melihat kartu itu, dia tidak habis pikir wanita seperti Seira mendapatkan pria seperti itu. Niat buruknya ingin merebut Bryan sangat besar. Dia tidak mengira Bara begitu miski* sehingga tidak membayar pesanan mereka.
"Wah ternyata Bryan benaran kaya ya, kamu beruntung Seira, wanita misk*n sepertimu dapatnya Bryan" ledek Vera.
"Haha, kamu gak berniat jadi selingkuhan lagikan? sekali tukang selingkuh bakal keterusan" wajab Seira tidak kalah badas.
******
Seira pulang diantar oleh Bryan sampai depan kontrakannya. Dia membuka pintu dan Bryan menahan tangannya.
"Tunggu sebentar" ujar Bryan seraya memegang tangan Seira.
"Kamu itu siapa?" tanya Bryan penasaran.
"Seira" jawab Seira singkat.
"Kamu dari keluarga mana?" tanya Bryan lagi.
"Aku dari keluarga sederhana dan aku tidak terniat membahas tentang keluargaku" jawab Seira seraya keluar dari mobil.
Bryan tetap tidak percaya kalo Seira itu orang biasa. Terkhusus hari ini dirinya melihat gadis itu berada di Mall nya yang merupakan kualitas branded.
"Aku akan mencari tahu siapa kamu" guman Bryan.
******
"Totalnya Rp.356.000,- Kak" ujar pegawai paruh waktu pada Seira.
Seira menyerahkan uangnya dan mengambil kembalian beserta mengucapkan terimakasih. Dia berjalanan menuju rumahnya dengan menenteng belanjaan. Hari ini dia akan berjumpa dengan Adik satu-satunya. Freddin dan Seira berjanji akan bertemu untuk makan siang bersama di kontrakan Seira.
Siang harinya Freddin datang dengan membawa beberapa makanan ke kontrakan Seira. Dia melihat sekeliling kontrakan Kakaknya yang sederhana.
"Bagaimana mungkin Sharon bisa hidup di lingkungan seperti ini" ujar Freddin prihatin.
"Hai, Adikku sudah datang" ucap Seira yang senang melihat kedatangan Adiknya.
"Wah kau tumbuh menjadi pria yang lebih tampan dalam setahun ini" lanjut Seira meledek Adiknya.
"Hentikan, ayo kita makan" balas sang Adik.
Mereka makan siang bersama dengan spagetthi yang dimasak oleh Seira. Setelah makan mereka berbincang-bincang mengenai beberapa hal yang belum sempat mereka ceritakan.
"Oiya hampir lupa, kamu kenal dengan wanita yang bernama Vera?" tanya Seira kepada Adiknya.
"Vera? siapa itu?" tanya Freddin bingung.
"Hahaha lupakan, pokoknya jika seorang wanita bernama Vera mendekatimu langsung menjauh" ujar sang Kakak yang tidak heran bahwa Vera menipunya, bagaimana mungkin Adiknya mengenal wanita seperti itu.
"Kakak sudah punya pacar?" tanya sang Adik.
"Papa hendak menjodohkan Kakak" lanjut Freddin lagi.
"Kakak tidak mau dijodohkan" jawab Seira cepat.
"Sebaiknya Kakak berbaikan dengan Papa, bagaimanapun Kakak salah paham" ujar Freddin cemas.
"Itu tidak sepenuhnya salah paham, sejak awal Papa tidak pernah menyayangi kita" jawab Seira dengan mata merah.
"Bagaimanapun dia Papa kita" ujar Adiknya lagi.
"Jangan paksa Kakak Freddin, Kakak belum siap" lanjut Seira.
"Sudah setahun lebih Kak, kesehatan Papa menurun drastis" ujar Freddin sedih.
"Dia sakit apa?" tanya Seira diam-diam peduli.
"Tensinya belakangan ini tidak stabil Kak, bagaimanapun Papa satu-satunya keluarga kita" ujar Freddin mulai membujuk.
"Baiklah akan Kakak pertimbangkan" jawab Seira mengalah agar percakapan mengenai keluarga selesai.
********
Lagi-lagi Bryan teringat dengan wanita misteriusnya. Dia berpura-pura membeli sesuatu ke minimarket. Saat hendak masuk dia melihat sebuah mobil mewah parkir di depan kontrakan Seira. Dia membeli minuman dan menunggu siapa gerangan pemilik mobil tersebut.
"Aku sudah duga dia bukan wanita biasa" guman Bryan.
"Apa dia selingkuhan orang penting?" tanya Bryan pada dirinya sendiri yang berpikir aneh-aneh.
Satu botol minum telah habis, Bryan kembali membeli botol berikutnya. Saat hendak membayar pegawai kasir itu melihat Bryan dengan tatapan penasaran.
"Tuan hendak ke tempat Kak Seira?" tanyanya sopan.
"Kamu kenal Seira?" tanya Bryan.
"Kenal Tuan, Seira itu sebenarnya kaya raya Tuan, sepertinya dia kabur dari rumah" ujar pegawai minimarket yang merupakan Asisten Papa Seira.
"Bagaimana kamu tahu?" tanya Bryan penasaran.
"Dia selalu memakai pakaian brended, belanja banyak, pokoknya gaya hidup nya tidak seperti orang sulit Tuan" jawab pegawai yang ingin membuat Bryan semakin penasaran pada Nonanya.
"Apa dia sudah punya pacar?" tanya Bryan lagi.
"Setahu saya sudah putus Tuan" jawab pegawai.
"Iya kamu benar dia sudah putus" Bryan teringat lelaki bernama Bara yang merupakan mantan Bryan.
"Terimakasih informasinya, ambil saja kembaliannya" ujar Bryan.
"Sama-sama Tuan, terimakasih kembali Tuan" jawab pegawai senang bahwa Bryan sudah termakan pancingannya.
Bryan keluar dan melihat seorang pria sedang tertawa dengan Seira. Pria itu sangan tampan dan memesona. Terlabih lagi dia adalah pemilik mobil mewah yang parkir di depan kontrakan Seira. Lelaki itu memakai barang mewah dari atas sampai bawah. Bryan sadar bahwa lelaki itu selevel dengan dirinya. Lelaki tampan itu masuk ke mobil dan meninggalkan Seira yang melambaikan tangan padanya.
"Dia bahkan tidak menunggu taksiku pergi" guman Bryan cemburu.
"Dia benar-benar mengetahui pria berkualitas" lanjut Bryan penuh amarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
NKJC's lovers
sepertinya bryan cemburu, aku akum fan base ya guys, masuk grup ya❤️
2023-04-03
1