...Jangan Lupa Like Dan Comment Yaa...
...Happy Reading...
..........❣..........
Mentari sudah tenggelam tanpa menyisakan secercah cahaya . bergantian dengan langit malam penuh gemerlap bintang .
Menyajikan pemandangan malam yang indah .
Namun itu tidak seindah kenyataan yang harus dihadapi oleh Lea .
Karena kenyataannya, keadaan Al tak kunjung membaik .
Sudah beberapa jam berlalu, beribu ribu dia terlantun dalam hatinya .
dan sudah beberapa jam ini Lea duduk bersama Giselle, Papa Pras dan Mama Nadya dan Anya .
Mama Nadya yang sedari tadi memeluk Papa Pras sembari teetsan air mata terus membasahi wajahnya yang cantik meski terus tergerus usia .
Dan Anya yang meringkuk diatas kursi sembari terdiam .
Lea yang bersandar pada pindah Giselle sembari sesekali mengucap air mata yang tanpa disengaja turun membasahi pipi.
" Lea ..." panggil Papa Pras .
Lea yangmeras dipanggil pun menolehkan kepalanya .
" Iya om ." jawabnya .
" Kamu sebaiknya pulang untuk istirahat ."
" Kamu bisa kembali lagi besok ." ucap Papa Pras . ia sebenarnya tidak tega melihat keadaan Lea saat ini .
" Tapi om ."
" Gpp, kamu pulang istirahat."
" Besok kesini lagi buat lihat El ."bujuk Papa Pras .
Papa Pras sebenarnya suka dengan gadis pilihan El ini, namun apalah daya, dahulu ia terpaksa menyetujui perjodohan antara El dan seorang gadis karena tuntutan dari kakek El .
" Pulang ya ."
" Tubuh kamu butuh istirahat."
Dengan terpaksa Lea mengangguk .
" Om , tante, Ayna ."
" Lea pamit dulu ya ."
" Besok pagi Lea kesini lagi buat lihat El ." pamitnya .
" Hati - hati Lea ." ucap Mama Nadya .
Lea pun melangkah dengan di bentuk oleh Giselle .
Karena kakinya yang memar terbentur sesuatu karena kejadian itu .
Lea kembali kerumah diantar oleh Giselle .
" Kamu kenapa La ? ." tanya Mami saat melihat anak gadisnya pulang Dengan di papah oleh Giselle
Lea segera memeluk sang Mami . ia menumpahkan tangisnya dipelukan Mami .
" Lea habis kecelakaan tante ." ucap Giselle menjawab pertanyaan Mami Wina .
" Apa ..."
" Kecelakaan dimana ? kok bisa sampai begini ."
" Di depan kantor tan ." jawab Giselle .
" Kok bisa ? ."
" Cuma memar aja kan ? ."
" Iya tan cuma memar ."
" Tapi karena kecelakaan itu El sekarang lagi kritis dirumah sakit." ucap Giselle .
" El ? Acxelle ? ." tanya Mami .
" Iya tan ."
" El Mi ." gumam Lea disela tangisnya, menyebutkan nama El semakin membuat air matanya menetes deras .
Mami membantu Lea menaiki anak tangga menuju kamarnya .
Cklek
" Kamu mandi dulu."
" Habis itu istirahat ."
" Malam ini Mami temani kamu tidur ." ucap Mami .
Lea pun segera memasuki kamar mandi, Mami segera keluar kamar Lea bersama Giselle .
Keduanya berbincang sebentar .
" Giselle pamit ya tan ."
" iya, makasih ya udah anterin Lala pulang ."
"Kamu hati - hati dijalan ."
Lea sedang membersihkan diri di kamar mandi .
Ketika membasuh memar di kakinya, ia kembali meneteskan air mata mengingat keadaan El saat ini .
Kata seandainya , seandainya terus terucap dibenaknya .
Seandainya ia menunggu Giselle sebelum menyebrang
Seandainya ia menyeberang dengan hati - hati
Tak sampai lima belas Menit Lea sudah selesai berpakaian .
Ia merebahkan diri di atas ranjang .
Cklek
Mami memasuki kamar anak gadisnya itu .
Ia segera duduk di ranjang bersandar pada kepala ranjang .
Lea pun merebahkan kepalanya di paha sang Mami .
Mami yang mengetahui bagaimana perasaan putrinya, mengelus rambut Lea sayang .
Tak lama Lea yang tubuh dan fikirannya terasa lelah pun terlelap .
💚💚💚
Mentari mulai menampakkan sinarnya sedikit demi sedikit menggantikan terangnya cahaya lampu yang menyinari di saat gelap .
Lea mengerjakan matanya . melihat ke samping dimana sang Mami sudah tidak berada di sampingnya .
Ia segera beranjak dari ranjang memasuki kamar mandi .
Selesai mandi dan bersiap, Lea keliar dari kamarnya menuju ruang makan .
Ia duduk di kursi yang biasanya ia tempati .
Pagi ini Mami membuatkan mereka nasi goreng komplit sebagai menu sarapan .
Mami menyajikan sarapan itu ke masing - masing piring anggota keluarga .
Namun Lea yang biasanya sangat suka dengan nasi goreng saat ini hanya memandangi nasi goreng itu sambil melamun .
" Dimakan Dek ." ucap Keynand .ia tahu perasaan sang adik saat ini, karena ia juga sudah mendengar kabar mengenai El semalam dari sang Mami, dan juga pagi ini sebuah berita mengenai kecelakaan El sedang ramai diperbincangkan .
Lea yang tersadar dari lamunannya hanya membalas ucapan sang Abang dengan anggukan kecil .
💚💚💚
Saat ini Rey dan Lea berada di dalalm mobil yang dikendarai Rey .
Keduanya menuju ke rumah salit tempat dimana El dirawat .
Selang beberapa puluh menit , Rey memarkirkam mobilnya di parkir rumah sakit .
Keduanya segera turun, Lea melangkah dengan cepat masuki lift, ketika lift sudah sampao di lantai yang dituju, Lea dengan capet berjalan ke arah ruang rawat El, diikuti oleh Rey di belakangnya .
Tok tok tok
" Assalamualaikum ." ucap Lea sembari memasuki ruang rawat El.
" Assalamualaikum Om ." Keynand .
" Silakan duduk ." ucap Papa Pras .
Di ruangan El hanya ada Papa Pras .
Le mendudukkan diri di kursi samping ranjang El .
Sedangkan Keynand duduk disofa bersama Papa Pras .
" Bagaimana kondisi El Om ? ." tanya Key .
" Kata dokter belum ada kemajuan ." jawab Papa , setelah itu ia mengembuskam nafasnya berat .
" Jika sampai nanti siang masih seperti ini ."
" El dinyatakan koma ." ucap Papa .
Perbincangan antara Papa dan Keynand pun berlanjut .
Sedangkan Lea , ia sedari menggenggam tangan El yang terasa lebih dingin dari biasanya, karena tangan itu biasanya terasa hangat ketika mereka saling menggenggam .
" El..."
" Kamu kapan bangun ."
" Jangan tidur terus ."
" Dulu kalau aku ketiduran dikelas kamu bakalan ngomel - ngomel ."
" Tapi sekarang kok kamu yang sukanya tidur ."
" Bangun yuk ."
" Kalau kamu bangun ."
" Nanti kita jalan - jalan sambil kulineran kayak dulu."
" Atau aku bakalan temenin kamu makan siang dikantor setiap hari "
" Kamu maunya kan gitu."
" Yuk bangun ."
" Nanti makan siangnya sambil aku suapin kalau kamu maunya gitu ."
" Jangan tidur terus ".
" Katanya kamu mau buat aku jadi milik kamu lagi ." ucap Lea sembari menatap wajah pucat El .
Lea berbicara seperti itu dengan suara serak, lagi - lagi tetesan air membasahi wajahnya .
Matanya terlihat sembab .
Satu jam lamanya Lea berada di ruangan El, sebelum ia pamit untuk pergi bekerja diantarkan oleh Key yang juga harus bekerja .
💚💚💚
Lea melangkah memasuki kantor dengan pelan, sembari sesekali meringis karena nyeri di kakinya .
Ntah kenapa tadi sewaktu ia berjalan cepat di rumah sakit, luka itu tak terasa sakinta, mungkin tadi rasa sakit itu tak sebanding dengan rasa inginnya segera menemui El .
Ia memasuki lift yang berisi beberapa orang
" Lo berdua udah baca berita tentang Pak El ? ." tanya salah satu wanita .
" Udah ."
" Kabarnya sampai sekarang Pak El masih belum sadarkan diri ." ucap salah satunya .
" Kasihan banget Pak El. "
" Kalian ada yang lihat pas kejadian ngak ? ."
" Enggak ." jawab seorang pria .
" Tapi kabarnya Pak El tertabrak karena nyelamatin seseorang ." ucap gadis di sebelah Lea .
" Pak El baik banget sampai rela nolongin orang itu."
" Tapi kata teman gue yang kantornya di seberang sana ."
"Cewek yang di selamat in Pak El itu nangis - nangis sambil peluk Pak El ."
" Kemungkinan besar cewek itu berharga banget buat Pak El ."
" Iya kan ."
" Kalau ngak kenal , ngak mungkin Pak El sampai segitunya ."
" Trus ya ."
" Kata temannya teman gue ."
" Pak El itu lari kencang banget buat nyelamatin tu cewek ."
" Kalau bukan siapa - siapa nya ngak mungkin banget sih menurut gue ."
Tanpa mereka tahu, bahwa seseorang yang sedang mereka bicarakan ada di dalam lift yang sama .
Yang saat ini sedang memejamkan mata, namun telinganya pendengar percakapan orang - orang itu .
Ting
Lift pun terbuka, Lea keluar lift dan berjalan menuju meja kerjanya .
Ia duduk disana menatap berkas - berkas pekerjaan yang harus ia kerjakan hari ini .
Giselle yang melihat sang sahabat hanya bisa menghela nafas, mau menghibur namun ini masih jam kerja .
Ia tetap masuk kerja, walaupun rasanya ia ingin sekali menemani El dirumah sakit .
Lea mengerjakan pekerjaannya dengan pelan, karena memang fikiran nya sedang berkelana kemana mana .
Detik
Menit
Bahkan jam pun berlalu
" Mbak Lea ." panggil David sang sekretaris El yang baru saja berdiri di depan Lea .
" Iya Pak David ."
" Ada apa Pak ? ."
" Ada yang bisa saya bantu ? ."tanya Lea .
" Mbak diminta segera kerumah sakit oleh tante Nadya ."
" Kenapa Pak ? ." lea langsung berdiri dari duduknya .
" El baik - baik aja kan ? ." tanya Lea cepat jantungnya langsung berdisko ria .
" Pak El harus operasi lanjutan ."
" Jadi mbak Lea diminta Mama Nadya kerumah sakit sekarang ."ucap David menyampaikan pesan dari Mama Nadya .
Lea segera menhabar tas diatas meja beserta handphone nya .
Ia segera berlari keluar ruangan .
David yang melihat itu segera berlari menyusul Lea, karena ia diperintahkan untuk mengantarkan Lea kerumah sakit .
💚💚💚
Cklek
Pintu ruang operasi terbuka
" Operasi berjalan lancar ."
" Semoga sebentar lagi pasien akan sadarkan diri ." ucap dokter tersebut .
Semuanya langsung bernafas lega .
Tak lama brangkar yang membawa El di dorong keluar dari dalam ruang operasi .
Di dorong menuju ruang rawat nya .
💚💚💚
Hari sudah semakin sore, di ruang rawat El hanya tersisa Lea yang sedang merebahkan kepalanya berbantalkan tangan di sisi ranjang El .
Satu jam yang lalu orang tua El sedang pulang ke rumah untuk sekedar istirahat sejenak .
Lama kelamaan Lea pun memejamkan matanya dan tertidur .
Kelopak mata el bergerak gerak .
Kemudian kelopak mata itu mulai terbuka sembari mengerjap pelan .
Pandangannya langsung tertuju pada langit - langit ruangan .
Ia menolehkan kepalanya ke arah kanan .
Terlihat olehnya Lea yang sedang tertidur berbantalkan tangannya sendiri .
Dengan pelan El menggerakkan tangannya mengelus rambut Lea .
Ntah kenapa ia begitu bahagia, ketika membuka mata ada Lea di sisinya .
Lea yang terusik akan elusan tangan seseorang di kepalanya pun membuka mata .
Ia menegakkan kepalanya , seketika manik matanya bertatapan dengan manik mata El .
" El ."
Lea segera berdiri dan memeluk El erat .
Sedangkan El yang dipeluk berusaha tidak mengeluarkan suara kesakitan nya karena pelikan erat Lea .
" Jangan tinggalin aku ." ucap Lea senggugukan .
" Lepas dulu sayang." pinta El sembari meringis .
Lea segera melepas pelukannya . terlihat olehnya El yang sedang menahan sakit .
" Maaf El ."
" Aku ngak sadar peluknya erat banget ." ucap Lea sembari mengelus pelan bahu El .
" Gpp Al ." jawab El .
" Kamu butuh sesuatu ? ."
" Minum Al ."
Lea segera mengambil botol mineral dan membukanya, membantu El minum dengan menggunakan sedotan plastik .
El meminum dengan pelan, tenggorokannya terasa sangat haus .
Setelah dirasa cukup, el menyudahi minumnya, Lea segera menaruh air mineran tadi ke tempat semula .
" Aku panggilin dokter ya buat periksa kamu ."ucap Lea hendak beranjak dari duduknya .
" Ngak usah."
" Kan ada bel ."
" Kalau belnya ditekan nanti dokternya datang " ucap El mengingatkan bahwa di sebelah ranjangnya ada tombol bel .
Lea menekan bel tersebut .
Dan tak lama dokter datang untuk memeriksa keadaan El .
..........❣..........
...Jangan Lupa Like, Vote Dan Comment Yaa...
...See You Next Chapter...
...Bye Byee...
.......
Rengat Barat
Selasa, 04 April 2023
Pukul 23.35 Wib .
.......
...Salam Sayang Dari Namja Chingu...
...Lee Haechan ❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments